I See You (Script)
1. The Promise

1 . EXT. SEKOLAH ANETA - GERBANG DEPAN - SORE HARI

DIMAS (19) sedang berdiri di bawah pohon di depan sebuah sekolah. Kulitnya putih, seputih salju. Bibirnya pun merah merekah. Tatapannya kosong menatap lurus ke depan, ke arah ANETA (17) yang mengenakan seragam SMA sedang berjalan mengahampirinya.

ANETA

Udah lama nunggunya?

Dimas hanya menggelengkan kepala.

ANETA (CONT'D)

Ya udah, yuk kita pulang

ANETA (V.O)

Aku dan Dimas sudah berpacaran hampir tiga tahun sejak aku masuk di sekolah sebagai murid tahun pertama. Sedangkan Dimas adalah kakak kelas ku di tahun ke tiga, sekarang Dimas pun sudah lulus dan sedang melanjutkan ke bangku perkuliahan.

CUT TO:

2 . EXT. JALANAN - SORE HARI

Beberapa bulan belakangan, Dimas selalu menyempatkan untuk menjemput Aneta pulang. Padahal rumah Aneta tidak terlalu jauh dari sekolah. Mereka pun pulang dengan berjalan kaki.

ANETA

Gimana yank, rencana yang kita buat tahun kemarin untuk tahun ini?

DIMAS

Ya kita lakukan semua, terserah kamu mau mulai dari mana.

Aneta mengambil sebuah kertas dari dalam tasnya yang berisikan rencana mereka untuk tahun ini yang harus terpenuhi, lalu menunjukannya kepada Dimas.

1. Makan di restoran korea.

2. Candle light dinner merayakan anniversary yang ke tiga.

3. Liburan ke korea setelah lulus.

DIMAS (CONT'D)

Hm... lumayan banyak juga ya, lebih banyak dari tahun kemarin.

ANETA

Iya dong, setiap tahunnya kan harus lebih special yank.

Dimas hanya tersenyum kecil.

Aneta melipat kertas tersebut.

ANETA (CONT'D)

Ngomong-ngomong, kamu emang nggak ada kelas yank jemput aku setiap hari?

DIMAS

Ada.

ANETA

Terus kenapa harus jemput aku kalau kamu ada kelas? Aku bisa pulang sendiri kok.

DIMAS

Aku takut kamu kenapa-kenapa.

ANETA

So sweet banget sih.

Aneta berusaha merangkul Dimas yang tubuhnya lebih tinggi.

CUT TO:

3 . EXT. DEPAN RUMAH ANETA - SORE HARI

ANETA

Kamu mau mampir dulu?

DIMAS

Nggak usah, salam aja buat semua.

ANETA

Ya udah kamu hati-hati ya!

Aneta melambaikan tangan saat melihat Dimas melangkah pergi.

CUT TO:

4 . INT. RUMAH ANETA - KAMAR ANETA - SORE HARI

Aneta membuka lemari untuk mencari baju ganti. Tiba-tiba saja ia menghentikan kegiatannya, karena perasaannya yang tidak enak. Ia melirikkan matanya, sedikit terlihat sesosok tubuh mengenakan baju putih di belakangnya. Dengan jantung yang berdegup kencang, ia memberanikan diri untuk membalikan badannya.

ANETA

Hah...

Aneta sedikit terkejut saat melihat MIMI (17) di belakangnya.

ANETA (CONT'D)

Lo ngapain sih Mi, diem aja di belakang gue? Bukannya ngomong kek. Bikin kaget aja!

MIMI

Hehe... kaget ya? Maaf deh!

ANETA (V.O)

Mimi adalah sesosok hantu penunggu rumah ku. Wajahnya pucat, rambut panjang terurai, dan mengenakan pakaian terusan berwarna putih. Aku memiliki kemampuan untuk melihat mahluk yang kasat mata.

MIMI

Lagian kenapa lo takut? Kan cuma gue yang ada di rumah ini, nggak akan ada hantu yang berani masuk-masuk ke sini.

ANETA

Ya kan siapa tau aja Mi.

MIMI

Tenang, pokoknya selagi ada gue, rumah lo aman.

Aneta hanya tersenyum kecil sambil berganti pakaian.

ANETA

Mi, belakangan ini ada cewek di sekolah yang merhatiin gue dari jauh. Tatapannya tajem banget, sampe gue ngeri ngeliatnya.

MIMI

Hantu?

ANETA

Bukan, orang cewek itu pakai seragam sekolah.

MIMI

Emang hantu nggak boleh pakai seragam?

Mimi bertanya dengan wajah jutek karena merasa diremehkan.

ANTEA

Hm... bener juga sih. (tersenyum lebar)

MIMI

Terus kenapa lo nggak samperin cewek itu? Tanya langsung aja kenapa dia merhatiin lo.

ANETA

Gue takut, dari jauh aja keliatan tatapannya serem banget, gimana dari deket.

MIMI

Hm... coba lo cari tau dulu aja cewek itu siapa. Kalau emang nggak menemukan jawaban, biar gue liat orangnya, biar nanti gue kasih pelajaran.

ANETA

Hm... baik banget hantu yang satu ini.

Mimi tersenyum.

CUT TO:

5 . INT. RUMAH ANETA - DAPUR - SORE HARI

Aneta menghampiri Mama yang sedang memasak di dapur. Ia adalah anak semata wayang, oleh sebab itu ia sangat manja kepada orang tuanya.

ANETA

Mah, dapet salam dari Dimas.

MAMA

Hm...

Mama memastikan kembali ucapan Aneta, sambil menoleh ke arahnya.

ANETA

Dapet salam Mah dari Dimas.

MAMA

Iya salamin balik ya!

Mama tersenyum kecil.

ANETA

Mah, kapan nih mau buat paspor? Setelah lulus kan aku mau liburan ke Korea.

MAMA

Iya sayang, nanti Mama temenin kamu buat paspor ya. Sebelum lulus juga pasti udah jadi.

ANETA

Asik... makasih ya Mah!

Aneta kegirangan sambil memeluknya.

CUT TO:

6 . INT. SEKOLAH ANETA - RUANG KELAS - SIANG HARI

Pada saat jam istirahat, Aneta tengah duduk seorang diri di dalam kelas sambil menikmati bekal makanan yang ia bawa. Tiba-tiba ia sadari seseorang sedang mengintip dan memperhatikannya dari depan pintu kelas.

INSERT: Naomi memperhatikan dari depan pintu masuk kelas.

Aneta terdiam dengan kepala sendok yang hampir ia masukan kemulutnya saat menyadari hal itu.

Tatapan Naomi sangat tajam dan penuh emosi melihat ke arahnya. Dengan memberanikan diri, Aneta bangun dari duduknya lalu menghampirinya. Saat Aneta hampir sampai, dengan cepat cewek itu menarik kepalanya ke balik pintu.

CUT TO:

7 . EXT. SEKOLAH ANETA - DEPAN KELAS - SIANG HARI

Sesampainya di luar kelas, Aneta terkejut karena Naomi sudah tidak ada di depan pintu kelasnya maupun di lorong sekolah yang panjang dan sepi.

Aneta terdiam beberapa saat menatapi lorong sekolahnya.

SOFI

ANETAA...!!!

SOFI (17) mengejutkannya dari arah belakang.

ANETA

Arrgghh...

Sofi tertawa terbahak-bahak.

ANTEA (CONT'D)

Sofi, lo mau buat gue kena serangan jantung apa!

SOFI

Abis lo bengong aja di tengah jalan.

ANETA (V.O)

Sofi adalah sahabat ku sejak masuk ke sekolah ini. Sofi pun sudah tau tentang kemampuan ku yang bisa melihat mahluk kasat mata.

ANETA

Tadi ada seseorang di sini Fi, belakangan ini orang itu merhatiin gue terus.

SOFI

Suka kali sama lo.

ANETA

Cewek Fi.

SOFI

Oh... tapi kayaknya dari jauh gue nggak liat siapa-siapa di depan kelas.

Sofi bingung hingga membuat keningnya mengkerut.

SOFI (CONT'D)

Jangan bilang kalau itu...

Sofi tidak berani melanjukan dan menyebutkannya, karena ia takut dengan hal itu.

ANETA

Gue juga nggak tau. Tapi yang bikin aneh, tatapannya itu Fi. Udah kayak mau ngebunuh gue tau nggak.

SOFI

Masa sih sampai segitunya?

Aneta menganggukan kepala.

ANETA

Ngomong-ngomong lo kemana aja dua hari nggak masuk? Hari ini juga lo baru dateng jam segini.

SOFI

Gue pulang kampung Net, ini baru sampai rumah langsung buru-buru ke sekolah. Jangan bilang-bilang ya kalau gue telat!

ANETA

Hm...

Aneta mencibir, karena ini bukan pertama kalinya Sofi terlambat datang ke sekolah. Tiba-tiba Aneta terdiam sambil memperhatikan ke arah belakang Sofi.

ANETA (CONT'D)

Lo bawa siapa Fi?

Aneta melihat seorang Kakek sedang bersembunyi di balik tubuh Sofi.

Dengan cepat Sofi membalikan tubuhnya, tetapi ia tidak melihat apa-apa. Dengan wajah yang sangat takut ia menatap kembali ke arah Aneta.

SOFI

Bawa apaan sih Net, lo jangan nakutin gue deh!

ANETA

Gue serius! Ada kakek-kakek yang ngikutin lo.

Wajah sofi semakin panik.

ANETA (CONT'D)

Lo pulang kampung ngapain?

SOFI

Ka... Kakek gu... gue... meninggal. (tergagap-gagap)

ANETA

Oh... berarti kakek-kakek di belakang lo itu Kakek lo.

Aneta bicara dengan santai tanpa menghiraukan wajah Sofi yang pucat karena ketakutan.

Mendengar ucapan Aneta, Sofi langsung membelalakan mata. Jantungnya berdegup dengan cepat.

SOFI

Serius lo? (panik)

Aneta menganggukan kepala.

ANETA

Hai Kakek!

Sang kakek hanya tersenyum lebar hingga terlihat giginya yang ompong.

SOFI

Arrgghh...

Sofi segera mengambil langkah seribu sambil menarik tangan Aneta.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar