Didi Birthday
2. Part #2

SC 09. EXT. DEPAN RUMAH DIDI - MALAM HARI

Didi duduk termenung seorang diri, memandang ke atas.

DIDI (V.O)

Bagaimana ini?

Didi mengetukkan kepalanya berulang kali.

DIDI (V.O)

Bodoh... Kenapa gue tadi pakai kepancing omongannya Aldo. Harusnya tadi diam aja ya. Aduh. Sekarang mesti gimana nih?

Dari jauh Lala melihat Didi, berjalan perlahan mendekat dengan mengendap - endap.

LALA

Dorr...

Didi tersentak saat Lala menepuk pundaknya.

DIDI

Lala..

Lala tertawa kegirangan.

LALA

1-1, Di. Impas kita sekarang.

DIDI

Kaget tahu, La.

LALA

Biarin. Siapa suruh suka ngusilin Lala.

Lala memperhatikan Didi yang menundukkan kepala.

LALA

Didi marah ya sama Lala?

Didi mengeleng pelan

LALA

Kalo gak marah, kenapa cemberut gitu mukanya?

DIDI

Didi gak marah, La.

LALA

Terus kenapa dong? Sariawan?

Didi menghela napas pelan.

DIDI

La...

LALA

Apaan?

DIDI

Punya uang gak, La?

Lala mengeluarkan kepingan logam uang dari dalam kantong bajunya.

LALA

Punya nih.

DIDI

Kalo cuma segitu sih, mana cukup, La.

LALA

Lah? Emangnya kamu butuh uang berapa?

DIDI

Enggak tahu. Banyak deh.

LALA

Kamu perlu uang banyak buat apa, Di?

DIDI

Buat bikin pesta ulang tahun, La.

LALA

Pesta ulang tahun?

Lala mendongakkan kepala sebentar, lalu teringat sesuatu.

LALA

Oh. Soal yang tadi pagi itu ya.

Didi mengangguk pelan, kembali menundukkan kepala.

LALA

Udahlah nggak usah di tanggapin omongannya Aldo. Lupakan saja. Dia kan emang ngeselin gitu orangnya.

DIDI

Didi enggak bisa lupain gitu aja, La. Udah terlanjur janji.

LALA

Tapi kan bikin pesta perlu uang yang nggak sedikit, Di.

DIDI

Makannya sekarang lagi mikirin ini.

LALA

Udah ketemu caranya gimana?

DIDI

Belum.

LALA

Yee... Kirain Lala udah.

Didi kembali menundukkan kepala.

LALA

Kenapa kamu nggak minta aja sama ibumu?

DIDI

Tadinya sempet mau ngomong, tapi nggak jadi. Ibuku sibuk. Lagipula enggak enak mintanya, La.

LALA

Enggak enak kenapa, Di?

Didi hanya mengelengkan kepala.

DIDI

Enggak enak aja.

CUT TO

SC 10. EXT. KANTIN SEKOLAH - SORE HARI

Didi melihat ibu kantin yang kesulitan membawa barang bawaan. Didi berjalan mendekati ibu kantin.

DIDI

Butuh bantuan, Bu?

IBU KANTIN

(Terkejut) Eh, Didi. Iya, boleh. Tolong ini (menunjuk tumpukan kardus) dilipat dulu baru ditumpuk jadi satu ya.

Didi mengangguk, memperhatikan gerakan ibu kantin (melipat kardus). Ia mengambil kardus, lalu dilipat satu persatu.

DIDI

Kardus-kardus ini mau dibawa kemana, Bu?

IBU KANTIN

Mau dibawa ke pengepul, Di.

SC 11. EXT. TEMPAT PENGEPUL BARANG RONGSOKAN - SORE HARI

Didi berjalan sambil membawa tumpukan kardus (di tangan) bersama Ibu kantin.

IBU KANTIN

Ane bawa kardus nih, Bang. Bagus-bagus.

Didi memberikan tumpukkan kardus ke ibu kantin. Pengepul melihat tumpukan kardus itu.

IBU KANTIN

Gimana? Laku berapa kalau ane jual nih kardus?

PENGEPUL

Kaya biasa aja ya. 5 ribu perkilo.

IBU KANTIN

Tambahin dikit ya, Bang?

PENGEPUL

Maaf, bu. Enggak bisa. Kalo mau segitu, kalo nggak mau yaudah.

Ibu kantin menghela napas.

IBU KANTIN

Yaudah, deh. Angkut, Bang.

Didi menatap Ibu kantin dan pengepul secara bergantian.

Kita di perlihatkan kegiatan Pengepul yang sedang menimbang tumpukan kardus dan ibu kantin yang memperhatikan pergerakan jarum di timbangan.

Pengepul memberi uang (lembaran uang kertas) ke Ibu kantin. Didi memperhatikan ibu kantin yang sedang menghitung uang dari pengepul.

IBU KANTIN

(memberikan seribu rupiah ke Didi) Ini untuk kamu, Di.

DIDI

Terima kasih, Bu.

IBU KANTIN

Sama-sama. Ayo, kita pulang sekarang.

Ibu kantin & Didi berjalan menjauh dari tempat pengepul barang bekas.

CUT TO

SC 12. INT. RUMAH DIDI - MALAM HARI

Didi duduk di depan meja belajar. Ia mengeluarkan uang dari dalam tas dan kantung celananya.

DIDI

(Mendesah) Yah, cuma ada segini.

Didi termenung, menatap kepingan uang logam didepannya.

CUT TO


SC 13. INT. RUANG KELAS - SIANG HARI

Lala yang masuk kelas sambil (tangan) membawa gelas minuman dan duduk di depan Didi.

Didi duduk seorang diri, menatap ke jendela.

Lala melihat ke Didi sambil minum (menyeruput sampai habis). Lala (tangan) menekan gelas bekas minum itu dengan keras (terdengar bunyi suara yang membuat Didi terkejut)

DIDI

Lala...

Lala tertawa girang.

LALA

Siapa suruh ngelamun aja dari tadi.

Didi melihat (gelas) Lala, lalu tersenyum senang.

DIDI

La, gelas itu mau dibuang kan? Enggak kepake lagi kan?

Lala mengangguk bingung.

DIDI

Sini. Buat Didi aja.

Lala memberikan gelas itu ke Didi.

DIDI

Makasih ya, La.

Didi keluar kelas dengan wajah sumringah.

CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar