Delta 08 : Resurrection
8. Kebenaran Yang Terungkap

78. INT. RUMAH BENNY - RUANG PRIBADI - SIANG

SERSAN BENNY "G 07" (26) terlihat sangat tegang ketika mengetahui bahwa SERSAN STEVEN G ANTHONY "G 03" (27) berhasil masuk membobol tempat tinggal dirinya.

Dia kemudian menghubungi JENDERAL (48) untuk memberitahukan sang JENDERAL (48) tentang kondisi rumahnya dan meminta izin meliburkan diri sejenak.

BENNY

Hallo Jenderal?

Intercut :

79. INT. MARKAS PUSAT - RUANG JENDERAL - SIANG

JENDERAL

Ada apa sersan, apa yang sebenarnya terjadi disana?

BENNY

Steven sudah tidak berada disini Jenderal, dia berhasil memasuki rumah saya Jenderal.

BENNY (CONT'D)

Saya izin berlibur sejenak Jenderal, karena harus mengurus keamanan rumah saya terlebih dahulu.

BENNY (CONT'D)

Saya perlu memeriksa semua hal yang mungkin saja hilang di ambil oleh Steven.

BENNY (CONT'D)

Maka dari itu, saya izin meliburkan diri untuk beberapa hari kedepan Jenderal.

JENDERAL

Baiklah kalau begitu, izin di berikan.

Kemudian BENNY (26) menutup telepon itu.

Cut To :

80. EXT. PARKIRAN BASEMEN - SIANG

SERSAN STEVEN G ANTHONY "G 03" (27) terlihat berada di parkiran basemen.

Basemen itu terletak tidak jauh dari rumah yang di tempati oleh SERSAN BENNY "G 07" (26).

STEVEN (27) terlihat memasuki sebuah mobil yang ada di parkiran basemen itu dengan membawa ransel yang berisi perlengkapannya.

Cut To :

81. INT. BASEMEN - MOBIL STEVEN - SIANG

Didalam mobilnya, STEVEN (27) mengeluarkan sebuah laptop.

STEVEN (27) mulai memantau pergerakan dari BENNY (26) terlihat semua yang dilakukan oleh BENNY (26) melalui CCTV yang sudah STEVEN (27) pasang di dalam rumah BENNY (26).

STEVEN (27) menggunakan headset agar dapat mendengar perbincangan dari BENNY (26) dengan menggunakan alat pendengar suara yang STEVEN (27) pasang di sela-sela sofa.

Cut To :

82. INT. RUMAH BENNY - RUANG TENGAH - SIANG

Dering telepon seluler milik BENNY (26).

Rupanya itu panggilan masuk dari sang KETUA (36) kelompok teroris.

BENNY

Hallo?

Intercut :

83. INT. RUANGAN KETUA TERORIS - SIANG

KETUA

Hallo Sersan, bagaimana tawaran tentang menjadi bagian dari sindikat saya?

KETUA (CONT'D)

Apakah kamu bersedia menerima tawaran itu?

BENNY

Tentu saja tidak teman.

BENNY (CONT'D)

Hubungan kita hanya sebatas sampai di tragedi itu.

BENNY (CONT'D)

Karena tidak mungkin saya memilih menjadi buronan negara.

BENNY (CONT'D)

Sebelumnya saya berterimakasih karena berkat anda, saya mendapatkan apa yang saya mau.

BENNY (CONT'D)

Saya juga berhasil membuat mereka pergi ke liang lahat dengan cepat.

KETUA

Luar biasa, ternyata memang benar dugaan saya.

KETUA (CONT'D)

Anda menjual informasi sekaligus menjual nyawa rekan-rekan anda hanya demi mendapatkan apa yang anda inginkan.

KETUA (CONT'D)

Hebat Sersan, anda cukup hebat dalam hal itu.

Cut To :

84. INT. BASEMEN - MOBIL STEVEN - SIANG

STEVEN (27) kaget mendengar apa yang di ucapkan oleh BENNY (26).

Dia merekam semua pembicaraan BENNY (26).

Raut wajah kesal di perlihatkan oleh STEVEN (27) dia tidak menyangka bahwa BENNY (26) melakukan semua itu.

Cut Back To :

85. INT. RUMAH BENNY - RUANG TENGAH - SIANG

BENNY

Cepat atau lambat, kalian akan tertangkap oleh negara karena sudah membuat beberapa orang kehilangan nyawa.

BENNY (CONT'D)

Sampai jumpa kembali teman.

BENNY (CONT'D)

Di pertemuan berikutnya bersiaplah untuk tertangkap.

BENNY (26) mematikan panggilan telepon itu.

Cut To :

86. INT. RUANGAN KETUA TERORIS - SIANG

KETUA

Rupanya dia ingin bermain-main denganku.

KETUA (CONT'D)

Kita lihat siapa yang akan menang Sersan.

BENNY (26) lagi-lagi melakukan penghianatan.

Dia berhianat kepada rekan-rekannya dari DELTA 08 hanya untuk mencapai ambisinya mendapatkan harta yang berlimpah dengan cepat.

Setelah mendapat penghianatan dari BENNY (26) sang ketua menghubungi STEVEN (27).

Sang KETUA memberitahu sebuah bukti dan memberikan STEVEN (27) bukti itu agar dia bisa memperbaiki nama baiknya dan juga membuat BENNY (26) tertangkap dan masuk kedalam penjara.

Sang KETUA (36) kemudian menelepon STEVEN (27).

KETUA

Hallo Sersan?

Intercut :

87. INT. BASEMEN - MOBIL STEVEN - SIANG

STEVEN

Hallo?

KETUA

Bagaimana kabarmu Sersan?

KETUA CONT'D

Semoga baik-baik saja bukan?

STEVEN

Untuk apa kau menghubungi ku?

KETUA

Ada hal penting yang perlu anda ketahui Sersan.

KETUA (CONT'D)

Sebenarnya pelaku yang berkhianat kepada Tim anda itu adalah Sersan Benny.

KETUA (CONT'D)

Dia rela menukar informasi hanya untuk beberapa rupiah Sersan.

STEVEN

Apa maksud dari perkataan mu?

KETUA

Semua akan menjadi jelas ketika anda melihat bukti sebuah rekaman video yang sudah saya siapkan di dalam flashdisk yang ada di penyimpanan kotak surat rumah anda di Sersan.

KETUA (CONT'D)

Sebaiknya anda segera melihat itu.

Tanpa pikir panjang, STEVEN (27) kemudian bergegas pergi menuju rumah miliknya

Cut To :

88. INT. RUANGAN KETUA TERORIS - SIANG

KETUA (O.S)

Rupanya rencanaku berjalan dengan lancar.

Cut To :

89. INT. RUMAH BENNY - RUANG PRIBADI - SIANG

BENNY

Sebaiknya untuk saat ini aku mencari cara agar bisa menangkap STEVEN terlebih dahulu.

BENNY (CONT'D)

Bagaimanapun, dia bisa menjadi penghalang bagi diriku.

Cut To :

90. EXT. RUMAH STEVEN - SORE

Ketika sampai di rumahnya, STEVEN (27) membuka kotak surat yang berada di depan rumahnya.

STEVEN (27) kemudian mendapatkan amplop coklat dari dalam kotak surat itu.

STEVEN (27) masuk kedalam rumahnya membawa tas dan juga amplop coklat tersebut.

Dengan di segel garis polisi, STEVEN (27) memasuki rumahnya itu.

Cut To :

91. INT. RUMAH STEVEN - RUANG TENGAH - SORE

STEVEN (27) mengeluarkan sebuah laptop.

STEVEN (27) membuka file yang ada di dalam flashdisk itu.

Rupanya file itu adalah video rekaman tentang penghianatan yang dilakukan oleh BENNY (26).

Rekaman itu merupakan rekaman asli, sedangkan yang diterima markas pusat merupakan hasil campur tangan editing.

STEVEN (27) sangat terkejut dan tidak menyangka bahwa ternyata intuisi nya selama ini benar.

Dengan amarah yang bergejolak, STEVEN (27) memutuskan untuk pergi menghampiri BENNY (26).

Dia membawa semua bukti-bukti tentang kejahatan BENNY (26).

Amarahnya begitu terlihat dari raut wajahnya yang menunjukkan bahwa dia sangat marah.

Cut To :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar