Thole Golek Susuh Angin (Thole Mencari Sarang Angin)
4. 4
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. TOKO LPG - MORNING

Kita melihat LPG 3G dengan tulisan “hanya untuk masyarakat miskin” yang jelas bertumpuk-tumpuk hingga tinggi. BU SUPIAH yang mengenakan baju serba kuning duduk diatas LPG 12kg sambil bergaya aristokrat. THOLE mengenakan katok dengan motif dodot poleng bang bintulu aji duduk di bawah sambil membelakangi BU SUPIAH sambil melamun. Banyak KULI-KULI mengangkut LPG 3kg.

SUPIAH

(kepada THOLE)
Eeee, Le Thole, ya mbok sing jelas sing mbok uber iku, malah mburu uceng kelangan deleg, susuh angin ae sing digoleki!
Eeee, Le Thole, ya yang kamu kejar ini yang jelas, malah memburu ikan kecil kehilangan ikan besar, sarang angin saja yang dicari!

Lalu ada SATU BURUH ANGKUT yang mengangkat LPG 3kg di dekat BU SUPIAH, BU SUPIAH berdiri dan menclok ke BURUH ANGKUT itu, sehingga BURUH ANGKUT itu menggendong SUPIAH dan ditangannya mengangkat dua LPG 3KG. Ia tidak menyadari kehadiran SUPIAH dan menggendongnya keluar frame.

BU SUPIAH kembali lagi diangkut BURUH ANGKUT yang lainnya. Kali ini ia disunggi.

SUPIAH

Eee mosok awakmu gelem dadi wong koyok ngene? Uripe susah, gak gelem tah awakmu urip seneng?
Eee masa kamu ini mau menjadi orang seperti ini? Hidupnya susah, apakah kamu tidak mau hidup senang?

BURUH ANGKUT yang menyunggi BU SUPIAH hendak mengambil LPG 3KG.

SUPIAH

Eee ya mbok ditata kelakuane cek urip seneng. Ya cek omah e magrong-magrong tah. Tumpakane malpar tah, subrikon tah, mamborbini tah! Ngono lho
Eee ya mulai diatur pinyakapanmu itu agar senang. Ya agar rumahnya mewah. Mobilnya malpar, subrikon, atau mamborbini! Gitu lo!

BU SUPIAH turun dari sunggian buruh angkut. Lalu memperagakan gestur mengagumi kecantikan dirinya sendiri.

SUPIAH

(Mengagumi dirinya sendiri)
Eee terus bojone melok-melok koyok Estri Nariswari, murup rahsyane, koyok bojone raja, direbutna wong akeh tapi awakmu sing oleh, duh Ken Dhedhes! Gemes!
Eee lalu istrinya seksi seperti Estri Nariswari (Karisma istri Raja-raja Jawa), rahasianya menyala, seperti istri para raja, direbutkan banyak orang tapi kamu yang dapat, duh Ken Dhedhes! Gemes!
(Kepada THOLE)
Ngono lo Le! Sing kenek ditata ojok koyok tenyom!
Gitu lo Le! Yang dapat diatur jangan seperti monyet!

BU SUPIAH tengak tenguk dengan heran kepada para BURUH ANGKUT.

SUPIAH

Eee, wong wong iki yokpa sih, arek cilik isuk-isuk ngelamun kok dijarna ae!
Eee, orang-orang ini bagaimana sih, anak kecil pagi-pagi melamun kok dibiarkan saja!

SALAH SATU BURUH ANGKUT bernama MUKA (25) mengangkat LPG 12kg berhenti dan berbicara pada THOLE.

MUKA

(Tanpa menghiraukan Supiah)
Le, isuk-isuk kok wis ngelamun ndek kene. Ngeriwuki wong kerja, kesadhuk kapok kon engkuk! Nggoleki apa sih?!
Le, pagi-pagi kok sudah melamun di sini. Mengganggu orang kerja, ketendang kapok kamu nanti! Mencari apa sih?!

THOLE

Susuh angin!
Sarang angin!

MUKA

Aneh-aneh ae tenyom iki, ngaliha nyom, kesampluk LPG salah-salah kon iki…
Aneh-aneh saja monyet ini, minggir saja kamu monyet, tertimpa LPG kamu nanti ini...

THOLE

Ya salahmu MUKA, lapa angkat-angkat LPG barang? Koyok ganok kerjaan liyane ae, sopo sing gelem mbok rabi lek kerjamu rekasa ngene? Kok seneng men urip susah!
Ya salahmu Muka, ngapain angkat-angkat LPG segala? Seperti tidak ada kerjaan lainnya saja, siapa yang mau kamu nikahi kalau pekerjaanmu susah seperti ini? Kok senang sekali hidup susah!

MUKA

Wooo arek iki digetak angop. Ngaliha kok!
Woo anak ini dihardik malah menguap. Minggir sana!

THOLE

Iya ya, ngono ae ngamuk
Iya ya, gitu aja mara

THOLE pergi, tiba-tiba BU INAH inframe dan geleng-geleng sambil menghadap ke BU SUPIAH, ia berjalan sambil mengelus-elus dada mengikuti THOLE pergi.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar