Arabella
7. Terkesima Dalam Arti Jatuh Cinta #7

59. EXT. JALAN DEPAN RUMAH GALANG. PAGI.

Bella menunduk malu, karena mengingat apa yang Dia lakukan tadi.

BELLA

Maaf, Aku malah mengacau!

GALANG

Kamu gak sengaja.

 BELLA

Aku malu banget pertama kalinya berkunjung Aku malah buat masalah. Harusnya hanya ditanya gitu Aku biasa aja kan?

Galang tak menjawab, Dia tak fokus pada pertanyaan malah tertegun menatap Bella.

BELLA

Kamu, dengerin Aku gak?

GALANG

Mm?

Bella mendengus keras, buru-buru berbalik.

BELLA

Yaudah deh, kalau gitu-

SLOW MOTION : Spontan Galang meraih tangannya. Bella pun tertarik kearahnya sehingga mereka saling berpandangan, dalam genggaman pinggang Galang untuk beberapa detik.

Karena ada ada bunyi bell pesepeda yang lewat, Mereka tersadar dan saling melepas kembali.

GALANG

Maaf, gak sengaja.

Saling mengalihkan pandangan.

BELLA

(Mengelus-elus lengannya dengan gugup)

I-iya. Ga..papa.

GALANG

Oh, ya.. besok Aku mau ngajak kamu ketemu. Aku mau nunjukkin Kamu sesuatu.

Bella mengangguk. Tiba-tiba ada mobil yang berhenti didepan rumah Bella. Papa Bella, Andry Riswanto baru saja pulang dari Jakarta.

GALANG

Nanti Aku kasih tahu tempatnya..

PAK ANDRY

Bella.

Suara Papa mengagetkan Bella sehingga membuatnya berbalik cepat.

BELLA

Pa..Papa?

GALANG

Pagi, Om.

Pak Andry mengangguk sekali pada Galang, dengan aura dingin yang berwibawa.

BELLA

Galang, Tetangga sebelah Pah…

Bella terkesan canggung didepan Papanya sendiri.

PAK ANDRY

Ya, Ayo masuk kerumah.

Papa Bella berlalu dan masuk.

BELLA

(Berbisik)

Maaf ya..

GALANG.

Oke..

Bella menuju pintu dan kembali melihat Galang.

GALANG

(Tanpa suara, dengan gerak tangan menelpon)

Jangan lupa, besok.

Bella menjawabnya dengan mengangguk.

    CUT TO:

    

60. EXT/INT. DEPAN RUMAH GALANG. MOBIL MAYA. PAGI.

META

Bener kan tuh cewek yang dulu di diskotik?

Maya disampingnya ingin marah. Dari caranya memegang kuat kemudi mobil, Dia seperti ingin menghajar Bella. Mobilnya yang terparkir dari sisi jalan agak jauh dari rumah galang, membuat Galang tak mungkin menyadari kehadiran mereka.

MAYA

(Memegang erat kemudinya)

Sialan... Lo liat kan Galang juga kayanya suka sama tuh cewek?!

META

Iya, Gue tahu. Lo sabar. Lo bisa kasih tahu galang kalau cewek itu juga cewek ga baik.

Amarah Maya meredam. Apa yang dikatakan Meta benar adanya.

META (CONT’D)

Lo pernah bilang kan Galang gak suka cewek tukang bohong. Ada cara yang lebih ampuh ketimbang melabrak. Kita punya Dito, kamu ngerti kan?

Maya menatap Meta dengan seksama.

CUT TO:

61. INT. DISKOTIK. MALAM.

 Maya dan Meta menunggu Dito diluar diskotik, hingga akhirnya Dito keluar.

DITO

Da apa Met? Gua sibuk.

MAYA

Gue mau minta bantuan Lo.

DITO

Mmm?

MAYA

Gue butuh sesuatu dari Lo..

Maya menyadari wajah Dito sedikit memar.

MAYA (CONT'D)

Kenapa wajah Lo?

DITO

Gara-gara cewek yang dikejar Adam waktu itu.

Maya dan Meta saling berpandang tanya, dan menatap Dito kembali.

MAYA

Cewek.. itu?

Meta menggenggam kuat satu tangannya.

META

Sialan juga tuh cewek!

CUT TO: 

62. INT. RUMAH GALANG. RUANG TENGAH. SORE

CLOSE UP: Telpon rumah berdering.

BU LISNA

Halo..

MAYA( V.O)

Halo Tante. Ini temannya Galang, apa Galang ada dirumah?

BU LISNA

Oh, baru aja Dia pergi.

MAYA

Kemana ya Tante?

BU LISNA

Ini… dengan siapa ya?

CUT TO :

63. EXT. KEDAI KOPI. SORE

Galang menunggu Bella sebelum jam janjian. Dia membawa Kamera DSLR miliknya untuk menunjukkan pada Bella kalau Dia akan menghapus foto miliknya, dan Dia juga ingin mengajak Bella jadian. Dia menggunakan kameranya, untuk memfoto sekitar, karena ruangan tengah kosong. Saat menggunakan kameranya kedepan Dia terkaget, sosok Maya ada di dalam lensa kameranya. 

GALANG

 …Maya?

CUT TO:

64. INT. RUMAH BELLA. KAMAR BELLA. SORE

SFX : Bunyi WA masuk.

Bella sedang bersiap memakai Jaket jeansnya, ketika bunyi WA masuk di Smartphonenya. Dia tak mendengarnya karena sibuk mengambil jaket jeansnya. Dia bersiap pergi membawa tas selempang kulitnya.

 

    CUT TO:

65. EXT. KEDAI KOPI. SORE

CLOSE UP: tulisan WA Galang, kita ketemu satu jam lagi, Tiba-tiba Aku ada urusan.

Galang lalu menyimpan kembali Smartphone di saku, dan akhirnya menatap Maya, wajahnya terlihat tak senang. Suasana kedai masih sepi, mereka leluasa mengobrol.

MAYA

Lo masih pakai ni Kamera?

Galang memandang kamera disampingnya, dan kembali pada Maya.

GALANG

(Datar)

Barang ini masih berguna.

MAYA

Lo ko galak banget sih ma Gue?

GALANG

Lo tahu sendiri kenapa.

MAYA

Galang..Gue hilaf, Gue masih sayang ma Lo..

GALANG

Lo sendiri yang minta putus kan, yang marah ga jelas gara-gara Gue gak nurutin mau Lo kan? Setelah itu Lo milih pergi sama cowok lain.

MAYA

…Tapi….

GALANG

Kita mulai semuanya dengan kesalahan dan ngakhirin dengan masalah. Menurut Gue ini saat yang tepat memulai yang baru.., Kita udah gak bisa sama - sama lagi…. Itu aja yang mau Gue sampaiin. Klo gada lagi yang mau Lo omongin, Gue pamit.

Galang berdiri, dan bergerak pergi membawa kameranya.

MAYA

Lo suka kan sama tuh Kacamata?

GALANG

(Berbalik)

Ya, Gue suka ma Dia.

MAYA

(Menghela napas kesal)

Kalau Lo nerima Dia, kenapa enggak dengan Gue?

Galang tak mau menjawab, membuat Maya berdiri dari kursinya.

MAYA (CONT’D)

Gue…, Gue tahu rahasia Arabella. Lo tahu kan kalau satu sekolah satu tentang Dia, Dia pasti-!

GALANG

(Tegang)

Udah Gue bilang, Bella gada hubungannya Ma kita!

MAYA

Ini gak adil..,Lo terima tentang Dia… tapi gak dengan Gue... Apa istimewanya Dia?

Galang tak bereaksi, membuat Maya semakin kesal.

MAYA (CONT’D)

Gue bakal bongkar kelakukan Bella di sekolah.

GALANG

(Dingin)

Udah Gue peringatin ma Lo …Jangan, ganggu Bella.

CLOSE UP : Tangan Maya mengepal dibawah meja

         

    CUT TO:

66. EXT. HALAMAN MASUK KEDAI KOPI. SORE.

Bella berjalan dengan gugup sambil memegang tali tas sampingnya dengan jarak beberapa meter dari pintu.

CUT TO:

67.INT. KEDAI KOPI. SORE.

Maya melihat kedatangan Bella dari kaca. Namun Dia pura-pura tak tahu kedatangannya, dan mengambil kesempatan dengan segera berjalan dan memeluk Galang.

GALANG

(Terkejut)

May-

MAYA

(Mempererat pelukan)

Ijinin Gue seperti ini dulu…

Bella sampai dipintu dan terkejut dalam diam melihat posisi itu.

MAYA

Kamu… Manfaatin si kacamata itu kan?

Diruangan itu hanya Galang yang tidak menyadari kehadiran bella.

MAYA (CONT’D)

Jawab, Lo.. manfaatin Dia, karena kehadiran gue ngeganggu pikiran lo kan?

Galang terdiam untuk beberapa detik.

GALANG

Ya... emang gue manfaatin Dia karena Lo…

Bella semakin terkejut dengan pernyataan Galang. Sementara Maya, semakin memeluk Galang dengan erat. Tatapan Bella juga tertuju pada kamera yang dibawa Galang disamping lengannya.

MAYA

Iya maafin Gue. Gara-gara Gue, Lo harus manfaatin tu cewek.., Perasaan Gue.. nggak berubah sama Lo.. Sungguh..

Maya sengaja mengeluarkan air mata penyesalan agar terlihat sungguh-sungguh, Dia ingin bella salah paham dengan pernyataan tersebut. Dua pelayan kedai diujung ikut saling bertanya-tanya sambil berbisik karena bingung.

GALANG

(Bingung)

Dengar dulu-

MAYA

Kamu masih menyimpan kamera pemberianku.. Aku yakin kamu menganggapnya hal berharga.. Terima kasih Galang… terima kasih… Gue masih sayang ma Lo..

Galang serba salah. Namun akhirnya Dia memegang pundak Maya sebagai simpati.

GALANG

Tenang,.. tenang dulu.

Dibalik pelukannya, Maya menatap Bella dengan mata sebal yang dingin. Hal itu membuat Bella beranggapan Dia harus pergi dari tempat itu. Krek! Namun satu kakinya malah menyenggol bangku sampingnya. Spontan semua menatap datangnya bunyi, Galang pun terkejut Bella sudah ada dibelakangnya, dan melepas pelukannya dari Maya dengan cepat.

GALANG

Bella?

Galang sangat terkejut.

GALANG (CONT'D)

Bella?

Bella tak mengindahkan panggilannya dan pergi. Bella berlari cukup kencang membuat Galang mengejarnya lebih cepat, dan akhirnya hingga meraih lengannya dan membuat mereka berhenti diluar taman.

GALANG (CONT’D)

Bella!

BELLA

(Dengan mata hampir berair)

... Lepasin...

GALANG

Tunggu , kamu salah paham... Tadi itu-

BELLA

Ngapain Kamu jelasin ke Aku?

Galang menelan ludah. Dia sendiri bingung, karena saat ini Dia belum menjadi siapa-siapa untuk Bella.

BELLA (CONT'D)

Kita bukan siapa-siapa Kan, cuma teman..

Galang tahu, namun tatapan Gadis itu mengisyaratkan sebaliknya. Galang tidak mau Bella pergi dan kemudian memegang lengannya kembali.

GALANG

Biarkan Aku jelasin dulu, Aku yakin kamu-

Bella melepas pelan tangan Galang dan menggeleng pelan.

BELLA

Urus, masalah kamu..

Pelan-pelan Bella meninggalkannya pergi. Sebetulnya Galang kesal, tapi dia hanya bisa memegang keningnya, dan bertolak pinggang sembari kembali melihat ke arah kedai kopi itu.

    CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar