Romeo Bukan Anak Jalanan
4. SCENE #4

1. INT. SMA PELITA MENTENG – RUANG KELAS 2B – PAGI HARI

CAST:

ALMIRA (17), FRISKA (17), ASRUL (16), ROMEO (17)

INSERT:

A.Romeo mencari Almira di ruang kelas 2B.

B.Almira dan Friska duduk di bangkunya.

C.Romeo menghampiri Almira.


FRISKA
(berbisik)
Fris, kamu dicari Romeo!
ALMIRA
(mengumpat)
Biar saja!
ROMEO
(memanggil)
Almira!
ALMIRA
(diam tidak peduli)
ROMEO
(memanggil)
Almira! Aku tahu kamu masih marah padaku. Almira! Tolong dengarkan aku dulu. Aku tahu, aku bersalah padamu, jadi tolong maafkan aku.
ALMIRA
(membentak)
Romeo, apa kamu masih belum puas juga menggangguku!
(menampar pipi kanan Romeo)
ROMEO
(kaget)
Almira, kenapa kamu menamparku?!
ALMIRA
(jutek)
Romeo, begitulah rasanya ditampar, sakit tahu!
ROMEO
(memegangi pipi kanannya)
Aku tidak menamparmu!
ALMIRA
(marah)
Karena perbuatanmu itu membuat ayahku marah dan menamparku, dasar anak pemerkosa!
ROMEO
(emosi)
Cukup Almira, tolong jangan ucapkan itu di hadapan orang banyak!
ALMIRA
Biar! Biar semua orang tahu!
ROMEO
(dongkol)
Sudah, terserah kamu. Yang terpenting hari ini kamu harus pulang.
ALMIRA
Nggak mau, aku nggak mau pulang! Apa urusanmu denganku, aku mau pulang atau tidak, bukan urusanmu. Mengerti!
ROMEO
(menghiba)
Almira, tolong dengarkan aku. Ayahmu sangat menyesal. Ayahmu minta kamu untuk pulang ke rumah.
ALMIRA
(marah)
Sudah kukatakan aku tidak mau pulang! Apa kamu tuli? Kenapa kamu masih di sini, pergi, kembali ke bangkumu!
(menggebrak meja)
 

INSERT:

Romeo pergi meninggalkan Almira menuju bangkunya.

 

CUT TO

 

2.  INT. RUANG KELAS 2B – PAGI HARI

CAST:

ROMEO (17), PEDRO (50), MAURA (30)

 

INSERT

Pedro masuk ruang kelas bersama Maura.

 

ROMEO (CONT’D)
(kaget, pekik lirih)
Kak Maura! Apa benar itu Kak Maura?
(ragu)
Kenapa dia ada di sini? Kemana saja dia selama ini?
INSERT:
Suasana hening
PEDRO
Selamat pagi semua!
FLOOR:
Selamat pagi Bapak Kepala
Sekolah!
(serempak)
PEDRO
Mohon perhatiannya sebentar. Pagi ini kita kedatangan seorang guru muda yang cantik. Beliau akan menggantikan posisi sebagai wali kelas kalian, menggantikan Bu Flora yang harus mengundurkan diri karena harus mengikuti suaminya ke Australia. Jadi untuk selanjutnya beliau ini yang akan menjadi wali kelas kalian. Kalian mau tahu siapa nama wali kelas kalian?
FLOOR:
Mau!
(serempak)
PEDRO
(berbisik)
Silahkan memperkenalkan diri.
MAURA
(tersenyum)
Baik pak!
MAURA
Selamat pagi semua! Perkenalkan nama saya Maura. Saya diminta oleh Pak Pedro untuk menggantikan Bu Flora sebagai wali kelas 2B. Jadi untuk selanjutnya kalian bisa menghubungi saya jika ada permasalahan dengan kelas kalian. Terimakasih.
 

CUT TO

 

3. EXT. TAMAN BELAKANG LAPANGAN BASKET – SIANG HARI

CAST:

ROMEO (17), MAURA (30)

INSERT :

Romeo berpapasan dengan Maura.

 

ROMEO
(gugup)
Kakak Maura!
MAURA
(tersenyum, mencoba mengingat)
Hei Romeo! Apa benar kamu ini Romeo?
ROMEO
(menatap Maura)
Iya Kak Maura, saya Romeo.
MAURA (CONT’D)
(terkesima)
Romeo, kamu sudah besar, ganteng!
 

BACK TO :

Maura teringat saat Romeo masih kecil.

 
MAURA
Sekarang kamu tinggal di mana?
ROMEO
(tersenyum)
Aku dan ibuku sementara ini tinggal di rumah paman Harry, saudara ibuku Kak.
MAURA
O iya, bagimana kabar ibumu?
ROMEO
Ibu baik-baik saja Kak.
(menatap tajam)
Kak Maura, selama ini kemana saja?
MAURA
Kakak sekarang ini tinggal di sebuah apartemen, daerah Menteng.
ROMEO
(mata berbinar)
Ngomong-ngomong Kak Maura sudah punya pacar atau bahkan sudah menikah?
MAURA
Belum. Memangnya ada apa kamu tiba-tiba menanyakan itu? (penasaran)
ROMEO
(tersenyum)
Nggak apa-apa Kak.
(menatap wajah Maura)
Kak Maura masih tetap cantik seperti dulu.
MAURA
(terperangah manja)
Romeo, sekarang rupanya kamu sudah pandai merayu perempuan
(tersenyum)
 
INSERT
Wajah Maura (murung, kening mengkerut, gelisah)
MAURA
(ragu, lirih)
Ngomong-ngomong bagimana kabar ayahmu?
ROMEO
(mengambil nafas panjang, menghembuskan perlahan)
Ayah?
(sedih)
Setelah ditangkap polisi, kami tidak tahu bagaimana nasibnya. Bahkan kami juga tidak tahu di mana keberadaan ayah sekarang.
(menatap tajam ke arah Maura).
Kak Maura pasti masih sedih dan benci ya dengan ayahku.
(diam)
Seharusnya peristiwa malam itu tidak terjadi pada Kak Maura. Semua gara-gara aku, andaisaja saat itu aku tidak mengadu ke Kakak, pasti Kak Maura akan baik-baik saja. Maafkan Romeo, Kak Maura.
MAURA (CON'T D)
(menarik nafas dalam-dalam)
Ya semua sudah terjadi. Tidak ada yang perlu disesali, tidak ada gunanya justru akan semakin membuat keruh suasana. Namun memang tidak seharusnya ayahmu melakukan semua itu pada anak dan istrinya.
(mata erkaca-kaca)
 
CUT TO
Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar