PENCURI REALITA
8. ACT III Sequence 8

ACT III SEQUENCE 8

85. INT. KANTOR — SIANG

CAST: PAK NUR, IBU DEWI, SISKA

Ibu Dewi dan Pak Nur sedang duduk mengerjakan project masing masing dengan laptop. Kedua-nya tampak puas dan tidak terbebani dari hari hari sebelum-nya.

PAK NUR
Kelihatan-nya hari ini kita makin enjoy ya, anak anak itu udah ga kelihatan beberapa minggu ini.
IBU DEWI
Ya nama-nya juga bocah, ambisi sama emosi-nya belum sejajar. Jadi wajar aja kalau mereka terpecah belah.

Pak Nur memutar kursi kearah Ibu Dewi.

PAK NUR
Ya dengan ini kita kerja lebih aman tanpa ancaman dari mereka.

Tiba tiba Siska memasuki area mereka.

SISKA
Permisi, ini ada dokuman yang harus di lihat ya. Dokuman ini tentang data yang dibutuhkan project Bapak dan Ibu.

Ibu Dewi mengambil dokuman.

IBU DEWI
Oke Sis, makasih ya. Biar saya cek dulu nanti kalau ada yang kurang saya followup lg oke.
SISKA
Baik, kalau gitu saya permisi dulu.

Siska ingin meninggalkan area namun terhenti karena tipanggil Pak Nur.

PAK NUR
Hei Sis, saya mau nanya gimana sekarang tim kamu? kelihatan-nya kalian sedang kacau ya?

Siska tersenyum.

SISKA
Udah ga ada masalah kok, saat ini kita mau bahas kelanjutan project-nya.

Pak Nur dan Ibu Dewi terkejut tiba tiba, Ibu Dewi melirik Siska.

IBU DEWI
Oh jadi sekarang kalian lagi meeting?
SISKA
Iya nih, maaf saya harus kesana dulu.

Siska pergi meninggalkan area, lalu Ibu Dewi dan Pak Nur terlihat bingung.

CUT TO

86. INT. RUANG KERJA — SIANG

CAST: COCO, BING, RAFI

Coco duduk mendengarkan penjelasan Rafi dan Bing yang sedang menerangan tambahan baru dalam project. Coco terlihat serius mendengar-kan.

RAFI
Jadi konsep ini emang terlihat sederhana, tapi ini solusi paling realistis yang bisa kita pake.
BING
Buat layout, dan tambahan materi desaiin udah gw buat, mungkin ada revisi sedikit.

Coco berdiri dan terlihat pusing.

RAFI
Kenapa Co, lu masi ga yakin? atau emang gw harus cabut nih?

Coco menghadap kearah Rafi.

COCO
Engga cuy, ini oke kok. Tapi tetep kita masi kekurangan dasar ini semua.
BING
Kita udah kontak Arif kok, kalau dia dukung pasti dia muncul Co.
COCO
Tunggu, Kenapa lu pada jadi mau dateng lagi kesini?

Rafi dan Bing saling menengok.

RAFI
Jadi gini Co?

FLASHBACK

87. INT. KAMAR BING — MALAM

CAST: BING

Bing duduk menerima telepon dari Rafi, dimana Rafi menjelaskan tujuan-nya untuk kembali ke project. Rafi memerintahkan Bing untuk membuat desain layout dan property tambahan untuk project. Bing mulai di depan laptop dan mengerjakan.

RAFI (v.o)
Jadi saat bos gw udah ngasi Cafe sebagai tempat-nya, gw langsung hubungin Bing buat segera proses layout dan property, disitu akhir-nya Bing menanyakan kejelasan project.
BING
Lu yakin emang mau balik?
RAFI (v.o)
Ya disitu gw bilang yakin karena gw rasa projectini gimanapun hasil-nya harus selesai.
BING (v.o)
Gw sambil ngerjaiin mikir kalau ga ada salah-nya kerjain ini sampe selesai. Jadi oke gw balik, dan disitu gw langsung hubungin Arif dan jelasin semua-nya.
BING
Gimanapun lu harus balik oke, kita selesaiin ini.

CUT TO

89.INT. RUANG KERJA — SIANG

CAST: COCO, BING, RAFI, JEJE, SISKA, ARIF, PAK MALIK

Coco tersenyum mendengar penjelasan Rafi dan Bing. Rafi memeluk Coco.

RAFI
Lu ga perlu jelasin apapun, kita selesaiin ini dulu oke.
COCO
Thaks masi mau percaya sama gw.

Tiba tiba Jeje dan Siska memasuki ruangan. Jeje terkejut melihat Rafi dan Bing dan berlari memeluk mereka.

JEJE
Gw percaya kok kalau kalian bakal balik lagi.
SISKA
Yes tim kita hampir lengkap, sekarang kita harus bahas langkah untuk lusa kita udah harus buat simulasi-nya.

Semua yang di dalam ruangan duduk memutari meja dan papan tulis yang biasa-nya digantung mereka letakan di atas meja. Semua terlihat serius membahas project.

COCO
Gw cuman mau bilang sama kalian hal ini, disini kita dara latar belakang yang berbeda mungkin. Guru kursus, Barista, Freelance. Tapi bukan berarti kita ga punya pilihan untuk jalanin tanggung jawab yang lebih besar lagi. Jadi gw harap walau kita di nilai ga punya jam terbang yang tinggi, tapi kita bisa tunjukin orang seperti kita juga bisa buat perubahan di negri ini.

Arif masuk ruang kerja dengan seragam dan membawa tas berisi seragam.

ARIF
Kalau itu gw setuju, kita tunjukin kalau ini bukan sekedar project bagi kita.

Semua yang diruangan terkejut melihat Arif dengan seragam tim yang dibuat Ibu-nya.

JEJE
Nostalgia masa kuliah nih kita.

Coco menghampiri Arif dan mengajak-nya berjabat tangan.

COCO
Welcome Back brother, sorry atas ketidak jujuran gw.

Arif menarik tangan Coco dan memeluk-nya.

ARIF
Ga ada yang perlu di maafin, sekarang saat-nya kita fokus.

Coco dan Arif mendekati meja.

COCO
Oke kita mulai persiapan ini dengan berdoa, berdoa dimulai.

Semua menundukan kepala dan berdoa dengan cara masing masing.

COCO
Berdoa tidak akan pernah selesai! Lets Go.

Semua mulai membahas persiapan yang dimiliki. diluar terdapat Pak Malik yang memperhatikan dengan tersenyum.

DISSLOVE TO

90. INT. CAFE — SIANG

CAST:COCO, SISKA, JEJE, ARIF, RAFI, BING

Coco terlihat menyiapkan set pengambilan visual di halaman depan cafe. Rafi sedang membersihkan area barista. Bing menset ruangan karyawan sebagai kantor. Jeje sedang berdiskusi dengan Arif untuk menjadi Host. Siska mencek seluruh kebutuhan apa sudah sesuai dengan kebutuhan Project.

COCO
Oke semua, apa kalian semua udah siap?

Semua dengan semangat.

JEJE, RAFI, SISKA, BING, Arif
Siap!!!!
COCO
Gw cuman mau bilang satu hal buat kalian. Jadi-kan ini untuk belajar, Bukan untuk uang, pengalaman, dan panggung kita bahwa ini adalah sesuatu yang besar. Tapi jadi-kan ini sebagai bukti bahwa yang dilakukan oleh orang besar diluar sana juga bisa kita lakukan disini.

Semua bertepuk tangan meriah.

SISKA
Je, kalau begini gw bakal ngefans terus sama Coco.
JEJE
Hahaha bisa aja lo

Semua tim kembali ke posisi masing masing.

COCO
Sebelum kita mulai mari kita beroda sesuai keyakinan dan prinsip masing masing. Berdoa dimulai.

Semua menundukan kepala.

COCO
Berdoa tidak akan pernah selesai.
JEJE, RAFI, SISKA, BING, Arif
Amin!!!!
COCO
Oke kamera rolling and action.

Seseorang kru menggunakan clapper board menutupi kamera.

DISSLOVE TO

91. int. ruang presentasi - siang

CAST: COCO, SISKA, JEJE, ARIF, RAFI, BING, PAK MALIK, PAK NUR, IBU DEWI

Suasana Jakarta yang ramai menuju sebuah gedung yang dipenuhi oleh orang orang dari perusahaan berbeda berlalulalanbg. Disebuah panggung besar terbuka terlihat berbagai orang sedang mempresentasikan program masing masing seperti Go Green, Pembangunan, Pendidikan Digital, Ekonomi Kreatif. Tim dari Perusahaan Pemasaran sedang duduk menunggu giliran.

BING
Kalau dilihat dari program mereka, punya kita ga kalah sih secara eksekusi.
RAFI
Eh lu liat dong itu yang maju umur berapa. Tetep aja beda kali.
SISKA
Udah kita percaya diri dulu aja.

Pak Malik, Pak Nur, dan Ibu Dewi melihat dari lantai dua gedung suasana presentasi.

IBU DEWI
Bapak masi yakin sama mereka?
PAK NUR
Kalau dilihat dari saingan-nya sih kecil kemungkinan-nya Pak.

Pak Malik melihat kedua-nya sambil tersenyum.

PAK MALIK
Saya ga peduli sama hasil mereka, saya senang memberikan kesempatan untuk orang orang seperti mereka. Jadi saya rasa ini bukan soal menang atau kalah lagi.

Pak Nur dan Ibu Dewi terlihat bingung. Perusahaan pemasaran dipanggil oleh Moderator untuk maju.

MODERATOR
Oke selanjut-nya dari Perusahaan Pemasaran di persilahkan masuk.

Coco memberikan semangat pada Jeje.

COCO
Je semangat ya lu pasti bisa.
JEJE
Thaks Co

Jeje berdiri dan berjalan menujut kampus.

JEJE
Test, selamat siang semua. semoga kita yang berkumppul disini adalam keadaan yang baik dan penuh semangat.

Seluruh peserta bertepuk tangan.

JEJE
Iklana Layanan yang akan kami tawarkan disini adalah tentang Realita. Pernahkan kalian berfikir mengapa kalian menjadi diri kalian yang sekarang, seperti seorang manager, karyawan, atau lain-nya?

Seluruh peserta terdiam hening mendengarkan.

JEJE
Pernahkan kalian berfikir saat muda kalian terjebak di dalam dunia yang sebenar-nya kalian bisa memberikan lebih dari itu?
JEJE
Kita bicara soal kesempatan sebuah generasi dalam mencapai impian mereka, namun banyak diantara mereka yang memilih mengubur impian tersebut hanya karena tidak ada kesempatan dan tidak bisa memberikan konstribusi secara individu karena kurang-nya pemahaman, skill, dan mentor yang dapat membimbing mereka.
JEJE
Dengan kata lain realita yang ingin mereka wujudkan seakan hanya dicuri oleh mereka yang memiliki dampak yang lebih besar dari pada mereka yang ingin belajar dalam meraih mimpi itu.
JEJE
Dengan ini mari saksikan program kami dari Perusahaan PEMASARAN.

Layar di panggung menggambarkan sebuah vidio dari project yang telah mereka susun.

CUT TO

92. INT. CAFE - RUANG KERJA KECIL - JALAN RAYA — SIANG

CAST: BING, RAFI, ARIF

Video dibuka dengan Logo Perusahaan "PEMASARAN" dan dilanjutkan menggambarkan suasana cafe kecil, Ruang kerja kecil, dan Jalan Raya. Kemudian Rafi memasuki Cafe dan bersiap siap untuk menjadi Barista, Bing masuk ke ruangan dan membuat sebuah desain, Arif terlihat di sekitar jalan raya untuk mengamati lingkungan sekitar.

COCO (v.o)
Realita merupakan suatu dimensi dimana setiap orang berusaha untuk menjadi apa yang mereka mau. Namun diantara mereka banyak memilih untuk menjadi manusia di luar keinginan mereka.
COCO (v.o)
Relita tidak hanya soal mencari, tapi juga sebuah tawaran yang diberika untuk membuktikan bahwa mereka bisa memperjuangkan kemampuan mereka untuk meraih impian.

Di Cafe terdapat beberapa karyawan kantor dengan jas sedang meeting membahas keperluan mereka. Rafi melihat sambil membuat kopi dan terlihat merenung. Bing membaca pesan di email tentang kritik desain yang ia bikin. Arif melihat sekeliling banyak ojek online, pelayan restaurant, dan pelajar sekolah.

COCO (v.o)
Realita merupakan tempat dimana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk membuktikan bahwa mereka merupakan bagian dari realita itu.
COCO (v.o)
Dengan sedikit-nya kesempatan yang mereka punya, Realita mereka seakan hanya dicuri dan tidak meninggalkan jejak yang sebenar-nya.

Rafi keluar dari Cafe, Bing keluar dari kantor, dan Arif berjalan meninggalkan area. Ketiga-nya berjalan lurus dengan tatapan tajam seolah ingin mencari realita mereka yang sesungguh-nya.

COCO (v.o)
Namun bukan berarti dengan dicuri-nya realita, setiap orang harus bertahan dan tidak mencari realita mereka yang sebenar-nya.

Tulisan "Kesempatan akan ada bila dicari"

CUT TO

93. INT. RUANG PRESENTASI — SIANG

CAST: COCO, SISKA, JEJE, ARIF, RAFI, BING, PAK MALIK, PAK NUR, IBU DEWI

Seluruh Audience di dalam ruangan bertepuk tangan dengan meriah. Pak Nur dan Ibu Dewi terlihat heran dengan suasana, Pak Malik tersenyum lepas, Coco menahan harus, Jeje berdiri di panggung dengan tersenyum lebar.

JEJE
Iklan ini diharapkan bagi semua orang di dalam realita kehidupan untuk bisa memberikan kesempatan bagi mereka yang merasakan tidak pernah mendapatkan kesempatan hanya karena kesempatan itu yang menghalangi mereka.
JEJE
Sekian dari saya terima kasih.

Jeje pergi meninggalkan panggung menuju tempat duduk-nya.

MODERATOR
Oke terima kasih kepada perusahaan Pemasaran atas waktu-nya. Dan setelah ini kita akan langsung mendengarkan pengumuman dari Panitia tender mana yang akan menang, jadi dipersilahkan kepada perwakilan panitia untuk naik keatas panggung.

Suasana terliah tegang dan semua audience terdiam untuk menantikan pengumuman. Seorang panitia naik ke atas panggung.

BING
Slaw punya kita pasti
ARIF
Zzzz jangan berisik.

Panitia mengetukan tangan ke mic dan terdengar suara mic.

PANITIA
Sebelum-nya saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir dan telah mempresentasikan program masing masing. tepuk tangan untuk kita semua.

Seluruh audience bertepuk tangan.

PANITIA
Disini saya mewakili seluruh panitia yang terlibat bahwa kalian semua telah merekomendasikan program terbaik, namun di dalam amplop ini hanya ada satu nama yang akan kami terima. Maka dari itu tanpa mengurangi rasa hormat kami minta maaf yang sebesar besar-nya.

Seluruh audience terdiam. Panitia membuka amplop dan mengeluarkan sebuah kertas.

PANITIA
Dan Program yang terpelih dalam tender kali ini adalah........

Seluruh audience diperlihatkan sangat tegang.

PANITIA
Program Pembangunan!!!!

Seluruh audience bertepuk tangan, Coco dll terlihat kecewa dengan hasil yang diraih. Tim dari Program pembangunan naik keatas panggung dan dilanjutkan dengan seluruh audience berdiri dan bertepuk tangan.

DISSLOVE TO

94. INT. RUANG PAK MALIK — SIANG

CAST: COCO, PAK MALIK

1 Bulan setelah pengumuman tender Coco didalam ruangan Pak Malik menyerahkan laporan hasil tander yang telah dijalankan. Pak Malik terlihat biasa saja tanpa ekspresi bertemu Coco.

COCO
Ini sudah semua Pak, maaf saya hanya bisa memberikan yang terbaik sampai disini.
PAK MALIK
Sudah Mas ga usah dipikir-kan soal itu, yang penting kamu sekarang mengerti-kan apa yang saya maksud?

Coco terlihat bingung.

COCO
Mohon maaf, apa ya Pak?

Pak Malik tersenyum.

PAK MALIK
Kamu tau bagaimana memberikan teman teman kamu dengan apa yang mereka bisa, kamu kasi kesempatan, dan memberikan keluasan untuk mereka bereksperimen sendiri.
COCO
Saya mengerti Pak.

Pak Malik mengambil sebuah map dan memberikan kepada Coco.

PAK MALIK
Silah-kan kamu tanda tangani ini ya.

Coco menerima dan membuka map, ia terkejut melihat Kontrak Kerja yang tertulis nama-nya.

INSERT

Kontra Kerja.

Coco menutup map dan kembali memberikan-nya kepada Pak Malik.

COCO
Terima kasih Pak, tapi saya tidak bisa menerima ini. Tim sudah bekerja keras untuk ini semua dan sangat tidak fair jika hanya saya yang mendapat-kan ini.

Pak Malik menerima map dan tersenyum.

PAK MALIK
Kamu yakin soal ini?
COCO
Yakin Pak, terima kasih atas kesempatan yang bapak berikan. saya belajar banyak disini.

Pak Malik meletakan map dan mengambil amplop yang cukup tebal untuk Coco.

PAK MALIK
Oke, tapi kalau kamu butuh sesuatu silah-kan hubungin saya ya. Dan satu lagi ini untuk kamu dan tim.

Coco membuka map dan terkejut melihat uang yang cukup banyak.

COCO
Tapi Pak ini say ga bisa....

Pak Malik memotong pembicaraan.

PAK MALIK
Gpp, untuk ini saya ga terima penolakan.

Coco menundukan kepala tanda berterima kasih.

COCO
Terima kasih banyak Pak, saya permisi.

Coco meninggal-kan ruangan.

CUT TO

95. INT. RUANG KERJA — SIANG

CAST: COCO, SISKA, JEJE, ARIF, RAFI, BING

Di dalam ruangan terlihat setiap tim duduk dengan wajah tanpa ekspresi dan terlihat mengemas beberapa barang mereka. Coco memasuki ruangan.

COCO
Hei Guys, bisa duduk dulu sebentar ga?

Semu kru menggeser kursi membentuk lingkaran. Coco mengambil kursi dan duduk.

COCO
Gw mau minta maaf sama kalian semua atas kepemimpinan gw yang buruk. Gw juga mau berterima kasih sama kalian udah mau berjuang sampai sini.
ARIF
Ga perlu merasa bersalah, kita semua disini udah memberikan yang terbaik.
JEJE
Ya Co, we gave our best.

Coco tersenyum senang dan mengeluarkan amplop dari Pak Malik.

COCO
Kita dapet sedikit bonus dari Pak Malik, gw mau ini kita bagi rata dan kalian ucapan apa langkah kalian setelah ini.

Coco melempar kepada Jeje. Jeje mengambil uang.

JEJE
Gw akan beresin berkas S2 gw dan bakal jadi Dosen setelah ini.

Jeje memberikan amplop kepada Rafi.

RAFI
Gw bakal jadi Barista dan berusaha untuk jadi tim Marketing di Cafe gw.

Rafi memberikan amplop kepada Bing.

BING
Gw akan ikut kursus desain dan bakal lanjutin freelance gw biar punya portof sebanyak banyak-nya.

Bing memberikan amplop kepada Arif.

ARIF
Gw bakal masuk lembaga penelitian, dan berusaha buat bikin penelitian yang mengubah pola pikir orang orang.

Arif memberikan kepada Siska.

SISKA
Gw ga usah dapet gpp, ini untuk kalian aja ya. Lagian gw juga masi bertahan disini sampai kontrak gw abis.
JEJE
Gapapa Sis lo kan tetep bagian dari tim ini mau bagaimana juga.

Siska hanya tersenyum.

SISKA
Gw cuman mau bilang makasih kalian udah nerima gw disini. Tapi gapapa kok gw iklas.

Siska memberikan amplop kepada Coco.

COCO
Gw bakal bikin konten yang mengedukasi dan memberikan arti kesempatan kepada banyak orang.

Semua tim terkejut dan bertepuk tangan saling berpelukan satu sama lain.

DISSLOVE TO

96.INT. RUANG KELAS-RUANG KERJA-KAMAR-CAFE — SIANG

1 Tahun setelah berpisah masing masing tim menjalankan tugas masing masing. Jeje sudah menjadi Dosen dan sedang mengajar di kelas. Rafi sudah menjadi bagian Marketing di cafe yang sama. Siska sudah menjadi leader dan memiliki tim sendiri. Bing terlihat sudah menerima banyak sekali kerja dan memiliki peningkatan skill desain yang tinggi. Arif bergabung dengan lembaga penelitian. Dan Coco aktif di media sosial sebagai konten kreator.

COCO (v.o)
Reliati merupakan tempat dimana kita bersaing dan saling berusaha memuaskan satu sama lain demi mendapat-kan suatu jalan. Namu realita bisa berjalan jauh seolah dicuri dari setiap orang. Tapi itu bukan berarti realita itu tidak bisa dicuri kembali.

FADE OUT

97. INT. PERUSAHAAN — SIANG (MID CREDIT SCENE)

CAST: MENTERI

Seseorang mengambil proposal di sebuah tempat sampah tempat Rafi dan Jeje pernah berkunjung. Orang tersebut membuka dan melihat struktur organisasi dari tim penyusun proposal. Orang tersebut tersenyum dan ia adalah Menteri Perekonomian.

FADE OUT

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar