LUBANG HILUM (SEASON 1)
2. Scene 6-16

6. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA — PAGI

Cast: Ibu Mao, Hil

Ibu Mao terlihat membuka pintu lalu menguncinya kembali.

Hil terlihat masih tertidur.

Di tangan Ibu Mao terlihat membawa beberapa bungkusan kain. Ibu Mao kemudian duduk di lantai.

Ibu Mao kemudian mendekati Hil dan terlihat membangunkannya.

Mata Hil mulai membuka.

IBU MAO

Ayo bangun.
(Suara pelan)

Hil kemudian bangun.

Ibu Mao kemudian menuntun Hil menuju gerabah lalu membuka baju Hil dan memandikannya.

Selesai memandikannya, Ibu Mao membajui Hil.

Ibu Mao kemudian membuka kain beberapa bungkusan yang ia bawa tadi. Terlihat isinya ada beberapa potong roti, kacang polong mata hitam rebus dan sebotol susu.

Ibu Mao terlihat menyuapi Hil makanan.

Tidak lama setelah selesai makan. Ibu Mao kembali membuka bungkusan kain yang masih tertutup sejak tadi.

Terlihat isi di dalam bungkusan kain itu ada 2 sabak dan 2 grib.

Ibu Mao mengeluarkan 2 sabak dan 2 grib itu. Lalu Ibu Mao terlihat menuliskan beberapa huruf di sabak itu. Ibu Mao terlihat mengajari Hil membaca dan menulis.

Terlihat setiap hari Ibu Mao melakukan aktifitas ini.

CUT TO:

7. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA — MALAM

Cast: Ibu Mao, Bapak Kama, Hil

Ibu Mao terlihat membuka pintu lalu menyuncinya kembali. Ia terlihat membawa bungkusan lalu meletakkannya ke lantai.

Hil terlihat sedang duduk jongkok sambil bersandar di tembok. Ibu Mao duduk di lantai lalu membuka bungkusan. Kita melihat ke arah bungkusan itu berisi sebotol susu dan beberapa biji kacang polong mata hitam.

IBU MAO

Ibu bawakan kacang kesukaanmu.

Hil langsung berdiri dan berjalan cepat mendekati Ibu Mao.

Hil kemudian duduk saling berhadapan dengan Ibu Mao.

Ibu Mao memberikan satu biji kacang polong mata hitam kepada Hil. Hil terlihat membuka mulutnya.

Ibu Mao terlihat tersenyum. Lalu meraih dan memeluk Hil.

Kita melihat Hil berbaring dalam bangkuan Ibu Mao.

IBU MAO

Mau mendengarkan dongeng dua anak laki-laki kembar yang berbeda?

Ibu Mao terlihat sambil menyelus rambut Hil yang sedang berbaring dalam bangkuannya. Hil terlihat menganggukkan kepalanya.

CUT TO:

8. INT. RUMAH DUA ANAK KEMBAR - SIANG

Cast: Bayi laki-laki kembar bernafsu makan besar, Bayi laki-laki kembar bernafsu makan kecil

Kita melihat ada dua bayi laki-laki berwajah mirip berbaring di ranjang bayi.

IBU MAO (O.S.)

Pada zaman dahulu, lahirlah dua bayi laki-laki kembar.

CUT TO:

9. INT. RUMAH DUA ANAK KEMBAR - SIANG

Cast: Bapak anak laki-laki kembar bernafsu makan besar dan kecil , Ibu anak laki-laki kembar bernafsu makan besar dan kecil, Anak laki-laki kembar bernafsu makan besar, Anak laki-laki kembar bernafsu makan kecil

Kita melihat BAPAK ANAK LAKI-LAKI KEMBAR BERNAFSU MAKAN BESAR DAN KECIL (36), IBU ANAK LAKI-LAKI KEMBAR BERNAFSU MAKAN BESAR DAN KECIL (31) sedang memperhatikan dua anak laki-laki kembar.

Kita melihat ada dua anak laki-laki berwajah mirip. ANAK LAKI-LAKI KEMBAR BERNAFSU MAKAN BESAR (8) tampak makan dengan lahap sedangkan yang satunya lagi ANAK LAKI-LAKI KEMBAR BERNAFSU MAKAN KECIL (8) hanya diam dan wajahnya terlihat seperti ketakutan melihat ke arah makanan.

IBU MAO (O.S.)

Semakin dua bayi kembar itu tumbuh, sang orang tua menyadari sesuatu bahwa ada perbedaan di antara keduanya. Satu dari anak laki-laki kembar mempunyai nafsu makan yang sangat besar sedangkan satunya lagi sangat kecil.

CUT TO:

10. INT. RUANGAN PETI - SIANG

Cast: Bapak anak laki-laki kembar bernafsu makan besar dan kecil, Ibu anak laki-laki kembar bernafsu makan besar dan kecil

Kita melihat ada dua orang tua, Bapak anak laki-laki kembar bernafsu makan besar dan kecil, Ibu anak laki-laki kembar bernafsu makan besar dan kecil sedang mencari uang di tumpukan peti.

IBU MAO (O.S.)

Pada suatu hari kedua orang tua anak kembar harus mencari uang untuk memenuhi santapan dua anak kembar mereka, terutama untuk anak laki-laki kembar yang mempunyai nafsu makan besar.

CUT TO:

11. EXT. DEPAN RUMAH MILIK TETANGGA - PAGI

Cast: Bapak anak laki-laki kembar bernafsu makan besar dan kecil , Ibu anak laki-laki kembar bernafsu makan besar dan kecil, nenek milik tetangga

Kita melihat di depan rumah milik tetangga ada bapak anak laki-laki kembar bernafsu makan besar dan kecil, ibu anak laki-laki kembar bernafsu makan besar dan kecil, sedang berdiri saling berhadapan dengan seorang NENEK MILIK TETANGGA (75)

IBU MAO (O.S.)

Kedua orang tua anak kembar lalu meminta bantuan kepada seorang nenek milik tetangga untuk menjaga anak laki-laki kembar mereka.

CUT TO:

12. INT. RUMAH DUA ANAK KEMBAR - SIANG

Cast: Anak laki-laki kembar bernafsu makan besar, anak laki-laki kembar bernafsu makan kecil, nenek milik tetangga

Kita melihat nenek milik tetangga memberikan suapan makanan kepada anak laki-laki kembar bernafsu makan besar.

Anak laki-laki kembar bernafsu makan besar terlihat membuka mulutnya dengan lebar.

Kemudian kita melihat nenek milik tetangga memberikan suapan makanan kepada anak laki-laki kembar bernafsu makan kecil.

Anak laki-laki kembar bernafsu makan kecil terlihat hanya membuka mulutnya dengan kecil.

IBU MAO (O.S.)

Sang nenek milik tetangga memberikan semua makanan yang dibutuhkan kedua anak kembar, lalu berkata,
"Cu, sini makan. Coba buka mulutmu ... aaa"
Anak laki-laki bernafsu makan besar membuka mulutnya dengan lebar. Sedangkan anak laki-laki bernafsu makan kecil hanya membuka mulutnya dengan kecil.
Sang nenek milik tetangga lalu berkata,
"Cu, coba buka lagi mulutmu lebar-lebar ... aaa." Sambil sang nenek milik tetangga memberikan contoh, ia membuka mulutnya sangat lebar, lalu sang nenek milik tetangga berubah menjadi kacang mata hitam raksasa yang mempunyai lubang pada bagian hilumnya, lubang yang seakan siap menerkam kapan saja. Melihat itu, anak laki-laki bernafsu makan kecil menjadi ketakutan.

Kita melihat nenek milik tetangga membuka mulutnya sangat lebar lalu di saat itu juga beliau berubah menjadi kacang mata hitam raksasa.

Anak laki-laki bernafsu makan kecil terlihat ketakutan dan menangis.

IBU MAO (O.S.)

Anak laki-laki bernafsu makan kecil menangis. Mendengar tangisan itu sang nenek berkata lagi sambil berbisik.
"Cu, apakah kamu bisa membuka mulutmu lebih lebar lagi. Jika tidak, nenek akan memperlihatkan contohnya lagi?"

Kita melihat nenek milik tetanga sedang berbisik.

Anak laki-laki bernafsu makan kecil terlihat menangis kencang dan tubuhnya gemetar.

IBU MAO (O.S.)

Anak laki-laki bernafsu makan kecil malah semakin kencang menangis dan seluruh tubuhnya gemetaran.

CUT TO:

13. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA — MALAM

Lanjutan scene 7

Cast: Ibu Mao, Bapak Kama, Hil

Kita melihat Hil tertidur. Ibu Mao melihat ke arah Hil. Lalu ia membaringkan Hil ke lantai kemudian menyelimutinya.

Hil terlihat sedang tertidur dengan di terangi lampu minyak yang redup. Bapak Kama membuka pintu lalu menyuncinya kembali.

Bapak Kama terlihat membawa 2 ember air lalu mengisikan air dari ember itu ke dalam gerabah kendi yang sudah terlihat kosong.

Terlihat malam berganti malam Bapak Kama selalu melakukan rutinitas seperti itu.

CUT TO:

14. INT. RUMAH HIL - RUANG GUDANG RAHASIA - SIANG

Cast: Hil (8 tahun), Hil (16 tahun)

Hil (8 tahun) makan kacang polong mata hitam rebus sambil mengintip lewat lubang.

Hil yang berusia 8 tahun sedang mengintip berubah menjadi Hil berusia 16 tahun yang juga sedang mengintip dan makan kacang polong mata hitam rebus .

CUT TO:

15. BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATIONS

A. EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH HIL - SIANG

Cast: Yum (16 tahun)

Terlihat Yum (16 tahun) berlari mengejar kucingnya. Lalu kucing masuk ke halaman belakang rumah Hil. Yum menoleh ke arah segala arah. Kita melihat sekitar belakang rumah Hil tidak ada siapapun. Kemudian Yum menyingsing roknya. Terlihat celana dalam pendek sepaha Yum. Yum terlihat berusaha memanjat pagar kayu rumah Hil namun terlihat gagal.

Yum terlihat menarik-narik dua kayu pagar. Kemudian dua kayu pagar terlihat bagian bawahnya terlepas dari paku. Yum kembali menarik dua kayu pagar yang lain dan terlepas lagi.

CU: Ke arah paku di kayu bawah pagar terlihat sudah berkarat dan kayunya juga sudah retak.

Kucing itu terlihat berdiri dan menoleh ke arah lubang di ruang rahasia rumah Hil.

B. INT. RUANGAN RAHASIA - SIANG

Cast: Hil

Hil terlihat mengintip dan mengeluarkan satu kacang polong mata hitam rebus lewat lubang. Kemudian kucing itu memakannya.

Kita melihat dari lubang Yum telah berhasil menyusup dari pagar yang kayu bawahnya terlepas, lalu ia berlari menuju kucingnya.

Hil kembali mengeluarkan kacang polong mata hitam rebusnya.

C. EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH HIL - SIANG

Cast: Yum

Yum terlihat penasaran dengan kacang polong mata hitam rebus yang keluar dari lubang itu lalu Yum mencoba mendekati wajahnya ke arah lubang itu. Tapi tidak jadi,dengan cepat ia kemudian mengangkat kucingnya dan bergegas pergi sambil beberapa kali tetap menoleh ke arah lubang itu.

D. INT. RUANGAN RAHASIA - SIANG

Cast: Hil, Yum

Dari dalam ruangan, Hil terlihat mengintipi Yum, wajah Hil terlihat murung, melihat Yum pergi.

Dari arah lubang kita melihat Yum sambil menggendong kucing dan menyusup dari pagar. Yum kembali membenarkan bagian bawah kayu yang terlepas. Setelah terlihat seperti tidak terlepas ia bergegas pergi.

CUT TO:

16. BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATIONS

A. EXT. LUAR HALAMAN RUMAH HIL - SIANG

Cast: Yum (16 tahun)

Pada layar bertuliskan kalimat: satu hari kemudian.

Yum terlihat menoleh ke segala arah. Kita melihat keadaan sekitar terlihat sepi, Yum kembali menyusup pagar rumah Hil. Setelah berhasil menyusup ia berjalan pelan menuju ke lubang tembok ruangan rahasia.

Kita melihat Yum mengintip lewat lubang. Yum terkejut melihat ada Hil berada di ruangan yang gelap hanya di terangi lampu minyak yang redup.

Kita melihat dari luar lubang Hil terlihat menoleh ke arah lubang.

Yum kemudian memundurkan badannya.

Tidak lama setelah itu kacang polong mata hitam rebus keluar dari lubang.

Yum kembali memajukan badannya dan mengarahkan mulutnya ke lubang lalu berkata.

YUM

Hai kamu siapa?
(Suara pelan)

Yum bingung. Karena tidak ada jawaban.

Kacang polong mata hitam kembali terlihat keluar. Yum kembali menyintip.

Yum melihat Hil menunjukkan tulisannya yang ia tulis di sabak mengunakan grib. Tulisan terlihat dengan diterangi lampu minyak yang berada di samping Hil duduk.

Close up: Tulisan Hil di sabak; Usiamu berapa?

YUM (CONT'D)

Usiaku.
(Suara pelan)
Kamu siapa kenapa menanyakan usiaku?
(Suara pelan)
Dan kenapa kamu tidak bicara?

Yum melihat Hil sedang menulis di sabak lalu menunjukkan isi tulisannya.

Close up: Tulisan Hil di sabak; Berapa usiamu? Kenapa kamu berada diluar. Kata ibuku dunia luar berbahaja bagi anak ketjil. Kalau aku keluar maka aku akan mati. Dan maaf aku tidak bisa bitjara, aku tidak bisa bitjara.

Hil terlihat membuka mulutnya lalu mencoba berbicara.

Fix: Terdengar bunyi suara Hil yang sangat pelan, serak dan tidak jelas.

Yum terlihat bingung.

YUM (CONT'D)

Namamu siapa?
(Suara pelan)

Yum melihat Hil kembali menulis di sabak lalu menunjukkan isi tulisannya.

Close up: Tulisan Hil di sabak; Namaku Hil. Kamu belum mendjawab pertanjaanku. Berapa usiamu?

YUM (CONT'D)

Usiaku 16 tahun.

Hil terlihat dengan cepat kembali menulis di sabak.

Close up: Tulisan Hil di sabak; Kenapa kamu berada diluar? Kata ibuku dunia luar berbahaja bagi anak ketjil.

Yum terlihat bingung dan menoleh ke kiri dan ke kanan.

Kita melihat hujan kemudian turun. Yum menoleh ke atas langit.

YUM (V.O.)

Berbahaya karena hujan?

B. INT. RUANGAN RAHASIA - SIANG

Cast: Hil

Hil mengintip lewat lubang.

Hil kembali terlihat menulis di sabak.

Lalu Hil mengeluarkan kacang polong mata hitam rebus. Kacang terlihat keluar dari lubang.

C. EXT. LUAR HALAMAN RUMAH HIL - SIANG

Cast: Yum

Yum melihat kacang yang keluar dari lubang. Yum mencoba mengintip lewat lubang.

Hil terlihat menunjukkan tulisannya di sabak.

Close up: Tulisan Hil di sabak; Aku djuga tidak tahu pasti apa jang berbahaja. Dan aku sudah berkali2 mentjoba menanjakannja kepada kedua orang tuaku, tapi mereka tidak pernah mendjawabnja.

Yum hanya terdiam. Hujan semakin turun. Yum melihat ke arah langit. Yum langsung membalikkan badannya lalu berlari ke arah pagar dan menyusup dari pagar. Yum kembali membenarkan bagian bawah kayu yang terlepas. Setelah terlihat seperti tidak terlepas ia bergegas pergi.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar