Menata Cerah Di Tanah Si Mbah
9. Kencan Pertama & Terakhir

103. EXT. SAWAH – PINTU MASUK PASAR MALAM - MALAM

Arya melihat jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul 8 lewat 5 menit. Dari kejauhan tampak Runi berlari kecil menuju ke arahnya lalu akhirnya sampai di hadapan Arya.

SERUNI

Pak Arya maaf agak telat, sudah lama nunggu ya pak?, maaf ya pak.

ARYA

Saya juga baru sampe ko’, santai aja.

SERUNI

Mmh kalo gitu langsung kesitu yu’ pak, ada angkringan enak disana, pasti bapak suka.

Ucap Runi sambil menunjuk ke arah salah satu angkringan lalu memegang tangan Arya dan menariknya.

CUT TO

104. EXT. SAWAH – ANGKRINGAN - MALAM

Arya dan Seruni sudah duduk di hamparan terpal angkringan dengan makanan yang siap disantap. Posisi duduk Arya dan Runi tepat di samping wahana permainan kincir raksasa.

SERUNI

Boleh Runi mulai tanya-tanya pak?

ARYA

Nanti dulu Runi, sebab kita juga sedang tidak di kantor jadi engga usah panggil bapak ya, panggil Arya aja. Kalau panggil bapak kesannya kaya saya lagi ajak main anak saya, lucu kan bapaknya terlihat semuda anaknya atau anaknya terlihat setua bapaknya.

Arya dan Runi tertawa lepas.

SERUNI

Tapi Runi takut kedengeran engga sopan pak.

ARYA

Oke deh, daripada bapak so kamu panggil saya kaka aja deh, oke?

SERUNI

Nah, aku nungguin kata-kata itu loh ka.

ARYA

Dasar kamu, gengsi ya bilang duluan.

Arya dan Runi kembali tertawa. Setelah itu Runi langsung bertanya-tanya soal dunia perkuliahan dan kehidupan di ibukota. Setelah panjang lebar, lalu Runi berkata.

SERUNI (VO)

Aku sebenernya mau tau juga soal anting itu, aku tanyain engga ya?

Tiba-tiba Arya berkata.

ARYA

Ayo Runi keluarin lagi pertanyaannya monggo. Saya senang loh liat pemuda yang enerjik kaya kamu.

SERUNI

Sebenernya ada yang masih mau Runi tanyain ke kaka tapi di luar perkuliahan, boleh kak?

ARYA

Boleh monggo tanyain aja, jangan sampe nanti kaka yang tanya-tanya kamu loh.

SERUNI

Runi boleh tau mimpi kaka apa?, dan apa itu ada hubungannya dengan kaka di desa ini?

Pertanyaan Runi membuat Arya tercekat dan terdiam sejenak.

ARYA (VO)

Mimpi?, menjadi seorang notaris sukses yang bisa punya banyak property dan menikmati hidup dengan berjalan-jalan keliling dunia untuk liburan dan berinvestasi di setiap negara. Itu mimpiku?, masih mimpiku kan?. Disini bukan mimpiku kan melainkan cuma jalanin keinginan terakhir bapak, iyakan?

Arya bertanya kepada dirinya sendiri. Lalu tiba-tiba Runi kembali menegaskan.

SERUNI

Ka Arya?

ARYA

Oo oh iya Runi. Hmm mimpi kaka sebenernya itu mmhh lagi dirajut. Salah satu rajutannya mungkin disini, mungkin.

Jawab Arya dengan gugup dan mulai meragukan untuk kembali ke kehidupannya yang lama.

SERUNI

Mmhh gitu ya ka. Oh iya, aku mau tanya hal lain lagi boleh ka?

ARYA

Iya boleh Runi monggo.

SERUNI

Gini ka, kaka liat ada anting jatuh kah di kantor atau di sekitar kantor seperti di perpustakaan gitu?

ARYA

Ooh anting kamu jatuh di kantor kah?, duh kalo soal ini maaf ya Runi tapi kaka engga pernah nemuin anting selama ini. Hilang saat kapankah Runi?

SERUNI

Udah lama sih ka tapi sebenernya aku engga yakin jatuhnya di kantor, kayanya jatuh & terselip di rumah deh.

ARYA

Ooh. Kalo yakin jatuhnya di rumah maka coba inget-inget lagi. Moga lekas ketemu ya.

Ucap Arya sambil meminum wedang jahe yang ada di depannya.

SERUNI (VO)

Hmm berarti ka Arya engga kehilangan anting ya atau engga ada juga yang merasa kehilangan anting di kantor. Kalau ada yang merasa kehilangan pasti warga bertanya ke ka Arya & akhirnya ka Arya pasti tau dan nanya juga sama aku. Tapi setau aku memang engga ada lagi pegawai perempuan selain aku di kantor, jadi anting ini punya siapa?. Eh apa tu?

Runi melihat sekelebat bayangan sedang memperhatikannya, lalu Arya berkata.

ARYA

Runi, sudah hampir setengah 10, apa engga apa-apa kamu pulang selarut ini?, nanti bapakmu khawatir.

SERUNI

Engga apa-apa ka, Runi sudah izin ke bapa pulang jam 10.

ARYA

Ooh oke baiklah kalau sudah izin.

SERUNI

Ka, Runi mau tanya pertanyaan terakhir boleh?

ARYA

Boleh monggo.

SERUNI

Kalau Runi nanti kuliah ke kota 4 tahun atau mungkin diusahain lulus lebih cepet deh & Runi pasti dapet gelar cumlaude. Setelah itu Runi akan langsung pulang dan saat Runi pulang itu kaka masih ada disinikah?

Arya sejenak terdiam, lalu berkata.

ARYA (VO)

Sebenernya aku disini memang cuma karena pesan terakhir bapak. Tapi engga tau kenapa, sejauh yang kujalani ini, ternyata nyaman juga untuk bisa berguna untuk orang lain tanpa memikirkan apa yang aku dapat setelahnya seperti pekerjaanku selama ini di ibukota. Hmm mungkin engga ya selepas misi darisini, aku akan berpetualang lagi di tempat yang belum pernah kubayangkan sebelumnya?

Tiba-tiba Runi menegaskan kembali hingga mengagetkan Arya,

SERUNI

Kaka???

ARYA

Oo ooh iya Runi. Hmm itu tergantung kerjaan kaka disini sudah selesai atau belum. Kalau sudah maka mungkin kaka akan cari tempat lain lagi untuk belajar hal-hal baru, nemuin hal baru, nemuin orang baru, nemuin orang baru yang mungkin kaya kamu juga nanti.

SERUNI

Ka Arya, Runi serius.

ARYA

Iya Runi kaka juga serius, suer. Kaka disini sesuai dengan kebutuhan. Ada saat dimana kita dibutuhkan sebab memang kemampuan kita sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarkat di sekitar kita pada saat itu & ada juga masa dimana kita harus sadar kapan tugas kita berakhir dan harus mengabdi kembali di tempat lain yang masih membutuhkan orang-orang seperti kita.

SERUNI

Bahkan kalau Runi nanti minta kaka untuk tetap disini?

ARYA

Runi hei dengar, dengerin kaka baik-baik yah. Ada saat dimana orang ingin melihat dunia secara lebih luas maka dia akan menunggu giliran untuk gantian berada di bagian atas, sama seperti permainan kincir itu. Ada juga orang yang sudah puas untuk melihat semua keindahan yang telah diciptakan oleh Tuhan untuk kita dan akhirnya kita turun serta menetap, sama seperti orang yang bergantian turun dari bagian atas wahana itu ke bagian bawah. Semua pasti ada masanya. Sekarang masanya kaka dan kamu untuk berputar ke bagian atas untuk melihat dunia secara lebih luas. Dari berbagai sudut pandang bukan hanya melihat dari satu sudut. Kita bisa lihat ke depan, belakang, kanan, kiri, dan semua yang terlihat hanyalah betapa luasnya pandangan kita yang selama ini hanya terbatas di ruang yang sempit. Kaka berharap, kamu menjadi orang yang berpandangan luas sekembalinya kamu dari kuliah nanti. Orang yang mampu melihat masalah secara keseluruhan bukan hanya karena ego semata melainkan dengan pertimbangan matang bahwa semua yang diptuskan akan ada konsekuensinya. Maka dari itu, kaka berharap banyak ke kamu. Jika nantinya kaka lebih dulu meninggalkan kampung ini, maka kaka memberikan kepercayaan berikutnya ke kamu untuk menjaga kampung yang mungkin sudah baik ini agar lebih baik lagi nantinya.

Runi mendengar jawaban Arya seperti salam perpisahan.

SERUNI

Kaka sudah menikah ya?

ARYA

Belum.

SERUNI

Kaka sudah memiliki kekasih ya?

ARYA

Belum Runi, engga ada hubungannya dengan itu sama sekali sebab kaka juga sama sekali belum terpikirkan soal itu. Maka dari itu ...

Belum selesai bicara, Runi memotong.

SERUNI

Terima kasih ka.

Runi tiba-tiba berdiri dan langsung lari meninggalkan Arya sambil menangis. Seketika ada seseorang keluar dari balik layar angkringan dan langsung memukul wajah Arya.

JONO

Rasain itu hah, berani-beraninya kamu bikin de’ Runi nangis.

Rupanya itu Jono. Setelah memukuli Arya, Jono langsung berlari mengejar Runi. Orang-orang hanya kaget melihat Arya dipukuli oleh Jono dan setelah itu mereka membubarkan diri. Arya yang masih tergeletak dengan sedikit bercak darah di pinggir bibirnya memandang ke arah langit.

ARYA (VO)

Kaka engga pernah kebayang akan ada orang yang suka sama kaka disini sebab kaka juga engga pernah bayangin akan selama ini di desa ini. Dunia rupanya begitu luas, banyak hal menarik yang engga aku duga yang ternyata bisa bikin aku bahagia dan merasa berharga yang lebih dari cuma sekedar lembaran uang. Aku baru rasakan itu sekarang disini. Bapak, bapak lihat Arya disinikan, Arya nyaman begini pak.

Runi, kaka yakin bahwa di dunia yang amat luas ini, kamu akan nemuin banyak hal baru yang engga pernah kamu duga sebelumnya. Banyak yang lebih dari kaka di luar sana, lebih pinter, sederhana, cerdas, keren tapi satu hal yang bikin kita setia dengan satu hal dan itu engga akan pernah mengubah kita, taqdir. Jika memang saatnya nanti Tuhan ngizinin kita jadi satu so itulah adanya dan jika engga so begitulah akhirnya. Pada akhirnya, biar Tuhan yang tau apakah kita akan bersatu nanti pada akhirnya atau tidak untuk selamanya.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar