Joki Tugas, Me!
5. Ancaman Kevin

39.INT. RUMAH BIO - RUANG TAMU - NIGHT

Bio duduk di sofa tengah menatap layar laptop serius sambil menyeruput air putih. Bio mengambil ponsel di meja. Tangannya bergerak menekan call pada kontak Syena.

SYENA (O.S)

Halo?

BIO

Halo, Syen? Gue besok mau ke Kebayoran Baru naik kereta api. Lo mau temenin gue?

SYENA (O.S)

Emang lo mau kemana?

BIO

Gue kan pelantikan CPNS, Syen. Lo lupa?

SYENA (O.S)

Ah, ya. Sorry, ya sudah besok gue ke rumah lo

BIO

Jangan, gue jemput lo aja. Kita berangkat bareng sama orangtua gue

SYENA (O.S)

Orang tua lo?

BIO

Iya

Bio tersenyum sambil menutup laptop dan berjalan menuju kamar.

40.EXT/INT. STASIUN KERETA API (KEBERANGKATAN) - SIANG

Syena turun dari mobil bersama Bio, disusul Ayah dan Ibunya. Kedua orang tua Bio mendahului jalan, Bio menatap Syena yang menunduk di belakangnya.

BIO

Yuk, Syen (menggenggam tangan Syena)

Mereka berjalan sampai di batas antara gerbong kereta dan petugas pemeriksaan tiket. Ayah dan Ibunya mencium Bio bergantian sambil memegang kepala Bio.

MAMA BIO

(berbisik)
Segera katakan, mumpung Syena ada disini (tersenyum menatap Syena)

Syena mengerjap karena tatapan Ibu Bio. Bio tersenyum sambil menghampiri Syena dan menggenggam tangannya.

BIO

Syena, gue cuma pergi dua bulan untuk pelantikan dan masa pembekalan. Tiap hari gue pasti hubungi lo.

SYENA

Ya, Bi. Kali ini gue mau dengerin lo.

BIO

Syena, gue sayang sama lo
Gue mau lo bisa gapai mimpi lo untuk jadi pelukis.

SYENA

Tapi gue masih ada project Joki Tugas, Me yang harus diselesain.

BIO

Mau sampai kapan?

SYENA

Tunggu satu klien aja ya, Bi. Nanti gue pasti tutup permanen.

Bio mengangguk lalu memeluk Syena erat, mereka tersenyum.

41.INT. MOBIL - PERJALANAN PULANG - SIANG

Syena duduk di bangku belakang, sedangkan Ayah dan Ibu Bio ada di bangku depan. Perlahan Syena membuka tab dan membuka email lalu menekan tombol send di alamat surel Kevin.

Syena menghela nafas dan memasukkan tab kembali ke dalam tas.

Mobil melenggang pergi dari area stasiun kereta api.

CUT TO

42.INT. KAMPUS AIRLANGGA - KELAS - SIANG

Kevin duduk sambil membuka email masuk dari laptop. Ia me-rename file tersebut dan mengirimkan ke surel Pak Ardi.

KEVIN

Oke, selesai juga (tersenyum senang)

Kevin meletakkan laptop di dalam tas dan bergegas pergi dari kelas.

CUT TO

43.INT. RUMAH SYENA - RUANG TAMU - KAMAR - A MOMENTS LATER

Syena membuka pintu rumah.

SYENA

Bunda, Syena pulang! (berteriak)

Syena terdiam sesaat, ia menunduk dan duduk di sofa. Syena menarik nafas panjang dan bergegas menaiki anak tangga.

Syena membuka pintu kamar dan meletakkan ponsel di atas meja.

Syena menatap tirai jendela, jalanan sepi lalu matanya mengarah ke pintu kamarnya yang tertutup.

SYENA (V.O)

Biasanya Bunda selalu ketuk pintu, sekarang nggak lagi.

CUT TO

44.INT. RUMAH KEVIN - KAMAR - NIGHT

Kevin meletakkan tas di meja belajar, ia bergegas ke kamar mandi. Kevin keluar dengan telanjang dada sambil meletakkan handuk di bahu. Ia memeriksa ponsel, ada satu email dari dosennya, Pak Ardi.

KEVIN

Wuih, cepet banget balasnya. Pasti bagus nih desain gue (tersenyum senang)

Kevin membuka email dan membaca isi yang ditulis Pak Ardi.

Kevin membelalak, ia melempar handuk ke lantai lantas memakai baju yang ada di atas kasur dengan kasar. Kevin mengangkat ponsel ke telinga.

CUT TO

45.INT. RUMAH SYENA - KAMAR - NIGHT

Syena duduk di atas ranjang sambil melukis wajah seorang laki-laki di atas kanvas dengan kayu sebagai penopang.

SFX: Ponsel Syena berdering

Syena berjalan mengambil ponsel di atas meja dan mengangkatnya tanpa melihat siapa kontak itu.

KEVIN (O.S)

ANJING!
BANGSAT!
Lo apain desain ini, HAH?
Gue kan dari awal minta kafe, kenapa lo malah bikin gubuk!
Maksud lo apa, HAH?
Kalo lo nggak bisa dari awal lo bilang. Sekarang gue nggak lulus mata kuliah arsitektur, gimana tanggung jawab lo, HAH??

Syena menjauhkan ponsel dari telinga. Ia menutup telepon dengan cepat.

Syena kebingungan, kakinya bergetar, ia mencari kursi dan duduk dengan tenang.

SFX: Ponsel berdering

Syena tersenyum sumringah menatap layar ponselnya.

SYENA

Halo??

BIO (O.S)

Halo, Syen?

SYENA

Bio!!! (menangis)

BIO (O.S)

Kenapa, Syen? Ada apa?

SYENA

Gue takut (meringkuk di samping meja belajar)

BIO (O.S)

Takut kenapa?

SYENA

Lo ninggalin gue sendirian (mengusap air mata di pipi)

BIO (O.S)

Syen, dengerin gue. Gue disini kerja, nanti dua bulan gue jemput lo ya. Lo baik-baik disana, atau lo mau ke rumah nenek lo aja biar nggak sendirian?

SYENA

(menggeleng)

BIO (O.S)

Syenara?

SYENA

Nggak usah, Bi. Gue disini aja, gue selesain joki tugas dulu, nanti kalau lo pulang, baru gue tutup joki tugas, me.

BIO (O.S)

Ya sudah, nanti gue telepon lagi ya.

SYENA

Bio, hati-hati ya..

BIO (O.S)

Iya, sayangku (tersenyum)

Syena mengakhiri panggilan Bio, ia menekan menu instagram dan menonaktifkan akun Joki Tugas, Me.

Syena menatap fitur chatting dari Kevin yang penuh kalimat umpatan, hinaan dan caci maki. Raut muka Syena terlihat ketakutan, ia mulai menangis dan mematikan ponsel.

46.INT. RUMAH KEVIN - KAMAR - CONTINUOUS

Kevin meletakkan dua tangan di atas meja sambil menatap laptop dan membuka desain dari email yang diberikan Syena.

CU: Desain gubuk kecil dengan latar pegunungan dan sawah.

KEVIN (V.O)

Bangsat, harusnya gue tadi cek dulu sebelum gue kirim ke Pak Ardi!

KEVIN

Bajingan! Nyesel gue terlalu percaya sama akun ini. Untung gue belum transfer extra fee (beat)
Nih orang harus gue cari sampai ketemu, gara-gara lo gue jadi ngulang mata kuliah arsitektur!

Kevin mengambil ponsel dan membuka instagram Joki Tugas, Me.

KEVIN

(kening berkerut) Lho, kok nggak ada?

Kevin terus mencari username Joki Tugas, Me di kolom pencarian, hasilnya nihil.

Tangannya mengarah pada WhatsAap, pesannya sudah dibaca, ditandai dengan centang dua biru.

Kevin mengetik umpatan dan hinaan sekali lagi di kolom chat WhatsAap.

KEVIN (CONT'D)

Bangsat, sekarang gue di blokir! (membuang ponsel ke kasur)

Dada Kevin naik turun, ia menendang kursi yang ada di sampingnya.

47.INT. RUMAH SYENA - KAMAR - KEESOKAN HARINYA

Syena memberanikan diri untuk menyalakan handphone, ia berdiri menatap jendela. Syena melihat notifikasi WhatsAap yang muncul dari ponsel. Bubble Chat Kevin ke Syena:

KEVIN:

Bangsat lo! Sekarang gue harus ngulang mata kuliah arsitektur selama 6 bulan.

Tanggung jawab lo! Gue nggak mau tau atau gue lacak keberadaan lo.

Kemana instagram lo kok nggak ada?

Kalau sampai gue ketemu lo, gue bunuh lo di tempat.

SYENA

Aaaaaaaaa (berteriak, ponselnya jatuh di lantai)

SFX: Ponsel berdering

Syena membaca nama Kevin di layar ponsel dan ragu-ragu mengangkatnya.

SYENA

Ha...halo? (takut-takut)

KEVIN (O.S)

HALO? HEH? DIMANA LO? GUE MAU KETEMU LO SEKARANG JUGA!

SYENA

Bo..boleh, tapi jangan marah-marah kayak gini (takut-takut sambil menggigit bibir)

KEVIN (O.S)

OH, JADI ADMIN DARI JOKI TUGAS, ME INI PEREMPUAN?

SYENA

Oke, gue bakal tanggung jawab, tapi lo nggak usah teriak-teriak (menenangkan diri)

KEVIN (O.S)

GIMANA NGGAK TERIAK-TERIAK, ORANG LO...

Syena mematikan panggilan, ia mengetik sesuatu di kolom chat. Bubble chat Joki Tugas, me ke Kevin.

JOKI TUGAS, ME! MENGETIK...

JOKI TUGAS, ME! : Lo bisa temui gue di cafe biru, nanti jam 4 sore.

Syena membelalak, pesan itu langsung dibaca oleh Kevin. Bubble chat Kevin ke Joki Tugas, Me.

KEVIN : OKE!! AWAS AJA SAMPE LO BOHONG!

Syena bergidik menatap tulisan caps lock. Jam dinding terlihat pukul 10.00 WIB, Syena terlihat gusar, ia berjalan mondar-mandir tak tentu arah.

48.EXT. CAFE BIRU (OUTDOOR) - SORE PUKUL 16.00 WIB

Kevin sudah duduk di meja paling depan sambil menatap arloji. Di mejanya ada tas laptop dan juga gelas kosong. Kevin mengedarkan pandangan, hanya terlihat dua sepasang remaja yang tengah berfoto-foto dan satu keluarga yang bersenda gurau.

Rintikan air membuat Kevin mendongak, tangannya bergegas mengemas barang-barang di meja. Ia berlari ke mobil. Seluruh orang disana menepi di meja barista yang kecil.

49.INT. MOBIL - DEPAN CAFE BIRU - CONTINUOUS

Kevin menatap hujan yang makin deras dari kaca mobil. Ia merapikan rambut yang basah, tangannya merogoh ponsel di saku. Kevin membuka aplikasi WhatsAap dan mencari kontak Joki Tugas, Me yang terlihat online.

CUT TO

50.EXT. RUMAH SYENA - TERAS - SORE

Tangan Syena menengadah, ia merasakan air hujan jatuh dengan percikan keras. Syena duduk di kursi sambil memeriksa ponsel dan membuka kontak Kevin yang terlihat online.

Syena menghela napas panjang, ia menengok kanan dan kiri.

SYENA

Kok nggak ada payung ya?

SPLIT SCREEN: Kevin dan Syena yang sama-sama menatap hujan yang masih mengguyur deras.

51.EXT. JALAN SETAPAK - PUKUL 17.00

Syena menuju kafe biru dengan berjalan kaki, ia memakai dress santai di bawah lutut sambil membawa totebag, rambutnya di gerai terkena angin. Syena melangkahi tiap batu yang tanahnya becek.

52.EXT. KAFE BIRU (OUTDOOR) - CONTINUOUS

Syena berdiri mengedarkan pandangan, kafe terlihat sepi hanya ada sisa gelas dan piring yang masih di atas meja bekas terkena air hujan. Syena mengeluarkan ponsel dan mengetik sesuatu. Ia ragu-ragu berinisiatif untuk telepon Kevin. Nada sambung terdengar, tapi tak di angkat.

Pelayan membersihkan tiap meja yang masih kotor lantas mendatangi Syena.

PELAYAN

Ada yang bisa saya bantu, Kak? Atau mau pesan menu?

SYENA

(menoleh) Hm, nanti dulu deh, Kak. Saya masih tunggu seseorang (tersenyum)

PELAYAN

Baik, Kak (tersenyum dan meninggalkan Syena)

Syena duduk sambil meletakkan totebag di atas meja. Kontak Kevin terlihat online, ia segera meneleponnya. Nada sambung terdengar, namun tak diangkat. Raut wajah Syena gelisah.

SYENA

(menatap ponsel) Kenapa nggak diangkat ya?

CUT TO

53.INT/EXT. MOBIL - DEPAN KAFE BIRU - JALAN KOMPLEKS - SORE

Kevin menatap ponsel dan melihat Syena yang duduk sendiri di kursi. Kevin menyipitkan mata, menatap Syena yang sedang meletakkan ponsel di telinga bersamaan dengan ponselnya yang berdering.

KEVIN

Ananda Syenara? Mahasiswi arsitektur terbaik di kampus? (bergumam)
(beat)
Jadi, admin Joki Tugas, Me... (mencerna pola pikir)

Kevin menatap Syena dari balik kaca mobil. Syena terlihat berdiri dan berjalan pelan meninggalkan kafe biru.

Kevin mengemudikan setir dengan pelan dan membuntuti Syena.

(KEVIN'S POV) Syena berjalan menunduk sambil sesekali menatap ponsel. Syena membuka kunci gembok gerbang dan memasuki rumahnya.

54.INT. APARTEMEN BIO - JAKARTA SELATAN - NIGHT

Bio duduk di atas kasur sambil menatap foto di galeri ponsel, memperlihatkan beberapa frame Bio dan Syena yang tengah tersenyum menatap kamera. Bio beralih pada kontak Syena dan menekan tombol call serta menyalakan loudspeaker. Bio menunggu tak sabar sambil tersenyum. Kontak Syena terlihat online, kening Bio berkerut, ia mengetikkan satu pesan pada Syena:

BIO

Syena, ada cerita apa hari ini?

Tanda dua centang yang dikirim Bio berubah warna jadi biru telah dibaca oleh Syena.

Bio masih menatap ponsel, menunggu balasan dari Syena.

CUT TO

55.INT. RUMAH SYENA - KAMAR - NIGHT

Syena duduk di atas kasur, ia mengetik pesan pada Kevin. Bubble chat Syena ke Kevin:

JOKI TUGAS, ME! sedang mengetik...

JOKI TUGAS, ME! :Halo, Kak. Besok kita ketemu di kafe biru lagi untuk meluruskan joki tugas kemarin ya. Mohon maaf hari ini saya telat datang karena hujan.

Matanya memandang chat paling atas dari Bio, ia membukanya dan menutup kembali. Syena menarik napas panjang. Pesan baru dari Kevin muncul di notifikasi.

KEVIN : Oke, nggak papa. Besok kita ketemu pagi aja jam sepuluh, bisa?

Kening Syena berkerut, ia mengeja balasan dari Kevin.

SYENA

Ha? Tumben kok nggak capslock?
(beat)
Tumben kok nggak pake anjing sama bangsat?

JOKI TUGAS, ME! : Oke, Kak. Terima kasih.

Syena mematikan ponsel dan meletakkan di nakas. Tangannya bergegas menyalakan lampu tidur dan menyelimuti seluruh badan.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar