LANDAK TANPA PERSAHABATAN
6. ACT 6 AKHIR YANG DIINGINKAN

ACT 6

 

1       EXT-WISATA TANGKAHAN-SIANG HARI

Naya, Yuna, Boy, Mori dan Vanka saling menyirami air sungai satu sama lain. Mereka terlihat tanpa beban dan menikmati keindahan alam.

 

NAYA

Wait, wait! (Celingak-celinguk) Vato ke mana ya?

 

YUNA

Eleh, sementang cowok ganteng langsung dicariin. (Meledek)

 

MORI

Ya wajarlah goblok, namanya juga pacarnya! Ya kan Nay? (Merangkul pundak Naya)

 

YUNA

Baru juga jadian udah dibayarin liburan, makanya uang tabungan jangan dipake buat kabur-kaburan!

 

NAYA

Lah, percuma dong punya cowok sultan!

 

YUNA

(Menggaruk kepala) Iya juga sih! (Menatap Boy dengan manja) Hasian kau kapan kaya!? (Merengut)

 

Semua tertawa lepas sampai tiba-tiba ada seorang lelaki terpeleset di dekat mereka.

 

PACAR MORI

Maaf sayang, awak terlambat! Tadi nyasar. (Bangkit berdiri dibantu Mori) Hai Vanka! (Menyapa dengan senyuman)

 

Vanka hanya tersenyum membalas sapaan pacar Mori.

 

MORI

Nggak usah genit, dia sahabat awak! (Menjewer telinga pacarnya)

 

PACAR MORI

(Menjerit kesakitan) Au… au… auu sakit-sakit yang! (Mengusap telinga yang sudah dilepaskan Mori)

 

BOY

Wah galak… (Cekikikan)

 

 

YUNA

Wah malaikat! (Terpesona) Cowok kau lebih ganteng Mor.

 

Boy yang tadi cekikikan, langsung menutup mata Yuna dan membawanya pergi dari tempat. Yang lain hanya tertawa melihat tingkah mereka.

 

VANKA

Asyik juga teman-teman kau Mor. Tapi, keknya cuma awak doang di sini yang jomblo. Ngenes bener he… he…

 

MORI

Tenang! Nggak kau doang kok, masih ada satu teman awak lagi.

 

NAYA

Siapa?

 

LOVATO

Nay! (Memanggil dari jauh)

 

Semua memandang ke arah suara. Naya menatap Mori untuk meminta persetujuan.

 

MORI

Udah sana! (Mendorong tubuh Naya)

 

Naya pun pergi mendapatkan kekasih barunya itu.

 

2       INT-RUANG PENGINAPAN-SIANG HARI

Lovato menuntun Naya yang menggunakan penutup mata. Naya berjalan dengan sangat hati-hati. Lovato membukakan pintu dan membawa Naya masuk ke dalam. Ruangan itu tampak biasa saja.

 

LOVATO

Sekarang kita sudah sampai!

 

NAYA

Kita mau ngapain sih?

 

LOVATO

Kamu hitung sampai lima, baru boleh buka penutup matanya!

 

Naya mengangguk tanda setuju. Lovato berjalan mundur meninggalkan Naya di ruangan.

 

NAYA

(Jeda) Aku hitung ya, satu, dua, tiga, empat lima.

 

Naya membuka penutup mata dan tampaklah Sien di depan Mata. Ia tersenyum lembut pada Naya.

 

NAYA

Sien!? (Masih tak percaya)

 

CUT TO:

 

Naya dan Sien terlihat memegangi gelas teh yang ada di meja. Mereka duduk seolah sedang melakukan rapat.

 

SIEN

Nay, aku pernah punya sahabat. Sangat… dekat. Tapi, (Jeda) dia sakit dan aku kehilangan dia. (Menyeruput teh) Sejak saat itu, aku takut menganggap seseorang begitu berarti. Aku tidak siap kehilangan untuk kedua kali.

 

NAYA

Aku udah mulai belajar untuk menerima setiap keputusan orang-orang di sekitarku. (Tersenyum, Jeda) Untuk kata-kata yang kemarin, aku min_

 

SIEN

Aku mau coba membangun persahabatan lagi Nay!

 

NAYA

(Terbelalak) SERIUS!?

 

Sien mengangguk dan mereka pun saling berpelukan. Saat pelukan dilepas, Sien memberikan gantungan kunci yang pernah Naya kembalikan. Naya menggenggamnya erat.

 

SIEN

Mau dideklarasikan nggak?

 

NAYA

Caranya? (Mengerutkan Dahi)

 

Sien menggenggam tangan Naya, menariknya keluar. Kebetulan penginapan itu berada di lantai dua. Sien dan Naya sudah berdiri di balkon.

 

SIEN

Sabtu, 13 MARET 2021, (Melirik jam di ponsel hingga menunjukkan waktu yang diinginkan) PUKUL 13. 13 PM; NAYA DAN SIEN RESMI SAHABATAN! (Berteriak dengan semangat)

 

Semua teman yang berada di bawah bertepuk tangan dengan meriah. Sedangkan Naya meneteskan air mata bahagia. Ia memeluk Sien dengan sangat erat

 

SIEN

(Berbisik) Udah ijin sama Mamak belum? Nanti kenak marahi lagi loh!

 

NAYA

(Melepas pelukan dan memukul lengan Sien) Jadi kau biangkeroknya!

 

Keduanya kejar-kejaran di balkon sambil tertawa bahagia.

 

3       EXT-DEPAN PENGINAPAN-MALAM HARI

Semua berkumpul membentuk lingkaran mengelilingi api unggun yang dipasang. Lovato tampak duduk di sebelah Naya sambil memainkan lagu Judika ‘Tersenyumlah Sobat’. Semua teman ikut bernyanyi bersama, tak ada wajah murung, semua menampilkan senyum bahagia. Sambil memainkan gitar, Lovato berbisik ke telinga Naya.

LOVATO

Situasinya sudah tepat. (Jeda) Kamu cantik Nay!

Naya tersenyum malu-malu. Ia teringat akan perkataan Lovato saat sarapan bersama di Danau Toba.

 

END

 

Begitulah akhir dari kisah Naya yang berhasil menemukan seorang sahabat.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar