Detektif Partitengil
8. ACT 3.1.

72. EXT. KEBUN/HUTAN - SIANG

TORA menghentikan motornya, AMING turun dari boncengan. 

AMING

Aman kita di sini. 

Aming duduk di bawah pohon rindang. Tora berbaring di atas rumput untuk meluruskan tubuhnya yang masih pegal-pegal.  

TORA

Gue istirahat dulu, badan gue nggak enak banget kayak baru digebukin... 

AMING

Bukannya kita baru digebukin? 

Mata Tora terpejam, diam. 

AMING (CONT’D)

Gue nggak nyangka, Item Black bisa nemuin kita. 

(beat)

Tapi sekarang nggak mungkin, soalnya kita jauh di pinggiran... 

(beat)

Seharusnya gue curi flashdisk video yang dipegang cleaning service...

(beat)

Item Black pasti percaya kalo udah lihat video itu dan nggak bakal ngejar kita lagi... 

TORA

(lirih)

Tutri...

Aming melihat ke arah Tora yang ternyata sedang tidur. 

AMING

Yee, tidur... 

73. EXT. GERBANG KOMPLEK - SIANG

ADEGAN MIMPI: 

SLOW MOTION: TORA berlari ke arah BABY SITTER #1 (Tutri) yang membawa JONTOR dalam tas kandang ayam. Baby Sitter #1 berlari ke arah Tora untuk menyambutnya. 

BABY SITTER #1

Baaang Toooraaaa! 

Tora merentangkan tangan hendak memeluk. Baby Sitter #1 merentangkan tangan untuk menerima pelukan. 

TORA

Jontor! 

Tora mengambil Jontor dari tangan Baby Sitter #1 lalu memeluk dan menciumnya. 

TORA (CONT’D)

Maafkan abang ya, udah ninggalin kamu lama banget. Abang kangen sama kamu. Kamu kangen nggak sama abang? 

Baby Sitter #1 bengong. Tora menciumi Jontor bertubi-tubi. Jontor membalas ciuman Tora dengan mematuk bibirnya. 

TORA (CONT’D)

(kesakitan)

AW! AW! AW! 

BACK TO SCENE: 

Tampak AMING sedang menyentil bibir TORA yang lalu terbangun. 

TORA (CONT’D)

(kesal/marah)

Apaan sih, Ming?! Orang lagi enak-enak juga... 

Tora bangkit dari baringnya lalu duduk. Aming mengarahkan kepala Tora untuk melihat pemandangan di depan, dimana LJH dan TEMAN LJH sedang berdiri menatapinya dengan pandangan tajam. 

TORA (CONT’D)

Kok mereka bisa tahu kita di sini? 

AMING

Motornya dipasangin GPS... 

LJH

Lo berdua nggak bisa lari dari Item Black... 

TORA

Kita lawan, Ming... 

AMING

Siap-siap!

Tora dan Aming berdiri, lalu pasang kuda-kuda, siap untuk berkelahi. 

LJH

Lo nggak bakal menang sekarang... 

LJH dan Teman LJH menyiapkan senjatanya masing-masing. LJH melepas rantai motor yang dilingkarkan di pinggang, sedangkan Teman LJH mengambil double stick yang diselipkan di saku celana belakang. 

AMING

Maju lo satu-satu... 

TORA

Kalo perlu maju semuanya!

Tiba-tiba TIGA MOTOR yang ditumpangi LIMA ITEM BLACK (IB) datang lalu mengelilingi Tora dan Aming. 

TORA (CONT’D)

(kecewa)

Ya, curang... 

BRUM-BRUM-BRUM, gas motor sengaja dipermainkan untuk meneror Aming dan Tora yang tampak ketakutan. 

LJH

Masih mau ngelawan? 

AMING

Kita nyerah aja, Tor... 

TORA

Sori Ming, gue bukan pengecut...

(beat)

Ya udah deh, nyerah... 

Tora mengangkat tangan, Aming ikut mengangkat tangan. 

LJH tersenyum penuh kemenangan lalu mendekati Aming dan Tora yang tiba-tiba dengan gerakan mendadak memutar tubuh LJH dan memposisikannya mencekik leher dengan lengan dari belakang. 

TORA (CONT’D)

Mundur lo, semua... kalo nggak mau gue patahin lehernya! 

Lima IB turun dari motornya masing-masing lalu bersama Teman LJH siap untuk mengeroyok Tora dan Aming. 

Tora mengencangkan cekikan di leher LJH yang tampak kesakitan dan ketakutan. 

LJH

Aaah! Mundur, mundur... 

TORA

Ambil motor, Ming!

Aming mengambil motor milik LJH, menyalakannya lalu melajukannya ke dekat Tora. Tora mengarahkan LJH agar naik di boncengan motor Aming, lalu duduk di belakangnya. 

TORA (CONT’D)

Kalo ada yang ikutin! Gue lemparin ini orang ke kali... 

BRUM! Aming melejitkan motornya yang berpenumpang LJH dan Tora. Teman LJH dan Tiga IB masih terbengong. Tiba-tiba... 

TEMAN LJH

KEJAR! KEJAR WOY KEJAR! 

Teman LJH dan Lima IB naik ke motornya masing-masing yang lalu dipacu untuk mengejar motor Aming. 

74. EXT. JALAN TANAH DAN BERBATU - SIANG

AMING memacu motornya dengan kecepatan tinggi di jalan tanah yang bergelombang. Tubuh LJH dan TORA yang duduk di boncengan terguncang-guncang atas-bawah-kiri-kanan. 

Motor TEMAN LJH dan TIGA MOTOR (lima penumpang) IB mengejar dari belakang. Susah payah mengejar motor Aming yang terlihat gesit dan terampil. 

Motor IB #2 yang ada pada barisan terdepan tampak kepayahan hingga akhirnya terpeleset dan jatuh. Motor yang lain menghindar tanpa mengurangi kecepatan. 

Tora melihat ke belakang tepat ketika Motor IB #2 (berboncengan) terjatuh. 

TORA

Satu jatuh, Ming!

Motor Aming terus melaju, kondisi jalan semakin parah. Batu dan legokan jalan membuat Aming harus konsentrasi. 

Motor IB #3 (berboncengan) terperosok pada lubang yang cukup besar hingga terjatuh. 

TORA (CONT’D)

Dua jatuh, Ming! 

Tinggal dua motor yang mengejar motor Aming yaitu motor Teman LJH dan Motor IB #1 (sendiri). IB #1 selalu naik motor hitam bernomor 1313 sendirian dan helm fullface-nya tidak pernah dibuka sampai ending. 

Aming berbelok ke jalan kebun/hutan yang penuh dengan pepohonan lebat. 

75. EXT. JALAN KEBUN/HUTAN - SIANG

MOTOR AMING yang membonceng LJH di tengah dan TORA di belakang menelusuri jalan kecil yang cukup rata sehingga relatif aman dilintasi motor. Tapi pohon, dahan dan ranting di sisi kiri dan kanan jalan menjadi penghalang yang memaksa pelintasnya harus terampil. 

Aming berusaha untuk mempertahankan kecepatan motor agar tidak berkurang sambil berzigzag agar tidak menabrak dahan dan ranting pohon. 

Tora melihat ke belakang, tampak motor TEMAN LJH dan motor IB #1 mengejar. Teman LJH tampak terampil mengendalikan motornya, tapi IB #1 kepayahan, sehingga motornya menabrak pohon. 

TORA

Tiga jatuh, Ming!

Aming melintasi pohon yang dahannya menjulur ke jalan. Aming menundukkan kepala, LJH juga sempat mengantisipasi dengan menundukkan kepala. Tapi Tora yang sedang melihat ke belakang, terbentur dahan, BRAK! GUBRAK! Tora terjatuh dari motor. 

INTERCUT TO:

76. EXT. PINGGIR SUNGAI - SIANG

AMING terus memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Sepertinya dia belum tahu Tora jatuh. 

AMING

Gimana di belakang, Tor? 

BACK TO TORA: 

Tora bangkit dari jatuhnya sambil menahan rasa sakit. 

TORA

(lirih)

Gue jatuh, Ming... 

BACK TO AMING: 

Motor Aming yang membonceng LJH masih melaju. 

LJH melepas helmnya lalu memukul kepala Aming dari belakang BLETAK. Aming kehilangan keseimbangannya sehingga motornya oleng. LJH sempat melompat menyelamatkan diri sebelum motor Aming jatuh, GUBRAK! 

BACK TO TORA: 

TEMAN LJH menghentikan motornya di hadapan Tora. TIGA MOTOR IB datang kemudian. IB #2 dan IB #3 dan PEMBONCENG-nya masing-masing turun. 

TEMAN LJH

(ke IB #1)

Lo bantu bos! 

IB #1 memacu motornya lagi. Sementara Teman LJH dan teman-temannya menghadapi Tora siap untuk menyerang/mengeroyok. 

Tora yang sepertinya masih merasa pusing berusaha untuk pasang kuda-kuda, siap untuk menyerang atau menerima serangan. 

TORA

HIYAAA!

Tora hendak menyerang, tapi Teman LJH dan teman-temannya mengeroyoknya sehingga Tora hanya bisa berjongkok sambil melindungi kepalanya dari pukulan-pukulan acak. 

TORA (CONT’D)

Aaaa... 

BACK TO AMING: 

Aming yang masih merasa pusing berdiri, siap untuk berkelahi dengan LJH. Aming menyerang LJH. LJH sigap mengindar dan menangkis serangan Aming sehingga tidak satupun serangan Aming yang mengenai sasaran. 

LJH menyerang balik, Aming menghindar dan menangkis. Pukulan LJH berhasil dihindarkan. 

Aming menyerang LJH, kali ini LJH lengah hingga mundur beberapa langkah. Aming tersenyum, rasa percaya dirinya kembali tumbuh. 

Tiba-tiba BLETAK. IB #1 yang ada di belakang memukul kepala Aming dengan helm hingga jatuh dan pingsan. 

77. EXT. JALAN RAYA DARI KEBUN/HUTAN - SIANG

MOTOR LJH, TEMAN LJH dan TIGA IB (lima penumpang, IB #1 sendirian) melaju dengan kecepatan sedang. 

TORA dalam keadaan pingsan dibonceng motor IB #2 di tengah, diapit oleh IB lainnya di belakang. 

AMING yang juga dalam keadaan pingsan dibonceng di motor IB #3 diapit pengendara motor dan penumpangnya. 

Mata Tora terpejam, kesadarannya timbul tenggelam, sebuah nama terucap...

TORA

Jontor...

Rombongan motor geng Item Black melaju menjauh dengan kecepatan konstan.

78. INT. MARKAS WHITE COLOR, KANTOR - SIANG

KETUA WHITE COLOR (Ketua WC) dan LTB (Lelaki Tampang Bengis) sedang duduk santai ketika tiba-tiba pintu dibuka dari luar lalu WC #2 yang tampak panik masuk untuk menyampaikan berita. 

WC #2

BOS! ITEM BLACK NYERANG, BOS! MEREKA SUDAH LEWAT GERBANG!

Ketua WC dan LTB yang kaget langsung berdiri lalu berlari menuju pintu. 

79. EXT. MARKAS WHITE COLOR - SIANG

KETUA WC, LTB dan WC #2 keluar dari pintu kantor. Mereka kaget melihat beberapa MOTOR ITEM BLACK berkeliaran sambil menarik gas seolah memprovokasi, BRUM-BRUM-BRUUM! 

Anggota WHITE COLOR lain yang tampak tak berdaya melihat serangan IB, berlari dan berkumpul di dekat Ketua WC dan LTB. 

Tiba-tiba dari barisan belakang motor-motor IB, muncul motor yang dikendarai LJH (Lelaki Jaket Hitam) dan TEMAN LJH yang lalu berhenti di hadapan Ketua WC dan LTB. 

LJH

Mana ketua geng White Color?

KETUA WC

Gue! 

LJH

Gue datang ke sini untuk nuntut tanggung jawab atas kematian abang gue, Chocky Brumbrum! 

KETUA WC

Apa maksud, lo?! 

LJH

Kalian yang bunuh ketua geng Item Black di Hotel Mawar, kan?! NGAKU!

KETUA WC

Lo gak bisa nuduh orang sembarangan. Kita bisa perang gara-gara ini... 

LJH

Gue emang mau perang! 

KETUA WC

Buktiin dulu apa yang lo tuduhin! 

LJH memberi kode yang lalu motor IB #2 dan IB #3 yang membawa TORA dan AMING maju ke depan. 

LJH

Mereka yang akan ngebuktiin... 

Ketika sudah dekat, motor IB #2 dan IB #3 menurunkan Aming dan Tora. Tora tampak gelisah sambil merapatkan selangkangannya. 

TORA

(pelan ke Aming)

Kita mau ngapain sih, Ming? 

AMING

Lo diem aja, biar gue yang ngomong. 

Aming dihadapkan pada Ketua WC dan LTB. LTB tampak mengenali Aming.  

LTB

(ke Ketua WC)

Bos, dia buronan polisi yang ngebunuh di Hotel Mawar! 

AMING

Gue emang buronan polisi, tapi gue bukan pembunuh di Hotel Mawar karena pembunuhnya adalah... 

(menunjuk LTB)

Lo! Yang nyamar jadi Cleaning Service di Hotel Mawar... 

LTB

Lho? Gue emang kerja di sana... 

Teman LJH dan beberapa IB hendak maju untuk menangkap LTB, tapi beberapa WC maju untuk mencegah dan melindungi LTB. 

TORA

Bentar, bentar... 

(beat)

Gue mau pipis dulu ke belakang boleh nggak? 

LJH

(emosi)

Urusan kita belum selesai! Nggak boleh ada yang ninggalin tempat ini! 

TORA

(kecewa)

Cuma pipis aja, nanti gue balik ke sini... 

LJH

Kagak!

Ketua WC mulai bicara serius. 

KETUA WC

(ke Aming)

Lo punya bukti apa nuduh anak buah gue? 

Aming bicara dengan rasa percaya diri yang tinggi. 

AMING

Pembunuhan di Hotel Mawar yang korbannya adalah Chocky Brumbrum, ketua geng Item Black... yang saat itu sedang berduaan dengan Bu Didu, yang kemudian ikut menjadi korban... sudah direncanakan atas perintah Ketua Geng White Color yaitu lo...

(menunjuk Ketua WC)

WC #1 dan WC #2 emosi hendak menghajar Aming, IB-IB menghalangi mereka mendekati Aming. 

WC #1

Hati-hati kalo ngomong!

KETUA WC

Tenang! 

(ke Aming)

Lo jangan nuduh sembarangan, ya... ini fitnah! Gue nggak pernah nyuruh siapapun untuk bunuh siapapun. 

AMING

Trus, kenapa lo ngasih pujian sama Cleaning Service ini tadi siang? 

KETUA WC

Maksud, lo? 

AMING

Gue juga denger dan lihat lo ngasih dia hadiah uang, lalu lo juga ngasih dia bonus motor? 

KETUA WC

Kapan dan di mana lo denger itu? 

AMING

Tadi siang, gue dengar dari balik jendela. 

Aming menunjuk jendela kantor. 

WC #1

Oh, ternyata lo yang tadi main catur buta?! 

WC #2

Ternyata lo nguping?! 

AMING

Lebih tepatnya menyelidiki... 

KETUA WC

Oke, oke... lo dengar dan lihat gue ngasih pujian ke anak buah gue yang kerja jadi cleaning service di Hotel Mawar, trus ngasih hadiah uang dan motor... tapi lo nggak pernah dengar gue nyuruh dia ngebunuh, kan...? 

Aming diam, Ketua WC belum selesai. 

KETUA WC (CONT’D)

Gue kasih tahu ya, pujian, uang sama bonus motor yang gue kasih, itu adalah komisi dan hadiah karena anak buah gue ini udah ngebantuin gue ngejualin rumah warisan ortu gue... lo ngerti kan, maksudnya? 

Tiba-tiba Tora memprotes. 

TORA

(ke LJH)

Bos! Udah nggak kuat, nih... mau pipis... 

LJH

Nanti kalo urusan sudah selesai!

TORA

Kalo nggak, gue pipis di sini, nih... 

Tora hendak membuka seleting celananya. 

LJH

Rese banget sih, lo! Ya udah, sana!  

(ke IB #3 dan IB #4)

Anter! Jangan sampai kabur!

TORA

Aaaaa... 

Tiba-tiba Tora lari ke belakang gedung. IB #3 dan IB #4 panik lalu ikut lari mengejar. 

INTERCUT TO:

80. EXT. MARKAS WHITE COLOR, BELAKANG KANTOR - SIANG

TORA lari lalu berhenti di belakang kantor sambil buru-buru buka seleting celana dan pipis... 

TORA

Legaaaa... 

IB #3 dan IB #4 yang datang mengejar, merasa tenang melihat Tora yang mereka kira hendak kabur. 

BACK TO AMING: 

LTB membuka beberapa aplikasi di HP-nya. 

LTB

Ini bukti gue bantuin jual rumah bos gue... foto-foto... chat sama bos, chat sama pembeli... kopi sertifikat... nomor rekening untuk transfer uang muka... chat janjian ketemu di notaris, semuanya ada di HP gue... 

LTB memperlihatkan layar HP-nya pada Aming dan LJH. LJH mulai ragu pada tuduhan Aming.  

LJH

(ke Aming)

Bener kan, ini...?

AMING

(ragu)

Oh, mmh... iya, sih... 

LJH

Jadi...? 

AMING

Tapi gue punya satu bukti yang nggak bisa dibantah. 

(beat)

Video... 

Ketua WC dan LTB saling berpandangan sambil bertanya-tanya dalam hati. 

KETUA WC

Video apa?

LJH

Mana video-nya? 

AMING

(menunjuk LTB)

Dipegang cleaning service. Di flashdisk. Di gantungan kunci. 

LJH

Keluarin!

LTB merogoh saku celana lalu mengeluarkan serenteng kunci yang salah satu gantungannya berupa flashdisk. LTB dan Ketua WC tampak gugup. 

LTB

Ini...? 

KETUA WC

Oh, mmh... jangan, itu... 

AMING

(memotong)

Mereka gugup. Itu menandakan dugaan saya benar... 

KETUA WC

Tapi itu... 

LJH

(memotong)

Sini!

LJH merebut flashdisk dari LTB lalu memberikannya pada Teman LTH. 

LJH (CONT’D)

Lihat file videonya. 

Teman LTH memasukkan flashdisk ke HP-nya. 

TEMAN LJH

Ada satu file... 

LJH

Buka... 

Teman LJH membuka file video di HP-nya lalu memperlihatkan tayangannya pada semua orang. 

AMING

Ini adalah video rekaman CCTV lantai 3 Hotel Mawar sewaktu pembunuhan terjadi... 

ON PHONE: Terlihat di koridor hotel PEREMPUAN KEBAYA MERAH (PKB, 25 th) berdiri lalu mengetuk pintu. Pintu dibuka dari dalam, sebuah tangan muncul dari balik pintu lalu menarik PKB masuk ke kamar. Tak lama terlihat adegan PKB dan LELAKI BERMASKER (LB, 30 th) sedang bergumul di ranjang. 

Terdengar suara lenguhan AH-UH-AH-UH. 

LJH

(kesal/marah)

Ini siapa? Ini ngapain?! 

AMING

(gugup)

Kok gini, sih? 

KETUA WC

(malu-malu)

Itu bokep Kebaya Merah yang lagi viral... 

SEMUA WH

(menyoraki Aming)

Woooo...

Aming tampak panik, berusaha untuk mengalihkan perhatian semua orang. 

AMING

Eh, teman gue tadi ke mana, ya? 

BACK TO TORA: 

Tora yang baru selesai pipis mendengar keriuhan di kejauhan sana. 

SEMUA WH (O.S.)

(menyoraki Aming)

Woooo...

TORA

Apaan tuh? 

IB #3 dan IB #4 yang mengawal Tora melihat ke sumber suara. Tora mengambil kesempatan ini untuk mindik-mindik ke arah parkiran motor. 

BACK TO AMING: 

Aming tampak sedang menghiba pada LJH dan Ketua WC. 

AMING

Sori, kayaknya hasil penyelidikan gue, eh teman gue, Si Tora salah... 

(beat)

Ke mana ya, dia? Gue hajar juga tuh orang... 

(beat)

Tora! Tora! 

Aming berlari. 

LJH

KEJAAAR! 

KETUA WC

TANGKAAAP!

Semua IB dan Semua WC berlari mengejar Aming. Aming menambah kecepatan larinya menuju pintu gerbang sambil teriak panik. 

AMING

TORAAAA!

Tiba-tiba motor yang dikendarai TORA datang dari arah samping lalu ngepot di dekat Aming dan berhenti. 

TORA

Naik Ming!

Aming melompat ke boncengan motor Tora yang lalu melejitkan motornya menuju gerbang yang terbuka. 

81. EXT. JALAN DARI MARKAS WHITE COLOR - SIANG

MOTOR TORA yang dibonceng AMING melaju dengan kecepatan tinggi membelok ke jalan besar. 

TORA

Gimana di belakang, Ming?! Mereka ngejar nggak? 

AMING

Aman, Tor... 

Aming melihat ke belakang, tiba-tiba, dari belokan muncul PULUHAN MOTOR IB dan PULUHAN MOTOR WC yang kompak mengejar Motor Tora. 

AMING (CONT’D)

Tapi... 

TORA

Tapi apa, Ming? 

AMING

Tapi kayaknya lo musti tambah ngegas lagi, deh...

Tora penasaran, lalu melihat ke belakang, kaget. 

TORA

TIDAAAK! 

Tora melejitkan motornya, Aming terdorong ke belakang, tapi untung ia sudah pegang pinggang Tora. 


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar