Di Tanah Bahagia
2. Scene 11 - 20

11.INT. KANTOR MAWAR - PAGI

Mawar menuju tempat duduknya, bersandar, menengadahkan kepalanya, menghela nafas panjang perlahan.

DEBBY
Lo kenapa, War?


MAWAR
Hah? Nggak apa-apa.
(Canggung, mencari sepatu ganti high heels di bawah meja)


GM. PROCUREMENT & LOGISTIC/ANDRE
Udah pada dateng?
(Mengitarkan pandangan ke seluruh ruangan)
Langsung ke ruangan saya!


Mawar, Debby dan Hans melangkah masuk ke dalam ruangan bertuliskan GM. Procurement & Logistic.


12.INT. RUANG GM. PROCUREMENT & LOGISTIC - PAGI

Andre duduk di kursi GM Procurement & Logistic berhadapan dengan Mawar, Debby dan Hans.

ANDRE
Jadi, karena Kally udah dipindah ke Jerman. Jelas kita butuh penggantinya. Seleksi udah dilakukan sejak Kally masih di sini minggu lalu. Dia rekomendasikan,(jeda) kalian bertiga.
(Menunjuk ke arah 3 orang di hadapannya)

Seorang wanita berwajah mungil, rambut tergerai sepunggung, heels tinggi dan runcing, berpakaian putih, rok pencil warna marun, masuk ke dalam ruangan.

ANDRE (CONT'D)
Nah, udah pada kenal Melisa, kan? Dia asisten manager yang baru. Tapi dia ikut juga di seleksi ini, jadi ... (jeda) ada 4 kandidat yang bersaing untuk jadi Manager.


DEBBY
Terus yang nggak kepilih bisa jadi Asisten manager, Pak?


ANDRE

Jabatan asisten manager sementara aja. Setelah ini nggak ada lagi. Sekarang kalian bisa mulai kerja.

Debby dan Hans tercengang. Mawar melihat kecewa pada Andre. Lisa tersenyum tipis. Andre tersenyum lebar.

13.EXT. DEPAN RUMAH EMAK - PAGI

Emak tengah sibuk mengupas buah-buahan lalu meletakkannya di keranjang. Emi datang menyerahkan es batu plastik dibungkus kresek hitam kepada Emak. Emak membayar sejumlah uang kepada Emi. Foto Seruni kecil bergaya bak model terlihat Emi di dompet Emak.

EMI
Kenapa Si Seruni nggak jadi model aja sih, Mak?
(Menerima uang dan memberikan baskom di dekatnya kepada Emak).


EMAK
Kagak. Awas! Anak gue jangan lo bujukin begitu, Mi!
(Menerima baskom, mengacungkan pisau, kembali mengupas)
Udah cukup gue berurusan sama cewek model.


Emi terkejut dan tersenyum paksa.

EMI
Ngg ... Sebenernya, Emi mo sekalian tanya, Mak. Itu ... Hehe ... Emang Mawar kerja di kantornya udah lama, Mak?
(Tertawa canggung)


EMAK
Napa emang?


EMI
Nggak, itu, kan Haikal udah mau lulus, bisa nggak ya kirakira kerja di tempat Mawar?


EMAK
Kalo itu mah bukan Mawar yang nentuin, Mi. Dia kan bagian, duh bagian apa ya, lupa gue, Mi.


EMI
(Tertawa canggung)
Kalo ini, Mak, kalo misalkan nih, saya minjem duit (tertawa canggung) lagi, boleh nggak, Mak?


EMAK
Minjem lagi, Mi?
(Menghela nafas)
Bukan gue nggak mau, Mi. Tapi pengeluaran gue sama Mawar lagi gede, Bagas sama Uni kan mau lulus. Entar-entaran deh, ya?


EMI
(tersenyum terpaksa dan kecut, mengangguk)
Iya, Mak.


EMAK
Oke.
(mengacungkan jempol dengan tangan masih memegang pisau)


14.EXT. KANTIN TENDA SEMANGGI - SIANG

Mawar, Debby dan Hans makan siang di sebuah tenda yang menjual aneka lauk pauk makan siang bagi karyawan di sekitar SCBD.

DEBBY
Sialan Andre! Kita udah kerja keras, eh ada nenek lampir baru masuk, udah dapet jabatan aja.


HANS
Plus ikut kompetisi paling bergengsi taun ini!


MAWAR
PAK Andre, maksud lo pada?


HANS
Di titik ini, gue ilang respect sama dia. Setuju gue sama Debby. Kally aja ngakuin kita bisa dipromosiin kok!


MAWAR
Tapi Kally kan udah nggak bisa ikut campur di Indo sekarang.


DEBBY
Tapi Gerald bisa, kan?


HANS
Anjir! Nggak. Lo nggak akan berani ngomong ini sama bos besar!


DEBBY
Tinggal gaulnya aja keleus, Hans!
(Meletakkan piringnya)
Taruhan ya, kalo gue bisa bikin Gerald turun tangan, apalagi berhasil nyingkirin tuh nenek lampir, kalian mesti traktir gue!


HANS
No way! Gue nggak percaya.


MAWAR
Gue nggak mau ikutan.


DEBBY
Lo nggak usah takut, War! Bayarannya traktir gue makan siang selama sebulan. Jd bisa nyicil.
(Tertawa puas)


HANS
Kampret! Ogah banget gue biayain lo ngecilin budget idup.


DEBBY
Lo takut, kan?


HANS
Kalo gue yang bisa?


DEBBY
Hah? Nggak salah denger gue?


HANS
Jadi nggak ini?


DEBBY
Oke!

Seorang pria yang sejak tadi sibuk melayani pelanggan yang datang untuk makan, menyerahkan makanan yang dipesan Debby dan Mawar. Debby melirik manja, dihindari oleh Sang Pria. Debby tak peduli.

15.EXT. SUASANA KOMPLEKS PERKANTORAN SCBD - SORE

Langit jingga sore hari menelan sisa tenaga para pegawai kantor yang pulang bergerombol menuju stasiun MRT.

16.EXT. STASIUN MRT - KORIDOR - SORE

Mawar melangkah lesu di lorong stasiun MRT. Berlalu begitu saja di depan mini market tempat Bani bekerja.

BANI
Mawar!
(Mengejar Mawar hingga pintu mini market)


KONSUMEN
Mas!
(Siap membayar di depan kasir)

Bani urung melangkah ke luar mini market, segera melayani pembeli.

17.INT. RUMAH EMAK - MALAM HARI

Mawar masuk ke dalam rumah yang sudah ada Emak yang sedang menjahit menggunakan mesin. Bagas yang sedang mengerjakan PR dan Seruni berkali-kali melirik gawainya sambil mengupas bawang putih.

EMAK
(penuh kasih sayang)
Mawar mandi dulu sana! Terus ntar makan.

Seruni yang masih memegang gawai, melirik Mawar lalu melirik Emak.

MAWAR
Iya, Mak.
(melalui adik-adiknya, meletakkan tas, mengambil handuk,masuk ke kamar mandi)


EMAK
Tuh hape nggak bakal ilang, Uni!

Seruni mulai fokus mengulek bawang putih, jahe, ketumbar, garam + kunyit bubuk.

BAGAS
Fokus makanya kalo bantuin Emak!


SERUNI
Berisik banget lo!
(menjejalkan pengulek ke wajah Bagas)


EMAK
Uni! Bagas!
Ambilin tuh ikan yang di baskom!


SERUNI
Elo tuh!


BAGAS
Dih, elo!


EMAK
Bagas! Tolongin dong, anak emak yang ganteng.

Bagas tersenyum lebar, melangkah ke belakang. Seruni kecut, kembali mengulek.

18.EXT. KAWASAN PADAT PENDUDUK - MALAM

Di pos kamling, beberapa orang duduk sambil minum kopi. Tidak jauh dari sana ada beberapa pemuda bermain gitar dan bernyanyi.

19.INT. RUMAH EMAK - LANTAI BAWAH - MALAM

Mawar menghampiri kedua adik dan ibunya yang sudah mulai makan ikan kembung goreng dan telur dadar.

BAGAS
Kak, makasih ya udah diurus tadi formulir study tournya.

Mawar mengangguk, tersenyum kepada Bagas.

EMAK
Uni! Terima kasih ke siapa?


SERUNI
Jesi.


EMAK
Hah?!


Seruni mempercepat kunyahan nasinya.

SERUNI
Apaan sih Mak, bikin kaget aja.


EMAK
Ampun nih bocah! Kapan yang nggak bikin kesel?!


BAGAS
Makasih tuh ke Kak Mawar!

Mawar tak terusik, mengambil nasi dan lauk lalu duduk di kursi dekat Emak.

SERUNI
Oh.


EMAK
Ah Oh aja! Bilang apa?


SERUNI
Makasih ya, Kak.
(menggaruk dagunya)

Mawar mengangguk kecil, merapihkan rambutnya yang banyak anak rambut lalu menyisipkan rambutnya ke belakang telinga.

EMAK
Begitu doang?


SERUNI
Lah, emang mesti gimana?


MAWAR
Udah, Mak.
(menghela nafas, mulai makan)


BAGAS
(berbisik)
Nggak peka lo!


SERUNI
Kayak lo peka aja!
(Melihat ke arah Emak)
Mak, besok sabtu minggu, Uni nginep di tempat Jesi, ya?


EMAK
(melirik Seruni)
Betah amat di tempat Jesi, nginep mulu.


SERUNI
Dua hari doang.


EMAK
PKL-nya?


SERUNI
Berangkat dari sini.


Emak menghela napas kasar lalu mulai makan.

20.INT. RUMAH EMAK - LANTAI BAWAH - PAGI

Mawar, Seruni, dan Bagas selesai sarapan dan berurutan mencium tangan Emak : Mawar dan Bagas.

MAWAR DAN BAGAS
Berangkat dulu ya, Mak.

Disusul Seruni mencium tangan Emak.

EMAK
(melihat baju yang dikenakan Seruni)
Baju, beli di mane?


SERUNI
Jesi minjemin.

Seruni bergegas keluar rumah.

Emak menghela napas, menatap keberangkatan Seruni, lalu menatap mesin jahit usangnya dan baju yang tidak sebagus yang dipakai Seruni yang digantung di dekatnya. Emak Menunduk dan kembali menuju dapur, membereskan piring bekas sarapan dan mencucinya.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar