Breath & Brave (Script)
3. Babak 3: Pandemi

Adegan 1

Set: Rumah-Pagi

(Rina membuka mata, langsung melihat Citraloka yang sedang tersenyum sambil memiringkan kepalanya. Rina bangun seraya membuka alat pembantu napas ketika tidur. Dia menghirup udara dan tersenyum ke arah ibunya.)

CITRALOKA

(Memasangkan slang oksigen portable ke Rina)

Selamat pagi, Sayang.

RINA GAYATRI

(Menghirup oksigen lalu tersenyum)

Selamat pagi, Ibu.

CITRALOKA

(Membelai rambut Rina)

Sudah hampir satu minggu lho kamu absen.

RINA GAYATRI

Mungkin satu minggu tambahan lagi, Bu.

CITRALOKA

(Menghela napas dan berusaha terlihat sabar)

Sayang, kamu harus ke sekolah, Nak. Ibu yakin kamu cukup kuat dan sehat untuk melakukan aktivitas.

RINA GAYATRI

(Menatap sendu ibunya)

Aku yang tidak yakin, Bu.

CITRALOKA

(Berdiri dari tempat tidur)

Ibu sudah kehabisan alasan.

RINA GAYATRI

(Memelas)

Kumohon, Bu. Aku belum siap. Aku tidak siap dengan penampilanku seperti ini.

CITRALOKA

(Memperhatikan Rina dengan saksama)

Sayang... Kamu cantik, kamu enak dipandang meski pakai alat itu.

RINA GAYATRI

Bu, aku tidak butuh cantik. Aku hanya... hanya belum siap. Aku butuh waktu untuk menerima diriku. Diriku yang... pesakitan ini.

CITRALOKA

(Berkaca-kaca)

Sayang, ibu mengerti. Jangan mengasihani diri. Dan akan ibu berikan waktu lagi untukmu.

(Rina tersenyum seakan mengucapkan terima kasih dari matanya)

Ibu dan ayah sebentar lagi ke kantor. Kakakmu kuliah pagi. Jadi, nggak apa-apa kamu di rumah sendiran?

RINA GAYATRI

Ya... tidak apa, Bu.

CITRALOKA

Kalau ada apa-apa, hubungi ibu atau ayah atau kakakmu, ya. Harus!

Adegan 2

Set: Rumah-Pagi menuju siang

(Bagi Rina, sendirian di rumah adalah pesta. Ya, dia memang mengadakan pesta seorang diri. Dengan gesit—meski membuatnya terbatuk—Rina membawa beberapa makanan dan minuman ke kamarnya. Lalu, setelah mengunci pintu kamar, Rina duduk di atas karpet dan menyalakan TV.

Rina menonton film sambil ngemil. Kemudian, film berakhir dengan bahagia dan inilah pesta utamanya.

Rina merasa kesepian, lalu menangis, menjerit dan kehabisan napas.)

RINA GAYATRI

(Monolog)

Setelah dengan sok keren harus tampak baik-baik saja, inilah akhirnya. Aku mendapatkan celah itu. Celah untuk meratapi diriku. Celah untuk menangisi segalanya. Dan menyadarkan diri bahwa aku memang menyedihkan.

Adegan 3

Set: Rumah-Sore

(Rina terbangun di atas karpet. Toples-toples kaca dan botol minuman sudah habis isinya. Pesta telah berakhir. Dengan terhuyung, Rina memasang lagi kanul oksigen dan menghirupnya dalam-dalam.

Setelah mandi, sekarang Rina duduk di meja komputer. Dia enggan menggambar atau melanjutkan episode webtoon-nya, jadi, Rina memutuskan untuk membaca komentar-komentar untuk karyanya di Kwikku.

Puas membaca komentar yang bikin berseri, Rina melihat siapa saja yang mengikuti akun dirinya. Lalu dia mengikuti balik akun-akun itu. Kemudian, Rina membuka pesan.)

PESAN DI KWIKKU

rinoadi: Hai, maaf jika tidak sopan. Bilang saja aku ini penggemar karya kartunmu. Jadi, aku hanya ingin menyampaikan dengan lebih privat kalau aku memang menyukai karya-karyamu. Jika ada kartu member penggemarmu, aku mau pesan satu. Terus berkarya, Rina! Aku selalu menunggu kelanjutan episodenya!

(Rina terbelalak. Dengan cepat, kursornya dia seret ke foto profil Rino dan melihat fotonya lekat-lekat. Rino itu cowok ganteng. Baik dilihat dari foto maupun aslinya. Jantung Rina berdebar dan dia menggeleng tidak percaya kalau Rino menulis novel di Kwikku.)

PESAN DI KWIKKU

rinagayatri: Hai juga, Rino. Lo sopan banget, ya. Dan terima kasih atas pujian berlebihannya :)

rinoadi: Oke... gue juga ngerasa canggung, tapi gue harus membuat lo terkesan dengan perkenalan ini :v

rinagayatri: Yeah, lo udah berhasil buat gue terkesan.

rinoadi: Jika gue keterlaluan sopan, gue mau sedikit tidak sopan.

rinagayatri: Dan tidak sopannya adalah?

rinoadi: Boleh minta nomor WhatsApp?

(Rina nyaris menjerit keras, tapi tidak jadi karena melihat Adam sedang terengah-engah di ambang pintu kamar Rina.)

SINYO ADAM

(Berbicara sambil terengah-engah)

Idih... lo... lo kenapa merah gitu?

RINA GAYATRI

(Tersipu malu)

Apa? Enggak. Lo coba ngapain megap-megap gitu? Mau minta oksigen ke gue, hah?

SINYO ADAM

Indonesia... Indonesia...

RINA GAYATRI

Ada apa dengan Indonesia? Udah jadi negara maju? Atau menang piala dunia?

SINYO ADAM

Indonesia... itu... si corona udah masuk Indonesia.

RINA GAYATRI

Apa? Apa ini mengerikan?

SINYO ADAM

(Menggeleng-geleng)

Entahlah... tapi gue rasa, tuh virus bakal meguasai dunia. Bakal jadi pandemi.

RINA GAYATRI

Ya! ini mengerikan.

(Rina menghirup dalam-dalam oksigen)

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar