Bagaimana Aku Bertemu Denganmu
6. Adegan 6

INT. KAMAR KOST — MALAM

Aku dan penjaga minimarket 2 berada di dalam kost. Penjaga minimarket duduk di tempat tidur, aku duduk di karpet di bawah tempat tidur. Ada backsound khusus.

AKU
(terdiam)
PENJAGA MINIMARKET 2
Nah, sekarang kau bisa menanyakan apapun. Aku akan memberimu waktu 6 menit.
AKU
Kenapa 6 menit?
PENJAGA MINIMARKET 2
Kau yakin itu pertanyaan pertamamu?
AKU
(mengangguk)
PENJAGA MINIMARKET 2
Aku memilih angka acak dari 1 sampai 10. 1-4 rasanya terlalu sedikit, 5 dan 10 terlalu pasaran, 7 dan 8 bukan angka kesukaanku, tersisa 6 dan 9 dan karena sepertinya waktuku hanya sedikit jadi aku pilih 6.
AKU
Bukankah itu bukan memilih acak?
PENJAGA MINIMARKET 2
(mengelengkan kepala)
Kau serius menanyakan itu?
AKU
Aku tidak tahu apa yang harus aku tanyakan. Aku tadi hanya menebak saja jika itu noda darah, tetapi reaksimu yang terlalu berlebihan membuat otakku yakin jika itu memang darah. Lalu, jika aku tanya tentang noda darah itu hanya ada 2 kemungkinan, kau akan membunuhku karena aku tau terlalu banyak atau polisi akan mengintrogasi bahkan menangkapku karena aku terlihat mencurigakan. Aku rasa hidupku akan berakhir dalam 6 menit ini jadi tak ada gunanya aku bertanya atau berusaha melakukan sesuatu.
PENJAGA MINIMARKET 2
Oh, kau ternyata benar-benar memikirkannya?
(dia turun dan duduk berhadap-hadapan dengan aku)
AKU
Apa yang sedang kau rencanakan sekarang?
(menggeser duduknya untuk menjauh dari penjaga minimarket 2)
PENJAGA MINIMARKET 2
Okay, jika kau tidak ingin bertanya. Aku tetap akan menjelaskan padamu apa yang terjadi. Aku membunuh..
(menompangkan wajahnya ke tangannya)
AKU
(melemparkan tasnya ke wajah penjaga minimarket)
PENJAGA MINIMARKET 2
Tas ini bukan barang untuk dilempar. Kau tau aku bisa membunuhmu dan kau tetap berusaha membuatku kesal. Apakah kau selalu begini?
AKU
Aku yang seperti apa?
PENJAGA MINIMARKET 2
Kau orang yang bahkan tidak menangis ketakutan ketika melihat pembunuh dan bisa berbicara santai dengan seorang pembunuh, kau yang seperti dirimu ini.
AKU
Aku tidak tahu, aku tidak pernah bertemu pembunuh sebelumnya. Dan, aku tak ingin mendengar penjelasanmu dan kau masih berbicara. Jadi, apa yang aku lakukan tentu masuk akal bukan?
(berhenti sejenak)
Jika kau ingin membunuhku untuk menghilangkan bukti, kau bisa lakukan sekarang. Aku hanya punya satu permintaan, jangan rusak tubuh dan wajahku, aku tak ingin orang tuaku melihat anaknya mati mengenaskan.
(berdiri)
PENJAGA MINIMARKET 2
(menarik tangan Aku)
Apa yang kau lakukan?
AKU
(masih berdiri dan menoleh ke penjaga minimarket 2)
Aku hanya ingin minum. Kau tak lihat aku berkeringat seperti ini hanya karena ketakutan dan berpikir. Kau juga mau?
PENJAGA MINIMARKET 2
(melepaskan tangan Aku)
Jadi kau benar-benar ketakutan, aku tahu kau berkeringat dan berdebar tapi wajahmu tak menunjukkan itu. Kau orang yang dingin tanpa ekspresi, apakah pernah ada orang yang pernah mengatakan itu padamu?
AKU
Aku tak ingin mendengar itu dari seorang pembunuh yang masih bisa bicara santai setelah mencabut nyawa. Dan ya, tentu saja aku ketakutan, tak pernah terbayang dalam hidupku akan menemui dan berbicara dengan pembunuh.
(mengambil 2 gelas berisi air dan memberikan 1 gelas berisi air ke penjaga minimarket 2 dan minum gelas satunya)
PENJAGA MINIMARKET 2
Aku selalu bertemu pembunuh setiap hari, aku tidak pernah ketakutan.
AKU
(menghabiskan minumannya dalam sekali teguk)
Ha-ha-ha, sungguh lelucon yang sangat lucu (berbaring di tempat tidur dan bernada sarkas)
PENJAGA MINIMARKET 2
Aku masih tidak percaya kau ketakutan. Mana ada orang yang akan berbicara sesantai ini dengan seorang pembunuh.
AKU
Sebelum kau ingin membunuhku, aku bahkan ingin membunuh diriku sendiri. Walaupun suatu suara dalam kepalaku membuatku ragu dan malu untuk melakukan itu.
(berhenti sejenak)
Mungkin sebenarnya bertemu denganmu adalah hal yang baik untukku. Membunuh diriku bukan menjadi pilihan, dan membuatmu membunuhku akan membuatku mencapai tujuanku tanpa membuat aku merasa bersalah padanya. Dan seperti waktu 6 menit yang kau berikan sudah habis.
(memejamkan matanya dan menaruh tangannya di perutnya)
Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar