Menata Cerah Di Tanah Si Mbah
11. The Power Of Youtop

120. INT. KANTOR DESA – RUANG ADMINISTRASI TANAH - PAGI

Arya sudah di ruangannya yang terlihat jam dinding masih menunjukkan pukul 7 yang berarti masih ada 1 jam sebelum jam buka layanan. Kemudian terdengar suara ketukan pintu.

ARYA

Silakan masuk.

Pintu dibuka, Arya terlihat kaget.

KARTA

Selamat pagi rekan kerja.

Karta langsung berjalan menuju meja Arya dan langsung duduk di ujung pinggir mejanya, lalu Arya berkata dengan kesal.

ARYA

Mau apalagi kau kesini bajingan?

KARTA

Sabar pak Arya sabar, tenang saja tenang, semua masih bisa dibicarakan dengan baik, tidak perlu pakai emosi, emosi itu engga baik, engga baik untuk kesehatan dan karirmu disini loh mas.

ARYA

Anda mau ancam saya pake apalagi hah?

KARTA

Jangan curiga gitu dong pak Arya duh duh, kita ini kan rekan kerja. Begini loh, saya disini hanya ingin memberikan tawaran dobel menguntungkan terakhir untuk anda. Lihat, saya membawa ini. Ini akan saya berikan ke anda plus saya tidak akan sebarkan poto-poto ini ke siapapun. Nah, enak toh mas?

Ucap Karta sambil memperlihatkan kembali poto-poto di hp-nya yang membuat Arya terlihat sangat marah. Setelah itu, Karta juga membuka amplop coklat kecil yang dibawa dan berisi uang sekitar 20.000.000.

ARYA

Bajingan kau Karta.

KARTA

Sudahlah sudah pak Arya jangan berlagak paling suci.

CUT TO

121. INT. KANTOR DESA - PERPUSTAKAAN – PAGI

Joyo membuka komputer lalu memperhatikan layar komputer dengan seksama.

CUT TO

122. INT. KANTOR DESA – RUANG ADMINISTRASI TANAH - PAGI

Karta masih melanjutkan ucapannya dengan agak menghentak.

KARTA

Saya muak dengan cara anda yang sok suci. Mudah saja, anda hanya harus ikuti aturan saya soal kepengurusan tanah ini. Lagipula hanya memotong sekitar beberapa meter saja dari tanah warga jadi itu bukan masalah besar buat anda kan. Mas sekali lagi saya tegaskan, ini tawaran terakhir buat anda. Sekarang anda terima tawaran ini dan kita semua sama-sama senang atau anda akan menyesal seumur hidup anda?

CUT TO

123. INT. KANTOR DESA - PERPUSTAKAAN – PAGI

Joyo berjalan menuju pintu keluar perpustakaan.

CUT TO

124. INT. KANTOR DESA – RUANG ADMINISTRASI TANAH - PAGI

Arya tiba-tiba berdiri dan berkata dengan kesal.

ARYA

Sampai matipun saya tidak akan melakukan apa yang anda inginkan, camkan itu baik-baik. Permisi.

Arya berjalan keluar dari pintu ruang kantornya sambil membanting pintu.

CUT TO

125. EXT. PASAR – TERAS TOKO – PAGI

Joyo sudah kembali ke pasar membantu Narto.

NARTO

Darimana toh Yo?

JOYO

Ada sedikit projek tadi mbah.

NARTO

Projek terus kamu Yo, mbah jadi penasaran.

JOYO

Namanya juga anak muda mbah.

NARTO

Anak muda, ealah masih bau kencur kamu tu Yoo Yo.

Mbah dan Joyo tertawa, lalu Joyo berkata.

JOYO (VO)

Engga nyangka pakde Karta sejahat itu ke pak Arya. Besok akan aku tunjukan video itu ke pak Arya agar menjadi barang bukti kejahatan pakde Karta. Tapi tadi poto yang diliatin dari hp pakde kayanya itu poto pak Arya deh, tapi agak burem. Poto itu diambil sewaktu kapan ya?, dan tempatnya dimana ya?, kayanya aku tau tempat itu.

CUT TO

126. INT. KANTOR DESA – RUANG ADMINISTRASI TANAH – PAGI

Karta yang masih di dalam ruangan Arya tiba-tiba menemukan sesuatu saat dia menjatuhkan bingkai poto Arya.

KARTA

Wah wah waaaah coba kita lihat apa ini?, wah waaah, sepertinya Arya sedang ingin bermain serius dengan saya. Kita lihat saja siapa yang menang setelah ini, kesempatan dan karirmu sudah hancur anak muda, kau akan enyah dari kampung ini sebentar lagi.

CUT TO

127. INT. RUMAH KARTA – RUANG TENGAH – PAGI

Terlihat Karta sudah di kamar tengah, lalu Nunik keluar dari arah dapur.

NUNIK

Bapa udah pulang, gimana hasilnya pak?

KARTA

Aman bu santai saja.

NUNIK

Wah engga sabar aku pak mau pake perhiasan baru.

KARTA

Tentu bu.

Ucap Karta sambil masuk ke dalam kamar dan menutup pintu.

CUT TO

128. INT. RUMAH KARTA – KAMAR TIDUR – PAGI

Karta sendirian di dalam kamar dan mengunci pintu. Kemudian Karta mengeluarkan hp-nya dan melihat sesuatu di hp-nya.

KARTA

Habis kali ini kau bu, kau akan habis berdua dengan Arya besok, lalu aku akan memiliki semuanya sendirian, jangan coba main-main denganku, bahkan kamu bu.

Setelah itu Karta menelpon seseorang.

KARTA

Hubungi RW. Kumpulkan warga besok di aula balai desa, setiap RT membawa 5 warganya bilang aja soal tanah.

SESEORANG (SEPTA)

Baik pak.

Karta menutup telpon dengan senyum licik.

CUT TO

129. EXT. KANTOR DESA – LAPANGAN – SIANG

Arya sudah kembali berada di lapangan untuk melayani warga.

ARYA (VO)

Sepertinya Karta sudah kembali ke rumahnya. Sepertinya besok aku akan menutup layanan dulu untuk sementara. Aku akan memikirkan cara untuk menangani Karta besok.

CUT TO

130. INT. RUMAH JARWO – TERAS RUMAH – SIANG

Runi sedang di teras rumahnya.

SERUNI (VO)

Aku ke kantor desa engga ya?, aku malu tapi aku juga penasaran. Aku khawatir takutnya aku yang salah atas tuduhan ke ka Arya. Aku harus cari tau, tapi aku malu duuuuuhhh.

CUT TO

131. EXT. JALANAN UTAMA – GERBANG DESA – SORE

Joyo dan Narto sudah masuk gerbang desa untuk pulang, lalu sambil memandang rumah Kuncoro tiba-tiba Joyo berkata.

JOYO (VO)

Kasian si mba sekarang dia hanya tinggal dengan anaknya saja.

CUT TO

132. INT. RUMAH JOYO – TERAS RUMAH – PAGI

Joyo sedang di teras untuk mempersiapkan dagangan yang akan dibawa ke pasar. Tiba-tiba Cahyo bersama 3 rekannya yang terkenal begundal kampung menghampiri Joyo.

CAHYO

Yo ikut kita ayo.

JOYO

Kemana?

EKI

Udah ikut aja dulu, ada kerjaan buat kita ni, bayarannya gede Yo. Ketimbang kamu cuma bantu si mbahmu di pasar mending kamu ikut kita, ayo Yo.

JOYO

Engga ikut deh aku, kalian saja.

SARDI

Ayo udah ikut aja dulu Yo.

JOYO

Enggalah, pergi saja kalian dan kerjakan sendiri, aku engga minat.

DAMA

Halaah susah kamu diajak senengnya Yo, pantesan kamu jadi orang susah.

Seketika mereka ber-empat tertawa. Tiba-tiba Dama menendang bakul yang sudah disusun oleh Joyo lalu mereka langsung berlari, lalu Joyo berkata dengan teriak.

JOYO

Brengsek kalian, sini kalian kalo berani hah?, awas kalian nanti.

CUT TO

133. EXT. KANTOR DESA – LAPANGAN – PAGI

Lapangan kantor desa terlihat sepi dan tidak ada aktifitas apa-apa sebab Arya tidak ke kantor hari ini dan memutuskan untuk mengurung diri di rumah dinasnya untuk berpikir cara mengatasi Karta. Warga desa juga sudah diberitahukan oleh Arya kemarin bahwa hari ini pelayanan libur dulu sebab Arya sedang ada urusan.

CUT TO

134. INT. KANTOR DESA – AULA BALAI DESA – PAGI

Karta dan beberapa pesuruhnya sudah siap untuk berbicara di depan para warga yang hadir. Karta juga mengajak Nunik. Terlihat ada projektor dan layarnya seolah ingin menyampaikan bahwa Karta ingin menunjukkan sesuatu. Lalu tanpa penghormatan kepada para warga, ketua RW dan para ketua RT yang hadir, Karta langsung memulai.

KARTA

Baiklah sepertinya semuanya sudah hadir disini maka mari kita mulai saja rapatnya. Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan terkait pengurusan tanah di desa ini.

Peserta yang hadir diantaranya adalah ketua RW, para ketua RT, para perwakilan warga dari setiap RT serta Jarwo, Runi dan Jono yang menjadi perwakilan warga dari RT 1. Runi sengaja mengajukan diri untuk ikut hadir dengan harapan bertemu dengan Arya untuk menanyakan langsung perihal anting yang Runi temukan, sambil membawa anting tersebut di sakunya. Karta masih lanjut berkata.

KARTA

Jadi hal pertama yang saya ingin katakan bahwa siapapun yang melakukan kejahatan atau penyalah gunaan tanah di desa kita tercinta ini maka tidak ada pandang bulu, semua harus ditindak termasuk keluarga kita sendiri.

Terlihat para warga manggut-manggut sambil menengok ke kanan dan kiri mereka.

KARTA

Saya akan menunjukkan sesuatu dan saya akan buktikan bahwa saya adil dalam ikut menindak siapapun yang berbuat kriminal atau aib di desa kita ini. Mainkan.

Seketika video diputar dan ditampilkan di hadapan seluruh warga. Betapa kagetnya seluruh warga dan yang paling kaget adalah Nunik yang terlihat di layar Nunik sedang ada di ruang tamu rumahnya sambil berpelukan mesra dengan Jati yaitu pemuda tetangga sebelah rumah, lalu sesaat setelah itu mereka berdua masuk kamar, lalu Nunik berkata dengan teriak.

NUNIK

Bapaaaaak apa-apaan ini bapaaak, paaaaak, hei Dandii kamu matikan itu matikaaaaan.

Nunik teriak histeris kemudian jatuh pingsan.

KARTA

Ini istri saya sendiri dan dia telah melakukan perbuatan bejat tidak bermoral dengan tetangga saya sendiri. Pak hansip, bawa istri saya ini, dia telah saya talak 3 disaksikan oleh semua warga disini. Jangan lupa sekalian diciduk tetangga saya juga itu si Jati.

Ucap Karta dengan raut wajah dibuat sedih, lalu Karta lanjut berkata.

KARTA

Itu yang pertama dan bukti bahwa saya tidak akan pandang bulu untuk kejahatan yang terjadi di desa kita tercinta ini.

CUT TO

135. EXT. PASAR – TERAS TOKO – PAGI

Di pasar, Narto ditanya oleh Ranti tetangga tokonya.

RANTI

Mbah engga ikut rapat di balai desa?

NARTO

Loh rapat apa toh mba?, saya belum tau.

RANTI

Rapat kepengurusan tanah mbah. Dipimpin sama pakde Karta di balai desa.

Joyo yang ikut mendengarkan percakapan tersebut tiba-tiba kaget.

JOYO (VO)

Pakde karta rapat di balai desa sekarang?, jangan-jangan???

Tiba-tiba Joyo mengambil sepedanya sambil berkata kepada Narto.

JOYO

Mbah, aku izin sebentar ya mbah nanti aku balik lagi.

NARTO

Loh loh mau kemana Yo loh.

JOYO

Sebentar mbah.

Ucap Joyo sambil meninggalkan Narto.

CUT TO

136. INT. KANTOR DESA – AULA BALAI DESA – PAGI

Karta lanjut berkata.

KARTA

Kita tidak ada toleransi untuk segala bentuk kejahatan yang terjadi di desa kita ini. Sebab kita meyakini bahwa orang-orang yang membuat aib dan kejahatan di desa kita ini maka jelas bahwa mereka akan membawa malapetaka dan bala untuk desa yang kita cintai ini. Tentu kita semua tidak ada yang menginginkan desa yang kita cintai ini terkena bala sebab adanya orang-orang yang berniat atau berbuat jahat disini. Hal ini saya utarakan sebab selain istri saya yang juga keluarga saya sendiri, ternyata ada lagi orang bejat yang singgah di daerah kita ini untuk mengeruk keuntungannya sendiri khsususnya dari urusan tanah yang sedang kita urus saat ini. Orang ini kita percaya dan sangat kita andalkan tetapi sangat mengecewakan ternyata orang ini tidak lain hanyalah orang bejat yang akan membawa aib dan malapetakan untuk desa kita ini. Mungkin di antara kita sudah ada yang menebak dan sudah ada yang tau, Dandi perlihatkan poto-potonya.

Bagai disambar petir, seluruh warga terperangah melihat poto yang ditampilkan di hadapan mereka yang hadir di balai desa saat itu. Terlebih Runi yang tidak menyangka akan hal itu.

SERUNI (VO)

Aku engga nyangka, benarkah itu ka Arya?, lalu anting ini???

Joyo yang sudah hadir disana juga kaget sebab baru sadar bahwa poto itu diambil di perpustakaan. Sesaat Joyo kembali mengingat hal-hal detail yang sempat Joyo hiraukan sebelumnya, lalu Joyo mencoba menyatukan semua kepingan di pikirannya. Tiba-tiba Joyo berlari menuju arah perpustakaan. 

CUT TO

137. INT. KANTOR DESA – PERPUSTAKAAN – PAGI

Joyo membuka komputer dan mencari sebuah folder.

JOYO (VO)

Loh ko’ engga ada? kemarin ada aku simpan disini, ko’ sekarang engga ada???. Duh gusti jangan-jangan???

Joyo harap-harap cemas khawatir terjadi sesuatu, kemudian joyo bergegas keluar dari perpustakaan.

CUT TO


138. INT. KANTOR DESA – RUANG ADMINITRASI TANAH – PAGI

Joyo sudah masuk ke dalam ruangan Arya, kemudian langsung berjalan ke arah bangku Arya lalu memegang sebuah pas poto dan dilihat bagian belakangnya.

JOYO

Duh Gusti...

Terlihat kamera yang diletakkan Joyo untuk mengamati ruangan Arya telah hilang dan dipotong kabelnya. Joyo juga tidak menemukan berkas file rekaman video yang kemarin direkam lewat komputer perpustakaan saat Arya berdebat dengan Karta dan menawarkan uang di ruangan Arya.

JOYO (VO)

Duh Gusti. Poto pak Arya itu di perpustakaan, waktu itu waktu pakde Karta datang bersama istri dan mba Sari. Hari itu juga aku dikasih jamu dari bude Nunik yang katanya jamu pegal linu tapi rupanya itu obat tidur yang aku liat iklan obat tidur itu kemarin di youtop.

Ucap Joyo sambil mencari hal lain dalam pikirannya untuk membantu membersihkan nama Arya.

JOYO (VO)

Oh iya, bude Jani ...

CUT TO


139. EXT. KANTOR DESA – LAPANGAN – PAGI

Joyo berlari ke arah sepedanya dan langsung bergegas mengayuh sepedanya meninggalkan kantor desa.

CUT TO


140. INT. KANTOR DESA – AULA BALAI DESA – PAGI

Karta masih lanjut berkata.

KARTA

Saya sudah memerintahkan beberapa pemuda tadi untuk memasang patok tanah agar ukuran tanah saudara-saudari sekalian tidak salah dan masing-masing dari saudara-saudari sekalian akan mendapatkan haknya yang memang sesuai dengan kenyataan.

Kita sudah tidak bisa mengandalkan pak Arya sebab sekarang sudah jelas, ternyata orang yang selama ini kita percaya untuk mengurus semua urusan tanah di daerah ini rupanya tidak lain tidak bukan hanyalah pemuda bejat yang tidak tau adat dan norma kesopanan. Dia menumpang di daerah ini hanya untuk menyebarkan aib dan membawa malapetaka.

Posisinya sebagai orang yang ingin membantu mengurus soal tanah di daerah kita ini ternyata hanyalah topeng untuk menutupi semua kebejatannya. Awalnya saya sendiri tidak menyangka dan tidak percaya, namun poto ini saya dapatkan dari orang yang terpercaya dan tidak bisa saya sebutkan namanya demi kemanan orang tersebut.

Nah saudara-saudariku sekalian, jika sudah jelas terang benderang seperti ini maka apa yang akan kita lakukan kepada si pemuda biadab ini?

CUT TO


141. EXT. JALANAN UTAMA – PAGI

Joyo mengayuh sepedanya dengan sangat bergegas menuju pasar.

JOYO (VO)

Maafkan saya pak Arya, saya akan buktikan bahwa bapak tidak bersalah.

CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar