DON'T JUDGE MAUDY
4. HANYA ADA DUA PILIHAN DIAM ATAU MELAWAN

36. INT. KAMAR MAUDY - DAY

Maudy tebangun dari tidurnya.. Maudy masih memikirkan ucapan Raka kemarin di rooftop gedung. Maudy membuka HP dan melihat pesan dari Bu Tira.

ISI PESAN BU BU TIRA

BU TIRA

Maudy, sesampai di kampus temui Ibu di ruang dosen ya. Ibu mau bicara dengan Maudy.

Maudy membalas

MAUDY

Baik Bu.

Setelah melihat pesan Bu Tira, Maudy bergegas mempersiapkan diri ke Kampus.

37. INT. RUANG DOSEN - DAY

Setelah tiba di kampus. Maudy langsung menuju Ruang Dosen untuk bertemu dengan Bu Tira.

Sesampai di Ruang Dosen Maudy dan Bu Tira memulai pembicaraan.

BU TIRA

Maudy, bagaimana keadaan mu ?

MAUDY

Baik, Bu ( nada ragu )

BU TIRA

Aku tahu kabarmu sebenarnya. Bu Tira mendengar dari temen - temen mahasiswa dan beberapa dosen.

BU TIRA (CONT’D)

Masalah yang kamu hadapi ini. Bukan masalah kecil. Jika kamu terus membiarkan. Secara tidak mungkin nama kampus juga akan terkena juga.

Maudy menunjukan raut wajah ketakutan.

MAUDY

Saya meminta maaf bu..

Bu Tira ingin mendengarkan penjelasan dari Maudy.

BU TIRA

Coba sekarang kamu jelaskan apa yang terjadi.

Maudy memberi penjelasan tentang apa yang terjadi sebenarnya. setelah Maudy memberi penjelasan dan memperlihatkan Video tersebut. Bu Tira mencoba membantu Maudy.

BU TIRA (CONT’D)

Maudy, Ibu sudah dengar penjelasan kamu. Ibu akan mencoba membantu mu. Dan berbicara ke dewan kampus untuk mencoba menyelesaikan masalah mu.

BU TIRA (CONT’D)

Untuk sekarang. Lebih baik kamu pindah ke kelas C aja. Agar kamu bisa menghindar dari sindiran teman sekelas mu.

Maudy mengiyakan masukan dari Bu Tira.

MAUDY

Terima Kasih Bu, sudah mau bantu saya.

Setelah menemui Bu Tira. Maudy keluar ruangan dan ternyata Stevia sudah menunggu Maudy di luar Ruang Dosen.

38. EXT. DEPAN RUANG DOSEN - DAY

Setelah bertemu Maudy di depan ruang Dosen, Stevia langsung memeluk Maudy dan menanyakan kabar Maudy.

STEVIA

Mauu.. Gimana keadaan kamu ?

Sambil tersenyum tipis Maudy menjawab.

MAUDY

Lumayan, udah membaik kok.. Stev..

Stevia mengajak Maudy pergi ke kafe.

STEVIA

Siang ini kita gak ada kelas kan.. Yuk ke kafe.. Uda lama kita gak kesana..

Maudy mengiyakan ajakan Stevia dan mereka bergegas pergi menuju Kafe.

39. INT. KAFE - DAY

Setelah sampai di kafe dan memesan minuman Maudy dan Stevia mulai mengobrol. Obrolan di buka dengan Maudy memberi tahu Stevia tentang bantuan Bu Tira dan kontrak majalahnya yang di tunda.

MAUDY

Stev.. Kontrakku di tunda sampai aku bisa menyelesaikan masalah ini.

Stevia melihat Maudy dan hanya terdiam..

MAUDY (CONT’D)

Kata CEO, untuk model majalah bulan depan. Kamu yang akan menggantikan ku.

Stevia meminta maaf..

STEVIA

Sorry Mau..

MAUDY

Gak usa minta maaf stev.. Ini bukan salahmu kok.. beat. Mungkin ini kesempatan buat kamu juga..

MAUDY (CONT’D)

ini juga mimpimu ini sejak lama.

Stevia hanya mengangguk senyum tipis..

MAUDY (CONT’D)

Oh iya, Bu Tira bersedia membantu masalah gue. Dan mulai besok gue akan pindah kelas sementara waktu.

Stevia kembali meminta maaf.

STEVIA

Sorry ya Mau, gak bisa bantu banyak.

Sambil memegang tangan Stevia. Maudy mencoba menenangkan.

MAUDY

Gak papa, selama ini kamu uda banyak bantuin. ( Sambil tersenyum )

Maudy dan Stevia melanjutkan Obrolan mereka.

40. INT. RUANG KELAS - DAY

Maudy memasuki ruang kelas C. Meskipun Maudy sudah pindah kelas namun mahasiswa kelas C banyak yang mengetahui video Maudy yang tersebar. Lantas dari mereka banyak juga yang bergunjing di belakang Maudy.

Maudy hanya duduk, membuka buku dan berusaha tidak menanggapi. Sambil memakai earphone Raka memasuki ruang kelas. Dan ternyata tempat duduk yang kosong hanya di sebelah Maudy.

Lantas Raka duduk di sebelah Maudy. Raka melihat Maudy yang merasa tak nyaman akan sindiran anak - anak.

Raka memakaikan earphonenya ke telingan Maudy. dan Maudy menoleh.

Maudy sempat kaget. Ternyata cowok yang di rooftop adalah teman sekelas Maudy di kelas itu.

MAUDY

Eluu.. Elu kan yang waktu di atap gedung ?

Raka hanya tersenyum tipis.

Maudy memakai earphone Raka, Maudy heran kok earphonenya gak ada suaranya. Dan Menoleh ke Raka yang sedang memakai HPnya namun tak tertancap kabel earphonenya.

MAUDY (CONT’D)

Kok gak ada suaranya ??

Raka berbisik ke Maudy dan berkata.

RAKA

Uda pake aja.. biar mereka gak ganggu elu. 

Maudy hanya mengganguk saja..

Beberapa menit kemudian. Bu Tira datang dan kelas di mulai.

41. INT. KANTOR MAJALAH LIFE STYLE - DAY

Stevia datang ke kantor Majalah life Style untuk memenuhi panggilan CEO.

CEO

Stevia. Silahkan duduk..

Stevia duduk di ruang kantor. CEO mulai membicarakan pergantian model cover majalah bulan ini.

CEO (CONT’D)

Stevia. Kamu uda tahu kan ? Maudy terkena masalah.

STEVIA

Iya Bu.

CEO

Sebagai gantinya, kamu yang menggantikan Maudy untuk pemotretan cover majalah bulan depan.

Stevia menunjukan wajah agak ragu.

CEO (CONT’D)

Kenapa kamu gak menjawab ? beat Kamu ragu? Karena Maudy adalah sahabat kamu ?

CEO melanjutkan pembicaraannya.

CEO (CONT’D)

Kamu tahu di industri ini siapa yang paling siap maka ia yang akan mendapatkannya. Beat . saya memilih kamu bukan karena kamu sahabat Maudy karena kamu adalah Runner up.

Akhirnya Stevia menerima pemotretan untuk cover majalah bulan depan.

STEVIA

Iya Bu, saya mau menggantikan Maudy.

CEO

Oke. Minggu depan kamu uda mulai pemotretan persiapkan dirimu.

Stevia hanya mengganguk saja. Dan tampak raut wajah bingung Stevia, antara senang karena bisa menjadi model cover majalah. Dan juga sedih, karena menggantikan Maudy.

42. INT. KANTIN KAMPUS - DAY

Setelah kelas Maudy dan Raka menuju kantin. Setelah sampai dan mereka memesan makanan.

Maudy mulai membuka pembicaraan.

MAUDY

Ka, Makasih ya soal yang di atap gedung. ( nada bersalah )

RAKA

Ngapain. Bilang makasih.. Gue gak berbuat apa - apa.

Maudy memeberi penjelasan, akibat perkataan Raka. Akhirnya Maudy tak jadi lompat dari atap gedung.

MAUDY

Makasih Ka, kalo bukan karena elu. Gue bakal mati dan menjadi pengecut selamanya.

Sambil tersenyum Maudy meneruskan pembicaraan.

MAUDY (CONT’D)

Oh, iya makasih lagi.. Karena earphone elu. orang - orang pada berhenti menjudge gue dari dekat.

Ya, earphone Raka sangat membantu, meskipun Maudy memakai Earphone yang tidak ada musiknya. Namum membuat orang - orang merasa bahwa Maudy menikmati musik dan percuma jika meraka ganggu Maudy, Maudy nggak akan mendengar.

Mereka mulai mengobrol satu sama lain. Tiba - tiba Andra datang dan memanggil Raka untuk segera ke Ruang Klub Jurnalis.

ANDRA

Gilaa, di cariin kemana aja malah nongkrong di sini. ( Nada kesal )

RAKA

OH IYA.. Gue lupa.

Raka baru sadar, kalo siang ini ada rapat tentang konten dokumenter.

ANDRA

Ayo, cepetan ke ruang klub. anak - anak uda nungguin.

RAKA

Siapp..

Andra pergi duluan. Ketika Raka akan pergi, ia melihat Maudy dan mulai mengajak Maudy ke klubnya.

RAKA (CONT’D)

Elu, mau ikut ke klub nggak?

Maudy masih bingung dengan ajakan Raka. Karena Maudy jarang bersosialisasi dengan Banyak orang. Apalagi kegiatan kampus yang tentu saja biasanya Maudy enggan ikut.

RAKA (CONT’D)

Udah ayoo.. Ikutt aja..

MAUDY

Oke..

Maudy mengikuti Raka untuk ke klub Jurnalis.

43. INT. RUANG KLUB JURNALIS - DAY

Setelah memasuki ruang klub. Maudy melihat - lihat ruang klub yang di desain menarik. Banyak foto - foto jurnalis, foto kegiatan. Serta beberapa penghargaan juara lomba fotografi, karya tulis dan lain - lain.

Setelah melihat ruang jurnalis. Maudy duduk di sebelah Raka.

Tampak beberapa anggota yang mulai melihat - lihat Maudy dengan tatapan sinis. tampaknya kasus Maudy sudah jadi bahan pembicaraan di kampus.

Maudy hanya terdiam. Namun Raka mencoba mencairkan suasana. dengan membagikan kertas kondep dokumenternya.

RAKA

Ini ya.. Konsep konten dari gue.

RAKA (CONT’D)

Seperti biasa Andra yang menjelaskan tentang konsepnya.(sambiltersenyum)

ANDRA

Selalu.. Yang buat siapa yang jelasin siapa ? ( Nada jengkel )

Raka Mulai menjelaskan tentang ide konsep Rangga. Konsep yang di buat untuk mendokumenterkan tentang sisi lain kehidupan seseorang pekerja malam.

Tampak anggota klub mendengar penjelasan Andra dengan serius tak terkecuali Raka dan Maudy yang mulai mengikuti alur rapat.

44. EXT. DEPAN RUMAH MAUDY - DAY

Rangga berusaha menemui Mama Maudy untuk mencoba mencari dukungan dari Mamanya Maudy.

Setelah membunyikan bel rumah. Mama Maudy membukakan pintu dan bertemu Rangga.

MAMA

Ehh, Rangga. Mau cari Maudy. Maudy masih belum pulang kuliah.

MAMA (CONT’D)

Emang ada pesan apa ? Nanti tante sampaikan ke Maudy.

RANGGA

Jadi gini tan.

Rangga mulai mencari alasan untuk menyalahkan Raka. Dengan bercerita Bahwa Maudy kini bergaul dengan Raka yang suka pergi ke Bar. dengan bukti Rangga menyerahkan foto Raka dengan Andra yang sedang pergi Bar.

Setelah mendengar penjelasan Rangga. Mama Maudy berterima kasih.

MAMA

Makasih ya ngga. Uda beritahu tante. nanti tante coba bicara dengan Maudy.

Rangga meninggalkan Rumah Maudy dengan tensenyum senang.

45. EXT. JALAN MENUJU PARKIR KAMPUS - DAY

Maudy dan Raka Berjalan menuju parkiran kampus. terlihat Maudy dan Raka berjalan sambil tersenyum.

Stevia melihat Maudy dan Raka berjalan sambil tersenyum. Membuat Stevia mulai cemburu akan kedekatan mereka berdua.

Semenjak Maudy pindah kelas. Maudy dan Stevia jarang bertemu. Maudy seperti menjauh dari Stevia. Dan membuat Stevia agak sedikit kecewa karena sahabatnya mulai menjauh darinya.

46. INT. RUMAH MAUDY - NIGHT

Maudy masuk ke rumah serta langsung menuju kamar. Namun Mama Maudy menghentikan langkahnya. Mama Maudy memulai pembicaraan.

MAMA

Dari mana aja kamu ?

MAUDY

Kampus.. ( tapapan sinis )

MAMA

Jam segini baru pulang kampus ? (beat) Bukannya pulang dari bar sama si Raka itu.

Mendengar perkataan Mamanya, Maudy langsung marah dan membalas.

MAUDY

Mama, tahu darimana ? (Beat) jangan gitu ma. Raka orangnya baik.

( Nada Marah ).

Braakkk.. Maudy langsung masuk kekamarnya.

Sambil berdiri di depan pintu Mama Maudy mencoba menjelaskan.

MAMA

Bukan gitu sayang, Mama dapat info dari Rangga.

MAMA (CONT’D)

Pokoknya kamu jangan bergaul dengan Raka TITIK.. ( nada marah )

47. INT. KAMAR MAUDY - NIGHT

Dengan perasaan marah. Maudy Langsung menuju tempat tidur dan tidak membalas perkataan Mamanya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar