9. Koneksi
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

55 EXT. GEROBAK MIE AYAM PINGGIR JALAN - NOON 55

BARA berdiri di samping mobilnya, persis di sebelah gerobak mie ayam yang baru mau buka. 2 pedagang, satu tua dan satu muda sedang memasang terpal, meja, dan bangku panjang di samping gerobak. BARA menghampiri pedagang.

BARA

Pak, belum buka, ya?

PEDAGANG TUA

Udah, kok, Mas. Bentar-bentar. Duduk dulu, Mas. Mangga.

BARA dengan canggung duduk di bangku yang sudah di set-up.

PEDAGANG MUDA

Bapak bikin dulu aja mie nya. Aku yang pasang.

PEDAGANG TUA mengelap-elap tangan di celana.

PEDAGANG TUA

Yowes. (Ke arah BARA) Masnya mau pesen apa?

BARA

Eh, saya yamien bakso pangsit aja satu sama ... es teh.

PEDAGANG TUA

Bentar ya, Mas.

PEDAGANG TUA ke gerobak. BARA sedikit mencondongkan badan ke depan.

BARA

Mas. (beat) Mas!

PEDAGANG MUDA membalik badan melihat BARA.

PEDAGANG MUDA

Iya, Mas?

BARA

Maaf ganggu. Mau tanya, Mas. Mas yang bisa baca hidung, ya?

PEDAGANG MUDA tertawa kecil. Sementara berhenti membereskan meja dan bangku.

PEDAGANG MUDA

Waduh, Masnya mau di baca?

BARA geleng-geleng, tangannya juga ikut melambai.

BARA

Nggak, Mas. Cuma ada temen saya yang pengen. (beat) Kalo dari Selasa kemarin ada cewek rambut pendek, terus eh ... pake kalung banyak banget gitu kesini gak ya, Mas? Terus minta dibaca?

PEDAGANG MUDA terlihat berfikir mengingat-ingat.

PEDAGANG MUDA

Kayaknya gak ada, deh, Mas. Tapi saya gak inget juga, soalnya banyak, Mas, kalau yang minta dibaca.

BARA kecewa.

BARA

Oh, gitu. Makasih ya, Mas.

BARA mengambil hp dari kantong.

PEDAGANG MUDA (O.S)

Masnya kalau saya baca sekilas, hari ini beruntung.

BARA menengadah melihat PEDAGANG MUDA. Tersenyum kecil.

BARA

Jangan gitu, lah, Mas. Nanti saya jadi nungguin beruntungnya.

PEDAGANG MUDA

(Sambil lanjut membereskan bangku)

Walah, iya, ya. Kadang emang mending gak tau, Mas. Pernah ada yang dateng maki-maki gara-gara salah katanya.

BARA terkekeh canggung. PEDAGANG TUA datang membawa semangkuk yamien dan segelas es teh.

PEDAGANG TUA

Ini, ya, Mas.

BARA

Eh, iya. Makasih, Pak.

BARA makan mie ayam sambil sedikit-sedikit melirik ke jalan.

Lama-lama pelanggan lain berdatangan. Lalu pelangganpelanggan itu pulang, tapi BARA tetap disana.

Mangkuk BARA sudah kosong. Dua gelas kosong di samping mangkuknya. Satu tangan BARA memegang hp, matanya fokus ke layar. Tangan satunya memegang rokok.

INTERCHANGE: LAYAR BERISI INSTAGRAM, DIKOLOM SEARCH BERTULISKAN "MARU"

BARA membuka setiap profil yang foto profilnya wanita walau tidak mirip MARU sama sekali.

BARA melirik ke jalan. Wajah gusar. Ia menggaruk-garuk sisi jempol. BARA membuka internet. Close-up ke hp. BARA mengetik nama Maru.

Scroll page pertama hasil pencarian. Lalu close-up shot kursor mengklik ‘More Results’. Scroll lagi. Klik ‘More Results’. Scroll. Klik ‘More Results’. Scroll.

Shot BARA dari jauh. BARA menopang pelipis di telapak, sedikit memijat sisi kepalanya sambil scroll hp dengan cepat.

BARA

Tch

Close-up hp. Klik menu ‘images’. Isi pencarian hanya kucing.

Kembali ke menu utama.

BARA mencari ‘Maru Teater Lama’. Scroll.

BARA mencari ‘Maru Teater Suaraga Petualangan Luar Angkasa’. Scroll.

BARA mencari ‘Maru Kopi Presisi’.Scroll.

BARA mencari ‘Teater Suaraga’. Scroll.

BARA mencari ‘Jadwal Band The Band’. Scroll.

FADE IN:

Shoot langit mulai oranye.

BACK TO:

56 EXT. GEROBAK MIE AYAM PINGGIR JALAN - SAME TIME 56

Hanya ada BARA di tempat mie ayam.

PEDAGANG MUDA

Nungguin si cewek rambut pendek, Mas?

BARA sedikit kaget, melihat ke samping. PEDAGANG MUDA sedang duduk di kursi plastik, merokok.

BARA

Haha. Iya, nih, Mas. Katanya dia bakal kesini hari ini. (beat) Mas, boleh minta tolong?

PEDAGANG MUDA

Kabarin Mas kalau cewek rambut pendek pake banyak kalung dateng?

BARA nyengir.

BARA

Tolong ya, Mas. Nanti telfon saya aja. Ini.

BARA mematikan rokok, berdiri, lalu memberi nomor ke PEDAGANG MUDA.

BARA

Tapi jangan ketauan orangnya ya, Mas.

PEDAGANG MUDA

Masnya bukan kriminal, kan?

BARA

Bukan, dong, Mas. Temen saya yang ini unik. Cuma satu kayaknya yang kayak dia di satu semesta. Tapi saking uniknya gak bisa ditemuin. (beat) Kalo gitu saya pamit dulu. Tolong banget ya, Mas.

PEDAGANG MUDA mengangguk.

PEDAGANG MUDA

Santai aja, Mas. Kalo ada saya kabarin. Kalo ternyata kriminal saya laporin.

PEDAGANG MUDA terkekeh leluconnya sendiri.

BARA tersenyum kecil.

BARA

(Sambil berjalan pergi)

Makasih, Mas.

BARA memakai helm dan naik motor. Shot still, motor berjalan keluar dari frame.

CUT TO:

BEGIN MONTAGE:

57    EXT. JALANAN - NOON 57

BARA naik motor di jalanan.

58    EXT. MUSEUM - AFTERNOON 58

Shot still motor berhenti depan museum, BARA turun, lalu masuk museum, lalu keluar, dan naik motor lagi.

59    EXT/INT. STASIUN - AFTERNOON 59

Shot still motor berhenti depan stasiun, BARA turun, lalu masuk stasiun, lalu keluar, dan naik motor lagi.

60    EXT. TEATER - TWILIGHT  60

BARA parkir di depan teater. Lalu masuk.

END MONTAGE.

CUT TO:

61    INT. TEMPAT LATIHAN TEATER - MOMENTS LATER  61

Anggota teater sedang berlatih. BARA mengetuk kaca dojo. Pria botak keluar dari dojo, menghampiri BARA.

PRIA BOTAK

Kenapa, Mas?

BARA menyodorkan tangan.

BARA

Bara.

Mereka bersalaman.

PRIA BOTAK

Garin.

BARA

Eh ... ada Maru gak, ya?

GARIN diam sesaat. Menyilangkan tangan di depan dada.

GARIN

Ada apa emang, Mas, sama Maru?

BARA menegakkan badan, menyamakan tinggi.

BARA

Mas kenal?

GARIN

Gak ada yang gak tau Maru disini. Kalo kenal, sih, gak ada yang benerbener kenal. Namanya juga Maru.

BARA mengangguk, melihat ke bawah, berpikir. Ia menoleh ke dalam dojo. Tidak ada Maru. Lalu kembali menatap GARIN.

BARA

Gini, Mas Garin. Saya harus ketemu Maru. Penting.

GARIN mendengus.

GARIN

Mau ini urusan negara juga gua gak yakin lu bisa nemuin kalo dia gak pengen ditemuin.

BARA

Mas tau dia dimana?

GARIN menggeleng.

GARIN

Terakhir kesini lima bulan lalu buat pitching ide. Terus ngilang anaknya.

BARA

Gak ada ide sama sekali dia dimana? Mungkin ada tempat-tempat atau kerjaan yang pernah dia mention?

GARIN

Hmm. (beat) Gua cuma tau dia pernah bilang ada pameran di Blok M. Itu juga udah lama banget.

BARA berpikir.

BARA

Gua boleh tanya-tanya ke anak-anak yang lain, gak, ya? Cuma sebentar kok, Mas.

GARIN melirik ke dalam dojo. Lalu melirik ke jam tangan.

GARIN

Sini.

Mereka berdua berjalan keluar frame.

CUT TO:

BEGIN MONTAGE:

62 INT. SEBUAH RUANGAN - CONTINUOUS 62

Close-up shot ORANG #1.

ORANG #1

Hmm. Belom pernah ketemu sih.

63 INT. SEBUAH RUANGAN - CONTINUOUS 63

Close-up shot ORANG #2.

ORANG #2

Oh! Waktu itu dia bilang suka bakso Mas!

64 INT. SEBUAH RUANGAN - CONTINUOUS 64

Close-up shot ORANG #3.

ORANG #3

Maru?

65 INT. SEBUAH RUANGAN - CONTINUOUS 65

Close-up shot ORANG #4.

ORANG #4

Waktu itu dia jajanin saya gorengan. Eh ... itu Maru bukan, ya?

66 INT. SEBUAH RUANGAN - CONTINUOUS 66

Close-up shot ORANG #5.

ORANG #5

(Diam)

Close up shot BARA.

BARA

(Diam)

BARA menutup mata dan memijit pelipis, penat.

BARA

Ya, udah, thank you.

BARA berdiri dan keluar dari frame.

END MONTAGE.

CUT TO:

67 EXT. TEATER - MOMENTS LATER 67

Shot BARA jalan ke motor. Lemas dan di tangannya ada sebuah foto yang bertuliskan sesuatu di bagian belakang.

GARIN (V.O.)

Kalo dia mampir nanti gua kabarin, deh. Ini mungkin bisa bantu, tapi waktu itu gua dikenalin ke dia sama orang ini. Coba tanya dia. Goodluck, Bro.

BARA memasukan foto ke dalam tas lalu naik mobil keluar dari teater.

Shot BARA naik mobil dari depan.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar