ANTARASA
10. CHAPTER#10 - AYAH

146.INT. CAFE. RUANG UTAMA CAFE . DAY

Raka duduk di sudut meja. Menatap kedatangan Tiara dan Anggun.

TIARA

Heiiii....Raka..

Raka memeluk Tiara, Anggun membuang wajahnya ke arah lain.

RAKA

Hebat kamu.....

ANGGUN

Kalau gue ???

RAKA

Loe juga hebat,

jadi asisten Tiara pasti butuh kesabaran extra

dari cerewetnya cewe satu ini

Tiara menepuk pundak Raka.

RAKA (CONT’D)

Gak nyangka ya..

Loe punya fans....

Ibu Nisrina menatap dari kejauhan. Anggun menarik tangan Tiara dan berjalanan memasuk ruang pertemuan. Raka bingung menatap Anggun dan Tiara berjalan pergi darinya.

CUT TO:

147.INT. CAFE. RUANG PERTEMUAN . DAY

Acara launching buku cetakan ke 3 sudah berlangsung. Tiara duduk di depan bercerita mengenai kisahnya dalam buku Antarasa 2 - Naluri didampingi oleh Anggun dan Ibu Nisrina.

TIARA

Ini buku pertama saya.

Terima kasih untuk Anggun, Raka, Citra, Aska,

Ibu Nisrina yang sudah mensupport sampai detik ini.

Semua fansnya dan media duduk dan memperhatikan Tiara berbicara. Raka melihat dari luar ruangan dengan tatapan bangga.

FLASHBACK TO :

148.EXT. STUDIO BAND . STUDIO UTAMA . DAY

Citra berlatih dengan bandnya. Citra mengambil mic dan menatap setiap personil bandnya

TIARA (V.O)

Saya mengkhisahkan Citra, kakak sebagai inspirasi hidup saya.

(beat)

Hobinya band, mendaki gunung dan membaca buku.

FLASHBACK TO :

149.INT. TOKO BUKU CITRA . DEPAN TOKO . DAY

Citra membuka rolling door toko. Membersihkan Toko bersama Ayah.

TIARA (V.O)

Mimpinya besar.

Walaupun kami mendapatkan musibah besar

yang membuat kami seakan - akan hilang kedua kaki kami.

(beat)

Kami waktu itu merasa tidak baik - baik saja.

(beat)

Namun Citra berjuang untuk keluarga kami.

FLASHBACK TO :

150.INT. RUMAH TIARA . RUANG TAMU . DAY

Citra memberikan uang kepada Ibu. Tiara menatapnya dari arah meja makan.

FLASHBACK TO :

151.INT. CAFE . DAPUR & RUANG UTAMA . NIGHT

Citra bersemangat bekerja, mencuci piring dan membersihkan ruangan cafe. Tiara menghitung gajinya dan memasukannya ke dalam satu celananya.

FLASHBACK TO :

152.INT. RUMAH TIARA . KAMAR CITRA . DAY

Citra membanting tabungannya dan menghitungnya. Dia merapikan semua uangnya.

CUT TO:

153.INT. RUMAH TIARA . RUANG TAMU . DAY

Ibu memeluk Citra penuh kesedihan. Di tangannya menggenggam uang pemberian Citra. Tiara menatap dari arah meja makan.

FLASH TO :

154.INT. CAFE. RUANG PERTEMUAN . DAY

Tiara menatap dengan kesedihan. Anggun memberikan tisu kepada Tiara. Ibu Nisrina meraih pundak Tiara, mencoba menenangkanya. Citra dan Aska berdiri di sebelah Raka. Menatap dari luar ruangan.

TIARA

Dan hari ini, karena kalian..

Buku itu hadir.

Dan...

Di sebelah saya...

Ibu Nisrina yang membantu saya

untuk menjadikan Novel ini menjadi sebuah Film.

Ibu Nisrina tersenyum dan bertepuk tangan. Semua bertepuk tangan atas kesuksesan Tiara.

Para fans berdiri dan mengantri meminta tanda tangan Tiara. Fans tidak henti - hentinya berdatangan dan mengantri dari sisi luar ruangan.

Raka dan Anggun membantu untuk merapikan barisan tersebut.

CUT TO:

155.INT. CAFE . RUANG UTAMA CAFE . DAY

Seorang pelayan cafe sedang membawakan secangkir kopi panas, berjalan ke tempat duduk. Terlihat pria tua dan Citra sedang berbicara. Pelayan meletakan secangkir kopi di atas meja itu. 

Ibu Tiara keluar dari dalam kamar mandi dan menghampiri Citra.

CUT TO:

156.INT. CAFE. RUANG PERTEMUAN . DAY

Antrian masih panjang. Tiara dengan sangat riang memberikan tanda tangan dan foto bersama dengan fansnya. Suasana ruangan itu diiringi lagu penuh semangat.

Tiara menerima sebuah buku yang tertutup. Dia melihat aneh tangan pria tua memegang buku dan memberikan ke Tiara. Tiara masih melihat tangan itu membuka halaman pertamanya. Tangan Tiara dengan perlahan memberikan tanda tangan, dengan melihat wajah pria tua itu.

Tangisan Tiara pecah seketika. Semua fansnya menatap penuh dengan kesedihan.

Tiara bangkit dari duduknya dan memeluk pria itu.

TIARA

Ayah........

Tiara memeluk dengan air mata yang terus mengalir. Ibu, Citra dan Saka berjalan menghampirnya. Ayah Tiara diam dan menangis membalas pelukan Tiara.

Kesedihanpun hadir memecah suasana cafe.

FADE TO BLACK.

157.EXT. ESTABLISH KOMPLEK RUMAH SUSUN . AFTERNOON

( FLASHBACK )

Establish rumah susun bersama kegiatan warga rumah susun.

CUT TO:

158.INT. RUMAH TIARA . RUANG TAMU . DAY

Citra berdiri di depan pintu melihat Ibu penuh kesedihan. 

Beberapa orang terlihat mengangkat barang - barang rumah dan membawanya keluar.

Ibu melihat satu demi satu ruangan rumahnya. Seisi rumah terlihat kosong. Ibu berjalan menuju ruang tamu dan menatap kamarnya. Citra memperhatikan Ibu dan meraih tangannya.

CITRA

Ibu... sudah sore.

Tiara udah nunggu di bawah..

Ibu berjalan keluar rumah mambawa tas kecil. Citra menutup pintu dan menguncinya. Ibu berjalan menjauh pintu dan sesekali melihat pintu dari kejauhan. Citra berjalan ke arah Ibu.

Citra menuntun Ibu berjalan menuruni tangga.

DISSOLVE TO:

159.EXT. KOMPLEK RUMAH SUSUN . TANGGA . AFTERNOON

Tiara dan Anggun berdiri di bawah tangga dengan pakaian kerja yang rapi sambil membawa kotak - kotak kardus.

Ibu dan Citra berjalan menuruni tangga.

Tiara memberikan senyum kepada Ibu. Mereka berjalan menyusuri jalanan komplek rumah susun.

Ada sesorang yang memperhatikan langkah mereka dari atas rumah susun.

FLASH TO :

160.EXT. RUMAH TIARA . DEPAN RUMAH . AFTERNOON

Seeorang memperhatikan langkah Ibu, Tiara, Citra dan Anggun menyusuri jalanan komplek rumah susun dari atas, depan rumah Tiara.

Tiara dan Ayahnya melihat mereka pergi dari pandangannya.

TIARA

Maafkan Tiara yah..

Tiara meninggalkan rumah ini..

Karena...

Kami selalu mengingat saat

Ayah pergi meninggalkan rumah..

(beat)

Tiara kasihan sama Ibu, selalu diam mengingat masa lalu.

Ayah nya berjalan ke arah pintu dan membukanya. Tiara mengikuti dari belakangnya.

CUT TO:

161.INT. RUMAH TIARA . SELURUH RUANGAN . AFTERNOON

Ayah masuk ke dalam setiap ruangan, memperhatikan satu persatu ruangan dan menyentuh dinding. Tiara diam menatap langkah Ayah.

DISSOLVE TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar