Daftar isi
#1
Prolog
#2
Bab 1
#3
Bab 2
#4
Bab 3
#5
Bab 4
#6
Bab 5
#7
Bab 6
#8
Bab 7
#9
Bab 8
#10
Bab 9
#11
Bab 10
#12
Bab 11
#13
Bab 12
#14
Bab 13
#15
Bab 14
#16
Bab 15
#17
Bab 16
#18
Bab 17
#19
Bab 18
#20
Bab 19
#21
Bab 20
#22
Bab 21
#23
Bab 22
#24
Bab 23
#25
Bab 24
#26
Bab 25
#27
Bab 26
#28
Bab 27
#29
Bab 28
#30
Bab 29
#31
Bab 30
#32
Bab 31
#33
Bab 32
#34
Bab 33
#35
Bab 34
#36
Epilog
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #5
Bab 4
Bagikan Chapter
[1] "Wonten menopo, toh?": Ada apa sih? (Kromo Inggil)
[2] "Apa kamu ngapusi Bude, yo?": Apa kamu membohongi Bude, ya? (Ngoko)
[3] "Loh, piye toh? Duit ora nduwe. Cinta kandas. Ada apa dengan hidupmu toh, Nduk?": Loh, gimana sih? Uang enggak punya. Cinta kandas. Ada apa dengan hidupmu sih, Nduk? (Ngoko)
[4] "Yo, wes, sesok tak temeni kamu ke keraton lagi. Sowan ke Pak Tjokro. Makanya toh, dengerin baik-baik kalau orang tua sedang berbicara. Ojo keras kepala, emosimu diatur": Ya, sudah, besok aku temenin kamu ke keraton lagi. Datang ke Pak Tjokro. Makanya dengerin baik-baik kalau orang tua sedang berbicara. Jangan keras kepala, emosimu diatur.
[2] "Apa kamu ngapusi Bude, yo?": Apa kamu membohongi Bude, ya? (Ngoko)
[3] "Loh, piye toh? Duit ora nduwe. Cinta kandas. Ada apa dengan hidupmu toh, Nduk?": Loh, gimana sih? Uang enggak punya. Cinta kandas. Ada apa dengan hidupmu sih, Nduk? (Ngoko)
[4] "Yo, wes, sesok tak temeni kamu ke keraton lagi. Sowan ke Pak Tjokro. Makanya toh, dengerin baik-baik kalau orang tua sedang berbicara. Ojo keras kepala, emosimu diatur": Ya, sudah, besok aku temenin kamu ke keraton lagi. Datang ke Pak Tjokro. Makanya dengerin baik-baik kalau orang tua sedang berbicara. Jangan keras kepala, emosimu diatur.
Chapter Sebelumnya
Chapter 4
Bab 3
Chapter Selanjutnya
Chapter 6
Bab 5
Komentar
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar