16. Script What a Busy Day part 1

EXT. MOBIL YANG SEDANG BERJALAN - PAGI HARI

Rabu, Pukul 08.12

Rantai dan Karin duduk di bangku penumpang belakang, sedangkan Bowo kali ini ada di bangku kemudi dan Genta duduk di sampingnya. Semua terdiam, tidak ada yang berbicara selama beberapa waktu.

Rantai mengambil sesuatu di kantong jok mobil di depannya, dia memegang sebuah roti kemasan. Dia menyodorkannya kepada Karin di sampingnya.

Karin menggelengkan kepala. Dia menolak roti tersebut.

RANTAI

Tadi gue lihat Lo cuma minum air putih doang loh.

Karin tetap diam, dia mengalihkan pandangannya ke arah jendela mobil.

RANTAI

Ntar kalau Mah Lo kambuh gimana Rin?

Karin menghela napas pelan. Dengan enggan dia menghadap ke arah Rantai, mengambil roti tersebut dan menaruhnya di atas pangkuannya. Rantai tersenyum tipis melihatnya.

Mobil satu lagi mengikuti mereka di belakang. Ada Geri dan Tio didalamnya.

INT. KANTOR BANK - PAGI HARI

Rabu, 09.10

Hari itu bank save deposit box terlihat sepi. Hanya ada beberapa karyawan bank disana tanpa ada nasabah satu pun.

Rantai dan Karin berjalan masuk ke dalam bank sambil dikawal ketat oleh Genta dan timnya.

Geri dan Tio menunggu di depan pintu ruangan brankas deposit box dengan pistol siap siaga di kantong baju mereka, sedangkan Rantai masuk ke ruangan itu bersama 1 orang karyawan bank.

Sang karyawan bank menuntun Rantai menuju brankas deposit box miliknya diantara banyak brankas disana.

Pelan-pelan karyawan bank membuka 1 kunci brankas tersebut, lalu mundur mempersilahkan Rantai membuka juga kunci satunya lagi. Setelah berhasil membuka kuncinya semua, Rantai menengok ke arah karyawan bank, mengangguk dan tersenyum tipis. Sang karyawan bank pun keluar dari ruangan itu meninggalkan Rantai sendirian disana.

Rantai menarik laci box deposit di depannya. Terlihat ada banyak berkas-berkas penting miliknya. Dia mengambil 1 map tebal dari tumpukan berkas itu. Selama beberapa detik Rantai hanya memegang dan memandangi terus map tersebut tanpa melakukan apapun. Kemudian dia menarik napas panjang.

Karin, Genta, dan Bowo kini ada ruangan yang lain. Ruangan salah satu pejabat bank. Disana Karin menelpon seseorang menggunakan telepon kabel sambil didampingi Bowo, sedangkan Genta juga ada disana berkutat dengan laptopnya.

KARIN

Tadi saya sudah kirim ke email bapak Pak. Pokoknya sudah saya jelaskan semua disana.

Karin melihat ke arah Genta dan Genta pun memberikan gestur ok kepadanya.

KARIN

Iya bener Pak. Pokoknya kru stasiun TV kita bisa langsung jalan ke kantor KPK setelah dapat approval dari direktur-direktur yang lain.

Bowo memberikan kertas kecil dan pulpen kepada Karin. Sambil tetap menelpon Karin menuliskan sesuatu di kertas tersebut.

KARIN

Iya Pak sudah saya tulis. Iya, sebelum jam makan siang kemungkinan kita sudah sampai di kantor KPK.

Sambil Karin terus melanjutkan pembicaraan teleponnya, Bowo mengambil kertas tersebut dan memberikannya kepada Genta.

BOWO

Ale Pratama harus keluar dari persembunyiannya hari ini juga!

Genta mengangguk dan mengetikkan isi kertas tersebut ke laptopnya.

Dua mobil BIN keluar dari kantor Bank tersebut meluncur ke jalan raya.

EXT. MOBIL YANG SEDANG BERJALAN - SIANG HARI

Rabu, pukul 10.25

Di dalam mobil Tio fokus mengendarai mobil mengikuti mobil di depannya, sedangkan Geri duduk disampingnya.

Di sebuah pertigaan kedua mobil tersebut belok ke kanan menuju jalanan yang lebih kecil. Ketika akan keluar dari jalanan kecil tersebut menuju jalan besar mereka terperangkap macet.

TIO

Berapa lama lagi nih Ger?

Geri menengok GPS yang terpasang di dashboard di tengah mereka.

GERI

15 menit lagi kok harusnya.

Mobil depan mereka yang ditumpangi Rantai dll bergerak maju, siap keluar dari jalanan kecil tersebut.

Setelah menjaga jarak aman, Tio menginjak gas untuk kembali ikut bergerak. Tapi tiba-tiba sebuah motor muncul dari sebuah gang yang ada di kiri jalan, bergerak cepat ke arah depan mobil Tio dan Geri.

Bemper mobil mereka menyerempet motor tersebut hingga terjatuh keras. Menyadari hal itu Tio langsung menginjak rem.

TIO

Lo ga ingetin gue Ger ada motor keluar?

GERI

Gue juga kaget Bro tiba-tiba muncul gitu. Ya udah Lo tepiin dulu mobilnya. Gue keluar.

Tio mengangguk dan Geri keluar dari mobil. Ketika Tio berhasil memarkirkan mobilnya, terdengar suara ban kempes. Tio keluar dari mobil dan langsung memeriksa ban depan mobil. Benar saja ban mobil nya kempes.

Tio menghampiri Geri yang sedang membantu memapah pemotor yang tadi terjatuh ke bangku warung yang ada disana.

GERI

Maaf Pak kami ga sengaja. Lain kali hati-hati juga kalau keluar dari gang Pak, jangan langsung ngebut.

Sang pemotor hanya mengangguk saja.

TIO

Ban kempes Ger, pas banget ada paku disana. Gimana nih?

GERI

Serius Lo? Ya udah urusin dulu deh nih.

Tio bergantian menangani sang pemotor sekaligus memeriksa kondisi motor tersebut, sedangkan Geri mengeluarkan ponsel dari sakunya dan berjalan menjauh.

EXT. MOBIL YANG SEDANG BERJALAN - SIDANG HARI

Hari Selasa, pukul 11.05

Rantai dan Karin menengok ke belakang mobil.

RANTAI

Bener, mereka ga keliatan.

Mereka kembali menghadap ke depan.

Genta menaruh ponselnya di telinga.

GERI

Ya udh kita tetep lanjut. Kalian cari cara lain nyusulin kita ya.

Geri menutup telponnya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar