CARI MATI "Game Over Tuhan Yang Tentukan"
5. Chapter #5 AWAL MULA

INT. KAMAR ISMAIL - MORNING

Ismail menonton film kungfu di kamarnya sambil merebahkan badan. Ibu masuk ke kamar membawa bubur ayam untuk sarapan.

ENYAK 

Sarapan dulu Il

ISMAIL

Gak nafsu Nyak.

ENYAK 

Makan sedikit Il biar ada tenaga dikit lu.

ISMAIL

Percuma Nyak, entar bakal mati juga.

ENYAK 

Hus, gak boleh ngomong gitu. 

Hidup mati ditangan Allah. 

Lu kudu semangat Il, jangan lemah kayak gitu. 

Lu Satu- satunya anak Enyak. 

Gue gak tega kalo lu kenapa- napa. 

Enyak masih kepengen nikahin elu, punya cucu. 

Biar almarhum Babeh lu juga senang disana.

ISMAIL

Biar entar Mail senangin Babeh di surga aja Nyak.

ENYAK 

Ya elah Il, lu kalo udah disana mana bisa lagi gitu. 

Kite kalo mau masuk surga ya kudu berbuat baik di dunia. Udeh lu gak usah mikir yang aneh- aneh, selagi dikasih waktu lu bikin baik aja. 

Pasrahin diri, biar Allah yang bekerja sama hidup lu (menangis)

ISMAIL

(Memeluk Enyak) 

Maafin Mail Nyak belum bisa kasih Enyak bahagia.

ENYAK 

Kebahagian elu, kebahagian Enyak Il.

Suasana haru meliputi Enyak dan Ismail. Airmata meghiasi pagi itu. Suasana haru dipecah karena suara ketukan pintu dari luar rumah.

BORIS

(VO)

Spada.... Siapa yang Duda, ehhh

ENYAK 

Siapa tuh Il

Mereka melepaskan pelukan dan berusaha mendengar dengan jels suara seseorang di luar rumah. Ismail hanya terdiam bingung dan akhirnya keduanya turun. 

CUT TO-

EXT. INT. DEPAN RUMAH ENYAK- RUANG TAMU RUMAH ENYAK- CONTINUOUS

Diluar rumah Enyak ada banyak orang berkumpul. Muka mereka seram- seram. Enyak dan Ismail berjalan pelan- pelan, mengindik- indik.

ENYAK 

Biar Enyak bukain

ISMAIL

Jangan Nyak, biar Mail aja.

Ismail membuka pintu perlahan. Terlihat sepuluh orang bermuka garang dan seorang pria kurus dibelakang mereka.

ISMAIL

(Membuka pintu perlahan)

(Gugup) 

Ya Bang.

Tiga orang berbadan Besar memperlihatkan muka garang mereka. Ismail dan Enyak resah melihat sekumpulan orang tersebut. Seketika Boris, seorang pria kurus masuk membelah barikade tiga orang berbadan besar itu dan muncul di depan pintu. Boris mendorong pintu Ismail.

BORIS

Bang Ismail 

(Mencium tangan sambil membungkuk)

Serempak sepuluh orang preman ikut membungkuk.

SEPULUH PREMAN

Bang Ismail

Ismail semakin kebingungan melihat para pria garang membungkuk sambil menyebutkan namanya.

ISMAIL

Aduh, ada apa ini Bang?

ENYAK 

Lahhh, nape pada bungkuk semua Il?

BORIS

Bang Mail, kami membawa sedikit hadiah perkenalan.

Empat orang bertubuh besar membawa bingkisan dan maju tepat didepan Ismail.

ENYAK 

Lah, ini napa kaya lamaran Il.

BORIS

Boleh kami masuk Bang Mail.

ENYAK 

Silakan, silakan Nak.

ISMAIL

(Berbisik) 

Lah Nyak, Kok disuruh masuk. Kita gak tau mereka siapa dan mau ngapain.

ENYAK 

(Berbisik) 

Kalo die bawa bungkusan pasti maksudnya baek lah Il.

Boris masuk dan empat orang anak buahnya meletakan bingkisan di meja. 

ENYAK 

Silakan duduk, Nak....

BORIS

Boris Bu, Boris D’Caprio

ENYAK 

Oh iya, nak Boris Cabo

ISMAIL

D’Caprio Mak.

ENYAK 

Iye, biar cepet aja.

Boris masuk dan duduk di ruang tamu. Enyak dan Ismail pun ikut duduk bersama Boris. Keempat anak buah Boris berdiri mematung.

ISMAIL

Jadi apa maksud kedatangan Bang Boris kesini.

BORIS

Boris saja Bang, gak usah pake Bang, Bang.

ISMAIL

Oh iya, Boris aja.

BORIS

Ahhh... Jadi maksud kedatangan kami kemari adalah ingin mengangkat Bang Ismail Sabeni jadi Ketua Genk kami. Semoga Bang Mail bersedia.

ISMAIL

Hah?? Ketua Genk?? Kenapa saya Bang, eh Boris aja.

BORIS

Kami sudah melihat kehebatan Bang Mail mengalahkan Bang Brewok. Kami ingin mengganti Bang Brewok dengan Bang Mail karena kami malu punya ketua cemen kayak gitu, tul kan pren (melihat ke para preman).

SEPULUH PREMAN

YA, KAMI MALU!

ISMAIL

Wah Bang, kayaknya saya gak segitu hebatnya Bang, eh Boris. Cuma lagi beruntung aja.

BORIS

Wah, beruntung saja gitu, apalagi sudah serius, lebih hebat lagi pasti Bang Mail.

ISMAIL

Iya, Boris, mungkin dipikirkan lagi pilihan Boris dan teman- teman.

BORIS

Keputusan kami sudah bulat. 

Menurut ramalan memang Bang Mail cocok untuk menjadi pemimpin kami.

ISMAIL

Tapi Boris, saya....

BORIS

(Seketika beranjak dari tempat duduk dan menyembah dilantai)

Kami mohon, terimalah tawaran kami.

Sepuluh preman pun ikut menyembah ala jepang.

SEPULUH PREMAN

Terimalah penawaran kami.

ENYAK 

Waduh Il, pada sujud semua.

Ismail merasa risih karena mereka menyembah Ismail.

ISMAIL

Duh Boris, jangan gini....

BORIS

Kami akan terus sujud sampai Bang Mail menerima.

Enyak menghampiri Boris dan meminta untuk menghentikan aksi sembahnya.

ENYAK 

Duh, nak, ayo diri, jangan gitu.

Boris tak menghiraukan Enyak dan terus bertahan menyembah Ismail.

BORIS

(Menangis) 

Tidak Mak, kami tidak akan berhenti sampai Bang Mail bilang, aku sih yes.

ENYAK 

Duh Il udah iyain aja, gak enak diliatin tetangga lu disembah- sembahin orang, pamali.

Ismail terdiam ragu. Bingung ingin berbuat apa. Enyak meradang dan memaki Ismail.

ENYAK 

Il! Budek lu ye, buruan iyain.

Ismail terdesak dan mengikuti saran Enyak.

ISMAIL

Iya, iya, saya terima.

Boris berdiri diikuti sepuluh preman. Wajahnya sumringah. Boris kembali menunduk kembali. 

BORIS

Terimakasih Ketua.

SEPULUH PREMAN

Terimakasih Ketua.

Ismail tak bisa berbuat apa- apa, hanya terdiam bingung melihat kejadian aneh tersebut.

INT. MARKAS BORIS- DAY

Sebuah mobil sedan hitam berhenti didepan pintu. Ismail turun dari mobil dan masuk kedalam rumah markas Boris. Sekumpulan orang berpakaian hitam berbaris seperti pagar bagus. Ismail melangkah diantara mereka.

BORIS

Selamat datang Bang Mail. 

(Berteriak ala komandan upacara) 

Beri hormaaattt!!

SELURUH ANGGOTA GENK

(Menunduk ala jepang) 

Selamat datang Ketua!

Ismail berjalan masuk dan semua anggota Genk mencium tangan Ismail.

ISMAIL

Terimakasih.... Terimakasih.

BORIS

Biar aku antar ke ruangan Bang Mail.

Boris mengantarkan Ismail keruangannya.

BORIS

(Membuka pintu) 

Nah ini ruangan Bang Mail.

Ismail terkagum- kagum melihat ruangan yang besar dan mewah. Mata Mail tertuju sebuah televisi besar dengan perangkatan game yang lengkap.

ISMAIL

Wahhhh.... Gede bangettt.... PS 5. 

Ini buat saya Boris?

BORIS

Semua yang ada ditempat ini punya Bang Mail semuanya.

Ismail terkagum- kagum dan menuju tempat duduknya.

ISMAIL

Wahhh.... Empuk banget. 

Jadi gini rasanya jadi Bos.

Ismail memutar- mutar bangku kerjanya sambil tersenyum senang. Bagaikan putaran nasib semua tempat ikut berputar dan dipenuhi oleh warna- warna bahagia.

INT. KANTOR ISMAIL- MORNING

Jam sudah menunjukan pukul sembilan dan Ismail belum juga datang ke kantor. 

ARIF

You es men, Mail gemboy mana? 

Kok udah jam sembilan belum datang?

USMAN

Wah, gak tau Pak.

ARIF

Kamu kan tetanggaan, kok gak tau sih.

USMAN

Udah pindah rumah dia Pak.

Ismail nampak masuk ke kantor dengan pakaian yang mewah.

ARIF

Nah, datang juga nih si gemboy.

Ismail berjalan dengan Penuh percaya diri. Tuti dan Sekar terpesona dengan penampilan baru Ismail. Mereka segera berbisik- bisik centil. Melihat Hal tersebut Arif terbakar cemburu dan segera masuk ke ruangannya mengambil tumpukan map. Ismail duduk diruangannya dan membereskan barang- barang di mejanya dan memasukannya kedalam kardus.

ARIF

Selamat pagi Gemboy, ini sarapan hangat buat kamu. (Memberikan tumpukan map). 

Sebelum makan siang harus selesai.

Ismail hanya tertawa melihat Arif dan tetap membereskan mejanya. Arif Semakin marah melihat respon Ismail. 

ARIF

Heh Gemboy. Lu udah bosen kerja. 

Jangan lu pikir pake baju bagus, gaya lu udah kayak bos ya.

Arif membuang kardus Ismail, semua barang Ismail berserakan dilantai. Mehana amarah, Ismail menghampiri Arif.

ISMAIL

Ambil.

ARIF

Apa lu bilang?! Lu pikir gue takut sama lu Gemboy.

ISMAIL

Ambil!

ARIF

Heh, lu itu budak gue! Gue pecat baru nyaho lu!

Ismail mengambil tumpukan map dan melemparkan kebadan Arif.

ISMAIL

Ambil!!!

ARIF

Ehhh... kurang ajar, cari mati lu!

Arif memukul Ismail dan ditahan olehnya. Sambil memelintir tangan Arif. Security dipanggil Arif.

ARIF

Security!! Security!!

Dua orang security masuk.

ARIF

Tangkap orang ini!

Ismail hanya memandang sangar kedua security.

SECURITY 1

Bang Mail

Ismail kembali memelintir Arif dan hendak memukul Arif, seketika Usman menghentikan.

USMAN

Il.... Udah Il.... Istighfar… Istighfar

Ismail menghentikan dan menyentil hidung Arif dan membuat Arif kesakitan. Ismail kembali mendekati dan Arif ketakutan.

ISMAIL

Gue keluar.

USMAN

Il udah Il, pulang aja lu, biar gue yang beresin meja lu.

Ismail tersenyum kepada Usman.

ISMAIL

Lu emang sahabat gue.

Usman hanya mengangguk. Ismail berjalan keluar dengan gembira. Tuti dan Sekar tersenyum centil sambil melambaikan tangan manja.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar