Pejuang Amplop Cokelat
4. MENIKMATI PERJALANAN

34. EXT. HALAMAN RUMAH BASUKI. SEMARANG. MORNING.

CAST. BASUKI, NINGRUM

Ningrum sedang menyapu halaman. Basuki melakukan panggilan video call ke Dwi.

INTERCUT :

35. EXT. TAMAN KOTA. JAKARTA. MORNING.

CAST. DWI

Dwi sedang berjalan melewati taman, ia akan melakukan interview di salah satu kantor Produksi House. 

Dwi berpakaian rapi memakai blezer dan juga higheels.

DWI

Halo ?

Assalamualaikum Pak.

CUT TO :

34A. EXT. HALAMAN RUMAH BASUKI. SEMARANG. MORNING.

CAST. BASUKI, NINGRUM

BASUKI

Waalaikumsalam cah ayu.

NINGRUM

Halo Dwi...

(beat)

Owalah Dwi kamu rapi banget ! 

Awakmu wis kerjo nduk ? 

(Kamu sudah kerja nak ?) 

(beat)

Alhamdulillah ya Pak anak kita akhirnya dapat kerja, kantoran pula. Ibu bangga nduk sama kamu.

BASUKI

Alhamdulillah Yo buk.

CUT TO :

35A. EXT. TAMAN KOTA. JAKARTA. MORNING.

CAST. DWI

Dwi duduk di bangku taman

DWI

(tersenyum)

Pangestune mawon nggeh Pak Bu.

DWI (V.O)

Ngapunten Pak, Bu.

(Maaf Pak, Bu)

Dwi dereng angsal gawean.

(Dwi belum dapat kerjaan)

DWI (V.O) (CONT’D)

Senang rasanya melihat Bapak, Ibu tertawa tapi aku sedih karena mereka tidak tahu bagaimana keadaanku yang sebenarnya.

DWI

Pak, Bu mpun riyen nggeh, Dwi berangkat dulu.

(beat)

Assalamualaikum.

CUT TO :

34B. EXT. HALAMAN RUMAH BASUKI. SEMARANG. MORNING.

CAST. BASUKI, NINGRUM

NINGRUM

Yo nduk ati-ati ya.

NINGRUM, BASUKI

Waalaikumsalam.

36. EXT. PINGGIR JALAN. MORNING

CAST. DWI, YUNANDA

Dwi berjalan menuju kampus Persatuan. 

Yunanda melihat Dwi berjalan sendiri menghentikan motornya.

YUNANDA

Dwi... 

Dwi menghentikan langkah dan melihat siapa yang memanggilnya.

DWI

Mas Nanda...

YUNANDA

Mau kemana Wi ? Rapi banget !

DWI

Ini mas mau interview kerja di Kampus Persatuan.

YUNANDA

WOW... Mau ngelamar jadi dosen ?

DWI

Bukan. Mau interview bagian staf kantor

YUNANDA

(memberikan helm)

Ya sudah ayo saya antar, dari pada jalan kaki nanti terlambat. 

Dwi melongo melihat sikap Nanda.

YUNANDA (CONT’D)

Dwi...Dwi...

DWI

(menerima helm)

Oh iya

Dwi naik ke motor.

YUNANDA

Pegangan Wi...

DWI

Udah

YUNANDA

Kamu pegangan apa ?

DWI

Begel...

(beat)

Kalau pegangan mas Nanda ndak boleh bukan muhrim.

YUNANDA

Oke...

Yunanda mengantar Dwi ke kampus persatuan.

CUT TO :

37. EXT. PARKIRAN KAMPUS. 

Sesampainya di kampus Dwi turun dari motor dan melihat takjub bangunan kampus yang megah. 

DWI

(menyerahkan helm)

Makasih ya mas sudah antar saya, nanti pasti saya bayar.

YUNANDA

(menerima helm)

Enggak usah. 

(beat)

Anggap aja tadi bonceng temen.

DWI

Oh ndak bisa gitu mas.

Bisnis is bisnis.

(beat)

Kalau setiap boncengin temen digratis mas Nanda ndak dapat uang dong.

YUNANDA

(Tersenyum)

DWI

Oh iya, saya masuk dulu ya mas.

Dwi berjalan memasuki kantor.

YUNANDA

Dwi...

Dwi menoleh.

YUNANDA (CONT’D)

Sukses ya !

Dwi menunjukkan Ibu jarinya. 

CUT TO :

38. EXT. PARKIRAN KAMPUS. DAY

CAST. YUNANDA, ADI

Adi melihat Yunanda di Parkiran. Adi menemui Yunanda.

ADI

(Meniup telinga Yunanda)

YUNANDA

(terkejut)

(menoleh ke samping)

Kurang ajar kamu Di... Bisa copot jantung saya !

ADI

(melipat tangan di depan dada)

Ngapain disini ?

YUNANDA

Lagi nganterin Dwi...

ADI

Hayo...! Ngapain lo nganterin Dwi ? Ada udang di balik bakwan ya...

YUNANDA

Enggak gue kasian aja, liat dia jalan sendiri. Ya kali gue biarin seorang cewek yang gue kenal jalan sendiri.

ADI

Dasar Modus...

CUT TO :

40. INT. RUANG HRD. DAY

Dwi menghela nafas beberapa kali.

HRD

Jadi kamu itu Sarjana Ekonomi ?

DWI

Iya Pak...

41. EXT. JALANAN. DAY

Yunanda mengantar Dwi pulang ke rumah Joko.

42. INT. KAMAR. NIGHT

CAST. Dwi. Andre

Dwi meloncat-loncat di atas spring bed, setelah mendapat pesan dari kampus Persatuan.

Dwi diperkenankan untuk datang kembali melakukan tes selanjutnya. 

DWI

Yey...yey...yey...

Andre membuka pintu kamar.

DWI (CONT’D)

(terjatuh dari spring bed)

Auwwww...

ANDRE

Lo ngapain ?

DWI

Enggak apa-apa tadi Cuma olahraga kok Ndre. Udah kamu keluar aja !

ANDRE

Dasar manusia aneh !

CUT TO :

43. INT. RUANG HRD. NEXT DAY

Dwi mengikuti tes tertulis dan psikologi yang diikuti 2 orang.

CUT TO :

44. INT. RUANG TUNGGU 

Dwi mondar mandir menunggu pengumuman. 

Informasi diumumkan, seseorang keluar dari ruangan.

 

HRD

Selamat siang, sebelumnya saya berterimakasih kepada kalian yang telah bersedia untuk berpartisipasi mengikuti proses rekrutmen staff kantor di Kampus Persatuan.

HRD (CONT’D)

Kalian adalah kandidat yang baik dari yang terbaik. Tapi disini kami hanya membutuhkan satu orang saja dan kami berharap yang tidak diterima dapat berlapang dada dan semoga kalian dapat sukses di tempat lain.

HRD (CONT’D)

Selamat kepada Ayu Dwi...

(beat)

Dwi tersenyum sumringah mendengar namanya disebut.

HRD (CONT’D)

Maheswari...

Dwi melongo mendengar nama panjang seorang yang diterima ternyata memiliki nama depan yang sama dengannya.

CUT TO :

45. INT. TANGGA KAMPUS. DAY.

Adi melihat Dwi kecewa ketika mendengar pengumuman.

CUT TO :

46. EXT. JALANAN DEPAN KAMPUS. DAY

Dwi berjalan lemas dengan membawa map berisi berkas-berkas.

Adi menyusul Dwi dan berjalan sejajar dengan Dwi.

ADI

Udah enggak usah sedih.

(beat)

Dari awal gue udah duga sih kalau lo enggak akan diterima...

DWI

Sok Tau banget Mas Adi.

ADI

Ya emang gue tau, gue kan mahasiswa abadi di kampus ini.

(beat)

Lo enggak diterima karena lo itu orang luar. Lo tau Ayu Dwi Maheswari itu keponakannya salah satu dosen di kampus ini. Ya pastilah dia diterima.

DWI

(Dwi menatap Adi)

Enggaklah, mungkin emang aku enggak sesuai dengan kualifikasi yang ada

ADI

Kamu itu terlalu polos Wi !

DWI (V.O)

(masih menatap Adi)

Apa bener kata Bu Erni waktu itu ?

FLASHBACK :

47. EXT. UJUNG JALAN.

CAST. DWI. MIRNA. ERNI.

Erni sedang memilih belanjaan.

MIRNA (CONT’D)

Mosok iyo kalah karo anakku sing lulusan SMA.

(Masak iya kalah sama anakku yang lulusan SMA)

Anakku wis kerjo lho, gajine yo gede.

(Annakku sudah kerja, gajinya besar)

Dwi tak menjawab pertanyaan Mirna. Hanya tersenyum.

ERNI

Rejekine wong kui dewe-dewe...

(rejeki orang itu sendir-sendiri)

(beat)

Jaman saiki kerja nek ra duwe kenalan wong jero ki angel. 

(Jaman sekarang kerja kalau tidak punya kenalan orang dalam susah)

ERNI (CONT’D)

Ya kan Wi ?

DWI

(hanya tersenyum)

FLASHBACK CUT TO :

48. EXT. JALAN DEPAN KAMPUS.

CAST. DWI. ADI.

ADI

(melihat Dwi)

Gue tau kok Wi gue ganteng. 

Sampai-sampai mata lo enggak kedip terpesona ya sama gue ?

DWI

Ih PD.

DWI (CONT’D)

Oh iya mas... Kemarin aku lihat Mas Adi ngomong sama Bapak-bapak dan Ibu-Ibu itu dosennya Mas Adi ?

CUT TO :

49. INT. CAFE. DAY

CAST. BEJO, YUNANDA.

Bejo dan Yunanda nongkrong di cafe.

BEJO

Iya...

YUNANDA

Udah berapa lama jadian sama Dewi ?

BEJO

Baru 2x24 jam...

YUNANDA

Kayak laporan ke polisi aja 2x24 jam...

CUT BACK TO :

50. EXT. JALAN DEPAN KAMPUS. DAY

CAST. DWI. ADI

ADI

Enggaklah...

DWI

Terus siapa ?

ADI

Kepo lo... kayak Dora... !

(beat)

Udah ah gue cabut ada urusan.

Dwi melihat kepergian Adi.

51. INT. DAPUR. NIGHT. NEXT DAY

CAST. NITA. JOKO.

NITA

(mencuci piring)

Terus gimana Pah ? Kalau Papah enggak kerja terus nasib keluarga kita gimana ? Beli beras pakai apa ? Belum lagi biaya kuliah Indah yang mahal. Andre juga belum kerja ini Bapak malah di PHK. Pusing Ibu kalau gini.

JOKO

(duduk di meja makan)

Emang cuma Mamah yang pusing ? Papah juga pusing Mah. 

(beat)

Papah juga enggak pengin Mah di PHK, ini kan diluar kendali Papah.

NITA

Ya sekarang Papah cari kerja dong di tempat lain yang gajinya lebih gede ! 

(beat)

Lagian ya Pah sekarang di rumah kita itu ada Dwi. Pengeluaran tambah banyak !

NITA (CONT’D)

Lihat tuh Pak, tetangga sebelah.... suami Bu Anggun gajinya 12 juta per bulan punya rumah yang gede, punya mobil, emasnya ? jangan ditanya dari ujung kaki sampai kepala emas tua semua. 

JOKO

Mamah itu harusnya bantu Papah cari solusi... bisanya cuma nuntut sama membandingkan.

(beat)

Kalau Mamah mau kayak Bu Anggun, punya rumah gede dan punya mobil, emasnya banyak. Sana nikah aja sama suaminya Bu Anggun.

CUT BACK TO :

52. INT. TANGGA RUMAH JOKO. NIGHT.

CAST. DWI. ANDRE

Dwi masih menggunakan mukena keluar kamar dan mengintip keributan antara Joko dan Nita.

DWI (O.S)

Maaf Pak lek aku jadi nambah beban Pak Lek sama Bulek. 

Andre datang dan menutup kedua telinga Dwi.

DWI

ANDRE !

ANDRE

(meletakkan jari telunjuk di ujung bibir)

SSSSTTTTT

Andre menggiring Dwi menuju balkon rumah.

CUT TO :

53. EXT. BALKON RUMAH. NIGHT

CAST. Dwi. Andre.

Suara keributan masih terdengar

ANDRE

Gue udah biasa nonton sinetron secara live.

Jadi lo enggak usah kaget. 

DWI

(berkaca-kaca)

Aku ndak enak aja Ndre, kalau dipikir-pikir aku kayak benalu. Numpang di rumah orang.

ANDRE

Santai aja kali ! kita ini kan saudara, udah lo enggah usah denger kata Nyokap gue.

Namanya juga lagi emosi. 

DWI

(menangis)

I..iya...

ANDRE

Keep Smile dong...

Jelek tau kalau nangis...

Mana Dwi yang selalu cheer up...

DWI

(tersenyum)

CUT TO :

54. INT. CAFE. NEXT DAY

CAST. DWI. NELA.

Dwi kehujanan setelah mengirim lamaran di perusahaan periklanan, dia memutuskan untuk berteduh di depan cafe tempat Nela bekerja.

Melihat baju Dwi basah kuyub Nela membawakan kopi.

NELA

(memberikan kopi)

DWI

(melihat Nela)

Ini bukan sogokan kan ?

NELA

Ndaklah...

NELA (CONT’D)

Kamu jangan ngomong sama Ibukku ya Wi.

DWI

Katanya enggak nyogok.

NELA

Aku melakukan ini demi Ibukku Wi, aku enggak mau Ibukku malu. Aku pengin ngangkat derajat orang tuaku.

(beat)

Kamu tau kan Wi, Ibukku dari dulu pengin banget aku jadi pegawai bank.

DWI

Tapi cara yang kamu lakukan salah Nel. Kamu bohong sama semua orang. 

(beat)

Kamu juga bohong sama mas Bejo.

NELA

Soal nama...

(beat)

Disini semua orang taunya namaku Dewi Fortuna, Cuma bosku yang tau nama asliku.

FLASHBACK

55. EXT. KELAS. MORNING

CAST. NELA. DWI.

Kelas begitu ramai. Ada yang sedang belajar, mengerjakan PR, ngobrol. 

Nela dan Dwi sedang belajar untuk ulangan.

DWI

Semoga Dewi Fortuna berpihak karo kene.

(Semoga Dewi Fortuna berpihak dengan kita)

NELA

Dewi Fortuna ? Sopo kui ?

(Dewi Fortuna ? Siapa itu ?)

DWI

Maksudku keberuntungan berpihak dengan kita.

NELA

AAMIIN. Mugo-mugo kene bejo yo Wi.

FLASHBACK CUT TO :

56. INT. RUANG HRD. NEXT DAY

CAST. DWI. HRD

Dwi duduk di depan HRD yang membaca CVnya.

HRD

Maaf ya, untuk bekerja disini batas usianya 23 tahun dan umur anda sudah 23 tahun lebih 1 bulan.

DWI

Kan Cuma lebih satu bulan Pak. Apa tidak ada kesempatan untuk saya ?

HRD

(menggelengkan kepala)

Dwi keluar dari ruangan HRD.

DWI(V.O)

Kalian tau ? Lagi-lagi aku ditolak. 

Rasanya otakku sudah buntu.

Dwi melihat dompetnya hanya ada uang 50.000 tersisa.

DWI

Ya Allah aku harus gimana ? Uang tinggal segini... Minta ke Bapak sama Ibu ndak mungkin...

DWI (CONT’D)

Kenapa semakin kesini rasanya semakin sulit ?

CUT TO :

57. EXT. HALTE BUS. DAY

CAST. DWI. YUNANDA.

Dwi duduk di bangku halte dan menangis. Beberapa bus datang tapi diabaikan.

Handhphone Dwi berdering. 

Dwi

Halo ?

Assalamualaikum Ndi

ANDI (O.S)

Waalaikumsalam mbak, tadi Pak Baron datang lagi mbak nagih utang. Bapak disuruh cepet melunasi sekalian sama bunganya.

DWI

(Dwi menangis)

(mematikan telepon)

DWI(V.O)

(menangis)

Kalian tau saat ini hatiku benar-benar hancur. Aku merasa menjadi orang yang tidak berguna. 

Hari mulai petang, hujan datang Dwi belum pulang. Dwi masih menangis. 

CUT TO :

58. EXT. JALANAN. NIGHT

CAST. YUNANDA.

Yunanda melihat Dwi

YUNANDA

Itu kan Dwi.

Yunanda menepikan motor.

CUT BECK TO :

59. EXT. HALTE BUS. NIGHT

CAST. YUNANDA. DWI.

Yunanda menghampiri Dwi yang tertunduk.

Yunanda duduk disamping Dwi.

YUNANDA

Hidup itu kayak cuaca ya kadang cerah kadang mendung kadang hujan.

DWI

(Dwi mengusap air matanya)

Mas Nanda...

YUNANDA

Kamu kenapa Wi ? 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar