Toko Tanah Bambang
10. Akhir perjalanan

92. INT. PERUSAHAAN PERCETAKAN JOGJA — KANTOR/PANTRY — PAGI

BIMA (V.O)

Pada akhirnya, aku mengikuti jejak Mas Bayu. Menjadi seorang karyawan yang gajian tiap awal bulan, sesekali liburan dibayarin oleh bos dan membuat kopi gratis di pantry.

BIMA mengantarkan laporan cashflow perusahaan percetakan ternama di Jogja. Keluar dari ruangan manager, BIMA menuju pantry dan ASMR membuat kopi menggunakan mesin kopi.


BIMA (CONT’D V.O)

Kalo ada yang nanya, trus BONO jadi apa?
Ehm, Dia jadi karyawan juga di tempat yang sama.

BONO memasuki pantry memakai seragam OB.

BONO

(dengan gaya bicara yang sopan)
Mas Bima, ada makan siang dari olfood, sudah saya taroh di meja.
(Kemudian berbalik dan berekspresi sinis, khas BONO yang asli)


93. INT. RUMAH KELUARGA BIMA — DAPUR — SORE

BIMA (V.O)

Untuk kebutuhan harian rumah tangga, sekarang aku yang cover. Dari mulai beras, sayur, listrik hingga wifi. Sedangkan jatah Mas Bayu untuk keperluan lainnya yang bersifat tersier.

BIMA Pulang kantor dan meletakkan keresek besar berisi belanjaan harian di meja dapur.


94. INT. RUMAH KELUARGA BAYU — RUANG TV — MALAM

BAYU, RINA dan CILA sedang bersantai bersama di depan televisi.

BIMA (V.O)

Dan sekarang Mas Bayu sudah bisa mempekerjakan ART untuk membantu tugas istrinya di rumah.


95. INT. RUMAH KELUARGA BIMA — KAMAR BIMA — MALAM.

BIMA merebahkan tubuhnya ke kasur dan menatap foto pertunangannya dengan Sabila yang sengaja ia pajang di dinding kamar. Kemudian di sampingnya ada foto toko Tanah Bambang.

BIMA (V.O)

Trus, gimana nasib Toko Tanah Bambang yang sudah ditutup?


BIMA tersenyum dan matanya seakan masuk ke dalam foto tersebut hingga kemudian BIMA kembali mengingat masa lalu toko tersebut.

96. EXT. TOKO TANAH BAMBANG — PAGI

PAK BAMBANG melarang banner bertuliskan Toko Tanah Bambang diturunkan.

BIMA

(tersenyum)
Kalo tokonya ngga ada isinya, nanti yang ada malah Pak Bambang jadi bahan olok-olokan, loh.

PAK BAMBANG 

(merengut)
Lah, njuk piye?

BIMA

Yowes, tak kasih pinjem baju-baju kami nih. Nggak jadi tak bawa pulang. Saya taruh sini aja, nanti kalo ada yang beli ke sini kan bapak dapet komisi.

PAK BAMBANG

Nah, yowes gitu aja. Yang penting ini tokoku Yoo..

BIMA

Yooo..

BONO menahan tawa melihat BIMA yang terlihat sedang mengakali PAK BAMBANG. Itu artinya Toko Tanah Bambang akan tetap buka, bahkan seakan-akan sekarang mereka jadi punya karyawan. Karena PAK BAMBANG yang akan terus menjaga toko Tanah Bambang tersebut.

CUT TO:

97. INT. KANTOR BIMA — PANTRY — SORE.

BIMA (V.O)

Ya.. begitulah yang namanya roda kehidupan yang berputar-putar seperti roller coaster. Kadang kita dihadapkan pada masalah yang besar dan menegangkan, tapi kadang pula solusi seketika datang dengan cara yang sangat tidak terduga.

BONO di pantry memutar jam tangannya. Pukul 4 sore. Kemudian membuka HP mewahya. Menelepon BIMA.

BONO

Gue tunggu di basemant ya.
(Membuka ransel dan mengeluaran setelan baju mahal)


98. INT. KANTOR BIMA — RUANG KERJA BIMA — SORE.

BIMA

Oke.
(Menutup laptop dan meraih kunci mobilnya)

99. INT. KANTOR BIMA — BASEMANT — SORE.

BIMA dan BONO sudah mengenakan setelan Jaz rapi dan berjalan estetik menuju mobil masing-masing.

100. INT. RESTAURANT — RUANG VIP — MALAM.

Seorang pelayan restoran menyambut BONO dan BIMA dari pintu ruangan VIP.

PELAYAN

Silahkan Pak Bono, Pak Bima. Sudah ditunggu oleh Pak Bayu di dalam ruangan.

BIMA dan BONO memasuki ruangan, di dalamnya BAYU sudah menyiapkan materi presentasi tentang strategi marketing Toko Tanah Bambang.

BAYU

Jadi, kita nanti awal Juli perlu launching model daster baru yang temanya khusus kemerdekaan. Kita kolaborasi sama komedian yang akan bikin punchline kocak soal lomba-lomba 17an gitu. Buat kita jadiin design di bagian depan.

BIMA

Butuh biaya berapa mas untuk launching? Kalo bisa di bawah 500 juta biar cashflow bulan ini tetep positif.

BONO

Coba gue kontak managernya Aci Restart ya, dia lumayan sering viral dan lucu kalo bikin punchline tapi tarifnya masih murah.

BAYU

Oke.


101. EXT. HALAMAN TOKO TANAH BAMBANG — PAGI.

Toko Tanah Bambang sudah banyak sekali perubahan. Kini deretan ruko milik pak Bambang sudah dibeli semua untuk membangun Toko Tanah Bambang yang lebih besar dan mewah. Banner di depan pun didesain menjadi lebih elegan.

Beberapa karyawan tampak berlalu-lalang bekerja angkut stock bahan baru.

BAYU, BIMA dan BONO mendatangi toko, disambut oleh beberapa karyawan.

BIMA

Foto bareng depan toko yuk


BAYU

Ayok


BIMA, BONO dan BAYU berfoto bertiga di depan toko. Tapi saat kamera akan dijepret, tiba-tiba pak Bambang menghampiri dengan tergopoh-gopoh.

PAK BAMBANG

Loh,loh. Kok saya ngga diajak foto?

BONO

Emang kenapa Wee? Toko udah kita beli, udah atas nama kita bertiga, tanah juga udah kita beli.

PAK BAMBANG

Tapi, nama toko ini apa? Hmmm? Pake nama saya toh?
Apa mauuu saya larang pake nama saya? Kalian ganti nama? Mulai dari nol lagi???

BONO

Waduh angel !

BIMA dan BAYU terkekeh melihat perdebatan antara BONO dan PAK BAMBANG.

Akhirnya mereka berempat foto bersama di depan Toko Tanah Bambang.


- END

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar