KUTUKAN
8. Pulang Part.2

26. INT/EXT. MOBIL - NIGHT

Bimo, Taufik dan Vina menuju rumah Risa.

BIMO

Masih jauh Vin?

VINA

(Dari kursi belakang)

Sudah dekat.

(Tiba-tiba mobil berhenti ditengah jalan)

(Bimo berusaha menghidupkan mobil beberapa kali namun gagal)

VINA

Kenapa?

BIMO

Entahlah.

VINA

Itu...

(Menunjuk kearah depan)

(Sosok kuntilanak duduk diatas pohon didepan mereka)

VINA

Coba terus Bim.

(Taufik keluar dari mobil dan berjalan mendekat kearah kuntilanak itu sambil membaca doa dengan keras)

(Vina keluar dari dalam mobil dan berdiri didepan pintu mobil,memandang khawatir Taufik)

(Kuntilanak itu tertawa lalu menghilang)

(Vina segera menghampiri Taufik)

VINA

Sudah pergi mas?

TAUFIK

Sudah.

(Taufik meraih tangan Vina dan berjalan menuju mobil)

(Tiba-tiba mereka berhenti dan terkejut menatap kearah mobil dan mendapati kuntilanak tadi berada didalam mobil di kursi paling belakang)

(Vina dan Taufik berlari)

VINA & TAUFIK

(Berteriak)

Bimo...

(Bimo terkejut saat pintu tertutup sendiri dan mendengar suara tertawa kuntilanak dibelakang)

(Bimo menoleh kearah belakang, dan terekjut ada kuntilanak dikursi belakang . Tiba-tiba kuntilanak itu hancur menjadi ribuan ular yang memenuhi mobil)

(Bimo berusaha keluar namun gagal membuka pintu)

CUT TO

27. EXT. RUMAH - NIGHT

Risa terseret kearah sendang. Pagar bambu yang mengelilingi sendang rubuh sebagian saat tubuh Risa melewati pagar. Akar yang menarik kaki Risa lepas dan saat Risa hampir jatuh kedalam sendang dia sempat berpegangan akar besar dari pohon besar yang berdiri kokoh di bibir sendang. Kaki Risa hanya berjarak beberapa inci dari air sendang, dia berusaha untuk naik ke atas sendang. Tiba-tiba kaki Risa ada yang menarik ke bawah,Risa melihat tangan-tangan busuk keluar dari air sendang yang gelap, mencoba menariknya ke bawah. Risa menendang nendang kakinya agar terlepas dari cengkraman tangan dibawahnya, saat berhasil dia segera naik keatas. Risa segera berlari kerumahnya, lalu mencari korek api yang terjatuh. Setelah menemukannya, Risa segera meyulut api dan membakar tanaman kering agar api menyambar rumah)

(Api membakar rumah)

VINA (VO)

Risa

BIMO (VO)

Risa

(Risa terkejut mendengar suara Vina dan Bimo dari dalam rumah)

(Risa segera masuk kedalam rumah dan mencari sumber suara)

RISA

Vina, Mas Bimo.

(Api dan Asap mulai memenuhi rumah)

(Risa hendak keluar, saat dia berbalik, sosok kuntilanak sudah berdiri dihadapannya membuatnya terkejut dan terjatuh. Risa tidak bisa bangkit berdiri, sesuatu menindihnya dan menahan nya agar tetap berbaring dilantai)

CUT TO

28. INT/EXT. Mobil - NIGHT

Bimo berhasil membuka pintu mobil. Dia segera berlari dan muntah. Ular-ular sudah menghilang.

Taufik masuk ke mobil dan mengambil alih kemudi.

VINA

Kamu baik-baik saja?

BIMO

(Berjalan dan masuk kedalam mobil)

Sebaiknya kita segera jalan, aku baik-baik saja.

(Vina masuk kedalam mobil)

CUT TO

29. INT/EXT. RUMAH - NIGHT

Vina, Bimo dan Taufik sampai di rumah Risa. Mereka menatap rumah yang terbakar lalu berpencar mencari Risa.

BIMO,VINA,TAUFIK

Risa

(Bimo mendekat kearah rumah dan melihat Risa terbaring dilantai. Segera dia masuk dengan melindungi hidung dan mulutnya dengan jaket. Bimo mengangkat tubuh Risa dan membawanya keluar)

(Vina dan Taufik segera menghampiri Bimo dan membantu menyadarkan Risa)

(Risa sadar dan terbatuk batuk lalu memcoba untuk bernapas dengan normal)

BIMO

(Memeluk Risa)

Kamu memang keras kepala.

(Bimo membantu Risa bangkit berdiri)

(Mereka berdiri memandang rumah Risa yang terbakar hebat)

RISA

Ini belum usai.

VINA

Maksudmu?

BIMO

Mana senjataku sayang?

(Bimo ,Vina dan Taufik menatap Risa)

(Risa mengeluarkan senjatanya, mundur beberapa langkah lalu menodongkan senjatanya kearah Bimo,Vina dan Taufik yang terkejut)

VINA

Risa...?

RISA

Untuk sang putra iblis.

(Vina, Bimo dan Taufik menoleh kearah belakang)

(Bayu dan duapuluh orang pria muda dan tua telah berdiri di belakang mereka)

VINA

(Terkejut)

Mas Bayu?

BIMO

Bayu kamu...

(Taufik menahan Bimo yang dengan amarah hendak menghampiri Bayu)

BAYU

(Tersenyum jahat)

Aku akui kamu memang pandai Ris, sejak kapan kamu mengetahui identitasku, saat mata batinmu telah terbuka atau...

RISA

Mungkin kamu lupa, dulu saat masih kecil, ibumu membawa lari kamu dari dusun ini dan meminta bantuan pak Ageng untuk memagarimu agar jauh dari kejaran mistik dusun ini,lalu baru ibumu membawamu ke sebuah panti asuhan di Semarang.

RISA

Aku dan pak Ageng masih berpikir mungkin para penghuni dusun terkutuk ini belum menemukanmu dan merubahmu, tapi saat kemarin malam kamu berbohong tentang kondisi Aryo dan Bunga, aku yakin , kamu bukanlah mas Arya yang dulu pernah aku kenal.

BAYU

(Marah)

Dimana anak-anak? Serahkan padaku?

RISA

Aku tidak akan pernah menyerahkan anak-anak padamu mas.

BIMO

Bayu, kenapa kamu tega berbuat seperti ini pada keluargamu...

BAYU

Merekalah keluargaku.

(Menunjuk orang-orang disamping Bayu)

Dan mereka harus mati satu persatu menjadi tumbal pengganti karena kutukan dan kebodohan keluarga dia.

(Bayu menunjuk Risa)

BIMO

Diam kamu...

(Risa menitikkan air mata)

RISA

Jangan salahkan keluargaku karena perbuatan terkutuk kalian melakukan perjanjian dengan iblis. Kalian manusia-manusia rakus, demi kekayaan, kekuasaan dan kedudukan, kalian melakukan perjanjian dengan iblis, mengeramatkan sendang itu dan memberikan tumbal disendang itu demi memperoleh apa yang kalian inginkan.

BAYU

Hanya kamu Risa, hanya kamu yang bisa menyelesaikan rangkaian kutukan keluargamu dan keluargaku. Anak-anak akan selamat karena dalam darah mereka mengalir darah murni iblis.

(Bimo berlari mengampiri Bayu)

BIMO

Bajingan kamu.

(Tiba-tiba para pria disamping Bayu bersuara dengan bahasa yang tidak dipahami Risa,Bimo,Vina dan Taufik)

(Sosok kuntilanak berdiri dipohon didepan rumah Risa)

(Leher Vina, Bimo dan Taufik ditarik oleh kuntilanak itu dengan kain putih panjang dari bajunya)

(Taufik bisa melepaskan diri, namun Vina dan Bimo bergelantungan diatas pohon dengan leher terjerat kain)

TAUFIK

Risa lakukan apa yang perlu kamu lakukan untuk menyelamatkan mereka.

BAYU

Peluru tidak akan bisa membunuh kami...

RISA

Tidak untuk yang satu ini.

(Risa menembak kesalah satu penduduk hingga dia terjatuh. Penduduk yang lain segera menolongnya)

(Bayu terkejut dan menghampiri)

BAYU

Ayah.

(Kuntilanak menghilang, Vina dan Bimo terjatuh)

(Risa menarik tangan Taufik yang hendak menghampiri Vina)

RISA

Aku harus membakar sendang itu, dan kamu harus membantuku.

(Taufik menatap Vina)

TAUFIK

Bagaimana kita menghancurkan sendang itu?

(Risa dan Taufik berjalan kearah mobil Bimo, lalu Risa membuka tutup bensin)

RISA

Aku akan membawa mobil ini masuk kedalam sendang.

TAUFIK

Maksudmu kamu dan mobil ini masuk kedalam sendang?

(Risa mengangguk)

RISA

Kita tidak punya banyak waktu mas. Bawa obor api dan lempar kedalam sendang setelah mobil jatuh kedalam sendang.

TAUFIK

Dan kamu?

RISA

Aku akan keluar sebelum mobil jatuh kedalam sendang.

(Taufik mengangguk)

(Risa masuk kedalam mobil, menutup pintu dan menyalakan mobil)

(Bimo menggedor-gedor jendela mobil, Risa mengacuhkan Bimo dan perlahan menuju turunan bukit)

BIMO

Risa buka, jangan berbuat bodoh.

(Bimo menitikkan air mata)

BIMO

Sayang, jangan lakukan ini, aku mencintaimu.

(Risa menghentikan mobilnya saat berada diujung turunan)

(Risa menatap Bimo sambil menangis)

RISA

(lirih)

Aku mencintaimu.

Risa membawa mobilnya turun menuju kearah sendang.

BIMO

(Berteriak)

Risa...

(Bimo Taufik dan Vina berlari mengejar mobil Risa)

(Risa berusaha mengendalikan laju mobil dan mencoba membuka pintu mobil namun gagal)

(Risa panik karena pintu mobil tidak bisa terbuka dan mobil semakin dekat dengan sendang)

(Risa melindungi kepalanya saat mobil masuk kedalam sendang)

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar