Sebelah Mata
3. ACT 2 #1

14.     EXT. LAPANGAN FUTSAL – SIANG

CAST : MBAK SONYA, CARLA, DIAZ, MARINA, ABEL, RAMONA, DAN SELURUH ANGGOTA TIM FUTSAL PUTRI

Semua berjejer mendengarkan Mbak Sonya yang sedang berbicara di depan.

MBAK SONYA

Selamat siang semuanya, Mbak Sonya mau ngucapin terima kasih untuk kalian yang udah mau bergabung di tim futsal. Kalian bisa perkenalkan diri satu per satu silakan.

Abel maju pertama ke depan, sebagai kapten tim putri.

ABEL

Halo temen-temen semuanya, baik anggota lama maupun anggota baru. Namaku Abel, aku di sini ditunjuk sebagai kapten, jadi kalau kalian ada perlu sesuatu yang berkaitan dengan futsal silakan bilang sama aku atau Mbak Sonya.

Anggota tim yang lainnya melanjutkan dengan perkenalan masing-masing.

MARINA

(Nada centil)

Halo Mbak Sonya, kakak-kakak kelas, dan temen-temenku semuanya. Aku Marina, M-A-R-I-N-A ... MARINA. Aku kelas X-2. Suka warna kuning, suka kulineran juga. Motivasi aku ikut futsal ... mmm ... biar bisa deket sama pacar aku di tim cowok. Salam kenal semuanya.

CARLA

Hai ... aku Carla, anak kelas X-2 juga sama kayak Marina dan Diaz. Motivasi aku ikut futsal, karena suka nonton sepak bola. Aku harap kita bisa jadi tim yang kompak nantinya. Terima kasih.

DIAZ

(Logat Sumba)

Halo ... Sa Diaz, asal Sumba. Sa ikut tim ini karena sa suka main bola di kampung. Kapan-kapan, ku ajak semua ke Sumba. Kita main bola di sana. Sa pu kakak di tim futsal putra. Namanya Kakak Beno. Mungkin kakak-kakak kenal. Sa belum bisa bahasa Jawa. Jadi tolong pakai bahasa Indonesia saja kalo ngobrol. Terima kasih.

RAMONA

Namaku Ramona, aku dari kelas XI IPS 3. Salam kenal.

Melihat cara perkenalan Ramona yang singkat, membuat Diaz terheran-heran dan berbisik pada Carla.

DIAZ

(Berbisik pada Carla sambil menggaruk-garuk kepala)

Singkat sekali kakak itu ... pasti orangnya sombong. Aku udah ngomong panjang lebar. Dia cuma sedikit.

CARLA

(Berbisik pada Diaz)

Udah, nggak usah cerewet. Biarin aja, tiap orang kan karakternya beda-beda. Mungkin dia sedikit bicara, tapi waktu di lapangan, dia salah satu yang paling hebat. Daripada banyak bicara, tapi di lapangan biasa aja ....

DIAZ

(Nada semakin meninggi)

Ko nyindir aku?

Semua terdiam dan menengok ke arah Diaz dan Carla. Diaz dan Carla berdua hanya meringis menatap satu per satu orang yang menatap mereka.

CARLA

(Berbisik)

Ssstttttt ... udah ah diem. CEREWET.

DIAZ

(Berbisik)

Ko belum tahu saja kehebatanku.

CUT TO :

15.     EXT. LAPANGAN FUTSAL – SIANG

CAST : MBAK SONYA, CARLA, DIAZ, MARINA, ABEL, RAMONA, DAN SELURUH ANGGOTA TIM FUTSAL PUTRI

Ketika sesi perkenalan selesai. Latihan futsal dimulai dengan latihan-latihan ringan seperti teknik menendang bola,mengoper bola.

Abel mengoper bola ke Marina, Marina mengoper lagi ke Abel. Diaz berpasangan dengan Carla dan saling mengoper bola. Ramona dengan Mbak Sonya. Anna dan Nandya. Dan anggota tim futsal putri yang lain.

FADE IN

16.     EXT. LAPANGAN FUTSAL – SIANG

CAST : PAK RAYHAN, MBAK SONYA, CARLA, DIAZ, MARINA, ABEL, DAN ANGGOTA TIM FUTSAL PUTRI YANG LAIN

Latihan 2 minggu kemudian ...

Salah seorang guru datang memanggil Mbak Sonya ke pinggir lapangan, ia adalah Pak Rayhan (51), seorang guru yang ditugaskan untuk mengatur segala kegiatan yang berkaitan dengan ekstrakulikuler.

Abel mengamati pembicaraan mereka dari tengah lapangan.

Pak Rayhan lalu pergi, dan Mbak Sonya kembali untuk menghentikan permainan.

MBAK SONYA

Semuanya kumpul .... (Meniup peluitnya agar semua bisa mendengar suaranya.)

Semua mendekat ke Mbak Sonya.

MBAK SONYA

Latihan hari ini kita sudahi dulu. Sebelum kalian pulang, kita kumpul dulu di ruang ganti. Ada yang perlu kita bicarakan. Aku tunggu 10 menit lagi di sana. Kalau ada yang mau istirahat dulu silakan.

Mereka lalu membubarkan diri.

Diaz mendekati Carla.

DIAZ

(Berbisik)

Menurut ko, kenapa Mbak Sonya tiba-tiba minta kita untuk berhenti?

CARLA

Nggak tahu juga. Menurutmu kenapa?

DIAZ

Yeeee, kan aku tanya ko duluan. Tapi kelihatannya serius.

CARLA

Ahhh ... kamu ini ... kirain tahu.

DIAZ

Tapi ko sendiri lihat tidak? Pak Rayhan tadi kulihat sempat bicara serius dengan Mbak Sonya.

CARLA

Masa sih?

DIAZ

Iya. Lalu aku lihat juga tuh Kak Abel yang serius mengamati percakapan Mbak Sonya dan Pak Rayhan.

CARLA

Ahhh, udahlah ... nggak usah terlalu dipikirin.

CUT TO :

17.     INT. RUANG GANTI – SORE

CAST : MBAK SONYA, CARLA, DIAZ, ABEL, MARINA, SELURUH TIM FUTSAL PUTRI

Mbak Sonya menampakkan raut wajah yang serius. Abel, Marina, dan beberapa dari mereka yang sudah ada di sana juga tampak serius.

Diaz dan Carla yang baru saja masuk berinisiatif untuk menanyakan permasalahan apa yang terjadi kepada Marina.

DIAZ

Sebenarnya ada apa? Kenapa semua pada serius sekali?

MARINA

Pak Rayhan nyuruh kita berhenti karena lapangan mau dipakai tim putra.

DIAZ

Kan tim putra tidak ada jadwal hari ini?

MARINA

Untuk lebih lengkapnya ... biar Mbak Sonya aja deh yang jelasin. (mengeluarkan kipas kuningnya.)

Mbak Sonya melihat satu per satu wajah anggotanya. Dan mulai menjelaskan apa yang terjadi.

MBAK SONYA

Ok semua, sebelumnya aku mau ucapin terima kasih karena kalian udah sempetin untuk kumpul di sini. (beat) Sebenarnya, hal ini udah sering terjadi di sekolah kita di mana tim putra memang selalu lebih diutamakan daripada tim putri.

ABEL

Maksud Pak Rayhan apa sih sebenernya? kenapa kita selalu diminta untuk ngalah. Tiap minggu kan udah ada jadwalnya masing-masing.

ANNA

Ya begitulah Pak Rayhan. Diskriminasi ke tim putri. Semua fasilitas selalu diutamain ke tim putra. Minta sponsor untuk jersey aja nggak pernah di kasih sama dia. Sedangkan kalau tim putra yang minta, selalu diturutin.

ABEL

Masih ada aja orang seksis kayak dia di sekolahan ini.

DIAZ

Apa?

ABEL

Iya ... seksis. Diskriminasi tim futsal putri karena dia selalu nganggap kalau perempuan cocoknya ngelakuin hal yang lebih feminin.

CARLA

Bukannya semua orang itu berhak ya main futsal?

ABEL

Iyalah, siapapun berhak main futsal. Lama-lama aku demo juga tuh orang.

CARLA

Demo? Yakin mau demo?

ABEL

Yakin. Dia udah sering kayak gini. Hal ini udah nggak bisa dibiarin.

MBAK SONYA

Mbak Sonya ikut ya. Kesel juga lama-lama sama orang kayak Pak Rayhan.

CUT TO :

18.     EXT./INT. KORIDOR SEKOLAH - SORE

CAST : CARLA, DIAZ, RAKA, PAK RAYHAN

Carla dan Diaz berjalan menyusuri koridor sekolah menuju ke parkiran. Mereka melihat Pak Rayhan yang sudah terlebih dahulu berada di tempat parkir bersama dengan Raka (17). Raka adalah anak Pak Rayhan yang merupakan anggota dari tim futsal putra.

Pak Rayhan yang menyadari keberadaan Carla dan Diaz, berbalik menatap mereka dengan tatapan sinisnya karena kondisi mereka yang penuh keringat.

Diaz pun berbisik pada Carla.

DIAZ

Lihat Pak Rayhan lama-lama kesal juga aku.

CARLA

Bukan cuma kamu yang kesel. Aku juga kesel ngelihatnya. Mentang-mentang anaknya masuk tim putra.

DIAZ

Oh ... jadi itu anaknya?

CARLA

Hmmm katanya sih gitu ... udah ah, males daritadi bahas Pak Rayhan terus.

CUT TO :

19.     EXT./INT. PERJALANAN PULANG DI DALAM MOBIL – SORE

CAST : PAK RAYHAN, RAKA

ESTABLISH : JALANAN

Pak Rayhan memandang remeh penari jalanan.

PAK RAYHAN

Wong lanang kok nari-nari kayak ngono. Banci!

RAKA

Lha emange napa pak? Mbok ya wes ben wae ....

PAK RAYHAN

Ya wong lanang ki kudune orak kayak ngono kuwi.

RAKA

Karepe to pak ... ora usah ngurusi kesenengane wong liya. Urusi wae kesenengane dhewe-dhewe.

PAK RAYHAN

Kuwi, delok kuwi gerakane kayak wedok.

RAKA

Ah, biasa wae ah Pak ... ora kayak wedok juga. Pancen kayak ngono kuwi gerakane.

PAK RAYHAN

Hih ... nggilani ...

RAKA

Ora nggilani nek menurutku. Apik-apik wae.

FADE IN

20.     EXT. LAPANGAN FUTSAL – PAGI

CAST : MBAK SONYA, TIM FUTSAL PUTRI

Tim futsal putri berkumpul di lapangan sambil membawa spanduk bertuliskan “Hilangkan diskriminasi di sekolah ini.” , “Jangan jadikan gender kami sebagai alasan agar kami tidak bisa bermain futsal.” , “Kami menuntut hak kesetaraan kami.” , “Perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki.”

ABEL

Kami memiliki hak yang sama di sekolah ini!

MBAK SONYA

Perempuan juga berhak bermain futsal ....

CARLA

Kami menginginkan fasilitas yang sama dengan laki-laki.

ANNA

Kami akan tetap memperjuangkan hak-hak perempuan.

DIAZ

Diskriminasi tidak membuat bapak menjadi lebih baik dari kami.

Anggota tim futsal putri terus melontarkan kalimat-kalimatnya untuk menuntut perlakuan Pak Rayhan yang selalu bersikap tidak adil terhadap tim futsal putri.

CUT TO :

21.     EXT./INT. KORIDOR SEKOLAH – PAGI

CAST : PAK RAYHAN, MURID-MURID SMA NUSANTARA

Para murid yang berada di dalam kelas langsung keluar karena penasaran dengan apa yang terjadi.

CARLA (OS)

Kami akan tetap bermain futsal ...

NANDYA (OS)

Perempuan juga boleh bermain futsal ...

Pak Samsul (54) sebagai kepala sekolah mencoba menenangkan situasi, tetapi keriuhan tetap belum berhenti.

PAK SAMSUL

Semuanya tenang ... tenang ... kita bicarakan baik-baik .... Tenang semuanya.

Beberapa siswa yang menonton kejadian tersebut, mengeluarkan handphone masing-masing untuk merekamnya.

PAK RAYHAN

(Senyum remeh)

Kalian pada ngapain pagi-pagi kok sudah membuat keributan? Apa berandalan-berandalan seperti ini yang dihasilkan oleh tim futsal putri? Sekarang mana prestasi kalian selama ini?

Pak Rayhan langsung kembali ke ruang guru.

CUT BACK TO :

22.     EXT. LAPANGAN FUTSAL – PAGI

CAST : MBAK SONYA, TIM FUTSAL PUTRI

Mereka memutuskan untuk menghentikan aksinya.

MBAK SONYA

Sial ... itu orang ngeselin banget.

ABEL

Mana nggak mempan lagi.

ANNA

Kita harus buktiin sendiri.

CARLA

Gimana kalau kita daftar aja pertandingan futsal antar sekolah?

ABEL

Eh bentar .... (Abel mengeluarkan handphonenya) Kemarin aku lihat di instagram, ada pertandingan futsal putri lagi tahun ini.

MBAK SONYA

SPORTSKUL? Kalian yakin mau ikut itu lagi? Lawannya berat-berat kan itu? Kalian yakin?

ABEL

Yah Mbak Sonya kenapa jadi pesimis gitu sih. Tahun ini kita harus menang.

DIAZ

Kita harus buktiin ke Pak Rayhan.

Semua saling melemparkan senyumnya masing-masing.

CUT TO :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar