Jomblo Getir
17. Skrip Bagian 17

34. INT. KAMAR JAY - SIANG

DI PINTU KAMAR DITEMPEL TULISAN 'SEDANG PATAH HATI, DILARANG MENGGANGGU!'

Jay duduk di atas tempat tidur. Wajahnya kusut belum mandi dua hari.

EMAK (O.S)

JAY! Makan yuuuk! Ntar lo sakit, Tong!

Jay tidak menjawab. Dia hanya duduk mematung. Matanya melihat ke arah poster Elvis Presley.

Emak berdiri di depan pintu kamar. Diketuknya lagi pintu kamar Jay.

EMAK (CONT'D)

Udah, Jay. Jangan sedih mulu, ntar deh dicariin jodoh bakal elu. Makan dulu, Tong. Aduh, kasihan Emak ngapa! Sedih ini kalau lu sakit!

Jay menghela napas.

JAYA

Ntar deh, Mak. Belum selera nih. Jay mau tidur dulu!

Emak meninggalkan pintu kamar Jay dengan menggelengkan kepala.

Di luar terdengar Emak sedang ngobrol dengan beberapa tetangga. Jay berbaring, ditutupnya telinga pakai bantal.

JAYA

(Berbisik)

Dabby, tega lo ama gue, Dab. Kurang apa sih gue, Dab? Ganteng iya, keren banget, cuma kurang kaya aja gue...

Jay masih rebahan. Perlahan tangannya meraba-raba meja kecil di samping tempat tidur. Diambilnya telepon genggam miliknya. Dia memutar sebuah lagu milik Elvis Presley.

35. INT. RESTO - MALAM

Moeda duduk di depan Tomi. Keduanya sedang menyantap makan malam. Wajah Tomi kelihatan sangat tampan.

TOMI

Kamu cantik banget malam ini.

MOEDA

Oh, ya?

Moeda menyedot jus alpukat.

TOMI

Iya, coba aja kalau kacamata kamu juga dilepas. Wah, pasti tambah cakep.

Tomi melepas kacamata Moeda. Buru-buru Moeda mengambilnya dan memakainya lagi.

MOEDA

Sorry, aku nggak bisa lepas kacamata.

TOMI

Kenapa?

MOEDA

Aku nggak jelas lihat kalau tanpa kacamata. Kalau lepas kacamata, wajah kamu jadi mirip Casper!

Tomi menyuapkan potongan steak ke dalam mulutnya.

TOMI

Kenapa nggak pakai kontak lens aja?

MOEDA

Nggak bisa. Nggak nyaman pakai kontak lens.

Moeda rada cemberut.

TOMI

Ya udah, kamu tetap cantik meski pakai kacamata kok!

Tomi mengedip genit. Moeda hanya menunduk malu-malu.

TOMI

Kamu nggak tersinggung dengan omonganku kan?

MOEDA

Nggak kok. Ya cuma memang rada sedih sih sekarang.

TOMI

Kenapa?

MOEDA

Baru ingat nasib salah satu temanku.

Moeda mencolok potongan steak di piringnya dengan garpu.

TOMI

Kenapa dia? Meninggal dunia?

MOEDA

Bukan! Dia masih hidup.

TOMI

Terus? Kenapa dia?

MOEDA

Dia ditolak cintanya. Mana ditolaknya di acara televisi segala. Disiarkan ke seluruh penjuru negeri. Kan kasian.

TOMI

Di acara apaan memangnya?

MOEDA

Di acara 'Tembak Aja Keleees!'.

Tiba-tiba Tomi tertawa terbahak. Dia bahkan terpingkal-pingkal memukuli meja. Moeda melihatnya dengan keheranan.

MOEDA

Kenapa kamu tertawa?

TOMI

Nggak apa-apa. Aku nonton acara itu. Pejuang cintanya pakai kostum beruang itu kan?! Konyol banget itu. Cowok norak gitu nembak cewek cakep!

Moeda meletakkan garpunya. Wajahnya berubah serius. Tomi masih tertawa. Kemudian Tomi diam saat melihat wajah Moeda.

MOEDA

Gimana? Udah puas ketawa?!

TOMI

Sorry, kalau ingat acara itu kemarin, aku masih merasa geli. Lucu!

MOEDA

Soalnya yang kamu bilang norak itu sahabatku.

TOMI

HAAAH! Dia sahabatmu? Beneran? Aku kira kamu cuma figuran di acara itu. Wah, aku beneran salah. Aku minta maaf ya. Jangan marah...

Tomi mengambil tangan Moeda, tapi cewek itu menariknya.

TOMI

Kan aku sudah minta maaf. Jangan marah gitu dong...

MOEDA

Oke deh, dimaafin. Tapi jangan ngehina orang lagi. Apalagi dia sahabatku.

Tomi mengangkat tangannya, seperti bersumpah.

TOMI

Janji! Aku tidak akan mengulangi lagi deh. Nah, demi permintaan maafku kepadamu. Aku mau kasih kamu hadiah spesial...

Tomi mengeluarkan sesuatu dari saku celana.

MOEDA

(Penasaran)

Apaan tuh?

Tomi memperlihatkan sebuah cincin bermata blue safir.

TOMI

Untuk kamu...

Dengan lembut Tomi memakaikan cincin itu ke jari manis tangan kanan Moeda.

TOMI

Gimana? Suka?

Moeda menganggukkan kepala. Dia masih bengong melihat cincin di jarinya.

MOEDA

Suka...

TOMI

Kalau suka, bilang terima kasih dulu dong.

MOEDA

Terima kasih ya, Tom.

Tomi tersenyum.

TOMI

Ngomong-ngomong, kamu suka investasi nggak? Berbisnis gitu.

MOEDA

Bisnis? Bisnis apaan? Aku sendiri cukup tertarik dengan bisnis sih.

TOMI

Nah, bagus itu. Kamu mau join dengan aku nggak? Kebetulan aku salah satu anggota sebuah perusahaan yang bergerak di sebuah bisnis.

Moeda mengerutkan kening.

MOEDA

Perusahaan apaan tuh?

TOMI

Perusahaan yang membantu keuangan orang-orang di sekitar. Kamu cuma menanamkan modal ke perusahaan. Nanti kamu akan mendapatkan bungan dan keuntungan lain yang berlipat-lipat! Bahkan di sana juga banjir hadiah setiap periodenya.

Tomi meneguk minumannya.

TOMI

Tahu hadiahnya apa? Ada motor, mobil, sampai rumah!

MOEDA

Kamu pernah dapat hadiahnya?

TOMI

Pernah!

MOEDA

Apaan?

TOMI

Aku dapat setrika! Lumayan kan? Kebetulan setrika-ku rusak. Jadi bagaimana? Mau gabung?

MOEDA

Kalau hadiahnya cuma setrika nggak seru. Jadi aku mikir-mikir dulu deh!

Tomi mengangguk. Dia mengamati Moeda, dengan tatapan tajam. Moeda meneruskan makannya.




Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar