Saat-Saat Terakhir Bersama Soeharto
Bentang Pustaka
Chapter #3
BAGIAN 1: Indzar Qorib - Hari-Hari Terakhir Presiden Soeharto
Bagikan Chapter
  • Bookmark Paragraf ini
  • 1 Ditranskripsikan dari pengajian Cak Nun di Padhang Bulan, Menturo, Sumobito, Jombang, 11 Mei 1998, yang berlangsung sangat spiritual dan dipuncaki dengan pembacaan Hizib Nashr oleh Ibu Chalimah, khususnya untuk memohon agar Allah memojokkan Pak Harto agar memilih khusnul khatimah atau suul khatimah.—peny.

    2 Peringatan terhadap manusia tentang adanya kehidupan akhirat, sehingga menumbuhkan kesadaran dan keinsafan untuk berbuat baik.—peny.

    3 Mereka bisu, tuli, dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali. (QS Al-Baqarah [2]: 18)—peny.

    4 Perhatikan masa lampaumu untuk hari esokmu. (QS Al-Hasyr [59]: 18)—peny.

    5 Hikmah dan pengajaran yang baik. Nukilan (QS An-Nahl [16]: 125)—peny.

    6 Ungkapan Nabi Muhammad, "Sebaik-baik urusan adalah urusan pertengahan."—peny.

    7 Ngelokno: Jawa, artinya mencela.—peny.

    8 Ungkapan dakwah yang populer, "Tegakkan daulah Islam di hatimu .. . . "—peny.

    9 Wirid dan doa karya seorang ulama sufi yang merupakan wali Allah Swt., yaitu Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili.—peny.

    10 Kita takjub atau tidak terhadap masalah itu, kan kita sudah lupa.—peny.

    11 Kumpulan doa, zikir, shalawat, dan ayat Al-Quran.—peny.

    12 Kaliren: Jawa, artinya lapar, kelaparan.—peny.

    13 Yen ancene: Jawa, artinya kalau memang.—peny.

    14 Ndasmu thok: Jawa, artinya kepalamu saja (biasanya diucapkan saat kesal).—peny.

    15 Agawe wong cilik ngguyu: Jawa, artinya membuat rakyat kecil tertawa.—peny.

    16 Ungkapan bahasa Jawa untuk menggambarkan kegiatan gotong royong, saling membantu dalam mewujudkan suatu pekerjaan.—peny.

    17 Jangan hanya percaya pada kata si ini atau kata si itu.—peny.
    Chapter Sebelumnya
    Chapter 2
    Pengantar
    Chapter Selanjutnya
    Chapter 4
    Selebaran Terang Benderang
    Komentar
    Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar