Numpang Jodoh
3. Part # 3 Pertemuan Pertama

FLASHBACK

18. INT. BIS PATAS ARAH JOGJA - SIANG

Flashback 4 tahun lalu. Kamera kembali menyoroti Abil yang berbeda pakaiannya, mengenakan sebuah jaket berwarna hijau dongker. Abil menatap, melamun keluar jendela dengan headset di telinga, mendengarkan lagu Jaz, "Dari Mata". ELA (24 tahun, lucu, kekanakan, murah senyum), seorang gadis yang ia tak kenal datang menghampiri.

ELA
(Suara terdengar pelan) Permisi Mas, tempat duduknya kosong?

Abil tidak bisa mendengar suaranya.

ELA(CONT'D)
Maas. Halo, mas? (menepuk pundak Abil)

Abil melepas salah satu headset yang menempel di telinganya. Dia menolehkan wajahnya ke arah Ela. Tepat ketika lagu yang ia dengar, berada di bagian reff.

ABIL (VO)
Ya ampun, duhai cantik sekali.

Slow Motion, CU Shot wajah Ela dengan rambutnya berurai diterpa angin dan dedaunan.

ELA
Mas? Ini tempat duduknya kosong nggak?
ABIL
(tersadar)
Oh, kosong, kok. Silahkan.

Sang gadis duduk. Abil mulai gelisah. Matanya sesekali melirik malu-malu.

ABIL (VO)
Waduh, jarang-jarang ini bisa duduk berduaan sama cewek cantik. Ajak kenalan nggak ya. Tapi gimana ya kenalannya. Nanti kalau ditolak bagaimana. Kan jadi malu. Tapi kalau ternyata nggak ditolak, lalu kita saling jatuh cinta, pacaran dan kawin hingga beranak 3 gimana. Anak pertama cewek, kedua cowok, yang ketiga kembar, cewek dan cowok. Wah, menyenangkan sekali.

Supir bis mulai menyetir dengan sembrono, bis bergerak dengan cepat dan tidak karuan. Abil mulai mabuk.

ABIL (VO)
Huek. (mulai mual)
Sial, kenapa di saat genting seperti ini, saya mual. Aduh, pengen kenalan, tapi nanti ....

WHIP PAN lamunan Abil.

ABIL
Hai, wanita cantik.
ELA
(malu-malu)
Hai lelaki tampan
ABIL
Perkenalkan, nama saya (mengambil kantong plastik)...
Huek. Abil. Huek. Kamu? Hueek.
ELA
Saya ... (mengambil kantong plastik)
Huek. Jihan Fahira. Huek.

Abil dan Ela bersalaman sambil muntah bersama.

WHIP PAN kembali ke kenyataan.

ABIL (VO)
Aduh, nggak romantis sekali. Nanti aja deh, tunggu nggak mual. Tidur dulu. Supir sialan! Apa dia nggak sadar kalau cara nyetirnya itu bikin orang mual.

Supir bis ternyata juga mual dan muntah. Asisten supir bis memegangi plastik muntahnya sambil mengurut-urut leher sang supir.

ABIL(VO)(CONT'D)
Sialan, ternyata dia mual juga!

Bis melaju kencang dan berantakan. Sampai-sampai menabrak becak yang sedang membawa ibu-ibu. Becaknya terbang menyangkut di pohon.

FADE TO

19. INT. BIS PATAS ARAH JOGJA - MALAM

Bis sampai di terminal. ECU mata Abil mulai terbuka.

ABIL (VO)
Oh, sudah sampai ternyata. Eh, kenapa pundakku terasa berat? Mungkinkah beban hidupku bertambah?

ZOOM OUT sedikit, terlihat dahi Ela bersandar di pundak Abil.

ABIL (VO)
Ya ampun, ternyata dia mendekap di dadaku yang bidang. (senyum-senyum)
Hmmm, rambutnya wangi sekali. Aroma Lavender

Abil mengendus-endus rambut Ela. ECU pada baju Abil yang basah. Pandangan Abil lalu beralih ke arah AC di atasnya.

ABIL (VO)
Sial, sepertinya air AC netes ke bajuku. Jadinya dadaku terasa dingin tapi karena dia nempel di dadaku, juga sekaligus terasa hangat. Perasaan apa ini. Ah, indah sekali.

Ela terbangun perlahan sembari mengusap mulutnya yang berliur. Matanya masih setengah terpejam. Dia menoleh ke arah Abil dan melihat jaketnya basah dipenuhi air liur. Ternyata bukan karena air AC yang menyebabkan jaket Abil basah. Abil kaget. Ela pun kaget.

ELA
Uwaaaa! Maaf mas aku ngiler di jaketmu!
ABIL
Haha, Oh iya. Nggak papa kok. Cuman basah gini ...

Abil memegang jaketnya yang basah. Air liur ela yang berkonsistensi kental itu menempel di jarinya.

ABIL (CONT'D)
(muka lempeng)
Dan berlendir.
ELA
Maaaaaf, maaaas ... saya cucikan ya, saya cucikan yaaa .... Sini, jaketnya dibuka.
ABIL
Ndak usah, nggak papa, nanti juga kering sendiri.
ELA
Jangan maas, siniin jaketnya. Ayo dibuka!

Ela membuka paksa jaket yang Abil sedang kenakan.

ABIL
Kyaaaaa...

CLOSE SHOT ke wajah Abil yang setengah takut, setengah menikmati.

ABIL (VO)
Inikah rasanya dilucuti...

Tak terasa, tiba-tiba jaket Abil sudah berada di tangan Ela.

ELA
Mas, maaf yaa. Ini jaketnya kubawa duluu, nanti kucuci. Habis itu kukembalikan.
ABIL
Hah? Loh, jaket saya sudah lepas ternyata. Mmm, Nggak usah deh, nanti bingung mengembalikannya gimana?
ELA
Nanti kusamperin di rumahmu deh. Rumahmu dimana?
ABIL
Nah itu, saya juga belum begitu paham. Di sini cuma sebulan, di kontrakan teman.
ELA
Iya, nanti aku anterin.
ABIL
Yah, boleh deh kalau dipaksa.

Ela mengeluarkan handphonenya, tapi ternyata lowbat.

ELA
Aduuuh, hapeku mati lagi, lowbat. Mmmm, gini aja ....

Ela mengeluarkan kertas kecil dan ballpoint dari tasnya. Lalu ia berikan pada Abil.

ELA(CONT'D)
Nomermu berapa, mas? Nanti kuhubungi kalau aku sudah selesai nyuci.
ABIL
Oh, okey.

Abil menuliskan nomer handphonenya.

ELA
Oke, mas, nanti kuhubungi ya. Sekali lagi, maaf ya maas, ini nanti pasti tak cuci sampe bersih.
ABIL
Hehe, oke.

Ela beranjak pergi membawa jaketnya Abil.

ABIL
Eh, tunggu dulu, namamu siapa?
ELA
Oh, iyaa. Lupaaa. Namaku Tiara Amelia, mas. Panggil aja Ela.

Kedua orang itu bersalaman. CU SHOT pada jabatan tangan Abil dan Ela.

FLASHBACK CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar