A Trip to Your Wedding
11. SCENE 42 - 48 (END)

EXT. JEEP TERBUKA - DAY

Zumi termenung melihat Arfa yang keluar dari penginapan, berjalan ke arah jeep. Ia membuka pintu mobil, duduk di sampingnya.

ZUMI

Gak ada yang tinggalkan?

Arfa menggeleng. Zumi menjalankan mobilnya.

DISSOLVE TO:

EXT. JALAN RAYA. JEEP TERTUTUP - CONTINUOUS

Jeep berjalan di atas jalan raya, Zumi berbelok. Arfa memandang aneh Zumi.

ZUMI

Sebelum pisah, gua mau ajak lo lihat suatu tempat, boleh kan?

ARFA

(mengangguk)

Sip, tapi jan lama-lama yee, Abah gua udah nungguin soalnya..

ZUMI

Gak jauh kok tempatnya

ARFA

Ok.

EXT. TAMAN PUTROE PHANG - DAY

Taman Putroe Phang tak terlalu ramai, mereka melihat gunongan, sebuah bangunan putih di taman itu.

ARFA

Tempat apa nih mi?

ZUMI

Lo tau Taj Mahal kan?

ARFA

Tau, emangnya kenapa?

ZUMI

Ni namanya gunongan. ceritanya ni bangunan hampir sama sama Taj Mahal, bedanya Taj Mahal makam, kalau yang ini, semacam miniatur gitu... jadi, dulu, masa kerajaan, Sultan Iskandar Muda nikah sama puteri kerajaan pahang, di malaysia sana, namanya putrinya itu, Kamaliah, karena dia dari kerajaan Pahang, dijuluki Puteri Pahang, atau dalem adat Acehnya dipanggil Putroe Phang

ARFA

(menatap curiga)

Lo tau dari mana?

ZUMI

Ya tau lah, gua kan pinter

(Arfa berekpresi tak percaya)

Google sih, hehehe

ARFA

Kan, gak mungkin lo tau kisah se klasik itu...

ZUMI

Ia ia... Jadi, Pas dibawa pulang ke Aceh Putroe Phang rindu sama kampung halamannya. Buat nyenenging hati istrinya yang home sick, Sultan Iskandar Muda nyuruh pasukannya, buatin taman yang persis sama sama taman di kerajaan Pahang sana.

(Arfa terpana)

Yang gue baca, Sultan Iskandar Muda bisa bikin kerajaan Aceh Darusaalam sampe jadi salah satu dari 5 kerajaan Islam paling besar di dunia, salah satunya gara-gara Putroe Phang, karena...

ARFA

(menyela Zumi)

...Di balik kehebatan seorang Raja, ada permaisuri perkasa disampingnya...

Jeda.

ZUMI

Gue mau bilang dibalik kesuksesan lelaki, ada perempuan hebat disisinya... tapi ya sama aja.

ARFA

Waw, gua gak pernah tau gunongan ini sejarahnya romantis banget..

ZUMI

Gua juga taunya dari google

ARFA

Iye tapi, ngelihat langsung, feelnya beda... duh, iri gue

ZUMI

Iri kenape?

ARFA

(genit)

Mau tau aja lo... btw makasih ya

ZUMI

kenapa?

ARFA

Udah ngajakin gua traveling, yang sumpah, seru banget... gua pasti gak bakal pernah ngelupain pengalaman berharga kek gini...

Jeda.

Arfa asyik melihat bangunan itu, Zumi memandangnya serius.

ZUMI

Fa, gua tau ini bukan waktu yang tepat buat ngomongin ini, tapi gua gak mau, sepanjang hidup gua, gue nyesel, karena gua gak pernah ngomong ini sama lo.

Arfa tetap memandang bangunan itu.

ARFA

Yaelah, pake sepanjang hidup segala, lebay banget sih...

Arfa melihat wajah Zumi yang serius. Arfa terpaku

ZUMI

Gue..

Tiba-tiba Ayah Arfa beserta keluarganya datang menjemput Arfa.

Jeda.

Arfa menyalami ayah ibunya, ia memperkenalkan Zumi pada orang tuanya.

CUT TO:

I/E. RUMAH ARFA - DAY

Rumah arfa yang megah dengan halaman luas telah didekorasi ala perkawinan adat Aceh. tampak semua orang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

BEGIN MONTAGE

- Ani datang ke Rumah Arfa disambut oleh Arfa, Ani tak kesal karena Arfa tak memberitahunya lebih dulu tentang pernikahan Arfa. Arfa memnta maaf, mereka tertawa.

- proses lamaran berlangsung, Ibu Haikal (L/26) tunangannya Arfa, memasangkan cincin dijari manis Arfa, para fotographer mengabadikan momen itu. diantara acara itu, tampak Zumi disebuah sudut memperhatikan prosesi lamaran dengan dingin.

- tampak Arfa bersama teman-temannya tertawa riang di sebuah ruangan, mereka bergosip tentang Haikal, calon suami Arfa. Arfa termenung, ia teringat akan kenangannya bersama Zumi.

- di malam hari, Zumi duduk sendirian di beranda, memikirkan Arfa. Marwan datang, mengagetkannya. Mereka tertawa riang.

END MONTAGE

CUT TO:

INT. RUMAH ARFA - KAMAR ARFA

Dengan gaun putih pernikahan, Arfa dengan muka yang telah ber make-up, duduk di depan meja hias, memandangi dirinya sendiri dari pantulan kaca. dari belakang, Ani datang membawa sebuah gelas.

ANI

Du duh duh, cantik banget temen gua...

Ani mencium pipi Arfa, mereka lalu meandangi pantulan mereka dari kaca. Keduanya tersenyum. Ani menaruh gelas kaca berisi air putih di atas meja.

ANI

Yakin lo gak bakalan muntah dia?

ARFA

Garem gak sampe dong oon. Paling nyebur doang

ANI

Kalau nyebur ku muka lo?

(seseorang mengetuk pintu)

Siapa?

(Zumi membuka pintu)

Eh si cumik...

Zumi mendatangi arah mereka dengan tersenyum

ZUMI

Hei

ANI

Ngapaind lu masuk kamar cewe mik? Gak sopan tau

Zumi bermain mata dengan Arfa, Ani paham bahwa Zumi ingin berbicara empat mata dengan Arfa.

ANI

Iye iye, gua jaga diluar ye, biar lo bedua gak ke gap lagi.

ARFA

Eh mulut kek comberan.

Arfa melemparkan benda lunak pada Ani, Ani berlari menghindari lemaran itu, meninggalakan ruangan. Zumi dan Arfa tersenyum. Arfa kembali menghadap kaca. pantulan kaca membiaskan Arfa dengan gaun pengantin. Zumi tampak dalam pantulan kaca. Ia lekat memandangi Arfa bias pantulan kaca.

ARFA

Ngeliatnya jangan kesem-sem gitu dong, kek gak pernah liat cewe cantik aja.

ZUMI

Siapa juga ke sem-sem, tuh alis lo panjang sebelah?

ARFA

Beneran?

Arfa panik, fokus memperhatikan alisnya. Ia mendekatkan wajahnya ke kaca.

ZUMI

Hehehe gak kok

ARFA

Ih Zumi ah, jangan becanda soal beginian ama cewe.

ZUMI

Hehehe, sory-sory...

Mereka berdua memandangi bias mereka dari pantulan kaca

ZUMI

Beruntung banget ya suami lo, udah cantik, baik, pinter lagi...

ARFA

Gua juga beruntung mi, si haikal baik banget orangnya...

Jeda.

ZUMI

Selamat ya...

Arfa mengangguk. Zumi melihat gelas berisi air garam di atas meja hias. Zumi langsung meminumnya.

ARFA

Eh..

Zumi telah meminum seperempat dari gelas itu. Mendengar suara arfa, ia menagguhkan minumnya

ZUMI

Kenapa fa? Sorry gua aus banget, entar gua ambilin lain deh. Sorry ya.

Arfa termenung melihat Zumi yang meminum air garam tanpa sedikitpun berekpresi kepahitan. Zumi meminum habis air tersebut.

ZUMI

Ah, mantab. Gua ambilin minum buat lo yaa

Zumi berlalu. Arfa termenung memandangi kaca.

<Montage saat Arfa menceritakan tentang air garam itu pada Zumi>

Zumi datang membawa sebuah gelas. Arfa masih termenung.

ZUMI

Selamat ya, gua doain lo selalu bahagia, gak kekurangan sesuatu apa.

(menarik nafas)

Anak-anak lo pasti keren-keren banget entar, kalo punya ibu sehebat lo..

Zumi beranjak pergi, tapi ketika sampai pintu ia berhenti.

ZUMI

Sekali lagi, selamat ya, fa

Zumi berlalu. Arfa termenung, tampak air matanya menetes.

<montage kenangan mereka traveling, jumpa pertama, tertawa bersama, saat ditangkap, senyum Zumi>

Ani membuka pintu.

ANI

Yuk fa, acaranya mau mulai, semua nungguin lo..

Arfa menghapus air matanya, ia beranjak menuju ruang tengah, tempat akad dilangsungkan.

Arfa sampai diruang tengah, semua mata tertuju padanya. Tampak Haikal duduk mengenakan baju pengantin yang serasi dengannya. Selain haikal ada ayah Arfa dan penghulu disitu. Arfa duduk disamping Haikal. Dari kejauhan, Arfa melihat Zumi yang juga tersenyum padanya

PENGHULU

Udah siap nak Haikal?

Haikal mengangguk. Haikal dan penghulu bersalaman. Arfa termenung.

PENGHULU

Baik.. bismillahhirrahman nirrahim, saya nikahkan kau, saudara Teuku Haikal sa’ad bin teuku syamaun Sa’ad dengan Arfaana Sofyan bin Sofyan hasan dengan mahar lima belas mayam emas tunai

Zumi tak sanggup melihat prosesi akad itu sampai habis, ia keluar dari ruangan itu. Arfa melihat Zumi yang keluar dari ruangan.

HAIKAL

Saya terima nikahnya Arfaana Sofyan bin Sofyan Hasan dengan mahar lima belas mayam...

Arfa beranjak meninggalkan prosesi akad, semua orang panik.

AYAH ARFA

Arfa!

Arfa tak peduli dengan panggilan ayahnya, ia bergegas mencari Zumi.

EXT. RUMAH ARFA - HALAMAN - CONTINUOUS

Halaman rumah Arfa telah disulap menjadi tempat pesta. karangan-karangan bunga terpampang mengikuti jalan. Orang-orang ramai menunggu prosesi akad. Tampak Zumi dengan mata merah berjalan diatara kerumunan orang. Arfa panik mencari Zumi.

Zumi terus berjalan, Arfa sibuk mencari Zumi dikerumunan. tapi tetatap tak menemukannya, para tamu undangan bingung melihat Arfa yang kebingungan mencari Zumi. Arfa berhenti di tengah keramaian dan melihat ke segala arah. pandangannya berhenti melihat panggung, Arfa berlari ke arah panggung, mencari mic.

ARFA

ehm..

Kebisingan terdiam mendengar suara Arfa, langkah Zumi terhenti. Ia berbalik, melihat Arfa berpakaian pengantin memegami mic. Tamu undangan bingung melihat sang pengantin di panggung memegang mic. Arfa melihat ke segala arah, mencari Zumi.

Tampak Ayah Arfa, Haikal dan seluruh keluaraga kedua mempelai di layar. Ayah Arfa ingin menghentikan Arfa, tapi ditahan oleh ibunya. Arfa melihat ayahnya.

ARFA

Maaf bah, Arfa tau kejadian ini bakal bikin bakal bikin abah malu, gara-gara Arfa, abah bakal diketawain satu kampung. Maaf bah..

(Ayah Arfa serius memandanginya)

Tapi kalau Arfa gak ngelakuin ini, seumur hidup, Arfa bakal hidup dalam penyesalan.. Arfa gak pengen kek gitu bah...

Arfa melihat kesegala Arah mencari Zumi, namun Zumi tetap tak tampak.

ARFA

Mi, Gue gak peduli gue hampir nikah, pake pakaian kek gini. Gua gak peduli lagi... jadi, gue berdiri disini, didepan orang-orang yang ngelihat aneh ke gua, gak peduli lo denger apa enggak.. Zafaruddin Maulana Ihsan, gue...

Hening.

Dari keramaian, Zumi berteriak.

ZUMI (O.C.)

LO YAKIN FA?

Seluruh orang memadangi Zumi. Ia berdiri di tengah kerumunan.

ZUMI

Gua gak punya duit lagi buat nyewa tenda ama katering...

Arfa tersenyum.

ARFA

Ya usaha dong bego, lo kan laki...

Orang-orang tertawa.

ZUMI

Maharnya bisa nyicil gak?

Orang-orang tertawa lagi.

Hening.

Arfa dan Zumi saling tersenyum. Zumi bergegas menuju ke arah Arfa, Arfa turun dari panggung, bergegas ke arah Zumi. kemudian, langkah mereka terhenti, Arfa dan Zumi berhadap-hadapan. Salin tersenyum kemudian tertawa kecil. Mereka ingin berpelukan. Tapi ditahan oleh Marwan.

MARWAN

Eit, sabar-sabar, belum muhrim lo pada.

Mereka tertawa. Ayah Arfa datang menemui mereka. Zumi mencium tangan Ayah Arfa. Lalu berbincang ringan dengan dengan ibu Arfa.

DISSOLVE TO:

EXT. KOTA LONDON - DAY.

Arfa dan Zumi berjalan di jalanan kota, Arfa memegangi sebuah peta. mereka berhenti di depan sebuah gedung yang tertutup.

ARFA

Lo yakin ini tempatnya?

ZUMI

Kan sesuai ama peta.

ARFA

Tapi tempatnya bukan ini mi?

ZUMI

Serius lo?

ARFA

Ya Allah Zumi, kan udah gua bilang pake maps aja, kita jadi ketinggalan nonton live musicnya Ed-Sheeran kan?

ZUMI

Ya maap

ARFA

Gak mau, lo tanggung jawab, gua berbulan-bulan nabung buat nontonin Ed Sheraan.

Mereka bertengkar kecil nan mesra. Kamera Fade out ke atas, menjauhi mereka yang bertengkar kecil.

FADE OUT.

THE END

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar