Daftar isi
#1
Kata Pengantar
#2
Fa Ashlihu Presiden Daur (01)
#3
Iqra` Fisabilillah Daur (02)
#4
Ancaman untuk Sesat Daur (03)
#5
Wewenang Ahli Tafsir Daur (04)
#6
Bainal Hisab wal Isap Daur (05)
#7
Dilindungi Majikan Kafir Daur (06)
#8
Andaikan Jadi Teroris Daur (07)
#9
Lebih Teraniaya Daur (08)
#10
Meranjau Diri Sendiri Daur (09)
#11
Sembilan Lelaki Perusak Daur (10)
#12
Membersihkan Tanpa Ikut Mengotori Daur (11)
#13
Membersihkan Tanpa Ikut Mengotori Daur (11)
#14
Gagah dan Ikhlas Berhijrah Daur (12)
#15
Sombong, Kejam, dan Menyakiti Daur (13)
#16
Tak Mungkin Nabi Cekikikan Daur (14)
#17
Tergetar dan Tertawa Daur (15)
#18
Tertawa Itu Makhluk Daur (16)
#19
Tertawa Itu Sungguh-Sungguh Daur (17)
#20
Jangan Dekat-Dekat Islam Daur (18)
#21
Cerminan Wajah Kotor Daur (19)
#22
Latihan Lemah Lembut Daur (20)
#23
Ditimpa dan Musibah Daur (21)
#24
Mati Menganiaya Diri Daur (22)
#25
Firman di Ujung Lidah Daur (23)
#26
Himpunan Kebaikan dan Cinta Daur (24)
#27
Perang Malam Hari Daur (25)
#28
Allah yang Melempar Daur (26)
#29
Pertengkaran Cèkèrèmès Daur (27)
#30
Gelap Gulita Markesot Daur (28)
#31
Kilabunnar Daur (29)
#32
Struktur Kehinaan Daur (30)
#33
Ilmu "Kayaknya" Daur (31)
#34
Menyamar sebagai Rasulullah Daur (32)
#35
Bagian Paling Kasar Daur (33)
#36
Hakikat Ilmu Itu Meliputi Daur (34)
#37
Kesucian dan Sajadah Cinta Daur (35)
#38
Remote Tangis dan Tawa Daur (36)
#39
Semut-Semut Romantik Daur (37)
#40
Najis Komprehensif Daur (38)
#41
Nikmat dalam Kekufuran Daur (39)
#42
Modal Rasa Bersalah Daur (40)
#43
Apa Guruh Punya Mulut Daur (41)
#44
Serasa Kafir Daur (42)
#45
Kebaikannya Belum Cukup bagi-Nya Daur (43)
#46
Siapakah Selain Engkau? Daur (44)
#47
Berebut Hiasan Dunia Daur (45)
#48
Menatap dari Angkasa Jauh Daur (46)
#49
Bola Mata Meloncat Keluar Daur (47)
#50
Mengancam Diri Sendiri Daur (48)
#51
Riba, Mabuk, dan Gila Daur (49)
#52
Dunia Melupakan Nasibnya Daur (50)
#53
Engkau dan Ibumu Daur (51)
#54
Tuhan di Bilik Terpencil Daur (52)
#55
Diplopia Sesembahan Daur (53)
#56
Bakteri-Bakteri Ketidakberdayaan Daur (54)
#57
Tak Kunjung Lulus Iqra` Daur (55)
#58
Hewan Pemimpin Manusia Daur (56)
#59
Inilah Manusia Cahaya Itu Daur (57)
#60
Apa Andalanku kepada-Mu Daur (58)
#61
Korting Cinta Daur (59)
#62
Tujuh Keberuntungan Daur (60)
#63
Memohon Akhirat Kecil Daur (61)
#64
Kiamat sebagai Awal Urusan Daur (62)
#65
Dijothak oleh Allah Daur (63)
#66
Kiamat sebagai Take-off Nasib Daur (64)
#67
Jarak dari Hubban Jamma Daur (65)
#68
Kewajaran yang Berlebihan Daur (66)
#69
Jarak antara Awal dan Akhir Daur (67)
#70
Napak Tilas Ilmu Sejati Daur (68)
#71
Fitri Seribu Tahun Lagi Daur (69)
#72
Kaki Qithmir Kaum Markesot Daur (70)
#73
Allah Menidurkan Mereka Daur (71)
#74
Balik Kanan Balik Kiri Daur (72)
#75
Haudhuna wa Kautsaruna Daur (73)
#76
Memohon Percepatan Balasan Daur (74)
#77
Betapa Bahagia dan Frustrasi Daur (75)
#78
Tidakkah Neraka Memuaskanmu Daur (76)
#79
Markesot Belajar Ngaji Daur (77)
#80
Mewajah ke Langit Daur (78)
#81
Cahaya Mencahayai Dirinya Daur (79)
#82
Setetes Tinta Kekerdilanku Daur (80)
#83
Satu Titik Sejati Daur (81)
#84
Dosa dan Cinta Daur (82)
#85
Maulidun Nuzul Daur (83)
#86
Al-Quran Melekat Batin Daur (84)
#87
Berdetak dan Mengalir Daur (85)
#88
Menyentuh dan Disentuh Daur (86)
#89
Membayangkan Wajahnya Daur (87)
#90
Al-Quran Sembarang Orang Daur (88)
#91
Larangan Berpendapat Daur (89)
#92
Tafsir Bebas Nafsu Daur (90)
#93
Al-Quran Hak para Ulama Daur (91)
#94
La Ya"riful ‘Ulama illal ‘Ulama Daur (92)
#95
Ulama Cermin Dosaku Daur (93)
#96
Al-Quran untuk Kuli Pasar Daur (94)
#97
Tafsir Identitas Daur (95)
#98
Tafsir Logika Semata Daur (96)
#99
Tafsir Kursi di Neraka Daur (97)
#100
Tafsir Logika Kehati-hatian Daur (98)
#101
Logika Mencenderungi Kesucian Daur (99)
#102
Menakut-nakuti Tafsir Daur (100)
#103
Mendekat, Menjauh, Mendekat Daur (101)
#104
Pojokan Gelap Daur (102)
#105
Allah di Zarah Daur (103)
#106
Materialisme Kiblat Daur (104)
#107
Harta Benda Surga Daur (105)
#108
Rupa Arupa Daur (106)
#109
Keder terhadap Harta Benda Daur (107)
#110
Ewuh Pakewuh kepada-Nya Daur (108)
#111
Tentang Penulis
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #106
Materialisme Kiblat Daur (104)
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Kenapa kau pikir "menghadapkan wajahmu" adalah kata-kata datar dan linier sebagaimana engkau pada suatu pagi membuka daun jendela dan menghadapkan wajahmu ke sawah di samping rumahmu,
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp1,000
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp50,000
Chapter Sebelumnya
Chapter 105
Allah di Zarah Daur (103)
Chapter Selanjutnya
Chapter 107
Harta Benda Surga Daur (105)
Sedang Dibicarakan
Cerpen
Bronze
PERAWAN TUA
Iman Siputra
Cerpen
Kisah Rubah
Rafael Yanuar
Cerpen
Lovely Family
choiron nikmah
Komik
Bronze
AA GANGSTER
Rahayu setioningsih
Novel
Bronze
Silent Love
Zaky Uzumo
Novel
Bronze
Penyair Musiman
Tiffany Gouw
Novel
Bronze
Diary Ingin Cerita
Farida Zulkaidah Pane
Novel
Bronze
ANGKASA
Safina Tri Maharani
Novel
Ravrel
Rossesa
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in London
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Kembara Halimun Timur
FatmaCahaya
Novel
Anak anak Adam
me_filyas
Novel
Bronze
Segmen-Segmen Kehidupan
Alfasrin
Flash
Bronze
Kepergianmu...
Awang Nurhakim
Cerpen
Balada Analis Kredit
Nina Ang
Flash
Sebuah Pesan Singkat Masuk
Nurai Husnayah
Novel
Putih Yang Menyamar Hitam
Senna Simbolon
Novel
Kreator & Kacamata - The Anthology 2
Kosong/Satu
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Novel
Bronze
Skenario Hazel
Niaclara