Daftar isi
#1
Mengapa Orang-Orang Harus Saling Meninggalkan?
#2
Orang-Orang Pergi, Apakah Mereka Kembali?
#3
Tentang Pemenuhan Lubang Jiwa dan Kepulangan
#4
Mengosongkan Bejana
#5
Demi Mencintai Karunia
#6
Kedamaian di Atas Atap
#7
Samudra Dunya
#8
Rebut Kembali Hati Anda
#9
Lolos dari Penjara Terburuk
#10
Apakah yang Saya Rasakan Ini Cinta?
#11
Ada Cinta di Udara
#12
Inilah Cinta
#13
Jatuh Cinta kepada Hal yang Sejati
#14
Pernikahan yang Sukses: Mata Rantai yang Hilang
#15
Satu-Satunya Tempat Bernaung dalam Badai
#16
Melihat Rumah Anda di Jannah: Tentang Mencari Bantuan Ilahi
#17
Disakiti oleh Orang Lain: Cara Mengatasi dan Menyembuhkannya
#18
Mimpi Kehidupan
#19
Pintu-Pintu Tertutup dan Ilusi-Ilusi yang Membutakan Mata
#20
Kepedihan, Kehilangan, dan Jalan Menuju Tuhan
#21
Tanggapan Seorang Mukmin terhadap Penderitaan
#22
Kehidupan Ini Penjara atau Surga?
#23
Shalat: Tujuan Hidup yang Terlupakan
#24
Shalat dan Jenis Pencurian yang Paling Buruk
#25
Percakapan Suci
#26
Jam-Jam Tergelap dan Menjelang Fajar
#27
Kami Mengubur Seseorang Hari Ini: Renungan tentang Kematian
#28
Mengapa Doa-Doa Saya Tidak Dijawab?
#29
Facebook: Bahaya Tersembunyi
#30
Ini adalah Kebangkitan
#31
Pemberdayaan Perempuan
#32
Surat Terbuka kepada Budaya yang Telah Membesarkanku
#33
Renungan Seorang Perempuan tentang Memimpin Shalat
#34
Kejantanan dan Tampilan Pribadi yang Keras
#35
Tanggalkan Labelnya
#36
Jadilah Muslim, tapi Muslim yang Moderat
#37
Tragedi tak Terkatakan dan Kondisi Umat
#38
Pembelahan Laut Merah Masa Kini: Renungan tentang Mesir
#39
Sebuah Surat untukmu
#40
Aku Berduka
#41
Sekadar Renungan
#42
Refleksi tentang Cinta
#43
Aku Berdoa demi Perdamaian Hari Ini
#44
Tentang Perjuangan Hidup
#45
Ketenangan
#46
Mati sebelum Mati
#47
Selamatkan Aku
#48
Hati adalah Buku yang Terbuka
#49
Tikaman
#50
Tempat yang Tepat
#51
Terus Berjalan
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#15
Satu-Satunya Tempat Bernaung dalam Badai
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
SANGAT SULIT UNTUK tetap berdiri tegak pada saat badai menerjang. Segera setelah hujan turun, kilat menyambar- nyambar. Awan gelap menghalangi matahari.
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp1.000
atau 1 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp45.000
atau 45 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 14
Pernikahan yang Sukses: Mata Rantai yang Hilang
Chapter Selanjutnya
Chapter 16
Melihat Rumah Anda di Jannah: Tentang Mencari Bantuan Ilahi
Sedang Dibicarakan
Flash
Pupa
Elysiaaan
Novel
Antropologi Cinta
Satorie
Novel
Gold
KKPK Congklak Misterius
Mizan Publishing
Novel
Gold
The Castle of The Carpathians
Mizan Publishing
Flash
Waktu
Ika nurpitasari
Novel
Bronze
Keanggunan Dipeluk Takdir
Temu Sunyi
Cerpen
Bronze
Kutukan Keluarga Bagian II: Kembali
Nisa
Novel
Bronze
The Art of Life
Titisari Prabawati
Novel
AKU BUKAN BERANDALAN
Sufaat pranduwinata
Flash
Telepon
Jasma Ryadi
Novel
Bronze
PARAICON
Agus Sutisna
Cerpen
Merah
Anggri Saputra
Flash
Langit Sore Itu
kvease
Novel
Gold
Sunset in Weh Island
Bentang Pustaka
Cerpen
SEKOLAH NERAKA
Naftalia Sastra
Flash
Bronze
Heaven
Rama Sudeta A
Novel
Kalau-kalau Kita Gila Suatu Kelak
Niskala A.
Cerpen
Bronze
Teman Ilusi
SUWANDY
Flash
Aku Tahu Kau Sudah Mati, Sayang
Ibal Pradana
Cerpen
Ketika Namanya Bukan Namaku
Kingdenie