Arabella
6. Sandaranmu#6

51. EXT. TENGAH KOTA BANDUNG. TAMAN VANDA. MALAM

Motor Galang berhenti di parkiran dan Bella turun dari motor, tak ada siapapun, hanya ada hanya ada mereka berdua. 

BELLA

(Spontan menyentuh pipi Galang)

Maaf…, Kamu kena pukul? Sakitkah?

GALANG

(tercengang)

...Enggak.

Galang bukannya melepas pegangan Bella, tapi Dia membiarkannya.

SFX : Air mancur pelangi menyala tepat disamping mereka yang sedang bertatapan.

Bella terkejut dan segera mengalihkan pandangannya, dan menarik tangannya.

BELLA

Maaf, kamu jadi terlibat.

GALANG

Kamu bahagia dengan seperti ini?

BELLA

Aku..punya alasan ngelakuin ini

GALANG

Aku juga minta maaf.

SFX : Suara panggilan Smartphone Bella memecah suasana. Bella melepas pegangan Galang, dan mencari Smartphonenya ditasnya, dan membukanya. 

CLOSE UP : Layar Smartphone Bella, bertuliskan PAPA.

Tuk!

Bella menjatuhkan Smartphonenya karena kaget. Setelah itu tangannya gemetaran meskipun Dia menutupinya. Galang spontan mengambil Smartphone yang tergeletak itu.

GALANG

Gakan.. diangkat?

Bella menggeleng cepat, napasnya bahkan memburu. Panggilan itu akhirnya berhenti berikut Bella yang terduduk di trotoar.

BELLA

….Aku takut ketahuan Papa.

Galang terdiam, mencoba mendengarkan dengan seksama dengan duduk disampingnya.

BELLA

Papa selalu ingin puterinya membanggakan Dia. Apapun yang terjadi, Dia selalu ingin Aku Meraih prestasi. Tapi.. apapun yang kucapai selalu buat Papa ga puas. Tiap kali pulang, Papa hanya tanya kabar, nilai disekolah.. dan abis itu pergi lagi ketemu temannya, Gapernah Papa ajak Aku kemanapun... Dari situ Aku merasa Papa hanya butuh anak berprestasi. Suatu saat nilaiku tidak mencapai puasnya Papa, papa nampar Aku. Setelah itu, kejadian itu terus berulang, sampai akhirnya Aku gak tahan….

Bella terdiam sebentar.

BELLA

Aku suka sekali lagu beat, dan mendengar itu hatiku kembali baik, sampai akhirnya Aku milih bersenang-senang saat malam. Tapi…Aku hanya dugem, dan pulang lagi. Lama kelamaan, hal ini jadi rutinitas yang bisa ngilangin penat Aku.

GALANG

..Kamu tahu kenapa Aku pindah ke Bandung?

GALANG

Mama.. minta cerai sama Papa. Dan itu, karena Aku. Dari kecil Papa nuntut Aku untuk selalu sempurna.. saking harus sempurnanya.. Papa ngedidik Aku dengan cara yang tak lazim…, setidaknya, itu yang terlihat dimata Mama. 

Tatapannya Bella teralih pada sisi lain.

GALANG (CON’T)

Aku selalu dikurung dikamar yang gelap dan sempit. Sama sepertimu, Papaku juga nuntut hal yang sama. Dia selalu bandingin Aku dengan anak bosnya. Mama tidak tahan melihat penganiayaan papa, dan mengancam untuk bercerai. Aku juga gak tahan, dan akhirnya berontak, dengan ikut teman-teman mejeng, Balap.

Bella memandang motor merah Galang.

BELLA

Kamu pakai motor ini dari smp?

GALANG

Kamu ga percaya?.. dari smp Aku udah tinggi tau.

Bella akhirnya tersenyum, meskipun sebentar.

GALANG (CONT’D)

Tapi, belakangan kami tahu Papa punya istri lain. Setelah orangtuaku bercerai, Kami pindah ke Bandung, memulai hidup baru.

BELLA

Pantesan.. kamu galak banget pertama kali ketemu.

Galang membalas tersenyum tipis.

GALANG.

Tapi efek dari penyiksaan Papa masih tersisa, Aku masih takut masuk ke tempat gelap dan sempit.

BELLA

Jadi, waktu kamu ambil kotak p3k itu..?

Galang mengangguk.

GALANG

Aku mengidap Claustropobia. Takut sama ruang sempit, dan gelap.

Menghela napas sesaat, Galang melanjutkan lagi pembicaraannya lagi. Bella memperlihatkan wajah simpati pada Galang.

GALANG (CONT’D)

Aku pacaran sama Maya, karena ingin ngasih perlawanan ke Papa. Waktu itu, Aku juga sering main sampai malam, bergaul sama anak-anak ya.. yang penting happy.. jauh dari tekanan… Tapi akhirnya Aku sadar, ada orang yang kusakiti… Mama.

BELLA

Kamu masih suka sama Maya?

GALANG

(menatap Bella)

Aku, udah gak punya perasaan sama Maya.

BELLA

(Mengalihkan tatapan dari Galang)

Kenapa..Kenapa ngasih tahu aku? Itu kan privasi kamu..

GALANG.

(bersuara lembut dan menatap Bella)

Memangnya kamu pikir kenapa?

Bella jadi canggung. Namun pelan-pelan menatap Galang. Tatapan Galang dan bella lagi-lagi jadi satu untuk beberapa saat. 

GALANG

Kamu tidak perlu lagi keluar malam kalau penat.

GALANG (CONT'D)

Aku siap… jadi tempat curhat, dan sandaran buat Kamu..

Bella terpaku mendengar kata-kata Galang, membuat mereka saling bertatap kembali hingga beberapa detik. Dan air mancur pelangi muncul kembali diantara tatapan mereka. 

FADE OUT

CUT TO

52.INT. RUMAH BELLA. KAMAR BELLA. PAGI.

ESTABLISH SHOT : KOTA BANDUNG.

CLOSE UP : Layar Smartphone Bella berbunyi, Galang memanggilnya.

Bella menggambil smartphonenya, Bruk! Dan terduduk diatas kasurnya.

BELLA

(Menghela napas dalam lewat bibir)

Halo..

GALANG (0.S)

Halo.. Kamu lagi ngapain?

BELLA

Lagi… Dikamar.

GALANG (O.S)

Dah makan belum?

Deg! Galang seperti seorang Pacar yang sedang menelpon. Bella meraih bantal dan memeluknya dalam posisi tertidur.

BELLA

Be.. belum.

GALANG (O.S)

Kebetulan.. Kamu mau kerumahku?

Bella terbangun cepat dari posisi tidur.

BELLA

Mak… Maksud kamu?                 

INTERCUT TO:

53. INT. RUMAH GALANG. RUANG TENGAH. PAGI.

GALANG

Oh,..maaf, jangan salah paham. Mama ngajak kamu makan siang. Kamu belum makan kan?

INTERCUT TO

54. INT. RUMAH BELLA. KAMAR BELLA. PAGI.

BELLA (V.O)

Ops! bener juga. Hampir aja Aku salah sangka.

GALANG (O.S)

Atau kamu, ada acara makan diluar?

BELLA

Ya…, Oh, maksudku enggak. Aku, Aku akan kerumah kamu.. sekalian ramah tamah sama Mama Kamu, .. maksudnya gini, kita kan tetanggaan.

INTERCUT TO :

55. INT. RUMAH GALANG. KAMAR. PAGI.

Galang tersenyum mendengar Bella yang sepertinya gugup.

GALANG

Ya.. kutunggu.

INTERCUT TO:

56. INT. RUMAH BELLA. KAMAR BELLA. PAGI.

BELLA (O.S)

Oke..

Bella menutup telponnya. Segera setelah itu Dia memeriksa wajah, serta merapihkan rambutnya di kaca.

BELLA

Tenang Bella, tenang. Cuma makan siang ko..

CUT TO:

          

57. EXT. RUMAH GALANG. SIANG HARI.

CLOSE UP : Tangan Bella menekan Bell rumah. 

Galang membuka pintu. Rambut panjang terurai Bella memesona Galang.

BELLA

Ha, hai…

GALANG

(Malu-malu)

Ayo… masuk. Mama udah nunggu.

Dari dalam, Bu Lisna muncul untuk menyapa Bella.

BU LISNA

Wah.. lihat, siapa ini? cantik sekali.

BELLA

(Bersalim tangan)

Kenalin Tante, Arabella tetangga sebelah.

BU LISNA

Ah, iya… Mamanya galang..

BELLA

Panggil aja Bella tante..

BU LISNA

 Kamu cantik sekali.. tante sampai pangling loh…

Bella malu-malu, tanpa sadar Galang menatapnya, dan hal itu disaksikan Mamanya Galang. Bu Lisna juga terheran, kedua wajah pemuda-pemudi itu memerah.

 BU LISNA

Apa.. pagi ini panas ya?

GALANG

Enggak ko mah, memangnya kenapa?

BU LISNA

Gitu? Trus kenapa muka kalian memerah?

Galang dan Bella saling tak menatap, gerakan kikuk itu disadari mamanya Galang. 

GALANG

(mengipas-ngipas tangan)

Iya kali mah, cuaca lagi panas.

BELLA

(Menyingkap rambut)

I-iya juga.

BU LISNA

Mmm, oh gitu. Yaudah, ayo kalau gitu masuk aja Yuk.

Mereka masuk kedalam rumah. 

    CUT TO :

58. INT. RUMAH GALANG. RUANG MAKAN. PAGI.      

BU LISNA

Jadi.. Papamu kerja di Jakarta?

Bu Lisna, Galang, dan Bella sudah berada diruang makan dengan makanan yang sudah siap dimeja.

BELLA

Ya, Tante. Papa pulang seminggu sekali.

BU LISNA

Kalau begitu.., sehari-hari kamu sendiri dirumah?

Tanya Bu Lisna sambil membagi piring pada Bella dan Galang

BELLA

Ada pembantu yang nemenin Bella.

BU LISNA

Seandainya Tante tahu, dari dulu tante ajak kerumah.

Coba kalau Galang-

Bu Lisna melihat Galang.

GALANG

Mama kenapa lihat Galang?

Bu Lisna

(Berbalik pada Bella)

Galang gak galak kan sama Kamu?

BELLA

(Melihat Galang dan kembali melihat Bu Lisna)

Euh. Eunggak ko..

GALANG

Kalau Galang galak, Bella gakan mau kesini.

Bella meminum air putih didepannya.

BU LISNA

Berarti Bella sudah terkesima sama kamu dong?

Phuk!! Bella tak sengaja menyemburkan air ke meja makannya.

BELLA

Uhuk! Huk, uhuk!

BU LISNA

Ya, Ampun!

Spontan Bu Lisna bangun dan menepuk-nepuk punggung Bella. Galang pun bangun dan memberinya tisu.

GALANG

Kamu gak papa?!

BU LISNA

Jangan ditanya dulu, Dia masih tersedak.

 BELLA

Uhuk! Huk! Uhukkk!

Bella malu sekali, disaat seperti ini Dia harus tersedak.

GALANG

Mama sih.. Nyebut Dia terkesima sama Galang, Kan Bella jadi malu.

Bella malu sekali, Batuknya makin parah karena Galang mengucap ulang kalimat mamanya. 

CUT TO :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar