Let You Go / #19 Naya Hamil?

Let You Go

ardiana17

Daftar Bagian

1. #1Perang Kecil

Nayara menancapkan garbu ke ban mobil Bian. Sekuat tenaga dan berulang-ulang sampai kempes. Bian yan

2. #2 Arah hati Bian dan Naya

Membuka laci meja rias. Naya melihat fotonya dan Dimas. Namun belum juga diambil. Ia segera menutup

3. #3Home Alone

Naya melihat bayangan seseorang di dalam kamar Bian. Ia segera membuka pintu dan masuk

4. #4 Naya Vs Maling

"Arrrrghhh" Jerit Naya sambil menarik pisau yang menancap tadi, membuat robekan panjang di

5. #5 Bian dan keegoisannya

Naya mengemudi dengan kecepatan tinggi sambil terus menyeka air matanya

6. #6 Mengalah tapi marah

Bian membanting badan ke kasur. Menoleh ke bagian kasur yang robek, lalu melenguh lelah

7. #7 Di pengadilan agama

"Bodoh!" Ujar Naya. Tanpa pikir panjang Bian melempar bantal ke arah Naya dari belakang. .

8. #8 Sebuah masa yang indah

Naya mengambil penghapusnya Bian reflek menutupi ujung meja dengan tangannya agar kepala Naya aman.

9. #9 Kebenaran yang menyesakkan

Bian menatap Naya serius, terus mendekat sampai Naya menatap tembok. Sekarang lengannya yang melengg

10. #10 Pembalasan Bian

Naya melotot dan menendang-nendang kaki Bian, sedang Bian sengaja mengabaikannya.

11. #11 Bian dan kebohongannya

Naya acuh dengan permasalahan Bian dan Shinta. Dia malah sibuk melihati hiasan-hisan rumah dan jari

12. #12 Karier Bian

"Sejauh ini belum ada sih, kalau ada pasti gue kontak loh lah Yan" Bian tersenyum pahit.

13. #13 Udang di balik batu

Beresinnn! Ucap Bian sambil berteriak dari kamar. Sedang Naya tetap memasang wajah curiga

14. #14 Ujian kesabaran buat Naya

Tidak lama kemudian terdengar suara lagi "Bugggg!" Naya meremas baju yang sedang diberesk

15. #15 Bian in a love

Naya asyik makan mie. Bian yang merasa tidak dihiraukan berhenti berbicara. Ia mulai menatap Naya da

16. #16 Hari terkutuk

Bian mengepalkan tangan marah. Kemudian menarik tangan Naya ke tempat duduknya tadi. "Diem"

17. #17 Putus hubungan

"Brengsek lo!" Ucap Bian sambil mendaratkan tinjunya. Dan dengan mata marah, Bian pergi ta

18. #18 Hari berkabung

"Naya stop!" Bian telah meneriaki naya beberapa kali. Namun ia tetap keras kepala, kecepat

19. #19 Naya Hamil?

Naya: "Pokonya ke dokter dulu! Gue gak mau hamil anak lo Bi!" Bian: "Siapa yang ngeh

20. #20 Harusnya biasa saja

Bian kemudian melihat ke arah dapur terlihat Naya sedang makan ditemani seorang laki-laki. Bian meng

21. #21 Berpisah selamanya

Beberapa lama kemudian Bian teringat Naya beriringan dengan itu air mata jatuh sangat pelan, sakit.

22. #22 Ikhlas tak ikhlas

"Kobiltu nikahaha watazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyut taufiq&qu

23. #23 Let you go

Kadang lo gak perlu terlalu takut kehilangan seseorang. Karena mungkin dia emang bukan orang yang te

19. #19 Naya Hamil?

1. INT. RUMAH IBU NAYA-KAMAR MANDI (WASTAFEL)-PAGI

Naya selesai mencuci tangan. Kemudian Bude datang.

Bude

Kenapa Nay?

Naya

Nggak tau Bude, mual aja.

Bude

Bulan ini udah datang bulan?

Naya berpikir

Naya

Belum Bude, tapi emang kadang akhir bulan

Bude tersenyum. Lalu mengajak Naya ke halama depan

Cut to:

2. EXT. RUMAH IBU NAYA-HALAMAN DEPAN-PAGI

Bude dan Naya datang

Bian langsung berdiri denga raut khawatir

Bian

Kamu gak papa?

Naya tidak menjawab

Bude

Nak Bian, siap-siap jadi ayah ya?

Naya dan Bian melotot bersamaan. Pakde menganguk paham

Pakde

Ooooh…

Naya

Apaan sih Bude!

Bude dan Pakde tertawa

Pakde

Jangan apaan-apaan

Pakde menggoda

Bian

Hmmm…kalo gitu kita pamit dulu Pakde Bude

Bian dan Naya pamit dengan wajah yang tidak nyaman

Pakde & Bude

Ati-ati!

Cut to:

3. EXT. JALAN RAYA-MOBIL NAYA-PAGI

Naya memasang wajah gelisah

Naya

Pokonya ke dokter dulu! Gue gak mau hamil anak lo Bi!

Bian

Heh, yang menghamili lo itu siapa sih?

Naya diam sebentar

Naya

Pokoknya ke dokter!

Bian

Terserah!

Wajah Bian dan Naya sama-sama kesal. Bian terus mengemudi.

Cut to:

4. EXT. RUMAH SAKIT-DEPAN RUMAH SAKIT-SIANG

Naya Keluar dari mobil Bian tetap di mobil

Bian

Gue mau cari sarapan di warung deket-deket sini! Lo dibungkusing nggak?

Naya

Gak

Jawab Naya datar, kemudian masuk ke rumah sakit.

Cut to:

5. INT. RUMAH SAKIT-TEMPAT KONSULTASI KEHAMILAN-SIANG

Naya menunggu dipanggil sambil mengamati poster tentang kehamilan.

Tidak lama kemudian pasangan suami istri (yang waktu itu bertengkar di pengadilan) duduk di samping Naya. Si Istri bunting.

Suami

Sampai anak kita nanti lahir aku janji bakal tetep di samping kamu

Istri

Cuma sampek lahir doang? Kamu pikir dia gak akan dewasa?

Suaminya kehabisan kata-kata. Naya melihat mereka ngeri.

Suami

Emm..maksudnya, sampek kapan pun. Kita gak boleh bahas cerai-cerai lagi. Karena semakin kamu marah-marah semakin aku cinta.

Istri tersenyum-senyum. Tidak lama kemudian Naya dipanggil

Suster

Nyonya Nayara

Naya menoleh

Naya

Oh, iya sus

Naya masuk ke ruang konsultasi

Cut to:

6. INT. RUMAH SAKIT-RUANG KONSULTASI-PAGI

Dokter

Silahkan duduk

Naya duduk

Dokter

Keluhannya apa Bu Naya?

Naya

Saya mual-mual Dok

Dokter menatap Naya

Dokter

Bulan ini sudah haid?

Naya

Belum

Dokter mengulurkan testpack

Dokter

Silahkan diperiksa dulu

Naya mengangguk dan pergi ke kamar mandi

Cut to:

7. EXT. WARUNG SOTO-DERETAN TEMPAT DUDUK-SIANG

Bian sedang memakan soto

Bian

Nggak mungkin kan Naya hamil?

Bian terlihat berpikir

Bian

Ya nggak mungkin lah! Ada-ada aja lo Bi!

Bian menghabiskan satu suapan terakhir kemudian meminum es teh. Lalu membayar soto

Bian

Berapa Mas?

Mas Soto

Empat puluh lima ribu Bang

Bian

Sama yang dibungkus satu yah…

Mas soto

Iya

Bian memberikan uang. Mas Soto memberikan bungkusan soto berserta uang kembalian. Kemudian Bian pergi

Cut to:

8. INT. RUMAH SAKIT-RUANG KONSULTASI-PAGI

Naya berbaring di kasur pemeriksaan. Dokter memeriksa perut Naya

Naya

Jadi saya gak hamil kan Dok?

Dokter Endak. Mual yang Bu Naya alami cuma karena masuk angin biasa.

Dokter kembali ke tempat duduknya. Naya beranjak dari kasur dan duduk di depan dokter.

Dokter

Tapi banyakkan istirahat dan jangan mikir yang berat-berat dulu yah. Biar haidnya teratur.

Naya

Iya Dok.

(Menjawab sambil tersenyum)

Dokter

Ini vitamin yang bisa diminum.

Naya mengambil vitamin tersebut

Naya

Makasih Dok

Naya pergi

Cut to:

9. EXT. RUMAH SAKIT-DI MOBIL NAYA-SIANG

Bian menunggu Naya. Tidak lama kemudian Naya masuk mobil.

Bian

Gimana? Hamil?

Naya memasang savebelt, Bian menunggu jawaban Naya

Naya

Enggak! Cuma masuk angin

Bian bernapas lega

Naya & Bian

Alhamdulillah!

Bian dan Naya saling melempar senyum. Lalu Bian lanjut mengemudi. Saat belum terlalu jauh Bian mengingat sesuatu bahwa kemarin malam (setelah melihat wajah Naya) dia yang menyalakan kipas angin sampai pagi.

Cut to:

10. INT. RUMAH BIAN-KAMAR BIAN-SORE

Bian (memakai baju yang baru) merebahkan badan di kamar

Bian

Haaaaaaaaah…

Bian melihat ke arah fotonya dengan Shinta di dinding kamar. Bian lalu mengambilnya.

Bian

Shinta…Shinta…

Bian memasukkan semua foto-fotonya dengan Shinta ke dalam kardus. Di dinding, di meja, lalu di almari. Namun ketika membuka almari diantara fotonya dengan Shinta ternyata ada fotonya dengan Naya. Awalnya Bian ingin menyimpan itu tapi hp Bian berdering sehingga Bian menaruhnya kembali.

Bian

Halo?

Manager Bian (V.O)

Halo Bi! Eh gue barusan liat foto-foto lo di marketplace yang pakek baju pink-pink itu! Ternyata ada klien yang suka. Lo bisa dateng kapan nih? Buat photoshoot?

Bian masih bengong, saking senangnya

Bian

Eghem…habis ini gue kesana deh bang!

(Jawab Bian sambil tersenyum-senyum)

Manager Bian

Ya udah, gue tunggu yah. Kabarin aja kalo udah jalan.

Bian

Siap bang!

Telepon ditutup. Bian melihat wallpaper hp nya (yaitu foto dengan Naya saat foto produk) Ia tersenyum makin lebar. Lalu keluar kamar sambil mengangkat kardus berisi foto Shinta

Cut to:

11. INT. RUMAH BIAN-DAPUR-SIANG

Naya sedang mencari sesuatu di kulkas dengan memegangi perutnya dan terus merintih

Naya

Aduuuuuhh…hufffffttt….ck! Dimana sih!

Bian lewat

Bian

Cari apa Nay?

Naya

Lo gak punya obat mag ya Bi? Sakit banget perut gue! huffffft

Bian

Mag?

Naya mengangguk sambil terus mencari obat di dalam kulkas.

Bian melihat ke arah bungkusan soto yang belum dibuka.

Cut to:

18. #18 Hari berkabung

20. #20 Harusnya biasa saja

Suka

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar

Komentar (0)