ANTARASA
11. CHAPTER#11 - 2 MIMPI

162.INT. KANTOR PENERBIT BUKU . LORONG . DAY

Kita mengikuti Tiara dengan membawa naskah film. Pemain band mengikuti dibelakangnya. Anggun menyapa dari meja kerjanya.

Tiara dan band memasuki ruang meeting.

CUT TO:

163.INT. KANTOR PENERBIT BUKU . RUANG MEETING . DAY

Banyak pemain film sudah menunggu di ruang meeting. Mereka membaca naskah film. Mereka melempar senyum ketika Tiara memasuki ruang meeting. Ibu Nirina duduk sambil membaca naskah film.

TIARA

Selamat pagi semua

SEMUA

Pagi....

Ruang meeting terasa penuh dengan semangat.

IBU NISRINA

Mari kita mulai....

Reading pertama kita..

ASTRADA

Baik....

Untuk semuanya, minta perhatian terlebih dahulu.

Kita akan memulai dengan membaca naskah film ini,

scene demi scene...

kita baca keseluruhan.

Tiara menatap wajah satu per satu. Anggun datang dan memberikan naskah film untuk Tiara.

TIARA

Bolehkah saya bercerita sedikit ?

IBU NISRINA

Silahkan Ra....

TIARA

Terima kasih untuk semua yang hadir pagi ini.

Naskah film ini diangkat dari sebuah kisah nyata,

oleh karena itu.....

Kita akan berjuang dengan menggunakan naluri masing - masing..

PEMAIN BAND AS CITRA

Jujur, gue baru kali ini mendapatkan naskah film yang luar biasa..

Terima kasih udah dikasih kesempatan bermain menjadi Citra.

TIARA

Loe gak cuma main disini, biarin aja Citra hidup di diri loe.

(beat)

izinin aja, Citra masuk ke diri loe dan bermain dengan raga loe..

ANGGUN

Apa itu yang disebut naluri Ra ???

TIARA

Iya, sebab naluri bisa keluar karena...

dia dibebaskan buat tidak menjadi orang lain..

Dan....satu hal.

Jangan pernah pura - pura mau menjadi orang lain..

Semua menatap Tiara penuh dengan kagum. Wajah Tiara memberikan kode kepada astrada untuk membacakan naskah.

ASTRADA

Kita buka halaman pertama..

SCENE 1.....

CUT TO:

164.EXT. STUDIO BAND . HALAMAN . DAY

Crew film sibuk bekerja. Membawa lampu, mendirikan tenda dan yang lain berlalu lalang di halaman studio band.

ASTRADA (V.O.)

Exterior, studio band , halaman, day.

Terlihat crew film sibuk bekerja.

Membawa lampu,

mendirikan tenda dan crew lain

berlalu lalang di depan halaman studio band.

Ruang make up penuh dengan peralatan make up. Pemain ( Citra ) sedang menatap dirinya di depan cermin.

ASTRADA (V.O.)

Citra menatap dirinya di depan cermin.

Crew film terdengar sibuk melalui suara HT nya.

Tiara menuruni mobilnya bersama Anggun, Anggun membawa sebuah naskah film, cover bertuliskan ANTARASA 2, written & director by. Mutiara Putri Pravana.

Mereka berjalan menuju lokasi suting. Wajah mereka tegas memandang tenda sutradara. Astrada menghampirinya dan mengucapkan salam.

ASTRADA

Selamat pagi..

TIARA

Pagi... jaga kesehatan loe

Astrada tersenyum dan melangkah menuju halaman studio. Kamera sudah siap di halaman studio. Crew film masih sibuk dengan pekerjaannya.

CUT TO:

165.INT. HALAMAN STUDIO . TENDA SUTRADARA . DAY

Tiara duduk dan memperhatikan monitornya. Crew film masuk membawakan makanan dan minuman Tiara.

DISSOLVE TO:

166.EXT. STUDIO BAND . HALAMAN . DAY

Crew film berlari memberikan asap dan memenuhi depan halaman studio. Crew lainnya membawa pemain film memasuki halaman studio dan berdiri di depan kamera. Suara HT mulai berbunyi penuh semangat.

ASTRADA

Standby...

(teriak)

Slate in...

Kamera & sound !!!!

CAMERA CREW

Camera roll

SOUND CREW

Sound roll

CLAPPER

Slate 1, Scene 1, shot 1, take 1

ASTRADA

Silent....please...

An....action !!!!!

Terlihat pemain ( Citra ) berjalan dengan tergesa - gesa dan berhenti di depan studio band. Salah satu pemain muncul dari sisi samping tembok dan mengagetkan pemain ( Citra )

DISSOLVE TO:

167.INT. HALAMAN STUDIO . TENDA SUTRADARA . DAY

Tiara melihat adegan di depan monitornya. Anggun duduk memperhatikan Tiara. Tiara mengambil HT nya.

TIARA

Cut...!!!!!

Check file !!!

CUT TO:

168.INT. STUDIO BAND . STUDIO UTAMA . DAY

Pemain band memainkan alat musiknya. Pemain ( Citra ) bernyanyi penuh semangat. Kamera mengikuti pergerakan wajah setiap pemain band.

DISSOLVE TO:

169.INT. HALAMAN STUDIO . TENDA SUTRADARA . DAY

Tiara memperhatikan monitornya. Anggun dan Tiara menikmati lagu yang dibawakan band itu. Fotografer memasuki tenda sutradara dan mengambil foto Tiara dan Anggun.

Tiara bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari tenda membawa HT nya.

TIARA

Cut....!!!

CUT TO:

170.INT. STUDIO BAND . STUDIO UTAMA . DAY

Pemain band mendengar suara HT dan berhenti memainkan alat musiknya. Astrada dan crew lainnya melihat ke arah belakang mereka.

CUT TO:

171.EXT. STUDIO BAND . HALAMAN . DAY

Tiara berjalanan dari tendanya menuju pintu studio band. Astrada berlari menghampiri Tiara dan mulai berdiskusi.

Citra dan Aska memperhatikan dari kejauhan dengan wajah bahagia.

TIARA

Matanya kurang hidup..

Gimana mau hidup kalau dia masih mikir ini cuma suting..!!!

Astrada diam mendengarkan Tiara.

TIARA (CONT’D)

Loe tahu gue kan ?

Loe tau gimana rasanya loe punya mimpi mau terkenal dan di tonton banyak orang ?!!

Berjuang mulai sekarang !!!

Seluruh crew film menatap dengan diam ke arah Tiara. Langkah Tiara cepat menuju studio band.

CUT TO:

172.INT. STUDIO BAND . STUDIO UTAMA . DAY

Tiara berjalan perlahan menghampiri pemain ( Citra ) dan berbisik mengucapkan sesuatu.

TIARA

Citra, gue adik loe..

(beat)

Mimpi loe udah di depan mata.

Udah banyak orang nunggu loe..

Gue udah bangunin loe..

Mulai sekarang..

Mimpi loe gak cuma ada disini..

(menunjuk telunjuk ke pipis mata pemain ( Citra ) )

Tapi juga ada disini...

(menyentuh dada pemain ( Citra ) )

Pemain ( Citra ),menarik nafas dalam dan membuka matanya semakin lebar, mengambil mic dan tersenyum ke depan kamera. Tiara keluar meninggalkan mereka dengan sebuah senyuman terhenti ke wajah pemain ( Citra ). Pemain ( Citra ) membalas dengan senyuman ke arah Tiara.

DISSOLVE TO:

173.EXT. GEDUNG . DEPAN TENDA SUTRADARA. NIGHT

Tiara dan Ibu Nisrina berdiri di depan tenda sutrada. Crew film lalu lalang di depan tenda sutradara. Tiara berdiri membaca naskah film. Ibu Nisrina melihat gedung dengan aktivitas crew yang sangat padat.

IBU NISRINA

Mereka bekerja keras sepertimu...

Tiara mengangkat wajahnya, melihat ke depan.

TIARA

Saya berdiri disini karena Ibu..

IBU NISRINA

Nalurimu kuat..

Suara band terdengar dari dalam gedung. Personil band terlihat dari monitor sutradara.

TIARA

Ayahku yang mengajari saya

untuk selalu menggunakan naluri

IBU NISRINA

Sudah aku siapkan untuk Citra

TIARA

Maksudnya bu ?

FLASHBACK TO :

174.INT. KANTOR PENERBIT BUKU . RUANG DIREKTUR UTAMA . DAY

( FLASHBACK )

Ibu nisrina mengambil sebuah berkas berjalanan ke arah Citra. Citra duduk menatap penuh penasaran. Dia menerima berkas.

Citra menangis membacanya. Surat kebebasan ayahnya. Tangan nya bergetar membacanya. Air mata deras mengalir dari mata Citra dan membasahi surat.

IBU NISRINA

Ayahmu pasti bahagia melihat surat itu.

Citra menatap Ibu Nisrina penuh kesedihan.

CITRA

Terima kasih bu....

IBU NISRINA

Dulu ayahmu bekerja keras disini.

FLASHBACK TO :

175.INT. KANTOR PENERBIT BUKU. LOBBY . DAY

Ayah Tiara membersihkan lobby penuh semangat, badannya penuh dengan keringat. Ibu Nisrina menatap dari dalam ruangan lain memperhatikan Ayah Citra.

IBU NISRINA (V.O.)

Dia jujur dalam bekerja.

Sehari sebelumnya dia tertangkap,

dia pamit untuk tidak bekerja.

Dia menyelamatkan perusahaan ini, dan...

perusahaan ini bertahan dengan nama baiknya.

FLASHBACK TO :

176.INT. RUMAH TAHANAN . RUANG BESUK TAHANAN . DAY

Ayah Tiara menatap Ibu Nisrina dengan rasa bersalah.

AYAH TIARA

Maafkan saya bu

Saya mengambil keputusan untuk masuk ke lingkaran mereka.

Menjual narkoba dan tetap bekerja di perusahaan ibu.

IBU NISRINA

Kenapa kamu lakukan itu ?

Kita bisa bicara baik - baik..

Saya seharusnya bisa ambil langkah lain untukmu..

AYAH TIARA

Hutang semakin banyak dan kedua putriku harus tetap sekolah bu..

IBU NISRINA

Fikiranmu terlalu dangkal

Dan rasa sesalmu terkurung menjadi satu di tempat ini kan ??

AYAH TIARA

Maafkan saya bu..

Saya titip putri - putri saya bu..

Saya mohon bu..

Ibu Nisrina diam menatapnya dan melempar senyum. Dia bangkit dari duduknya dan meninggalkannya. Langkahnya terhenti dan melihat ke wajah Ayah Tiara.

IBU NISRINA

Nalurimu buruk,

Aku akan coba memberikan naluri terbaik untuk anak - anakmu..

Ayah Tiara melihat Ibu Nisrina yang mulai hilang dari pandangannya.

FLASH TO :

177.INT. KANTOR PENERBIT BUKU . RUANG DIREKTUR UTAMA . DAY

Citra semakin menangis dan meraih tangan Ibu Nisrina dan menciumnya. Ibu Nisrina menolak lembut dan mengangkat badan Citra untuk tetap tegak dan menghapus air matanya.

IBU NISRINA

Nalurimu harus kuat untuk dirimu dan keluargamu..

Mimpimu masih panjang..

Citra sontak memeluk tubuh Ibu Nisrina. Tangisannya semakin pecah.

IBU NISRINA (CONT’D)

Puncak Antarasa mu sudah menunggumu..

Bekerjalah untuk kami disini..

dan kami akan kirimkan buku - buku ke tokomu..

Pelukan Citra semakin erat.

FLASH TO :

178.EXT. GEDUNG . DEPAN TENDA SUTRADARA . NIGHT

Tiara sontak memeluk Ibu Nisrina. Tiara tidak bisa menahan tangisannya..

TIARA

Terima kasih untuk semua kebaikanmu bu...

Suara band semakin keras dari dalam gedung. Hujan turun mengalir dalam kesedihan Tiara.

Astrada berlari keluar dari dalam gedung menghampiri Tiara dan Ibu Nisrina.

ASTRADA

Maaf mengganggu...

Apakah kita bisa mulai sekarang ???

Tiara melepas pelukan dan berjalan ke dalam gedung bersama astradara . Ibu Nisrina masuk ke dalam tenda dan duduk di depan monitor sutradara memperhatikan personil band mempersiapkan pertunjukan bandnya.

CUT TO:

179.INT. GEDUNG . DEPAN PANGGUNG . NIGHT.

Seluruh crew menatap langkah Tiara. Tiara berdiri di depan panggung. Anggun menghampiri Tiara dan memberikan mic. Tiara memberikan breff untuk personil band.

TIARA

Disini kita lepaskan semua.

Citra yang gue tahu kalau diatas panggung

gak pernah jadi orang lain.

Citra gak pernah berubah dari yang gue kenal

sampai hari ini.

Pemain ( Citra ) menatap Tiara dari atas panggung. Personil lainnya memejamkan mata. Kamera mulai bekerja di depan panggung.

Tiara meninggalkan panggung dan menuju pintu keluar gedung.

DISSOLVE TO:

180.EXT. GEDUNG . DEPAN GEDUNG . NIGHT

Langkah tiara penuh kepastian matanya menatap tenda sutradara. Hujan semakin lebat membasahi tubuh Tiara.

Suara band semakin keras terdengar dari dalam gedung.

FADE TO BLACK.

181.INT. BIOSKOP. THEATER UTAMA . DAY

Ruangan theater sangat gelap. Dengan perlahan layar putih muncul dengan cahaya kecil, perlahan menerangi seluruh ruangan theater. Adegan awal terlihat Citra dan Aska menempati rumah barunya. Citra bercerita mengenai bandnya.

Penonton teater dihibur dengan suara keras band yang sedang tampil di atas panggung.

Citra, Aska, Tiara, Ibu Tiara, Ayah Tiara, Saka, Anggun, Ibu Nisrina, Alex , personil band dan penonton lainnya menikmati film.

Tiara menatap film penuh kebanggaan. Raka mencuri pandang ke wajah Tiara. Anggun mencuri pandang ke wajah Raka.

Seluruh penonton bertepuk tangan dan duduk dari duduknya. Tiara menatap tidak percaya. Semua memberikan ucapan dan berjabat tangan dengan Tiara.

Ibu dan Ayah Tiara menatap Tiara penuh dengan kebanggaan.

DISSOLVE TO:

182.INT. BIOSKOP . LORONG . DAY

Seluruh penonton keluar dari pintu theater. Banyak yang meminta foto Tiara.

Dari arah lain banyak wartawan menghampiri Tiara. Semua orang memenuhi lorong theater. Lorong di penuhi poster film Antarasa 2.

Kilatan lampu flash ramai tertuju ke wajah Tiara.

WARTAWAN 1

Apakah nanti akan ada Film kelanjutan dari Antarasa 2 ???

TIARA

Sepertinya gue mau rehat dulu sama keluarga.

Tiara berjalan ke depan dan terus di ikuti oleh wartawan dan para fans nya.

Lorong theater semakin penuh sesak.

FADE TO BLACK.

183.INT. KANTOR PENERBIT BUKU . RUANG DIREKTUR UTAMA . DAY

Terlihat Ibu Nisrina masuk ruangan. Matanya tertuju di atas meja. Sebuah kertas yang warna merah muda. Tangannya meraihnya dan membacanya. Tampak tulisan depan The Wedding ASKA & WEDDING.

Ibu Nisrina tersenyum membacanya.

FADE TO BLACK.

[ KREDIT TITLE ]

FADE IN:

184. EXT. ESTABLISH BUKIT . TAMAN ANTARASA . DAY

Establish bukit Antarasa, Citra dan Aska berjalan diantara bunga edelweis.

DISSOLVE TO:

185.EXT. BUKIT . TAMAN ANTARASA . DAY

Tamu undangan sangat ramai melihat proses pernikahan Citra dan Aska.

Tiara, Ibu Tiara, Anggun, Alex, Ibu Nisrina, Anggun, Raka menyaksikan penuh dengan kebahagiaan.

Citra menatap mereka dengan tangisan. Aska menghapus air mata Citra.

Penghulu menatap Aska. Ayah Tiara menahan tangisannya.

Suara Aska menggema mengucapkan ijab kabul.

FADE TO BLACK.

[ SELESAI ]

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar