ADIK YANG NIKAH, AKU YANG GUNDAH
3. Lamaran Adik

16. EXT. HALAMAN RUMAH AMIN — PAGI

Kita lihat Elin tengah duduk sambil meneguk teh. Dia terlihat kesal melihat Rizal yang sedang menyiram angger dengan santai.

ELIN

Anggrek itu gak akan pernah layu, karena ini musim hujan.

RIZAL

Hujan gak bisa diprediksi sekarang. Menyiram tanaman itu pagi hari. Karena air dibutuhkan untuk fotosintesis pada saat siang hari.

ELIN

Pernikahan kita juga dibutuhkan saat ini juga. Termasuk keputusannya!!

RIZAL

Pernikahan itu bukan fotosintesis. Pernikahan sekali tapi harus dipikirkan matang-matang, bagaimana menentukan jadwalnya. Fotosintesis berkali-kali dan jadwalnya sudah ada.

ELIN

Untuk menentukan jadwal itu, kita harus mementingkan pernikahan itu daripada sekedar fotosintesis tumbuhan.

RIZAL

Pernikahan itu menyangkut semua elemen, bukan cuman kita. Tetapi bagian dari diri kita, sistem kita!

ELIN

Kapan bagian-bagian dari kamu itu menentukan langkah kita? (Beat) sampai kapan aku nunggu?

RIZAL

Kamu yang sabar, aku lagi cari kakak aku itu.

INA (O.S.)

Tidak perlu dicari! Kamu tak perlu wali. Dia bukan ayah kamu.

Elin menyapa Ina.

ELIN

Hai kak!!

INA

(Ke Elin)

Kamu akan tetap nikah! Tanpa kaka ipar tertua.

ELIN

Kalau gitu, aku minta besok kita tentuin ya tanggalnya. (Ke Rizal)

INA

Kenapa harus besok? Kenapa gak sekarang aja!!

Rizal terkejut mendengar ucapan Ina. Ina mengajak Elin duduk. Mereka duduk, Rizal masih berdiri tercenung.

INA (CONT'D)

Kakak juga dulu kaka yang nentuin. Laki-laki emang lama. Tinggal kamu cari tanggal yang cocok untuk kalian berdua, dan perhitungan proses pra pernikahan dari sekarang. Dapat deh tanggalnya!! Ini menuntut kecermatan kita. Disini seorang calon isteri diuji.

Elin melihat ke arah Rizal.

ELIN

Sebulan lagi.. Hari minggu!!

Rizal terlihat pasrah.

INA

Nah gitu dong. Kadang laki-laki harus ditekan. Kamu tinggal bilang ke ayah ibumu.

ELIN

Kalau mereka... terserah aku! Ya.. Terserah aku! Makanya aku kembalikan ke Kalian.


CUT TO


17. INT. RUANG CASTING — PAGI

kita lihat Tom dan Ferdi mengantri. Tom mendapat nomor tiket.

TOM

Lo ikut aja Fer!!

FERDI

Karena gue gak ada teman obrolan ya, gue gak mau nunggu!!

Ferdi mengambil nomor undian.


CUT TO

18. INT. RUMAH AMIN, RUANG MAKAN — SIANG

Kita lihat Rizal, Ina, Mira dan suami dan anak mereka sedang makan. Anak mereka berdua bermain balon disekitar.

FERDI

Kaka tuh, kalian kayak yang mau nikah aja.

MIRA

Ini semua bentuk dukungan kamu. Kami semua mendukungmu Zal!!

INA

Iya, jangan hiraukan kakakmu!! Memangnya dia yang ngerubah hidupmu sampai sekarang ini?


CUT BACK TO


19. INT. RUANG AUDISI — SIANG

Tom menatap Ferdi dengan tajam.

TOM

Sekarang ini gue mau ngerubah hidup gue!!

JURI (O.S.)

Next!!

Tom pergi ke ruang audisi. Kita ikuti Tom sampai bertemu dengan ketiga Juri.

TOM

Halo, nama saya Tom Kardy, pake "y" bukan "i". Saya seorang duda. Tapi saya.. masih merasa bujangan. Jadi.. saya akan mengisi pekerjaan ini dengan rasa bujang saya.

Kita lihat seorang juri wanita (JURI 3), SESILIA cukup terpana dengan Tom.

JURI 1

Jangan banyak omong, mana aktingmu?

Kita lihat wajah Tom tampak serius, tapi terlihat lucu. Sesilia menahan tawa.

TOM

Susah sekali!!! Aku meninggalkanmu. Dalam ruang yang tertutup ini!!


CUT TO


20. INT. RUMAH AMIN, KAMAR — MALAM

Amin tengah terbaring. Rizal memijit Amin.

AMIN

Zal, ada yang mau bapak sampaikan.

RIZAL

Iya pak?

AMIN

Bapak sayang sama semuanya. Tapi ..

Terlihat Rizal tengah menunduk diam.

AMIN

Karena itu .. Mohon jaga kakakmu, terutama yang belum menikah itu. Kasian dia. Apapun kamu harus menurutinya. Dia akan jadi ornagtuamu. Setelah saya tiada.

RIZAL

Bapak jangan ngomong gitu. Bapak masih ada disini.

AMIN

Bapak sudah tua zal.


FLASHBACK CUT TO


21. INT. MOBIL RIZAL — MALAM

Kita lihat Rizal sedang menyetir. Di samping ada Elin.

ELIN

Kita kemana sih yang?

RIZAL

Ke orangtuaku!!

ELIN

(Heran)

Orangtua?


CUT TO


22. EXT. RUMAH KOS TOM , TERAS — MALAM

Tom sedang berbaring. Dia senyum-senyum sendiri.

TOM

Apa yang dibilang juri cewek itu? Katanya gue lucu. Cewek itu suka yang lucu!!

FERDI

Semua akan kalah sama yang berduit. karena senang itu sementara, selanjutnya balik ke realita. Tapi kalau realitanya orang berduit, dia akan membeli berapapun kesenangan itu.

TOM

Justru itu man!! Kesenangan gratis ya didapat dari ornag-orang miskin kayak gue. Gak perlu mahal-mahal untuk membeli kesenangan.

Di sudut lain ada Rizal dan Elin. Terlihat Elin ada di dalam mobil. Sementara Rizal keluar dari mobil menuju teras kosan Tom.

RIZAL (O.S.)

Assalamualaikum ...

TOM

Walaikumsalam warohmatulloh..

Ferdi terlihat kesal.

FERDI

Ngapain lo kesini?

TOM

Senewen amat. Orang mau silaturahmi di sala baik-baik. (beat) gue ke dalam dulu ye.

RIZAL

Iya silahkan bang.

Rizal mendekati Ferdi, duduk di sebelah Ferdi.

RIZAL (CONT'D)

Bang ... Abang mau kan ngewakilin gue mau lamaran.

FERDI

Lo ngapain sih kesini?

RIZAL

Gue cuman mau ... Mau ngehargain lo bang sebagai kakak tertua. Abang adalah ornagtua gue saat ini. Ya.. Gue tahu gue ngelangkahin abang.

FERDI

Gue ... Gue cuman gak mau lo gagal jadi adek gue, saat lo udah berumah tangga. Itu aja!!

RIZAL

Gue ngerti bang, abang gak mau gue kayak kak Ina sama Kak Mira kan. (Beat) Tapi bang, gue bukan mereka. Gue adalah gue. Adik abang paling bungsu. Gue selalu ngehormatin abang. Gue gak bakal ngelupain abang.

FERDI

Ya udah kapan lamarannya?

Rizal terlihat sumringah.

RIZAL

Tiga hari lagi bang!!

Rizal memeluk Ferdi.

RIZAL

Makasih ya bang ...


CUT TO


23. EXT. HALAMAN RUMAH ELIN — SIANG

Terlihat acara lamaran yang dilakukan secara privat. meskipun di halaman rumah. Halaman rumah Elin begitu besar. Hanya beberapa kursi. Lalu datang Rizal yang terlihat cemas melihat-lihat jam. Di belakang mereka ada Ina, Mira dan suaminya masing-masing serta anak mereka.


INTERCUT TO


24. EXT. JALAN SYUTING — SIANG

Kita lihat Ferdi masuk lubang berlumpur. Wajahnya berlumpur.

SUTRADARA 2

CUT!!!

Ferdi segera beranjak dari lubang itu. Dia kejijikan, ketika bercermin ada seekor cacing di wajahnya bercampur lumpur. Dia mencoba membersihkan mukanya.

Ferdi buru-buru pergi dari lokasi syuting. Di tepi jalan ada Tom dengan motornya, dia lun naik ke motor Tom.


CUT TO


25. EXT. HALAMAN RUMAH ELIN — SIANG

Kita lihat Tom menghentikan motornya. Ferdi dengan masih memakai baju syuting, dan di tepi wajahmu masih ada lumpur, rambut nya terdapat cacing. Dia berjalan memasuki halaman rumah Elin, semua orang melihatnya. dan menutup hidungnya. Lalu diikuti Tom. Kita lihat MC menyudahi acara lamaran. Smeua mata tertuju pada Ferdi dan mereka menutup hidup.

INA

(berbisik ke Mira)

Untung udah selesai.

MC

Demikian prosesi lamaran dari keluarga almarhum bapak Amin dengan keluarga bapak widodo, semoga pasangan berlanjut ke acara pernikahan. Amiin.

SEMUA

Amiin

Semua orang bubar. Ferdi menemui Rizal. Rizal mengenalkan Ferdi pada orangtua Elin. Ina dan Mira terlihat menunduk malu.

FERDI

Hai om. tante, gue ... Maksudnya saya ... Kakak tertua Ferdi.

IBU ELIN

Kok bisa beda ya? Yang satu rapih satunya ... Untung kamu rapih zal.

AYAH ELIN

Memangnya kakak inu kerja apa sampai bau.. Lumpur begitu!!

FERDI

Saya ... Saya stuntman.

AYAH FERDI

Oh ... Benar-benar beda. Beruntung kamu lin.

Kita lihat Ferdi merasa dikucilkan, dia menahan emosi, dia pun pergi. Tom mengikuti Ferdi.

TOM

Fer, tunggu fer!!

ELIN

Gak beradab banget sih!

Rizal berbisik ke Elin.

RIZAL

Aku rasa pernikahan kita gak usah dilanjut.

ELIN

Maksud kamu apa ngomong gitu?

RIZAL

Kaka aku gak suka sama cara orangtua kamu berbicara.

Rizal pergi. Elin berlari mengejar RIzal dan Ferdi. Elin berlutut di hadapan Ferdi. Orangtua Elin merasa terkejut. Semua orang terlihat berbisik-bisik.

ELIN

Kalau aku harus bersujud, akan aku lakukan, tapi please tolong restui kami, itu saja!!

FERDI

Gue bukan ayah dia!! Ngapain gue restuin?

INA

Kakak harusnya dukung Rizal, bukannya malah menghambat jalan adiknya sendiri!

FERDI

Gue bilang gue gak peduli!!

MIRA

Kakak harus peduli!! Dia itu adik kaka, minimal kasih persetujuan, bilang Ya!!

FERDI

Heh!! Bilang ya? Apa susahnya bilang ya? Oke!! Karena kalian haus dengan pengakuan, sekarang gue mau bilang ya!! Iya gue menyetujui Rizal nikah!

MIRA

Masalah kaka belum punya kan nanti kita usahakan.

FERDI

Usahakan? Maksud kamu?

INA

Kami tahu, usia seperti kaka sangat kesulitan untuk dapat pasangan. Jadi ... Kami juga mengusahakan akan membuat hidup kaka merasa ditemani.

Ferdi tertawa.

FERDI

Hahahahah! Seberapa pedulinya sih kalian heh? Gak usah sok peduli ma gue!! Gue akan bawa pasangan gue ke nikahannya rizal!! Biar kalian gak malu!! Bila perlu gue nikah sebelum rizal nikah!!

Ferdi pergi, semuanya terkejut. Rizal merasa tak enak. Tom mengikuti Ferdi. Ayah Elin terlihat tertawa-tawa.

AYAH ELIN

Pertunjukan dari kampung mana barusan? Hahahahah


CUT TO


26. EXT. JALAN — MALAM

Kita lihat Tom dan Ferdi jalan sambil meneguk minuman botol.

TOM

Gue cukup terkejut! Masalah lo sedalem itu sama keluarga lo.

FERDI

Gue ... Gue gak tahu apa yang barusan gue lakuin itu apa bener atau enggak dimata kebenaran itu sendiri. Yang pasti, gue bertindak sesuai hati gue. Meskipun itu berdasarkan ego gue sendiri.

TOM

Mudah-mudahan ego lo bener. Dan PR kita sekarang ... Lo harus cari cewek yang bener-bener mau sama lo!! Lo buktiin ma adek lo kalau lo bisa laku juga.

FERDI

Duh, gue jadi agak ragujuga ya. gimana kalau gue gak dapat cewek dalam waktu sebulan.

TOM

Lo gak usha bingung. Selama gue masih ad adisampignlo otak lo jalan.

FERDI

Otak dengkul ya? Gue gak mau bohong-bohong lagi ah!!

TOM

Gue punya temen. Dia temennya temen gue. Kayaknya kebelet nikah. Lo coba deh!


DISSOLVE TO


27. INT. RUMAH KOS TOM — MALAM

Kita lihat cermin kamar, lalu di cermin itu muncul seseorang berkacamata dan berjas hitam, tampak rapih. Dia mengambil pomade. Lalu dia rapihkan rambutnya memakai sisir. Dia adalah Ferdi. (Disini boleh dimasukkan lagu/musik beat).

FERDI (V.O.)

Udah kama gue gak ngaca. Memang Aktor itu harus jaga penampilan. Tapi, kalau aktor kayak gue yang disorot cuman punggung, tangan, kaki dan tubuh bagian belakang, gue rasa gak apa-apa wajah gue kayak gembel sekalipun.

Terlihat Ferdi berlatih berbicara pelan.

FERDI

Kamu ... Cantik! Kamu ... Mau ... Gak sama aku?

Ferdi kesal.

FERDI (CONT'D)

Kok gue kayak orang bego ya, dah lama ngejombo jadi kek abg yang baru meletek.


CUT TO


28. INT. CAFE — MALAM

Kita lihat suasana Cafe tampak sepi dengan orang berduaan. Tampak Ferdi duduk, dia sedang menelpon dengan TOM.

TOM (O.S.)

Temennya temen gue ini janda. Orngnya to the poin. Lo harus siap-siap kalau dia ngajakin lo ke semak-semak.

FERDI

Kok semak-semak?

TOM (O.S.)

Kan to the point!

Ferdi melihat seorang wanita cantik yang memakai seragam kantor mendekatinya.

FERDI

Oke ... Orangnya udah datang, lo bacain gue doa ya.

Ferdi menutup telepon. Wanita Janda itu tersenyum menyalaminya lalu duduk.

WANITA JANDA

Hai, malam, Ferdi kan?

Ferdi mengangguk, dia terlihat tegang.

WANITA JANDA

Udah lama ya nunggu?

FERDI

Baru kok.

WANITA JANDA

Aku suka ditunggu sih. Biar keluar nya lama. Kan enak. Hahahah

Ferdi membalas dengan senyuman.

FERDI (V.O.)

Duh ... Baru omongan pertama udah gini. Bener dah kata si Tom, kebelet banget janda ini.

Wanita Janda itu mengambul make up, lalu dia bercermin.

WANITA JANDA

Sorry ya tadi abis mandi, tapi masih basah. Belum dikeringin.

Wanita Janda itu mengambil tissue yang berada di depan Ferdi, lalu dia mengelap bagian lehernya. Ferdi tampak menelan ludah.

WANITA JANDA

(Sambil bercermin)

By the way, kamu kerja apa?

FERDI

Stunmant mba.

WANITA JANDA

Jangan panggil mba dong, kan di whatsapp udah panggil nama.

FERDI

(Malu-malu)

Oh iya, Sinta.

WANITA JANDA

Aku sih gak butuh gombal-gombalan cowok. Yang penting dia bisa nyenengin aku. Itu aja. Kerjaan aku kan suntuk ya, jualan penumbuh rambut tiap hari, jadi.. Malamnya kan bisa liat rambut itu.. (Menunjuk ke arah bawah Ferdi)

Ferdi terlihat semakin tegang.

FERDI

Yah ... Rambut. Yah ...

WANITA JANDA

Ngomong-ngomong kamub ... Kenapa sih ngebet pengen nikah? Aku aja jadi janda habis nikah. Kamu gak takut jadi duda?

FERDI

Karena ... Aku udah mulai hampir tua.

WANITA JANDA

Tua itu gak jaminan loh.

FERDI

Iya sih. Tapi ... Aku ... biar ada yang nemenin gitu. Suka-suka hahahaha. (Beat) Ngomong-ngomong kenapa pisah?

WANITA JANDA

Suami aku itu ... Gak memenuhi keinginan aku. Intinya pernikahan harusnya kan keinginan suami isteri terpenuhi.

FERDI

Keinginan apa?

WANITA JANDA

(menunjuk ke bagian bawah Ferdi)

Rambut.

Ferdi menelan ludah lagi.

WANITA JANDA

Suami aku impoten. Kalau Kamu gak kan?

FERDI

Aku? Hahahah aku gak lah. Aku masih perjaka.

WANITA JANDA

(Ragu)

Perjaka? Berarti kamu ... Belum ... Suka-suka?

FERDI

Ehm.. Iya. Tapi aku.. Tau kok.

WANITA JANDA

Tapi belum pernah pengalaman sendiri kan. Aku gak bisa sama yang gak berpengalaman.

FERDI

Aku pernah kok pas jadi stuntman.

WANITA JANDA

Di film apa? Indonesia kan gitu-gitu doang.

FERDI

Saripati janda.

WANITA JANDA

Sama siapa?

FERDI

Sama ... Manekin sih.

Wanita janda tertawa.

WANITA JANDA

Kamu lucu yah. Polos banget. Gak cocok si sama aku. Cocoknya sama manekin. Bye, aku mau ada acara lagi ya, tapi bukan sama manekin.

Wanita janda itu pergi. Terlihat Ferdi dengan tatapan menyesal.


CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar