Pacar Masa Lalu
3. Part 3
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

CUT TO:

5. EXT.TAMAN KOTA- SIANG

Venderly

Kok gue tiba-tiba malu ya..

Swilia

Udah lu gausah pake malu. Dengerin gue baik-baik. Malu itu malah malu maluin. Sekarang lo tarik nafas, tegakkin badan lo jangan bungkuk gitu, relaks, coba lo senyum.

Venderly

(Tersenyum)

Swilia

Yang ikhlas dong senyumnya. nah gitu. Biar doi lo salah tingkah ngeliat lo. Inget, cowok itu suka perempuan anggun.

Venderly

Hhmm.. Iya deh. Eh Minta parfum dong. Wangi juga perlu dong. Hehe..

Swilia

(Mengulurkan botol parfum) Ehh btw, ini kenapa jadi lo yang nungguin doi lo. Kenapa kebalik dunia?

Venderly

Iss sabar kali. Bentar lagi juga dia pasti nyampe. (Melirik penjual bakso) Mau beli bakso dulu ga?

Swilia

(Mengangguk) Pesenin.

Venderly

Dasar manja

Swilia

Ga peduli.

(Dari seberang jalan, di dalam sebuah mobil, Putra Ananta yang sudah bertambah tua, mengawasi Swilia dengan wajah tak percaya. Ia menunggu sampai Swilia selesai makan, lalu bergegas menghampirinya)

Swilia

Swilia melirik Putra Ananta yang berjalan menghampirinya. First impression, ia sudah tidak menyukainya.

Putra Ananta

Soraya?

Swilia

Soraya? Bukan.

Venderly

(Mendekati Swilia dan berbisik). Siapa?

Putra

Kamu bukan Soraya Adara?

Swilia

Bukan (wajah agak risih)

Putra

(Berlalu pergi)

Venderly

Tapi dia hampir bener. Nama lo kan Swilia Adara. Bukan Soraya Adara

Swilia

Iya juga ya

Swilia dan Venderly

(Tertawa bersama)

Swilia

Eh tapi, entah kenapa gua ga suka liat dia. Gimana ya, gue merasa kaya ada sesuatu yang kelam, yang pernah dia lakuin ke gue.

Venderly

Ckck.. Aneh-aneh aja sih lo. Eh tapi, mungkin lo pernah punya masa lalu yang buruk sama tu orang. Dan lo ga inget.

Swilia

Masa lalu? Aneh lo. Gue baru aja ketemu dia hari ini. Btw gebetan lo mana sih, bakso kita udah habis dia ga dateng-dateng. Iss.. cowok tapi kok lelet banget sih.

CUT TO:

6. EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH SWILIA- SIANG

Swilia menyiram bunga di halaman belakang rumahnya. Samar-samar, ia mendengar suara orang bernyanyi sambil memainkan gitar.

ZOOM IN.

Karena terbuai, Swilia mengintip ke sumber suara. Yang bernyanyi adalah seorang laki-laki tetangganya. Swilia langsung kagum dengan laki-laki itu. Tak lama, laki-laki itu menyadari keberadaan Swilia.

Lelaki Asing

Hai..

Swilia

(Terkejut karena ketahuan mengintip dan berlari memasuki rumah)

FADE IN.

Nita

Swilia.. Ayo cepet biar mama ga telat.

Swilia

(Berlari menuju mobil. Saat melirik ke sebelah, lelaki asing itu juga baru keluar rumah. Alhasil, keduanya saling melempar pandang selama beberapa detik)

Anita

Lia..

Swilia

Iya ma (membuka pintu mobil dan masuk. Swilia kembali melirik tetangganya itu)

(Scene Swilia dan Stelios saling bertatapan)

DISSOLVE TO.

Venderly

Wil, nyontek pr Bahasa Inggris dong.

Swilia

Nih

Venderly

Ih.. Kenapa lo senyum-senyum?

Swilia

Engga kenapa-kenapa. Oh iya, gue mau beli pulpen dulu.

Venderly

Beli pulpen? Sejak kapan lo niat memilili alat tulis? Biasanya juga sekolah modal minjem kesana kemari.

Swilia

Hehh.. memancing keributan lo ya sama gue. Dah lah, bye!

Venderly: ckckck

CUT TO:

7. INT. MINIMARKET-SIANG

Swilia pergi ke minimarket tepat di seberang sekolah. Di sana, Swilia tak sengaja menyenggol parfum kaca. Syukurnya ada tangan seseorang yang sigap menangkap benda itu. Swilia mengelus dada karena lega tidak jadi ganti rugi. Dan orang yang menolongnya ternyata lelaki asing tetangganya.

Lelaki Asing

Hai..

Swilia

Ehh.. Ha.. hai (gagap)

Stelios

Gue Stelios Brown. Lo bisa panggil gue Lios (Mengulurkan tangan)

Swilia

(Menerima uluran tangan Stelios) Swilia. Bisa dipanggil Wil, atau Lia juga boleh.

Stelios

Eh.. Lo suka main musik? Atau nyanyi gitu?

Swilia

Em.. Gue suka keduanya.

Stelios

Gimana kalau kita main musik bareng? Mumpung rumah kita sebelahan.

Swilia

Em.. Ehh.. Bentar lagi kelas gue mau mulai. Duluan yah..

Stelios

Ooh.. okey

CUT TO:

8. INT. RUANG KELAS-SIANG

Venderly

Lia, liat deh kolong bangku lo.

Swilia

Apaan?

Venderly

Liat dulu!

Swilia

(Merogoh kolong bangku dan mendapati sebatang coklat)

Venderly

Tu orang masih naksir sama lo ternyata.

Swilia

Kapan dia naruh di sini? Pas gue beli pulpen?

Venderly

Bukan. Gatau deh kapan dia taruh di situ.

Swilia

Hmmm

Venderly

Ekhem.. Emang lo gaada niatan gitu buat buka hati ke dia? Udah lama loh dia nungguin lo (Meminum air)

Swilia

(Terkekeh) Kenapa harus sama anak di sekolah, kalo tetangga sendiri lebih menggoda?

Venderly

(Tersedak) Tetangga?

Swilia

Hu-um. Gue belum cerita ke lo ya?

Venderly

(Mengguncang pundak Swilia) Buruan cerita!!



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar