Cincin Tunggal (Script Version)
1. Before The Divorce

1. INT. KANTOR OUTFIT-U – RUANG MEETING – MALAM HARI

Film dibuka dengan Close up. Ponsel Amora yang berada di atas meja tertimpa kertas-kertas dokumen, ada panggilan masuk. Mora tidak menyadari dan masih terus berbicara kepada timnya, sambil menunjuk ke layar laptop, mengomentari laman utama website e-commerce OutFIT-U

 

AMORA

Nggak, nggak, saya lebih suka yang di-highlight tuh yang plus size modelnya,jadi di banner utama, dia tuh yang pertama muncul gitu biar orang-orang tuh langsung notice.

Bisa diubah sekarang? (berbicara ke salah satu programmer OutFIT-U)

 

Programmernya mengangguk pelan

 

AMORA

(ke Anggita)

Git, memang sih season ini banyak brand yang mau ngeluarin outfit big size, dan memang itu salah satu highlightnya, tapi marketing kita jangan fokus di kata big size-nya, harus pilih kata yang lebih friendly, kalo produk-produk ini dibuat atau didesign untuk semua wanita, dan ukuran big size juga tersedia, gitu lho maksud saya, jadi lebih luas jangkauannya---

 

Handphone Derris berdering, telpon dari Danvey.

 

DERRIS

Halo, ya Dan?

 

AMORA

Menurut lho gimana Ris?

 

DERRIS

Iya, ini masih meeting sih,

 

AMORA

Ris, gimana nih? Lo kok malah nelpon sih?

 

DERRIS

Hah? Tapi ini yang nelpon Danvey, Ra,

 

Amora menyadari sesuatu yang ia lupa.

 

AMORA

Oh my God, Danvey!

Amora mencari handphonenya di bawah tumpukan kertas lalu keluar ruangan.

CUT TO:

 

2. INT. KANTOR OUTFIT-U – DEPAN PINTU RUANG MEETING – MALAM HARI

AMORA

Dan, sorry banget babe, aku lupa kita ada janji.

INTERCUT TO:

3. INT. RESTAURANT - MALAM HARI

 

DANVEY

Saya udah WhatsApp kamu dari jam 6 tadi ya Ra.

 

AMORA

Iya, aku belum baca. Meetingnya udah dari tadi, tapi belum kelar juga, kamu kan tau projectnya tengah malam nanti udah harus launch karena Harbolnas.

 

Danvey

Terus janji kamu sama saya gimana? Itu sama lho dengan janji project kamu yang harus launch dan harus bisa diakses tengah malam nanti. Harusnya kamu ada di sini sejak tadi.

 

AMORA

Iya Dan, maafin aku ya, can we take a rain check?

 

Danvey

Kamu kira ini janjian nonton film yang bisa diundur ke lain hari?

 

Danvey menutup panggilan telpon. Terdiam sejenak memandang kursi kosong di depannya di sudut restoran favoritnya dan Mora.

CUT TO:

 

4. INT. TEMPAT TIDUR - RUANG TIDUR GREY – RUMAH AMORA & DANVEY - MALAM

Danvey selesai membacakan bedtime story, Grey sudah tertidur pulas di sampingnya. Ia beranjak pelan sambil memerhatikan jam di dinding yang menunjukkan pukul 22.20.

CUT TO:

 

5. INT. KAMAR MANDI - RUANG TIDUR DANVEY & AMORA – MALAM

Keran air menyala, Danvey membasuh wajahnya lalu ketika mengambil handuk, ia mendengar suara pintu yang dibuka. Kemudian tetap melanjutkan menyeka wajahnya dengan handuk.

CUT TO:

6. INT. RUANG TIDUR DANVEY & AMORA – MALAM

Amora berdiri beberapa meter dari depan pintu kamar mandi. Danvey keluar dari sana lalu menatap Amora, menghembuskan nafas lelah.

 

Amora mencoba terseyum tipis ke Danvey

 

AMORA

Happy 7 years anniversary babe.

 

DANVEY

I’m not happy.

 

Amora melangkah mendekat,

AMORA

Dan, I’m truly sorry—

 

Danvey menghindar dengan berjalan ke arah sisi tempat tidur.

 

DANVEY

Karena kamu lupa? Kalo karena kamu lupa, saya udah maafin, wajar kalo lupa, banyak yang kamu pikirin, banyak yang harus kamu ingat dibandingkan tanggal pernikahan kita yang nggak penting itu.

 

AMORA

Kamu jangan ngomong gitu dong Dan,

 

DANVEY

Emang angka tuh nggak penting kok bagi saya. Kita janji buat dinner jam berapa? Kamu lupa, dan saya telpon kamu, saya bahkan telpon Derris juga. Udah hampir setengah sembilan mungkin tadi. Tapi saya nggak peduli itu jam berapa, kalau aja kamu bilang kamu bakal langsung nyusul, saya bakal tetap nunggu kok. Kamu tunjukkin lah kalau kata maaf kamu itu ada maknanya.

 

AMORA

Dan, aku nggak mungkin ninggalin mereka—

 

Dengan cepat Danvey menyambar, volume suaranya sedikit meninggi.

DANVEY

Saya nggak pernah minta kamu untuk ninggalin mereka!

 

Danvey mengalihkan pandangannya ke objek lain di ruang itu, Amora masih terdiam berdiri terpaku. Lalu Danvey naik ke tempat tidur, duduk di sisi kanan kasur.

 

DANVEY (CONT’D)

Kamu udah tau dari jauh-jauh hari kalau besok itu HARBOLNAS kan? kamu juga tau project kamu harus launch tepat waktu. Saya nggak papa kok kalo dinnernya dibatalkan, tapi bukan dengan cara yang kayak tadi.

 

Danvey menarik selimut, bersiap untuk berbaring.

 

DANVEY (CONT’D)

Kamu ngerti nggak sih kalau saat saya menuju ke restaurant ada hal-hal yang saya harapkan, yang mungkin bisa dirasakan gitu pas dinner sama kamu. harapan kalo kamu bakal datang, kita ngobrol, makan bareng. Tapi jadi rusak semuanya karena kamu ga datang, itu yang bikin kesel. Kalo kamu batalin dari awal, mungkin nggak bakal ngecewain.

 

Amora menahan emosi di antara rasa lelahnya malam itu.

 

AMORA

Iya aku salah, maafin aku ya—

 

DANVEY

Dan kamu selalu begitu. Please don’t just say sorry, do things to make it right.

 

Danvey mematikan lampu di meja di samping kanan sisi tempat tidur, lalu berbaring.

DANVEY

Good night.

 

Amora masih berdiri beberapa detik dengan ekspresi yang menyiratkan rasa bersalahnya.

FADE OUT

CUT TO:

 

7. INT. NICE TO MEAT YOU OFFICE - RUANG KERJA DANVEY – SIANG HARI

Layar yang tadinya gelap, lalu memperlihatkan wajah Danvey dari kotak makanan yang dibuka. Lalu melirik ke kertas kecil di sebelah kotak makan itu, bertuliskan “I’m trying to do things to make it right, ini beneran aku yang masak”. Danvey tersenyum, lalu meraih handphonenya, hendak menelpon Amora.

 

DANVEY

Makasi ya makan siangnya, tumben sempet masak?

 

INTERCUT TO:

 

8. INT. OUTFIT-U OFFICE – RUANG KERJA AMORA - SIANG HARI

Amora tersenyum di seberang telepon. 

AMORA

Kamu sih tadi pagi-pagi udah pergi, segitu ngambeknya ya sama aku?

Danvey mulai menyuapkan makanan ke mulutnya 

DANVEY

Iya.

 

Amora kembali tersenyum mendengar jawaban singkat dan jujur Danvey.

 

DANVEY (CONT’D)

By the way,ntar kamu pulang cepat ya

 

AMORA

Kalo itu aku beneran nggak bisa janji ya Dan, tapiii bakal aku usahain untuk pulang lebih cepat dari biasanya

 

Danvey mengangguk meski Amora tidak bisa melihat.

 

DANVEY

Oke.

 

CUT TO:

 

9. INT. KANTOR AMORA – MALAM HARI

Suasana ruang kerja di malam hari, terlihat beberapa meja sudah kosong, hanya ada beberapa pegawai yang masih berkutat dengan layar PC.

 

Di ruangan Amora, terlihat Amora yang masih berbicara dengan Derris.

DERRIS

Gue juga nggak nyangka sih bakal beyond expectation gini. Awalnya kan kita bukan mau nge-highlight plus size product ya, tapi berdasarkan report, malah 80% big size top kejual.

 

AMORA

Andai aja kita bisa ngegandeng lebih banyak brand ya untuk ngeluarin plus size product, pasti angka penjualannya lebih meriah, hahaha

 

Setelah meeting report, Derris dan Mora masih tetap memeriksa berlembar-lembar laporan tentang HARBOLNAS hari itu.

CUT TO:

 

10.  INT. RUMAH AMORA & DANVEY – KAMAR TIDUR GREY - MALAM HARI

Danvey menarik selimut untuk menyelimuti Grey, anak laki-lakinya itu. Meraih remote AC di meja lalu mengatur suhu AC agar tidak terlalu dingin, dan nyaman untuk tidur. Setelah itu ia melihat sekilas ke jam dinding yang menunjukkan pukul 9.47 malam

 

11. INT. RUMAH AMORA & DANVEY – KAMAR TIDUR AMORA & DANVEY - MALAM HARI

Danvey sudah tertidur namun dengan lampu yang masih menyala terang saat Amora pulang. Saat Amora naik ke tempat tidur, Danvey terbangun.

 

Amora menyentuh dan mengelus pelan lengan kiri Danvey, tersenyum.

AMORA

Hey,

 

Danvey bangkit untuk memadamkan lampu di meja di sisi samping tempat tidurnya, lalu kembali berbaring.

 

DANVEY

Matiin tuh lampu kamu

Amora menurut. Ia bangkit dan memadamkan lampu di samping tempat tidurnya. Setelahnya ia mendekat ke Danvey. Memeluk Danvey yang berbaring membelakanginya.

 

AMORA

Babe, I think it’s not too late to have a pillow talk (bisik Amora pelan di telinga Danvey), I miss you...

 

DANVEY

Stop saying bullshit Amora, go get some sleep, I know you’re tired

 

Jawab Danvey bahkan tanpa membuka mata.

 

Amora perlahan melepas pelukannya, lalu hanya mengelus lengan Danvey, mengecup kening bagian samping kanan di dekat ujung alis mata Danvey.

 

AMORA

Sleep tight babe.

 

Kemudian Amora juga berbaring membelakangi Danvey.

CUT TO:

 

12.   INT. OUTFIT-U OFFICE – RUANG KERJA AMORA – MALAM HARI

Amora masih bekerja, jarinya masih terus mengetik kata demi kata di Macbooknya. Lalu meminum teh chamomile kesukaannya.

CUT TO:

13.   INT. RUMAH DANVEY & AMORA – KAMAR TIDUR – MALAM

Danvey sudah tertidur pulas. Amora memadamkan lampu di meja di sisi tempat tidur Danvey. 

CUT TO:

14.   INT. RUMAH DANVEY & AMORA – RUANG TENGAH– MALAM

Terlihat Danvey duduk di sofa melihat layar kaca yang sedang menampilkan commercial break. Dia lalu menekan tombol remote TV untuk berpindah channel, melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 9.20 malam. Lalu kembali menonton TV.

Tak lama kemudian Amora baru tiba di rumah, ia menghampiri Danvey dari belakang Sofa dan menyentuh bahunya.

AMORA

Hey, kamu udah makan?

 

Danvey menoleh sebentar

DANVEY

(datar)

Udah kok, kamu?

 

AMORA

Udah juga kok.

BEAT

 

Amora melihat ke layar televisi yang menanyangkan pertandingan bola, pertandingan 2 club inggris yang bahkan bukan club bola yang Danvey suka.

 

AMORA (CONT’D)

Pertandingan bolanya masih lama nih? Ini bahkan buka club bola favorit kamu lho babe.

 

DANVEY

Justru ini baru aja mulai. Saya emang lagi pengen nonton bola, kamu tidur duluan aja Ra.

 

BEAT

AMORA

Yaudah...

Kedua tangan Amora memegang bahu Danvey, memijatnya sebentar.

 

AMORA (CONT’D)

Enjoy the match, tapi jangan sampe pagi ya.

 

Danvey menoleh sebentar, tersenyum tipis lalu mengangguk.

 

CUT TO:

ESTABLISH – RUMAH DANVEY & AMORA 

15. EXT. RUMAH DANVEY & AMORA – PARKIRAN MOBIL – MALAM HARI

Mobil memasuki halaman sekitar rumah itu, mobil berhenti, lalu Amora keluar dari sana, terlihat heran dan bertanya-tanya mengapa mobil Danvey tidak ada, yang berarti Danvey belum pulang.

16. INT. RUMAH DANVEY & AMORA – RUANG TIDUR – MALAM HARI

Amora sudah dengan outfit tidur, masih duduk di tempat tidur sambil membaca buku. Lalu Danvey masuk ke kamar.

Ia hanya melihat Amora sekilas, Amora sempat terseyum sambil menutup bukunya, dan meletakkannya di atas meja di samping tempat ia tidur. Lalu Danvey berjalan ke sisi tempat ia tidur, membuka jam tangan, lalu meletakkannya di meja.

AMORA

Kamu dari mana Dan?

 

DANVEY

Tadi abis ketemu temen lama

 

Amora hanya mengangguk, sambil tetap melihat ke arah Danvey, sementara Danvey tidak balik melihat Amora, dia sibuk melepas kancing di pergelangan tangan kemejanya, dan berlalu ke kamar mandi.

Amora tampak bingung harus berkata apa, ia kembali meraih bukunya, menunggu Danvey keluar dari kamar mandi.

Danvey keluar dari kamar mandi, topless, Amora meliriknya. Lalu ia berjalan ke depan lemari, dan membuka kedua pintu lemari.

Terlihat lemari pakaian Danvey & Amora yang agak berantakan. Danvey lalu melihat ke Rak paling atas, tempat baju-bajunya terlipat di sana, lalu mengambil satu t-shirt.

AMORA

Mau aku bikinin teh?

(Wajah Danvey di-shoot dari dalam lemari) terlihat ia memakai kaos yang tadi diambilnya.

Danvey

Nggak usah Ra, aku mau langsung tidur.

Kemuadian dia menutup pintu lemari. (layar menjadi gelap)

CUT TO:

17.   INT. OUTFIT-U OFFICE – RUANG KERJA AMORA – SORE MENJELANG PETANG

Amora mengamati layar MacBooknya, sesekali meng-klik mouse yang disentuhnya. Lalu Derris membuka pintu.

DERRIS

Ra, gue pulang duluan ya, Lo masih banyak yang perlu dikerjain emangnya?

 

AMORA

Enggak sih, cuma nanggung aja.

 

Derris lalu membuka pintu lebar-lebar, dan menyenderkan bahu ke bingkai pintu

 

DERRIS

Ra, besok ajalah dilanjutin. Lo tuh sekali-sekali pulang agak cepat, OUTFIT-U gak bakal langsung bangkrut juga kan?

 

AMORA

Ihh amit-amit ya,

Amora tertawa.

DERRIS

Ya maksud gue, Lo tuh perlu banget enjoying the time you have—

 

AMORA

I’m enjoying my life to the fullest Ris—

 

DERRIS

The time Ra, I said the time.

BEAT

Amora terlihat bingung.

DERRIS (CONT’D)

Menurut Lo, apa sih arti dari time is money?

 

Mora mengernyitkan keningnya,

AMORA

Ini serius nih harus banget dijawab?

 

Derris mengangguk dengan senyum yakin.

 

AMORA (CONT’D)

Ya simpel lah Ris, maksudnya, waktu tuh berharga. Makanya nih, mumpung masih ada waktu, gue sempat-sempatin buat kelarin bahan gue buat meeting.

 

DERRIS

Kalau menurut gue sih, waktu dan uang tuh sama berharganya Ra. Uang yang kita punya nggak bisa membeli waktu, dan nggak ada jaminan atau kepastian waktu, berapa lama kita bisa mendapatkan uang dengan jumlah tertentu juga.

 

BEAT

Amora tertegun

DERRIS (CONT’D)

Waktu tuh sama seperti uang yang kita punya. Kayak uang Lo tiap bulan pasti Lo bagi-bagi kan buat bayar pajak, bayar tagihan ini-itu, beli keperluan anak Lo, beli tas baru, beli LV, Victoria Secret—

 

Amora tertawa pelan

AMORA

Iya, udah woy, nggak usah semua kebutuhan bulanan gue Lo sebutin

 

Derris ikut tertawa.

DERRIS

Ya, tapi Lo paham maksud gue kan? Uang yang Lo punya, akan terus terbagi untuk memenuhi kebutuhan Lo. Waktu yang Lo punya juga gitu Ra, mesti dibagi-bagi juga, jangan dinikmati sendiri Ra.

 

BEAT

 

Mora mengangguk mengerti.

DERRIS

Yaudah ayok pulang, mumpung malam Minggu nih,Lo ajak tuh Danvey buat quality time, ini belum terlalu malem juga kan kalo kalian bawa Grey? Atau kencan berdua juga oke sih, siapa tau bisa get laid kan?

 

Derris mengerling nakal. Amora terkekeh malu.

 

AMORA

Apaan sih woi! Udah ahh, rese Lo ris.

pulang Lo sana, sekalian tolong bilangin Pak Said buat pulang juga, gue mau nelpon Danvey dulu buat minta dia jemput gue.

 

Derris mulai menarik gagang pintu untuk menutupnya.

 

DERRIS

Lo nunggu di sini nih? Awas lho Ra, incase you guys got carried away ya, jangan di meja.... hahahaha

 

AMORA

Ihh, pulang nggak Lo!

Amora tertawa kesal sambil melempar botol minum kosong ke arah Derris yang sudah berhasil menutup pintu

 

CUT TO:

 

18.   INT. GROCERY STORE – ANTARA RAK KEBUTUHAN DAPUR DAN MAKANAN KEMASAN – MALAM HARI

Amora berjalan pelan-pelan sambil memerhatikan produk-produk kebutuhan dapur yang tersusun rapi. Danvey di belakangnya mendorong Troli yang sudah hampir penuh.

AMORA

Berarti nanti kita ke rumah Mama dulu kan buat jemput Grey?

 

DANVEY

Iya, tadinya saya mau ke sana, tapi kamu nelpon duluan minta jemput.

 

AMORA

Ya emangnya aku nggak boleh sekali-sekali minta jemput sama kamu?

 

Amora bertanya dengan nada sedikit manja.

 

DANVEY

Saya nggak bilang gitu

 

Amora memilih-milih bahan makanan kemasan, diambilnya satu bungkus pasta dan satu bungkus macaroni, lalu menunjukkan keduanya ke Danvey.

 

AMORA

Babe, kamu mau aku masakin makaroni schotel atau pesto pasta?

 

Danvey tersenyum tipis membalas senyum Amora yang memintanya memilih.

 

DANVEY

Hmmm... Both? I want both.

 

Amora tertawa kecil sambil menggeleng pelan lalu memasukkan kedua bahan makanan itu ke dalam troli.

 

AMORA

Yeah I know, You always want more

 

Lalu ia berbalik, kembali berjalan, melihat-lihat produk di rak kebutuhan dapur.

 

Masih sambil mendorong troli belanjaan, Danvey sempat termenung. Ada yang hendak ia sampaikan ke Amora meski ragu. Tapi justru kata-kata Amora tadilah yang terdengar mengganggu.

Danvey memanggil Amora dengan suara yang sangat pelan, nyaris tak terdegar

 

DANVEY

Ra...

 

Amora masih memilih dan melihat-lihat kecap asin, saus, atau apapun yang ada di rak itu. Tanpa menoleh ke Danvey, ia menjawab.

 

AMORA

Ya?

 

BEAT

DANVEY

I had slept with other woman.

BEAT

 

Kagetnya Amora hampir saja membuat sebotol cuka apel terjatuh dari raknya. Amora menarik napas pelan, berusaha menahan tangisnya. Danvey mendorong troli mendekat, agar tidak menghalangi orang-orang yang berlalu lalang di sekitar rak di dekat mereka berdiri. Amora masih terdiam berdiri membelakangi Danvey.

 

AMORA

Why you telling this, right here, right now?

 

BEAT

 

Danvey tak sanggup berkata apa pun. Tak kunjung mendapat jawaban, Amora balik badan dan menatap Danvey.

 

AMORA

Kenapa Dan?

BEAT

AMORA (CONT’D)

Kamu udah janji untuk setia sama aku Dan...

  

DANVEY

Setia ke kamu itu adalah janji saya ke Tuhan, bukan ke kamu.

Saya ingat janji saya ke kamu, Ra.

Selalu ada buat kamu kapan pun, selalu support kamu bagaimana pun caranya dan menyayangi kamu, itu janji saya ke kamu.

And I did, but you never do the same.

 

 Masih sambil menahan tangisnya, Amora menjawab dengan nada kesal.

 

AMORA

Kamu kira pernikahan kayak bisnis? That I should give you something in return, gitu?

 

BEAT

AMORA (CONT’D)

For God’s sake Dan, why you did this to me?

 

Kini Amora mulai menangis, meski tetap berusaha menahan.

 

Danvey menggelengkan kepalanya pelan.

 

DANVEY

I don’t know.

 

BEAT

Air mata Amora semakin mengalir deras, ia semakin terisak. Orang-orang yang berada di sekitarnya mulai memerhatikan.

Danvey membuang pandangan ke arah lain, tidak tega melihat Amora menangis.

 

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Gila si Danvey bikin pengakuan saat Amora lagi seneng-senengnya belanja bareng di grocery store. Untung Amora nggak langsung emosi ambil teflon buat nabok suaminya. Hahaha...
2 tahun 11 bulan lalu