Daftar isi
#1
Cahpter#1 Untuk apa aku di ciptakan
#2
Chapter #2 Getar Cinta Hidayah-Nya
#3
Chapter #3 Liburan Berujung Syahadat
#4
Chapter #4 Bentuk Kemarahan Papa
#5
Chapter #5 Langkah Kecil Menuju Perjalanan Panjang
#6
Chapter #6 Fatimah, Li-Mey
#7
Chapter #7 NGOPI (Ngobrol Perkara Iman)
#8
Chapter #8 Sahabat Until Jannah
#9
Chapter #9 Lelaki di Area Asrama Putri
#10
Chapter #10 Ternyata Menyenangkan
#11
Chapter #11 Mimpi
#12
Chapter #12 Keberkahan Dalam Sepotong Roti
#13
Chapter #13 Ustadz Muda nan Memesona
#14
Chapter #14 Diam-Diam Kukagumi
#15
Chapter #15 Tergores Luka
#16
Chapter #16 Perjumpaanku dengan Mama dan Papa
#17
Chapter #17 Syahadat di Ujung Senja
#18
Chapter #18 Duka dan Bahagia
#19
Chapter #19 Rasa Ini Hanya Milikku
#20
Chapter #20 Perpisahan
#21
Chapter #21 Tareem Aku Datang
#22
Chapter #22 Semua Tergantung Niat
#23
Chapter #23 Rasa Itu Ada
#24
Chapter #24 Malam Panjang di Tanah Suci
#25
Chapter #25 Kembali Pulang
#26
Chapter #26 Menjadi Istri ke Dua
#27
Chapter #27 Keputusanku
#28
Chapter#28 Wanita Dalam Mimpi
#29
Chapter#29 Permintaan Terakhir Papa
#30
Chapter #30 Dua Jam Tiga Puluh Menit. Bismillah
#31
Chapter #31 Ijab Qobul dan Senyum Terakhir Papa
#32
Chapter #32 Suamiku
#33
Chapter #33 Mengawali Hidup Baru
#34
Chapter #34 Tak Kusangka, Ternyata Dia Maduku
#35
Chapter #35 Satu Atap Bersama Sang Madu
#36
Chapter #36 Kembali Bertemu
#37
Chapter #37 Kemarahan Gus Farhan dan Pesan Terakhir Aisyah
#38
Chapter #38 Dukaku dan Duka Dunia
#39
Chapter #39 Menjadi Pimpinan Pondok Pesantren.
#40
Chapter #40 Ngidam
#41
Chapter #41 Positif Covid
#42
Chapter #42 Bahu Yang Hilang
#43
Chapter #43 Semanis Puding Kurma Bertabur Kismis
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#22
Chapter #22 Semua Tergantung Niat
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Jika kehidupan ini laksana menyusun sebuah puzzle Kurasa apa yang kujalani sampai saat ini duka bahagia kecewa dan air mata adalah sebuah puzzel yang harus kususun dan kusempurnakanJalan yang Allah berikan tidaklah selalu mulus dan sempurna Seperti saat papa menelponku dengan suara parau dan sedikit cemasNak papa minta maaf jika bulan-bulan selanjutnya Papa mungkin akan telat mengirim uang untukmu ucap papa di telpon tadiKenpa Pah Apa Papa sakit tanyaku khawatirNggak Nak
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp1.000
atau 1 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp5.000
atau 5 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 21
Chapter #21 Tareem Aku Datang
Chapter Selanjutnya
Chapter 23
Chapter #23 Rasa Itu Ada
Sedang Dibicarakan
Novel
Hujan Paling Jujur Di Matamu
Hadis Mevlana
Novel
Bronze
Antara Aku, Kamu, dan Corona
Mery Nurfa Dilla
Cerpen
Bronze
misteri di pumcak gunung
agus tardi rohenda
Flash
Bronze
Jam Tangan
AndikaP
Novel
Gold
Carmine
Noura Publishing
Cerpen
Bronze
Jeda di Kilometer Sunyi
Risman Senjaya
Cerpen
Bronze
Bayangan yang Tidak Pernah Pulang
Muhamad Irfan
Cerpen
FAKE PSIKOPAT
Hans Wysiwyg
Flash
Pulkam
Rahmatul Husni
Flash
Ulang Tahun di Kilometer 130
Neil E. Fratér
Flash
Delusi
Feby Irawan
Flash
Cinderella Pencari Jodoh
Leni Juliany
Cerpen
Bronze
Gema Dua Jiwa
Shinta Larasati Hardjono
Novel
Bronze
Lelaki yang Mencumbui Luka
Nur Melati Sari
Flash
Bronze
Penjiplak Skripsi
Sulistiyo Suparno
Flash
HANIF & THE MAGIC BAG
Nurbaya Pulhehe
Cerpen
Dialog Mimpi Handaka
awod
Novel
BENANG MERAH
Huang Wiwin
Cerpen
Lelaki yang Menyobek-nyobek Hidungku
Fazil Abdullah
Flash
Bronze
Pohon Jeruk
Afri Meldam