Daftar isi
#1
Selamat Datang di Duniaku
#2
Bertemu Koh Abeng
#3
Perempuan itu Bernama Saras
#4
Tentang Ibu
#5
Hadiah di Depan Pintu
#6
Ejakulasi yang Terlalu Dini
#7
Sosok Lain di Sudut Bar
#8
Luka di Hati Tuti
#9
Ketukan Pintu di Malam Hari
#10
Di Mulut Petaka
#11
Surga di Balik Belukar
#12
Tak Selamanya Surga itu Indah
#13
Darah dan Perih
#14
Kenangan di Balik Tatapan
#15
Pilihan Sulit
#16
Tugas Pertama
#17
Pilo yang Malang
#18
Senang Bukan Berarti Tenang
#19
Peluru Kedua di Ujung Senja
#20
Rahadi Sutoyo
#21
Operasi Besar yang Mengubah Segalanya
#22
Semoga Mimpi Indah, Susan!
#23
Pengakuan di Akhir yang Pahit
#24
Ayahku Bernama Rahadi
#25
Lelaki Bernama Firman
#26
Tuti dan Bocah Kecil Bersamanya
#27
Hujan di Bulan November
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#4
Tentang Ibu
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Wanita itu adalah bagian dari cita-citaku. Kelak aku menggeluti dunia malam karena wanita itu pernah menginspirasiku. Dan tidak sedikit pun aku menyesalinya.
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp3.000
atau 3 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp65.000
atau 65 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 3
Perempuan itu Bernama Saras
Chapter Selanjutnya
Chapter 5
Hadiah di Depan Pintu
Sedang Dibicarakan
Novel
Gold
Allah, You are My Everything
Mizan Publishing
Flash
Rekaman
Noer Eka
Novel
Bronze
Love Speedometer
Kyna Nixie
Cerpen
Bronze
Perjalanan Asing
Bayu Ari Sugiarto
Novel
Ketika Alsha Jatuh Cinta
Yuliana
Cerpen
10% Love Shot
Veron Fang
Flash
Danau
Fatimah Ar-Rahma
Cerpen
Keluarga Keramat
LISANDA
Cerpen
Bronze
PEREMPUAN BATU
Sri Wintala Achmad
Novel
Bronze
Bayangan Takdir
Farikha Salsabilla Putri
Flash
Bronze
Tidak Bisa
Raydinda Shofa
Novel
Bronze
SANDWICH
Richi Rizkya
Novel
Sanjarana
.
Flash
"Ketika Langit Merah"
TATAN RUSNANTO
Cerpen
Bronze
SENDAKALA
Iena_Mansur
Flash
Petunjuk Cacing
Omius
Novel
Bronze
Gwenchana Parahyangan
Silvarani
Flash
Bronze
KOPI TERAKHIR BAPAK
Emma Kulzum
Cerpen
NEGERI YANG PENDUDUKNYA GUNDUL
Ani Hamida
Cerpen
Bronze
Sometimes Not Lucky Wasn't Really Bad
Herumawan Prasetyo Adhie