Let You Go / #13 Udang di balik batu

Let You Go

ardiana17

Daftar Bagian

1. #1Perang Kecil

Nayara menancapkan garbu ke ban mobil Bian. Sekuat tenaga dan berulang-ulang sampai kempes. Bian yan

2. #2 Arah hati Bian dan Naya

Membuka laci meja rias. Naya melihat fotonya dan Dimas. Namun belum juga diambil. Ia segera menutup

3. #3Home Alone

Naya melihat bayangan seseorang di dalam kamar Bian. Ia segera membuka pintu dan masuk

4. #4 Naya Vs Maling

"Arrrrghhh" Jerit Naya sambil menarik pisau yang menancap tadi, membuat robekan panjang di

5. #5 Bian dan keegoisannya

Naya mengemudi dengan kecepatan tinggi sambil terus menyeka air matanya

6. #6 Mengalah tapi marah

Bian membanting badan ke kasur. Menoleh ke bagian kasur yang robek, lalu melenguh lelah

7. #7 Di pengadilan agama

"Bodoh!" Ujar Naya. Tanpa pikir panjang Bian melempar bantal ke arah Naya dari belakang. .

8. #8 Sebuah masa yang indah

Naya mengambil penghapusnya Bian reflek menutupi ujung meja dengan tangannya agar kepala Naya aman.

9. #9 Kebenaran yang menyesakkan

Bian menatap Naya serius, terus mendekat sampai Naya menatap tembok. Sekarang lengannya yang melengg

10. #10 Pembalasan Bian

Naya melotot dan menendang-nendang kaki Bian, sedang Bian sengaja mengabaikannya.

11. #11 Bian dan kebohongannya

Naya acuh dengan permasalahan Bian dan Shinta. Dia malah sibuk melihati hiasan-hisan rumah dan jari

12. #12 Karier Bian

"Sejauh ini belum ada sih, kalau ada pasti gue kontak loh lah Yan" Bian tersenyum pahit.

13. #13 Udang di balik batu

Beresinnn! Ucap Bian sambil berteriak dari kamar. Sedang Naya tetap memasang wajah curiga

14. #14 Ujian kesabaran buat Naya

Tidak lama kemudian terdengar suara lagi "Bugggg!" Naya meremas baju yang sedang diberesk

15. #15 Bian in a love

Naya asyik makan mie. Bian yang merasa tidak dihiraukan berhenti berbicara. Ia mulai menatap Naya da

16. #16 Hari terkutuk

Bian mengepalkan tangan marah. Kemudian menarik tangan Naya ke tempat duduknya tadi. "Diem"

17. #17 Putus hubungan

"Brengsek lo!" Ucap Bian sambil mendaratkan tinjunya. Dan dengan mata marah, Bian pergi ta

18. #18 Hari berkabung

"Naya stop!" Bian telah meneriaki naya beberapa kali. Namun ia tetap keras kepala, kecepat

19. #19 Naya Hamil?

Naya: "Pokonya ke dokter dulu! Gue gak mau hamil anak lo Bi!" Bian: "Siapa yang ngeh

20. #20 Harusnya biasa saja

Bian kemudian melihat ke arah dapur terlihat Naya sedang makan ditemani seorang laki-laki. Bian meng

21. #21 Berpisah selamanya

Beberapa lama kemudian Bian teringat Naya beriringan dengan itu air mata jatuh sangat pelan, sakit.

22. #22 Ikhlas tak ikhlas

"Kobiltu nikahaha watazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyut taufiq&qu

23. #23 Let you go

Kadang lo gak perlu terlalu takut kehilangan seseorang. Karena mungkin dia emang bukan orang yang te

13. #13 Udang di balik batu

1. EXT. TEMPAT KERJA BIAN-STUDIO FOTO-SIANG

Bian masih di tempat yang sama. Bian memutuskan menelfon Shinta

Telepon berdenging

Bian

Halo, kamu dimana

Shinta (V.0)

Lagi di kantor Bi ada apa?

Terdengar suara beberapa berkas yang disipkan. Lalu tiba-tiba terdengar suara teman Shinta

Teman Shinta (V.O)

Eh Shin! Gue tungguin di ruangan bos yah! Cepet!

Shinta (V.O)

Ok…ok…

Tadi mau ngomong apa Bi?

Bian

Nggak jadi. Kamu terusin kerja aja!

Shinta

Ok, Bye!

Shinta menutup telfon

Bian

Bye!

Bian melihat ke arah Bayu sebentar

Cut to:

2. INT. RUMAH BIAN-RUANG TAMU-SIANG

Naya bertelfon

Naya

Halo, rumah no 405 blok B Pak

Suara kurir

Rumah kanan jalan ya mbak

Naya beranjak keluar untuk memeriksa kurir tersebut

Naya

Iya Pak

Cut to:

3. EXT. KOMPLEKS PERUMAHAN BIAN-DI JALAN-SIANG

Bian menyetir dengan lemas. Lalu di perempatan dia berpapasan dengan mobil box yang dikendarai kurir.

Bian yang baru sadar langsung ngerim mendadak dan hampir menabrak perempuan

Suara mobil Bian mengecit, Bian berhenti. Sedang kurir itu tetap berjalan.

Bian

Astaga!

Bian turun segera

Bian

Mbak gapapa?

Mbak-Mbak

Hemmm

Perempuan berkerudung (dia nanti bernama Fatin) itu segera pergi. Bian menatapnya pergi dengan wajah bingung

Bian

Emang gue nakutin?

Cut to:

4. EXT. RUMAH BIAN. HALAMAN DEPAN-SIANG

Naya dan pak kurir menaikkan paket-paket yang sudah dibungkus Naya dengan semangat

Naya sambil menghitung kembali jumlah peketnya

5. EXT. RUMAH BIAN-HALAMAN DEPAN-SIANG

Mobil Bian datang. Naya dan pak kurir masih sibuk memindahkan paket

Naya

Lima ratus dua puluh empat?

Pak Kurir

Betul!

(Seru Pak kurir sambil menutup pintu belakang mobil boxnya)

Naya

Ok, ini ongkirnya ya pak!

Pak kurir

Siap! Besok besok pakek jasa kita lagi aja ya mbak!

Naya

Pasti-pasti pak!

Bian berdiri di dekat Naya. Melihat pak kurir, lalu ke mobil box, lalu ke Naya

Pak kurir pergi. Naya tersenyum senang

Tidak lama kemudian hp Naya berbunyi. Ketika dibuka isinya adalah transferan yang masuk sebesar 75 juta

Bian (dalam hati)

75 juta?

Naya

Apa lo liat-liat

Naya langsung masuk ke dalam

Bian (dalam hati)

Sehari atau sebulan yah?

(Batin Bian sambil beranjak masuk)

Cut to:

6. INT. RUMAH BIAN-KAMAR BIAN-SIANG

Bian duduk di kasur memainkan hpnya

Bian

Tujuh puluh lima juta sebulan atau sehari yah?

Bian masih bingung

Bian

Atau satu minggu? 75 X 4 = 300 juta sebulan?!

Bian melotot

Bian

Nggak mungkin!

Flashback to:

7. EXT. JALAN RAYA-DIATAS MOTOR BIAN-SORE

Bian boncengan dengan Naya. Lalu mereka bercakap-cakap sambil setengah berteriak.

Bian

Kamu buat apa sih bawa kotak-kotak kayak gitu?

Naya

Aku tadi jualan brownis! Anak-anak pada suka!

Bian

Nggak malu?

Naya

Yang penting dapet duit!

Bian tersenyum bangga lalu menaikkan kecepatan motornya.

Cut back to:

8. INT. RUMAH BIAN-KAMAR BIAN-MALAM

Bian

Tapi kalau bener? Kaya juga sih dia!

Bian mengingat-ingat sesuatu lagi

Bian

Mobilnya jaguar XF, bukan yang paling mahal sih tapi bagus juga! PIntu pakek yang smartlock, hp?

Bian mendengar sesuatu. Lalu berjalan ke luar kamar

9. INT. RUMAH BIAN-SEKITARAN KAMAR NAYA-SIANG

Bian berjalan mengendap-endap. Serambi menajamkan telinga untuk mendengar percakapannya.

Naya

Udah sampek Mana Mas?

Bian semakin mendekat ke kamar Naya

Dhimas (V.O)

Baru di bandara

Naya

Obat-obatan jangan lupa!

Bian sampai di depan kamar Naya dan menguping

Dhimas (V.O)

Siap, udah kok.

Naya (V.O)

Ya udah, telfon lagi kalo udah sampek

Dhimas (V.O)

Siap manis…

Bian mencebikkan bibir sambil mengulangi kata-kata terakhir Dhimas

Naya membuka pintu seketika itu Bian jatuh

10. INT. RUMAH BIAN-DEPAN KAMAR NAYA-MALAM

Bian segera bangun. Naya menaruh hpnya di saku baju

Naya

Lo ngapain sih disini? nguping?

Bian

Nguping?

Bian berpikir sebentar. Kemudian dia melihat tempat yang dipakai Naya tadi masih kotor

Bian

Heh bersiin sisa-sisa selotip, kardus atau apalah itu bekas jualan lo! Bikin kotor aja!

Bian pergi sambil melirik hp Naya, tapi tidak terlihat.

Naya menatata Bian curiga

Bian

Beresinnn!

Ucap Bian sambil berteriak dari kamar

Naya masih memasang wajah curiga

12. #12 Karier Bian

14. #14 Ujian kesabaran buat Naya

Suka

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar

Komentar (0)