Between two options
4. SCENE 15 - 18
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

MONTAGE :

15. INT. RUANGAN REVAN - PT. ADIGUNA WIJAYA - SIANG

Revan sedang mengetik di laptop miliknya. Revan terlihat fokus.

SFX. DERING TELEPON MILIK REVAN

REVAN

Siapa sih yang telepon jam segini?

Revan mengambil ponselnya yang ada di sebelah laptop.

CU. LAYAR PONSEL MENUNJUKKAN PANGGILAN DARI FARHAN

REVAN

Mau ngapain lagi sih anak ini?

Revan menjawab panggilan Farhan.

REVAN

Kenapa!?

FARHAN (OS)

Santai dong bro, ngegas banget kayaknya.

REVAN

Lagian lu belum cukup ketemu gue di lobby kantor, sekarang menelepon lagi?

FARHAN (OS)

(tertawa kecil)

REVAN

Malah ketawa lagi.

FARHAN (OS)

Sorry sorry, ini gue mau ajak lo buat meeting hari ini.

REVAN

Meeting apa? Dimana?

FARHAN (OS)

Meeting biasa saja sih. (CONT'D)
Di cafe, ajak Nayla juga.

REVAN

Itu mah gue disuruh jadi nyamuk diantara lo sama Nayla.

FARHAN (OS)

Itu lo paham. (CONT'D)
Udah ya gue tunggu. Hati-hati bawa cewek gue jangan sampai lecet, bye.

REVAN

Hal...

SFX. SUARA PANGGILAN TERPUTUS

REVAN

Begini banget nasib direktur jomlo.

Revan mengambil tas kerjanya lalu keluar dari ruangannya.

16. INT. RUANGAN KARYAWAN - PT. ADIGUNA WIJAYA - SIANG

Revan berjalan menuju meja Nayla. Nayla sedang mengerjakan tugas dengan fokus.

REVAN

Nayla.

Nayla menoleh dan melihat Revan.

NAYLA

Iya pak, ada yang bisa saya bantu?

REVAN

Kamu ikut saya meeting sekarang.

NAYLA

Meeting? Bukannya kalau meeting diluar bapak sama sekretaris bapak?

REVAN

Sudah ikut saja, ini perintah dari Farhan.

NAYLA

Farhan?

REVAN

Iya, udah saya tunggu kamu di lobby.

NAYLA

Tapi pak...

Revan sudah berjalan terlebih dahulu.

NADIRA

Sudah sana buruan, nanti pak Revan marah.

NAYLA

Yaudah gue jalan ya, bye.

NADIRA

Bye, hati-hati.

Nayla menyusul Revan ke lobby.

CUT TO :

17. INT. RUANGAN DOKTER ANISA - RUMAH SAKIT SYDNEY - SORE

dr. ANISA

Silahkan duduk.

Vina dan Raisa duduk di depan dokter Anisa. Dokter Anisa sedang membaca rekam medis milik Raisa. Vina dan Raisa menunggu dengan cemas.

dr. ANISA

Dari hasil rekam medis yang saya baca, sebenarnya cuci darah yang kamu lakukan tidak menunjukkan perubahan apapun.

VINA

Maksudnya dok?

dr. ANISA

Begini Bu Vina, gagal ginjal yang dialami Raisa ini sudah kronis. (CONT'D)
Memang, pengobatan yang harus dilakukan adalah cuci darah. (CONT'D)
Tapi, cuci darah tidak menyembuhkan seratus persen, bu. (CONT'D)
Satu-satunya cara agar fungsi ginjal dari Raisa kembali normal adalah dengan transplantasi.

RAISA

Apa itu memang satu-satunya jalan, dok?

dr. ANISA

Raisa, kamu sudah tiga tahun menjalani cuci darah. (CONT'D)
Namun, tidak ada perkembangan yang signifikan meskipun saya sudah menambah jadwal cuci darah kamu. (CONT'D)
Transplantasi adalah jalan terbaik, meskipun saya tahu untuk menjalani itu tidak mudah.

VINA

Sayang, ikuti apa kata dokter ya. (CONT'D)
Tante mohon.

Raisa terlihat berpikir.

RAISA

Saya akan melakukan transplantasi jika itu dalam keadaan yang mendesak, dok.

VINA

Tapi, Rai...

dr. ANISA

Bu Vina, sudah jangan dipaksa. (CONT'D)
Baiklah, jika itu yang kamu mau. (CONT'D)
Tapi, kamu harus janji sama saya jangan melewati satu kali saja jadwal cuci darah kamu.

RAISA

Saya janji.

CUT TO :

18. INT. CAFE MELATI - JAKARTA - SIANG

Farhan sudah lebih dulu sampai. Ia duduk di meja nomor sepuluh.

FARHAN

Mbak, menunya.

Pelayan cafe menghampiri Farhan dan memberikan buku menu.

PELAYAN CAFE

Mau apa pesan, mas?

FARHAN

Saya mau pesan machalatte satu, cappucino latte satu, sama milk tea nya satu ya.

Pelayan cafe terlihat mencatat pesanan Farhan.

PELAYAN CAFE

Saya ulangi ya mas, machalatte satu, cappucino latte satu, milk tea satu. (CONT'D)
Ada lagi yang mau dipesan mas?

FARHAN

Itu saja dulu mbak.

PELAYAN CAFE

Baik, kalau begitu ditunggu sebentar ya mas.

FARHAN

Oke.

Pelayan cafe berlalu. Farhan memainkan ponselnya.

FARHAN

Revan sama Nayla kemana ya, kok belum sampai?

Tak lama, Revan dan Nayla datang.

REVAN

Hai, bro.

FARHAN

Akhirnya, sampai juga. (CONT'D)
Duduk dulu, kamu duduk sini Nay. (menepuk kursi sebelahnya)

Revan dan Nayla lalu duduk. Farhan menyempatkan mencium kening Nayla.

REVAN

Kita mau meeting loh ya, bukan buat pacaran.

FARHAN

Iri bilang bos, makanya cari pacar sana supaya gak jadi nyamuk terus.

REVAN

Terus aja terus, Han. (CONT'D)
Udah ah, lo mau bahas apa di meeting kali ini?

Farhan berubah serius. Ia mengambil berkas dari tas kerjanya.

FARHAN

Gue mau bahas soal kerjasama kita tentang proyek di Bandung.

REVAN

Jadi gimana?

FARHAN

Jadi begini...

SFX. SUARA ADZAN DZUHUR

REVAN

Sudah adzan Han, gue sama Nayla shalat dulu. (CONT'D)
Nanti kita lanjut lagi.

FARHAN

Iya silahkan, gue tunggu disini.

NAYLA

Aku tinggal sebentar ya.

FARHAN

Iya.

REVAN

Ayo, Nay.

Nayla dan Revan menuju musholla disamping cafe.

FARHAN (VO)

Andai kita tidak berbeda, mungkin aku yang akan ajak kamu untuk shalat, Nay.
(beat)
Aku harap kamu masih mau bertahan dengan semua perbedaan ini.

Pesanan Farhan sampai. Farhan memilih untuk meminum minumannya dan membaca berkas rapatnya.

CUT TO :


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar