Daftar isi
#1
Prolog
#2
0.1 | Aku, Narendra
#3
0.2 | Awal Cinta Perdana
#4
0.3 | Mawar Oranye
#5
O.4 | Sebuah Payung
#6
0.5 | Yang Tersimpan Dalam Hati
#7
0.6 | Tentang Jati Diri
#8
0.7 | Lelaki Itu...
#9
0.8 | Alasan
#10
0.9 | Payung Ibuk
#11
1.0 | Sebuah Senyuman
#12
1.1 | Reason of Fallin in Love
#13
1.2 | Makna Sebuah Plaster
#14
1.3 | Di Sebuah Toko Buku
#15
1.4 | A Little (bit) Being a Stalker
#16
1.5 | Embunnya Edha
#17
1.6 | Lamaran
#18
1.7 | Hadiah Kecil Tanpa Nama
#19
1.8 | Dia Lagi
#20
1.9 | Persiapan & Kejutan
#21
2.0 | Gaun Warna Biru
#22
2.1 | Hari Bersejarah
#23
2.2 | Rintisan Masa Depan
#24
2.3 | Dia dan Seseorang
#25
2.4 | Kenyataan
#26
2.5 | Berderap Melupakan
#27
2.6 | Sebuah Surat dalam Buku
#28
2.7 | Pertemuan Mendebarkan
#29
2.8 | Siasat Tak Terduga
#30
2.9 | Dilema
#31
3.0 | Pejuang Restu
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#21
2.0 | Gaun Warna Biru
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Harinya pun tiba. Ruangan penuh bunga warna-warni dengan hiasan lampu-lampu yang membuat indah juga karpet merah yang terarah menuju singgah sana.
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp5.000
atau 5 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp31.000
atau 31 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 20
1.9 | Persiapan & Kejutan
Chapter Selanjutnya
Chapter 22
2.1 | Hari Bersejarah
Sedang Dibicarakan
Novel
YOUNG HUSBAND
Ratsel
Novel
Like The Last One
Caroline
Novel
Bronze
PENGANGGURAN CUMLAUDE
Abdul Khair
Novel
Astara dan Buku Catatan Pendahulu
Swaradtri
Flash
Laut
Dara Oct
Flash
Bronze
TANDA SERU
Yadani Febi
Flash
Proposal
Fani Fujisaki
Novel
Retorika Mimpi Kapal Kertas
Muhammad Salim Supriatna
Novel
Bronze
Kembali 98
Tiwul
Flash
Tunggu Iklan
Reyan Bewinda
Novel
Bronze
Sumpah Puaka
ANINZIAH
Flash
Selesai
Elvira R
Novel
Miss primadona
winda nurdiana
Flash
Erika
Lucky
Flash
Tebing
Wildan Ravi
Novel
Gold
Lo, Tunangan Gue!
Bentang Pustaka
Cerpen
Permainan Kematian
Chie Kudo
Cerpen
Bronze
Wanita Tiang Pancang
Chrstin
Flash
Absurd
Adrikni LR
Flash
Bronze
Bayangan di Atas Kamar
Hendra