Numpang Jodoh
1. Part #1 - Batal Nikah

1. INT. MASJID AGUNG TULUNG AGUNG- PAGI

(PENGHULU, ABIL)

Kamera berjalan menyajikan suasana pernikahan. Banyak undangan berbaju batik datang lalu duduk teratur untuk menyaksikan jalannya acara. Termasuk di antara mereka, seorang ibu yang sibuk menggendong bayinya yang mulai rewel. Ia mulai membuatkan susu untuk membuat bayinya tenang. Di sebelahnya, duduk seorang gadis yang sibuk mengunyah makanan ringan bersama ibunya yang rewel menyuruhnya berhenti makan karena ingin meriasnya.

ABIL (30 tahun, pengangguran, sering sial, bloon tapi sok jenius, bucin) duduk bersila di depan meja kecil. Persis di hadapannya, duduk tenang sang penghulu berjas rapi lengkap dengan peci hitam. Abil gugup, keringatnya bercucuran.

PENGHULU
Grogi ya? Mukamu pucat sekali.
ABIL
Iya pak.
PENGHULU
Tenang, nggak usah grogi. Nanti malah salah semua. Mau bapak kasih tahu rahasianya biar tidak grogi?
ABIL
Mau, bagaimana caranya pak?
PENGHULU
Bayangkan saja tentang malam pertamamu nanti, pasti hatimu lebih tenang. (senyum genit)

Abil tersentak mendengar nasihat penghulu itu. Ia kemudian menarik nafas panjang. ECU pada mata Abil yang perlahan memejam.

FADE TO:

2. INT. KAMAR ROMANTIS - MALAM

(ABIL)

Abil dengan pakaian pengantin terduduk gugup di atas ranjang. Degupan jantungnya terdengar keras. Mukanya resah gelisah. Terdengar di kamar mandi ada seseorang yang mandi dengan shower.

Tak lama, suara shower berhenti. Pintu kamar mandi terbuka oleh sebuah tangan cantik, sang pengantin wanita keluar dari sana. Abil menoleh padanya. Pandangannya tanpa ekspresi. Tiba-tiba baju Abil robek terbelah dua. Air liurnya mulai menetes dan dengan girang ia melompat gesit ke arah pengantin wanita.

FADE TO:

3. INT. MASJID - PAGI

(PENGHULU, ABIL)

ECU mata Abil yang masih terpejam. ECU mulut Abil yang tersenyum tak bisa diam. Penghulu menepuk pundaknya.

PENGHULU
Hei! Udah, jangan lama-lama ngelamunnya.

Abil terbangun dari lamunannya dengan hidung mimisan.

ABIL
Oh, iya, pak. Maaf.
PENGHULU
Sudah nggak grogi, kan?

Abil menatap pak penghulu, ternyata dia juga mimisan.

ABIL
Lho bapak kok mimisan juga?
PENGHULU
Iya, nggak sengaja saya juga mbayangin kalian malam pertama. Udah, ayo kita mulai. Nanti kalau ini sudah selesai, kan nggak perlu ngelamun lagi. Bisa siaran langsung. Oke? Sudah ditunggu yang lain tuh.
ABIL
Siap, pak.

Abil dan penghulu berjabat tangan. Bibir penghulu komat-kamit memulai ijab qabul. Abil tidak bisa berkonsentrasi mendengar suara pak penghulu. Keringatnya kembali menetes. Matanya tak bisa fokus, lirik sana lirik sini. Ia kembali grogi.

ABIL (VO)
Aduh, bisa nggak ya saya dengan lancar ngucapinnya. Ini kalau salah, kan dilihat orang banyak. Malu-maluin. Mana harus satu nafas lagi. Haduh ....

Di akhir kalimatnya, penghulu memberikan tanda ke Abil dengan mengeraskan jabatannya. Abil sontak terkejut.

ABIL
Saya terima nikah dan kawinnya Tiara Amelia Binti Tandi Matta dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar satu juta tujuh ratus dua puluh ribu rupiah dibayar TUNAI! (diucapkan dengan satu nafas)

Raut wajah Abil terlihat senang dan lega.

ABIL (VO)
Yes! Berhasil! Sempurna! Satu hembusan nafas. Satu kali percobaan. Cihuy! Dasar jenius kamu, Bil!

Suasana hening. Kamera berjalan memperlihatkan para undangan yang bengong. Karena terbengong itu, ibu-ibu yang tadi menenangkan bayinya yang rewel malah salah menaruh dot susu ke hidung sang bayi, lalu ibu-ibu yang merias anaknya, kebablasan memberikan lipstik sampai ubun-ubun.

Abil tanpa dosa tersenyum lebar, kemudian menolehkan lehernya ke arah pengantin wanita.

ABIL (VO) (CONT'D)
Saya sukses sayaaaaaang, jadi ini nanti kita malam pertama. He he he. (Mimisan)

Beat.

Para undangan mulai ramai berbisik-bisik. Zoom pada wajah sang pengantin wanita dengan mata yang melotot.

ABIL (VO)(CONT'D)
(Masih tersenyum)
Hmmm ... kayaknya ada yang salah. Apa ya?
Hmmmm....
(Mulai menyadari)
Hmm....
(Berkeringat deras)

CUT TO:

4. EXT. JALAN DEKAT MASJID AGUNG - PAGI

(ABIL, VINA)

Abil berlari kencang. Dikejar oleh pengantin wanita (Vina), keluarganya dan para undangan.

ABIL
Sial! Sial!! Siaal!!!
VINA
Tiara itu siapaaah!? Siaapaaa hah!? (Melempar sepatu ke arah Abil)
ABIL
Bukan siapa-siapa! Beneran! Itu tadi bibirku typo Vina! Ampuuun! (menghindari lemparan-lemparan)
VINA
Sudah kudugaaa! Kamu selingkuh kan!? Pria brengseeek!!

Vina melepas sepatu dan melemparnya ke arah Abil. Dengan sigap, Abil berhasil menghindarinya. Vina mengambil barang apapun yang ada di dekatnya dan kembali melemparkannya pada Abil dengan penuh emosi.

Dari kejauhan terlihat seorang supir truk baru selesai buang air kecil dan kembali naik ke truknya yang berisi sapi. Ia menyalakan truk tersebut dan mulai berjalan pelan. Abil melihat kesempatan ini untuk kabur. ia pacu langkahnya hingga berhasil jauh meninggalkan kerumunan yang mengejarnya. Setelah mendekati truk, Abil melompat naik bergelantungan di samping truk sapi tersebut.

Vina kelelahan lalu berhenti dengan nafas tersengal-sengal. Dia kebingungan karena kehabisan barang yang dilempar. Ibunya Vina yang ada di belakang, lalu melompat dengan salto melewati kerumunan ke arah depan Vina sambil mengambil tusuk konde Vina. Begitu kakinya mendarat, tusuk konde itu ia lemparkan ke arah Abil bagai ninja.

Karena tak terkejar lagi, mereka semua mengumpat-ngumpat pada Abil yang berhasil kabur menaiki truk sapi.

CUT TO:

5. EXT. DI ATAS TRUK SAPI - PAGI

(ABIL, BAPAK-BAPAK TRUK SAPI, ANAK BAPAK-BAPAK TRUK SAPI)

Abil yang bergelantungan di samping truk, mulai melompat naik. Ia menghela nafas lega sambil melihat kerumunan yang mengejarnya tadi semakin tertinggal jauh.

ABIL (VO)
Sial, Sial!! Nasibku sial amat!

Di atas truk sapi itu, ternyata ada seorang bapak-bapak dan anaknya. mereka terkesima melihat Abil berbaju pengantin, berkeringat dengan pantat yang tertancap tusuk konde.

BAPAK-BAPAK TRUK SAPI
Mmmm, kawin lari mas?
ABIL
(muka kecut)
Iya nih, pak. Biar sehat.
BAPAK-BAPAK TRUK SAPI
Apa nggak capek?
ABIL
Dikit.
BAPAK-BAPAK TRUK SAPI
Haus nggak? Mau minum susu sapi? Langsung dari sumbernya, kenyot aja. (Menyodorkan sapinya)
ABIL
Nggak pak, makasih.
ANAK BAPAK-BAPAK TRUK SAPI
Pak, pak (menepuk pundak bapaknya). Lihat di pantatnya, ada tusuk sate.
ABIL
Bukan tusuk sate, ini tusuk konde.
BAPAK-BAPAK TRUK SAPI
Mau dibantu ambilin, mas?
ABIL
Jangan, biar nanti dicabut di puskesmas saja.
ANAK BAPAK-BAPAK TRUK SAPI
Om, konde kan buat rambut, emang di pantat om ada rambutnya?
ABIL
Ada sih dikit-dikit. (mencoba mengakhiri pembicaraan dengan membuang muka)
ABIL (VO)
(sedih)
Hu hu hu, ini harusnya hari bahagia saya, tapi kenapa malah saya ada di atas truk yang bertaburan eek sapi dan mengobrol dengan dua orang asing mengenai rambut di pantat saya. Mana ini konde nancepnya dalam amat. Bukannya kehilangan keperjakaan, malah saya kehilangan keperawanan, hu hu hu .... Konde sialan!

Abil bersedih dan melamun.

FLASHBACK

6. EXT. DEPAN CANDI SEWU - SIANG

Terlihat Abil sedang berdua dengan seorang wanita misterius (Overshoulder shot)

ABIL
Saya terima nikahnya Tiara Amelia Binti Tandi Matta dengan ....

Sosok perlahan wanita menghilang, langit berubah gelap dan hujan turun deras.

ABIL (CONT'D)
... mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar satu juta tujuh ratus dua puluh ribu rupiah dibayar TUNAI...


FLASHBACK CUT TO:


7. EXT. DI ATAS TRUK SAPI - PAGI

Anak bapak-bapak truk sapi diam-diam mencabut tusuk konde dari pantat Abil dengan wajah tanpa dosa.

ABIL
Ah .... (menikmati)

Abil tiba-tiba tersadar dan kaget.

ABIL (VO)
Ya umpan.

Pantat Abil menyemprotkan darah.

Camera Tilt Up.

Main Tittle in: NUMPANG JODOH


FADE TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
😀😀 trm kasih sdh mmpir
3 tahun 1 bulan lalu
Haha, mantab bro
3 tahun 1 bulan lalu