Pejuang Amplop Cokelat
7. PUNCAK

ACT. 3

96. INT. CAFE.

CAST. BEJO. YUNANDA. DWI. ADI. ANDRE.

Dwi dan Adi datang ke Cafe milik Yunanda.

Yunanda yang berada di meja kasir melihat kedatangan Dwi, Andre dan Adi.

 

YUNANDA

Widih udah akur aja nih kalian.

 

ADI

Iya dong...

Gue kesini mau ngundang lo !

 

YUNANDA

(menunjuk Adi dan Dwi)

Kalian....

 

ADI, DWI

(bertatap muka)

 

ANDRE

Adi itu mau ngundang lo ke acara wisudanya.

 

BEJO

Sopo sing wisuda ?

(Siapa yang wisuda ?)

 

ADI

GUE...

 

BEJO

Iki aku ora mimpi tho ?

(Ini aku enggak mimpi kan ?)

 

ADI

Enggak lah...

 

BEJO

(memeluk Adi)

Selamat yo Jon... Akhire kamu pensiun jadi Mahasiswa Abadi...

 

ADI

(melirik ke arah Dwi dan tersenyum)

Gue enggak akan jadi mahasiswa abadi karena enggak ada yang abadi di dunia ini.

 

DWI

(tersipu malu)

CUT TO :

 

97. INT. HOTEL.

CAST. DWI

Dwi mendapat telepon dari tim creative stasiun TV.

 

DWI

Halo ? Assalamualaikum.

 

TIM CREATIVE (O.S)

Waalaikumsalam mbak Dwi, mbak Dwi masih di Jakarta ?

 

DWI

Masih mbak kenapa ya ?

CUT TO :

98. INT. RUANG PRODUSER STASIUN TV. NEXT DAY

CAST. DWI, PRODUSER.

DWI

Program TV ?

 

PRODUSER

Iya, jadi Mbak Dwi disini menjadi pembawa acara disamping itu Mbak Dwi juga memberi motivasi lebih singkatnya seperti motivator.

 

DWI

Kenapa saya ?

 

PRODUSER

Mengapa tidak ?

         (beat)

Melihat antusias masyarakat yang begitu tinggi terhadap Mbak Dwi, bahkan saat menjadi bintang tamu Mbak Dwi juga trending.

         (beat)

Saya rasa melalui program ini Mbak Dwi mampu menginspirasi banyak orang untuk terus bangkit dan tetap semangat dalam menjalani hidup.

 

DWI

Tapi saya belum pernah berpengalaman jadi pembawa acara.

Pernah menjadi pembawa acara itupun di acara kampus sama karang taruna.

 

PRODUSER

Semua bisa karena terbiasa.

Semua juga perlu proses.

Selagi Mbak Dwi punya kemauan dan tekad saya yakin Mbak Dwi mampu untuk melakukannya.

 

DWI (V.O)

Ini kesempatan yang kutunggu-tunggu. Ini waktunya aku membanggakan bapak dan ibu, mengangkat derajat keluargaku.

 

PRODUSER

Bagaimana ?

 

DWI

Ya... saya bersedia.

Dwi dan Produser berjabat tangan.

Dwi menandatangani kontrak.

CUT TO :

99. INT. CAFE.

CAST. BEJO. YUNANDA. DWI. ADI. ANDRE.

Dwi, Yunanda, Bejo, Adi dan Andre.

Bejo membawa beberapa coffe dan snack menuju meja teman-temannya.

 

DWI

(melihat kedatangan Dwi)

Loh Mas Bejo, sekarang kerja disini ?

 

BEJO

(tersenyum dan menunjukkan jempolnya)

 

DWI

Sejak kapan ?

 

YUNANDA

(datang dari belakang Bejo)

Sejak kemarin, hari ini dan esok hari.

Ya kan Jo ?

 

BEJO

Yo’a bro...

Ada orang yang pernah bilang sama gue. Sebenarnya banyak pekerjaan halal di luar sana tapi tergantung lo bisa enggak ngalahin gengsi lo !

 

YUNANDA

Itu kan kata-kata gue... enggak pantes lo ngomong gitu, medok banget !

 

BEJO

Biarin !

Tapi ya Wi, yang membuat aku bangkit setelah diputusin Nela dan dipaksa mbakku untuk cepet kerja itu kata-kata motivasi dari pejuang amplop cokelat.

         (beat)

Jangan pernah menyerah meskipun hatimu seringkali patah.

 

Dwi tersenyum.

ADI, ANDRE

Wah.... Sedap....

 

ANDRE

Oh iya guys hari ini kita mau ditraktir sama Dwi karena dia baru aja tanda tangan kontrak sama stasiun televisi.

 

                            ADI

Serius Wi ?

 

DWI

(mengangguk)

 

YUNANDA

(menatap Dwi)

Selamat ya Wi, aku bangga sama kamu.

Dwi tersipu malu.

ADI

Haduh mata tuh mata dijaga, gue culek juga nih !

Yunanda mengalihkan pandangan.

 

BEJO

Selamat cah ayu...

Akhire aku duwe konco artis cah...

(Akhirnya aku punya teman artis...)

 

ANDRE

Gue juga, akhirnya gue punya saudara artis.

 

ADI

Bangga banget gue sama lo !

 

 

DWI

Makasih mas-mas sekalian tapi jangan berlebihan takutnya kepalaku jadi hedrosipalus karena kebanyakan dipuji.

Ingat ! yang berlebihan itu ndak baik, pas aja. Yang sedang-sedang saja.

 

Yunanda, Andre, Adi dan Bejo bercanda.

 

 

100. INT. CAFE.

CAST. BEJO. YUNANDA. DWI. ADI. ANDRE.

 

BEJO

Tapi ngomong-ngomong ya cah, Dwi ndak usah traktir kita semua karena tanpa Dwi mentraktir kita. Hari ini pasti semua gratis buat kalian ! Ya kan bos ?

(melirik ke arah Yunanda)

 

DWI, ANDRE, ADI

BOS ?

 

BEJO

Kasihan, kalian ndak tau to ?

 

DWI, ANDRE, ADI

(menggelengkan kepala)

 

BEJO

Sama aku juga ndak tau...

 

ANDRE

(melempar Bejo dengan bantal kursi)

Lo tuh ya bercanda terus !

 

BEJO

Dengerin dulu to, penjelasanku !

Tadinya aku ndak tau ! Tapi setelah aku tau, aku langsung kerja disini sebagai kompensasi karena Yunanda ndak mau jujur kalau dia punya cafe malah ngakunya jadi Ojol !

 

ANDRE, ADI

Wah ini nih !

(menunjuk ke arah Yunanda)

 

Melihat ekspresi Andre dan Adi. Yunanda berlari.

Bejo menghadang Yunanda.

Bejo, Andre dan Dwi mengepung Yunanda dan bercanda.

Dwi tersenyum melihat tingkah keempat sahabat itu.

 

DWI (O.S)

Lagi-lagi aku belajar tentang sebuah kejujuran. Apapun masalahnya berbohong bukanlah hal yang tepat. Apapun kesalahannya memaafkan adalah hal yang paling tepat.

         (beat)

Mengapa Mas Nanda tidak pernah mengatakan dirinya adalah seorang pengusaha? Apapun itu, Aku yakin mas Nanda punya alasan yang tepat.

 

FLASHBACK

101. INT. ROOFTOP KOS BEJO

CAST. YUNANDA. BEJO

Yunanda hendak pergi setelah mengantarkan amplop cokelat.

 

BEJO

Kenapa kamu ndak cerita Nda ?

 

YUNANDA

(menghentikan langkah)

Sorry karena gue pikir lambat laun kalian akan tahu sendiri, gue enggak enak kalau harus ngomong ke kalian.

         (beat)

Gue jadi Ojol buat bantu temen gue yang ibunya sakit di rumah sakit. Dia enggak bisa narik karena dia harus jagain Ibunya di rumah sakit akhirnya gue gantiin dia biar dia bisa jaga ibunya dan dia juga bisa bayar biaya rumah sakit.

 

BEJO

Aku ndak mau terima alasanmu Ndre...

Aku juga ndak mau memaafkan kamu !

 

YUNANDA

Oke... enggak apa-apa itu hak lo !

 

BEJO

Kecuali kalau aku boleh kerja di Cafe mu !

YUNANDA

(tersenyum)

Dasar Bejo !

FLASHBACK CUT TO :

 

102. EXT. ROOFTOP CAFE. NIGHT. MOMENT LATER

CAST. DWI. ANDRE

Dwi duduk di ayunan, menikmati angin malam dan menatap bintang-bintang.

 

DWI (V.O)

Kini aku sadar arti dari sebuah kesuksesan bukan dilihat dari seberapa tinggi jabatan yang kita dapatkan atau seberapa besar gaji yang kita peroleh tapi bagaimana kita dapat bermanfaat bagi orang lain. Karena tidak semua hal harus diukur dari segi materi.

 

ANDRE

(berdiri di depan pintu)

Wi... ayo balik

 

DWI

(mengangguk)

CUT TO :

103. EXT. JALANAN IBU KOTA. NIGHT

Andre dan Dwi pulang menuju rumah Andre.

OMMITED.

CUT TO :

104. EXT. TERAS RUMAH. MORNING

CAST. DWI. ANDRE. NITA. JOKO.

ANDRE

(salim ke Nita dan Joko)

Pah, Mah... Andre berangkat dulu ya sekalian nganterin Dwi ke stasiun TV.

 

NITA

Iya, hati-hati ya...

 

JOKO

Dwi harus dijaga lo !

 

ANDRE

Siap laksanakan !

 

DWI

(salim ke Joko dan Nita)

Bulek, Paklek... Dwi berangkat dulu ya.

Assalamualaikum

CUT TO :

105. INT. STUDIO. DAY

CAST. DWI. TIM CREATIVE

Dwi sedang dibrifing. Terlihat beberapa kru sedang mempersiapkan studio.

CUT TO :

106. EXT. HALAMAN DEPAN AUDITORIUM.

CAST. ADI, YUNANDA, ANDRE, BEJO, DYAH, PRAM.

Adi keluar dari ruang auditorium lengkap dengan toga dan ijazah di tangannya.

Pram, Dyah mendampingi Adi.

Yunanda, Andre dan Bejo menyambut sahabatnya.

 

ANDRE

Widih... Adi Pratama S.H...

 

BEJO

Bukan Sarjana Halu kan Di ?

 

ADI

Ya, bukanlah ini nyata bro... Sarjana Hukum !

 

YUNANDA

(merangkul Adi)

Gini dong... ini namanya brother gue !

Dari dulu kayak gini kan keren, lihat tuh orang tua lo bahagia banget bro...

 

BEJO

Kan dulu belum ketemu Dwi...

Sekarang otaknya udah dicuci sama Dwi makane dia sekarang jalannya agak lurus !

Agak lho Di.

 

ADI

Sialan lo Jo !

Adi beberapa kali melihat jam tangan.

 

ADI (V.O)

Dwi kemana ya... kok enggak dateng sih...

ANDRE

Udah enggak usah panik, hari ini Dwi itu harus ke stasiun TV brifieng persiapan program barunya dia !

Pasti dia dateng kok !

 

ADI

Siapa juga yang nungguin Dwi, gue sadar kok gue siapa...gue kan bukan prioritas dia !

 

BEJO

Loh Di, kowe kok baper lho...

Jan-jan e ono opo karo kowe ?

(Sebenarnya ada apa dengan kamu ?

 

ANDRE

Jangan-jangan....

Jangan...jangan...

 

ADI

Opo sih Ndre...

 

Yunanda tersenyum melihat tingkah sahabatnya.

 

107. EXT. HALAMAN DEPAN AUDITORIUM.

CAST. ADI, YUNANDA, ANDRE, BEJO, AYU.

Ayu menemui Adi.

AYU

Happy Graduation Adi Pratama S.H

 

YUNANDA

Oh jadi ini yang ditunggu-tunggu.

Kirain nungguin...

 

ADI

Enggak ya... Ini itu sepupu gue namanya Ayu...

Ayu... kenalin ini temen-temen gue...

 

AYU

Hai... aku Ayu sepupunya Adi

 

YUNANDA, BEJO, ANDRE

Halo Ayu...

 

108. EXT. PINGGIR JALAN.

Dwi berlari ke kampus Adi untuk menghindari macet.

CUT TO :

109. EXT. RUANG AUDITOTIUM.

CAST. DWI, ADI, YUNANDA, ANDRE, BEJO

Dwi terengah-engah.

 

DWI

Mas Adi....

 

ADI

(menoleh)

Dwi...

Dwi menghampiri Adi dan kawan-kawan.

 

DWI

(terengah-engah)

Congratulation ya mas !

(memberikan buket bunga)

 

ADI

Makasih ya Wi udah datang, meskipun kamu sibuk.

 

DWI

Iya mas sama-sama, aku kan udah janji.

 

YUNANDA

Yang ditunggu-tunggu udah datang nih.

 

DWI

(melihat Ayu)

Mbak Ayu... (menunjuk Ayu)

 

AYU

Hai Dwi...

 

ADI

Oh iya Dwi, Ayu ini sepupuku. Jadi dia ini keponakannya Papahku.

 

DWI

Jadi ?

ADI

Ya, salah satu faktor dia bisa kerja disini karena dia keponakan Papahku.

Suasana terlihat kaku setelah Adi menjelaskan tentang Ayu.

 

ANDRE

Kok jadi diem-dieman gini.

 

ANDRE, BEJO, YUNANDA

(melirik satu sama lain)

         (beat)

(menggendong ADI ke tengah lapangan)

 

ADI

(terkejut)

(tertawa lepas)

 

DWI P.O.V

(tersenyum)

Kami sudah menemukan jalan hidup yang selama ini kami cari. Jangan pernah menyerah meskipun hati terasa lelah, Jangan pernah berhenti meskipun hidup terasa mati.

 

DWI (O.S)

Inilah cerita kami, cerita tentang pejuang amplop cokelat. Kini kami sudah menemukan jalan hidup kami masing-masing, Andre sudah menjadi pelatih Tim Sepakbola, Yunanda si pintar yang tak suka aturan itu mengembangkan usaha cafenya, Bejo sekarang didapuk menjadi manager cafe milik Nanda.

 

DWI (O.S)(COUNT’D)

Adi telah mendapat restu dari kedua orang tuanya untuk melanjutkan karir di dunia entertain. Sedangkan aku, aku masih terus memberikan motivasi untuk kalian. Menginspirasi banyak orang dan memberikan suntikan semangat bagi para pejuang kehidupan.

Salam dariku pejuang amplop cokelat.

 

THE END

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@Rifatia Arini makasih Kak udah mampir ke cerita aku 🤗🤗🤗🤗🤗
3 tahun 2 minggu lalu
Bagus, Kak... ringan dan lucuuu 😍👍👍 semoga menang ya, Kak ❤
3 tahun 2 minggu lalu