Daftar isi
#1
Jangan menyalahkan takdir
#2
Mengenang
#3
Sehina itu kah diriku?
#4
Maafkan aku Salma
#5
pertemuan tak sengaja
#6
Setegar Aisyah
#7
keberanian bisa mengalahkan ketakutan
#8
Tentang Kesempatan
#9
Selamat tinggal
#10
Pertemuan ketiga
#11
Hidup adalah pilihan
#12
Pergi
#13
Biasa bukan berarti tak bisa
#14
Terima kasih Maryam
#15
Rasa yang begitu aneh
#16
Seorang Seniman hebat
#17
Datang kembali
#18
pulang
#19
Mencari keberadaanya
#20
Menyadari sesuatu
#21
keputusan yang ku ambil
#22
Salahkah jika aku cemburu?
#23
Pergi untuk mencari
#24
Berdamai dengan masa lalu
#25
Menemukan Ibu
#26
Kehilangan untuk yang kedua kalinya
#27
Tentang rasa
#28
Janji suci
#29
1001 kisah bersamanya
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#27
Tentang rasa
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Aku bersimpuh di depan pusara Ibu di samping makam Bapak. Ini benar-benar telah menjadi takdir sang illahi. Ku berusaha untuk menguatkan hatiku kembali, supaya tidak menyalahkan takdir yang sudah menj
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp5.000
atau 5 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp5.000
atau 5 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 26
Kehilangan untuk yang kedua kalinya
Chapter Selanjutnya
Chapter 28
Janji suci
Sedang Dibicarakan
Flash
Bronze
Di Jalan Braga
B12
Novel
Aksioma
Maria Veronica S
Novel
Bronze
Lukisan Jiwa Raga
DAMAIZANNE
Novel
unbroken
Hadley
Novel
Bronze
Kang Santri Love story
Safitri
Flash
Telepon
Jasma Ryadi
Novel
Ganendra
SAKHA ZENN
Novel
Putri Cahaya Suci dan Penjaga Agungnya.
Dinda Kusuma Ati
Cerpen
Bronze
instalasi hati 25%
Raja Alam Semesta
Cerpen
Bronze
MALAIKAT KEMATIAN
Jejak Penulis
Cerpen
Bronze
Petaka Dara Haid
Bintang kecil@15
Cerpen
Diary Devi
ArsheilaW
Flash
Mimpi Terjatuh
Ahmad R. Madani
Cerpen
Tak Harap Kembali
Zjoama R Sapta
Novel
aku memilih mu raefan
Pradipta Kusuma Mahanani
Novel
Bronze
Pusaka Pajajaran
Kim Prime
Cerpen
Bronze
Makan Malam Bersama Bapak
junian rafiandi
Flash
Bronze
Nostalgia
SIONE
Novel
ANOMALI AIR
Mochammad Eko Priambudi
Flash
Menjual Jiwa
Keita Puspa