Romeo Bukan Anak Jalanan
2. SCENE #2

1. INT. RUMAH MAURA – KAMAR TIDUR MAURA – PAGI HARI

MONTAGE:

Sinar matahari masuk melalui celah jendela yang tak tertutupi korden di kamar bernuansa biru laut.

INSERT:

A.Maura tertidur pulas.

B.Ranjang yang berantakan.

C.Perabot kamar yang berserakan di lantai.

CUT TO


2. INT. RUMAH MAURA – TEMPAT TIDUR MAURA – PAGI HARI 

INSERT:

A.Maura mengerang kesakitan dan terbangun.

B.Maura duduk di ranjang.

C.Maura termenung.

MAURA (CONT’D)
(menangis)
Kenapa semua ini harus terjadi padaku?!
(Maura mulai merasakan kedua matanya mulai meredup, perlahan tertutup)

INSERT:

Maura pingsan.

CUT TO


3.EXT. RUMAH SAKIT – TAMAN BELAKANG – PAGI HARI

CAST: MAURA (21), FERRY (25)

INSERT:

A.Maura duduk di atas bangku taman.

B.Matanya terpejam.

C.Sesekali nampak menghembuskan nafas panjang.

FERRY
Selamat pagi, nona Maura. Bagaimana keadaanmu?
MAURA
(menatap tajam Ferry)
FERRY
(tersenyum)
Aku berharap para perawat di sini memperlakukanmu dengan baik.

INSERT:

A. Maura tersenyum kecil.

B. Ferry duduk di sebelah Maura.

FERRY
Nona Maura, polisi telah menangkap Gustaf, kami akan memroses sesuai hukum yang berlaku untuk semua tindakan kejahatan yang telah ia lakukan kepada nona.
Begitu juga dengan semua perlakuan kasarnya kepada Romeo. Dan apabila kesaksian nona dibutuhkan, saya mohon Anda bersedia hadir memenuhi panggilan kami. Terimakasih atas kerjasamanya.

FX : Suara nafas Maura yang tidak beraturan.

FERRY
Nona Maura, sebelum semua proses persidangan selesai, Anda masih akan jadi saksi korban atas kasus pemerkosaan ini.
(Maura diam, menatap tajam ke arah Ferry)
FERRY
Baiklah, kalau perlu sesuatu, tolong hubungi aku. Apa saja.
(Maura memejamkan mata)
FERRY
Terimakasih dan semoga keadaanmu akan semakin membaik Nona Maura. Selamat pagi.
(berdiri, beranjak pergi)

CUT TO

4.INT. RUMAH GUSTAF - RUANG TAMU – SIANG HARI

CAST: ROMEO (9), ELLEN (35)

ELLEN
Romeo, apa kamu baik-baik saja, ibu sangat mengkhawatirkanmu.
ROMEO
Iya bu, aku baik-baik saja, tapi polisi membawa ayah ke mana? Apa yang sebenarnya terjadi bu?
ELLEN
(mengambil nafas panjang)
Romeo, ayahmu akan baik-baik saja. Sudah sekarang lebih baik kamu ikut ibu saja.
ROMEO
Kita mau ke mana bu?
ELLEN
Kamu akan tinggal bersama ibu.
ROMEO
Kita akan tinggal di mana bu?
ELLEN
(membelai rambut Romeo)
Kita akan tinggal di rumah pamanmu.
(Romeo melongokkan kepalanya ke jendela samping rumahnya, pandangannya mengarah ke luar, ke arah rumah Maura)

MONTAGE: Suasana rumah Maura sepi.

ROMEO
Bu, ngomong-ngomong bagaimana keadaan Kak Maura?
ELLEN
(tersenyum)
Kak Maura juga baik-baik saja kok, kamu tidak perlu mengkhawatirkannya.
ROMEO
Tapi kenapa rumahnya kok sepi bu? Dari tadi aku tidak melihat Kak Maura.
ELLEN
Lho... Kak Maura kan sudah pindah rumah. Sekarang Kak Maura tidak tinggal di rumah itu lagi.
ROMEO
(merajuk)
Wah jadi sepi, aku sendirian nggak ada temannya.
ELLEN
(mendekap lembut Romeo)
Karena itulah lebih baik sekarang kamu tinggal bersama ibu saja ya.
ROMEO
Iya bu.

MONTAGE:

A.Romeo dan Ellen berkemas-kemas.

B.Romeo dan Ellen pergi meninggalkan rumah.

INSERT:

Terlintas dalam benak Romeo, bayangan saat beberapa polisi membawa paksa ayahnya kemarin malam.

CUT TO


5. INT. RUMAH HARRY – RUANG TAMU - SIANG HARI

CAST : ELLEN (35), ROMEO (9), HARRY (42), ALMIRA (9)

ELLEN
Har, perkenalkan ini Romeo, anak laki-laki ku.
(pandangannya mengarah ke Almira)
Almira, perkenalkan, dia Romeo.
ALMIRA
(cuek, dingin)
Iya Bi, Almira sudah tahu.
ELLEN
Romeo, ayo beri hormat pada mereka.
ROMEO
(menyalami Harry dan Almira)
Nama saya Romeo, paman, hai, namaku Romeo, Almira.

 

INSERT:

A.Harry dan Almira menyambut salam Romeo tanpa ekspresi.

B.Harry dan Almira memandang sinis pada Romeo.

ALMIRA
(berbisik)
Ayah, dia dekil dan kotor banget. Apalagi itu, lihat tubuhnya kurus. Almira nggak suka dia tinggal di rumah kita.
HARRY
(memandang sinis)
Iya benar.
ELLEN
Tolong, ijinkan Romeo untuk tinggal di sini ya, kasihan dia.

(memandang Almira)

Almira, jika Romeo tinggal di sini kamu jadi punya teman bermain.
(memandang Harry)
Bagaimana Har, boleh ya Romeo tinggal bersamaku di sini.
HARRY
(mengerutkan kening)
Baiklah, silahkan Romeo tinggal di sini. Tapi ingat tolong jangan dia buat ulah di sini.
ELLEN
Terimakasih Har, semoga nanti Romeo bisa baik-baik saja bersama Almira, terimakasih.

CUT TO

 

6. RUMAH HARRY – TERAS DEPAN RUMAH – SIANG HARI

CAST: ROMEO (9), ALMIRA (9)

 

ALMIRA
(menghampiri Romeo)
Romeo, kenapa kamu tidak tinggal di rumah lamamu saja, kenapa harus di sini?
ROMEO
Hei Almira, jika aku tinggal di rumah lama, aku di sana sendirian nggak punya teman. Ayahku juga sudah pergi bersama mereka (polisi).
ALMIRA
(sinis)
Ayahmu itu bukan pergi tapi ditangkap polisi. Di penjara tahu!
ROMEO
(mengerutkan kening)
Kenapa ayahku ditangkap polisi? Memangnya ayahku salah apa? Dia kan tidak mencuri?
ALMIRA
Ayahmu itu ditangkap polisi karena ayahmu telah melakukan tindakan kriminal dan memang sudah sepantasnya ayahmu di penjara!
ROMEO
Apa? Ayahku di penjara? Memerkosa? Apa itu, aku masih bingung?
ALMIRA
(kesal)
Apa, memerkosa saja kamu tidak tahu! Dasar anak pemerkosa!
ROMEO
(mengumpat)
Tanya saja sama ibumu! Dasar bodoh!

INSERT: Almira pergi meninggalkan Romeo.


CUT TO

 

7.INT. RUMAH HARRY – KAMAR ELLEN – SORE HARI

CAST : ROMEO (9), ELLEN (35)

 

ROMEO
(sedih)
Bu, mengapa aku dilahirkan dengan keadaan seperti ini? Aku selalu saja sial. Banyak yang tidak menyukai kehadiranku.
ELLEN
Mengapa kamu berkata seperti itu?
ROMEO
Bu, banyak yang mengejek Romeo, bahkan Almira juga sering menyebutku ‘anak pemerkosa’ apa maksud mereka? Romeo tidak tahu itu bu, aku malu Bu.
(menatap tajam Ellen)
Apa benar ayah sekarang berada di penjara bu?
ELLEN
Romeo, jangan kamu hiraukan ucapan mereka ya, itu semua tidak benar. Ayahmu baik-baik saja.
ROMEO
Lalu, jika ayah baik-baik saja. Kenapa Almira sering menyebutku ‘anak pemerkosa’ Bu?
(Ellen hanya diam dan sesekali manarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan)
ROMEO
Apa itu ‘pemerkosa’ Bu? Ayo Bu, jawab, jangan diam saja, kenapa mereka selalu menyebutku ‘anak pemerkosa’. N
Memangnya aku ini anak siapa? Dan kenapa pula ayah sering menyebutku ‘anak haram? Ayo bu jawab.
(Ellen hanya diam, matanya berkaca-kaca)
(lirih)
Lalu apakah sebutan sebagai anak pemerkosa itu buruk, Bu?      
ELLEN
Sudahlah, jangan kamu hiraukan mereka, abaikan saja jangan kamu dengarkan, anggap saja sebagai angin lalu nanti lama-lama akan berhenti sendiri ya,kamu tidak perlu malu. Kamu ini anak ibu yang hebat, betul begitu kan, jadi kenapa kamu harus malu? Sekarang kamu tatap mata ibu, apa ibu berbohong? Nggak kan, berarti yang ibu katakan benar.
ROMEO
Ya Bu, Romeo mengerti!

INSERT – TULISAN: 8 TAHUN KEMUDIAN



CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar