Joki Tugas, Me!
8. Klarifikasi

82.INT. RUMAH SYENA - KAMAR - NIGHT

Syena berdiri sambil membawa lukisan wajah Bio. Tangannya bergerak mengambil ponsel di atas meja. Ia menekan tombol call dan me-loudspeaker panggilan.

SYENA

Bio, angkat dong (menggigit bibir)

Syena menarik napas panjang, ia duduk di kursi sambil memeluk kedua kaki.

83.INT. RUMAH BIO - BALKON KAMAR - NIGHT

Bio menengadah menatap langit lantas memeriksa ponsel. Bio membiarkan panggilan Syena. Bio mengunggah foto Syena di akun instagramnya.

INSERT: Foto Syena sedang makan ice cream berlatar pegunungan dengan caption: At Least we see the same sun :)

Beberapa akun menekan tombol like memenuhi notifikasi termasuk dari ig @kevinabdi. Bio menyimpan ponsel di saku celana dan membiarkan panggilan terus berdering.

84.EXT. RUMAH KEVIN - TERAS - NIGHT

Kevin menatap foto yang di unggah beberapa menit lalu, Kevin tersenyum menatap Syena dengan mulut cemong terkena ice cream. Kevin menekan tombol love di akun instagram Bio.

KEVIN

Tolong, jangan sia-siakan Kak Syen (bergumam)

Mulut kevin mengeluarkan asap rokok, ia membuang putung rokok di tempat sampah.

85.INT. FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN - KELAS ARSITEKTUR - SIANG

Pak Ardi memasuki kelas sambil meletakkan tumpukan kertas di meja, ia memanggil satu-persatu nama.

Giliran Kevin berdiri di hadapan Pak Ardi.

PAK ARDI

(melirik dan mendongak menatap Kevin)
Kevin kamu sukses pada desain kali ini dan tolong jangan ulangi perbuatanmu seperti kemarin. Bukan kamu saja korbannya, tapi Kakakmu Syena punya image jelek nantinya.

KEVIN

Oke, siap, Pak.

PAK ARDI

Kamu dapat skor tinggi lagi hari ini.

KEVIN

(tersenyum menatap kertas desain)
Makasih banyak, Pak.

Kevin membalikkan badan dan duduk di bangku, ia tersenyum sumringah dan memasukkan kertas di tas.

86.EXT. RUMAH SYENA - DEPAN GERBANG - SORE

Syena mengunci pagar dengan gembok lalu menyimpannya di tas. Wajah Syena menunduk sambil merogoh ponsel. Kevin berjalan menghampiri Syena.

KEVIN

Kak Syen? Mau kemana?

SYENA

Lho, Kevin? Kok disini?

KEVIN

Iya, aku mau kasih kabar baik (terkekeh)
(beat)
Hm, Kak Syen mau pergi?

SYENA

Iya, Vin. Lagi buru-buru, nih.

KEVIN

Oh, naik apa? (menoleh kanan kiri)

SYENA

Ini mau pesan ojek kok (menatap ponsel)

KEVIN

Aku antar aja, Kak. Aku sudah selesai kelas.

SYENA

Nggak usah, Vin.

KEVIN

Serius, Kak. Aku bisa kok, mau ke rumah siapa? Daerah mana?

Syena menatap Kevin tulus, ia mengangguk.

87.INT. MOBIL - JALAN RAYA - CONTINUOUS

Syena dan Kevin saling berdiam diri, hening. Syena ragu-ragu membuka suara.

SYENA

Oh iya, Vin. Tadi kamu mau bilang apa? Ada kabar baik ya? (menoleh ke arah Kevin)

KEVIN

Oh, iya, Kak. Ini...desain aku sudah disetujui sama Pak Ardi.
Jadi, aku langsung bisa melanjutkan skripsi sesuai jadwal normal dari kampus.

SYENA

Serius, Vin?

KEVIN

Iya, Kak. Bahkan aku dapat skor tinggi dari teman-temanku.

SYENA

Wih, kamu hebat juga ternyata (tersenyum menatap lurus ke depan)

KEVIN

Kak Syen, ini masih lurus ya? (menunjuk jalanan)

SYENA

Iya.

Mata Syena berubah sendu, ia menatap ponsel sesekali menempelkan ke telinga lalu berdecak kesal.

KEVIN

Kenapa, Kak?
(beat)
Kak Bio nggak angkat telepon Kak Syena?

Syena menggeleng lemas sambil meletakkan ponsel di atas totebag.

KEVIN (CONT'D)

Apa gara-gara aku kemarin datang ke rumah Kak Syen, ya?

SYENA

Nggak, Vin. Dia cuma kesal dikiranya aku belum tutup akun joki tugas.

KEVIN

Ya, itu sama aja, Kak.
Tapi sebelumnya dia pernah seperti ini?

Syena menggeleng.

KEVIN (CONT'D)

Ya sudah nanti coba aku bantu jelaskan ke Kak Bio

SYENA

Nggak usah, Vin. Malah tambah ruwet, udah biarin aja ya. Aku bisa sendiri kok.

Kevin menatap kegelisahan yang terlihat jelas di wajah Syena.

88.EXT. RUMAH BIO - PELATARAN - SORE

Bio mengeluarkan sepeda motor dari garasi, matanya menangkap sosok Syena yang berjalan kaki memasuki pelataran. Bio memarkir sepeda dan menghampiri Syena yang datang sendiri.

BIO

Syena...
Kamu naik apa?

Bio memegang wajah Syena, mengusap rambut dan mendekapnya.

SYENA

Naik ojek, Bi (mendongak)

Bio mengendurkan dekapan, ia menarik tangan Syena masuk rumah.

BIO

Kenapa kamu nggak bilang? Kan aku bisa jemput kamu.

SYENA

(melepas tangan Bio) Emang ada teleponku yang kamu angkat?

BIO

(langkahnya terhenti)
Iya juga, ya (terkekeh)

SYENA

Cemburumu berlebihan, Bi.

Syena menatap punggung Bio yang berjalan mendahului. Papa Bio muncul dari balik pintu melihat Bio dan Syena berdiam diri.

PAPA BIO

Lho, Syena? Kapan datang kamu, Nak?
Ayo masuk dulu (menatap Syena)
(beat)
Bio, kamu belum beli bakso? Sekalian belikan satu porsi untuk Syena (menoleh pada Bio)

BIO

Oh iya, Pa. Ini mau beli dulu (berbalik arah, menatap Syena)

PAPA BIO

Ayo Syena masuk dulu. Ini mau maghrib.

SYENA

Iya, Om (berjalan melewati Bio)

89.INT. RUMAH BIO - RUANG KELUARGA - NIGHT

Syena, Bio dan kedua orang tua Bio tengah makan sambil nonton tv. Bio menatap Syena yang serius memakan bakso. Syena tiba-tiba terbatuk, Bio segera mengambil gelas berisi air putih dan memberikan pada Syena, Bio juga menyerahkan tisu pada Syena.

Tangan Syena mengambil tisu yang ada di meja, ia juga membungkuk mengambil air putih. Syena mengabaikan perhatian Bio. Kedua orang tua Bio menatap Syena dan Bio heran.

MAMA BIO

Kalian itu kenapa? Berantem?

PAPA BIO

Sudah, biar sajalah mereka menyelesaikan problematikanya sendiri (menyenggol lengan sang Mama)

Bio meletakkan gelas dan tisu di meja. Bio memandang Syena yang masih serius menghabiskan bakso.

JUMP CUT TO

Lima menit kemudian, Mama Bio dan Syena kembali duduk di ruang keluarga. Mejanya sudah bersih, Syena mengambil ponsel dan totebag. Papa Bio sedang duduk menonton pertandingan bola bersama Bio.

Papa Bio mencolek lengan Mama Bio untuk keluar meninggalkan Syena dan Bio.

Bio melihat kepergian orang tuanya menaiki anak tangga ke lantai atas. Bio melirik Syena, ia duduk mendekat ke arah Syena.

SYENA

Apa? (sewot menatap Bio)

BIO

Aku minta maaf.

SYENA

Minta maaf kenapa?

BIO

Minta maaf udah jahat sama kamu.

SYENA

Lo dari dulu kan emang jahat sama gue.

BIO

Sayang, jangan panggil lo gue. Pakai aku kamu aja (merayu Syena)

SYENA

Geli tau nggak, Bi. Jauh-jauh sana, aku lagi marah (berdiri dan membenarkan baju)

BIO

Kamu mau kemana, sayang?

SYENA

Pulang! (membalikkan badan)

Syena melangkah menuju teras sambil meletakkan ponsel di dalam tas.

Terlihat bahwa kedua orang tua Bio mengintip dari balik anak tangga, sedang menahan tawa.

90.INT. RUMAH BIO - PELATARAN - NIGHT

Bio mengejar Syena yang berjalan di depannya dan memegang tangan Syena.

BIO

Ya sudah aku antar, kamu tunggu disini.

SYENA

Nggak usah, aku bisa naik ojek sendiri.

BIO

Syena, ini udah malam lho. Aku nggak mau kenapa-kenapa.

SYENA

Kalau kamu takut aku kenapa-kenapa, maksud kamu untuk nggak angkat teleponku apa?

BIO

Ya aku minta maaf, aku cuma takut kehilangan kamu, Syen.

SYENA

Cara kamu yang seperti ini nggak menunjukkan kalau kamu takut kehilangan aku, Bio (menatap lurus ke depan)
(beat)
Ya sudah, aku pergi aja. Biar kamu bisa cari cewek yang lebih cantik di luar sana (melepas tangan Bio)

BIO

Syena, kamu itu ngomong apa. Makin malam bicaramu makin nggak jelas arahnya kemana. Sudahlah (memeluk Syena, mendekap wajahnya)

Syena menitikkan air mata, tangan besar Bio menenggelamkan wajahnya.

91.EXT/INT. RUMAH SYENA - TERAS - RUANG TAMU - NIGHT

Bio dan Syena keluar dari mobil, Syena membuka gembok gerbang dengan kunci. Syena berjalan mendahului disusul Bio di belakang. Syena menatap Bio ragu-ragu.

Syena membuka pintu depan, Bio berjalan masuk melewati Syena. Mereka berdua berdiri di ruang tamu. Bio menekan tombol remote dan mencari saluran stasiun tv.

SYENA

Bio kamu nggak pulang? (khawatir)

BIO

Nggak, aku mau tidur sini.

SYENA

Hah? Kamu Gila? (berkacak pinggang)
Kalau aku dilabrak sama tetangga sebelah gimana?
Kamu nggak tau Pak Abdul orang sebelah itu gimana?
Kamu nggak ingat pernah dimarahi waktu ambil mangga dia...

Bio memeluk pinggang Syena dan menutup pintu dengan satu tangan.

BIO

Aku bercanda sayang. Aku disini mau nonton bola sebentar terus pulang ya.

Syena mendongak dan melepas pelukan, ia terlihat salah tingkah. Bio menahan tawa, Syena mengerucutkan bibir.

SYENA

Ya sudah bentar, aku ambil cemilan di kulkas.

BIO

Ya, jangan lama-lama sayang.
Aku kangen (tersenyum menggoda Syena)

Syena tersenyum malu meninggalkan Bio sendiri di ruang tamu.

JUMP CUT TO

Jam dinding menunjukkan pukul 22.00 WIB

Syena tertidur di sofa sambil menelentangkan kedua kaki dengan selimut. Bio duduk di sampingnya masih heboh berteriak karena menonton pertandingan bola.

BIO

(menatap Syena) Lah kok malah tidur?
(memegang pipi Syena)
Syen, bangun.
Sayang, bangun.
Nih bocah berat nggak ya (menatap badan Syena)

Bio berdiri mengangkat Syena pelan dan menaiki anak tangga dengan hati-hati.

92.INT. RUMAH SYENA - KAMAR - NIGHT

Bio meletakkan Syena di atas kasur dan menyelimutinya. Bio mengedarkan pandangan ke penjuru kamar.

BIO

Banyak banget lukisanmu, Syen (bergumam sambil menatap Syena)

Bio menatap satu persatu lukisan di dinding, ia berdecak kagum sambil geleng-geleng kepala. Bio menghampiri meja belajar dan mengangkat satu kertas putih dengan tulisan tangan.

BIO

Art of me? (membaca tulisan)
Project pagelaran atau art exhibition yang akan didirikan setelah menutup project Joki Tugas, Me (mengeja tulisan tangan Syena)

Bio menoleh pada Syena yang masih tertidur pulas. Bio mulai duduk di kursi kayu dan memandangi selembaran kertas di atas meja. Bio menatap beberapa sketsa hitam putih di kertas A4. Tangannya memegang kertas-kertas, ia mengambil ponsel di saku celana.

CU: Notifikasi Instagram Direct Message (DM) dari @kevinabdi

KEVIN (V.O)

Halo, Kak Bio. Seperti yang kita tau, kemarin kita sempat kenalan di depan rumah Kak Syena atau lo bisa baca username instagram gue.
Gue adalah customer Joki Tugas, Me yang pernah menawarkan extra fee kalau desain yang dikerjain Kak Syena disetujui dosen. Tapi pada nyatanya yang gue dapat justru sebaliknya, gue terpaksa mengulang mata kuliah di semester depan.

Bio menghampiri Syena dan mengusap lembut rambutnya. Bio membenarkan selimut Syena.

KEVIN (V.O)

Kak Syena datang ke kafe biru untuk meluruskan apa yang terjadi. Saat itu gue shock, nggak mungkin seorang Ananda Syenara yang memiliki predikat mahasiswi terbaik malah buka joki tugas di luar.

Bio menutup pintu kamar Syena rapat.

93.EXT. RUMAH SYENA - DEPAN PAGAR - NIGHT

Bio mengunci gembok pagar dari luar dan meletakkan kunci di saku celana. Ia menaiki mobil dan meninggalkan area rumah Syena.

KEVIN (V.O)

Kak Syena bantu gue untuk menjelaskan ke dosen dengan mengaku sebagai kakak kandung gue, dia meminta maaf atas desain yang pernah dia kasih ke gue. Dari situ gue dapat kesempatan untuk merubah ulang desain gue.

94. INT. MOBIL - JALAN RAYA - NIGHT

Bio mengemudikan setir ke jalanan yang sepi. Raut wajahnya serius.

KEVIN (V.O)

Nggak sampai situ, Kak Syena mau membimbing gue untuk bikin desain dari awal sampai pada akhirnya desain gue disetujui. Setelah gue ketemu Kak Syena, gue merasa punya mimpi baru.
Gue mau jadi seperti Kak Syena yang menyandang predikat mahasiswa terbaik. Gue juga mengucapkan selamat karena lo hebat bisa masuk PNS, Kak Syena pernah cerita tentang lo ke gue.
Andai dia belum punya lo, mungkin gue bakal kejar Kak Syena. Tapi gue bisa lihat dari matanya, Kak Syen sayang banget sama lo.

95.EXT. RUMAH BIO - PELATARAN - CONTINUOUS

Bio menutup pintu mobil dan berjalan pelan menuju teras.

KEVIN (V.O)

Gue pernah tanya Kak Syen apa impiannya. Dia mau bikin project baru sama lo. Gue yakin impiannya cuma bisa digapai bareng lo sampai dia nggak mau cerita ke gue.
Kak Syen baik, dia udah percaya sama lo. Jadi tolong jaga dia sungguh-sungguh, gue dan lo udah punya cita-cita yang terlihat. Tapi Kak Syen? Cita-cita dia masih di ambang batas.

96.INT. RUMAH BIO - KAMAR - A MOMENTS LATER

Bio menutup pintu kamar dan berjalan menuju kasur. Bio duduk sambil memandangi lukisan wajahnya yang ada di pigura dengan kain kanvas sebagai latarnya.

KEVIN (V.O)

Udah segitu dulu deh, gue capek ngetik banyak. Oh ya jangan lupa follback ya, gue udah follow lo dari lama.
Thx, Kevin (Adik Kak Syena :P)

Bio merogoh ponsel dari saku celana, tangannya membuka aplikasi instagram. Bio mem-follow akun instagram @kevinabdi

Bio menunduk sambil menatap lukisan di tangan.

FADE TO BLACK

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar