Daftar isi
#1
Pertemuan pertama
#2
Pertemuan kedua
#3
Amplop coklat misterius
#4
Dia bernama Rian
#5
Pertengkaran yang selalu terulang
#6
Payung merah dan cinta
#7
Kodok
#8
Hanya Kamu yang Bisa
#9
Karena Matematika
#10
Guru Terburuk
#11
Pertengkaran lain
#12
Kesialan
#13
Pahlawan Terburuk
#14
Danau Kutukan
#15
Masalah Jaket
#16
Karena Sepatu
#17
Cinderella kecil
#18
Rahasia Adrian
#19
Persimpangan dengan tiga jalan
#20
Jika wanita jatuh cinta
#21
hujan yang menjauh
#22
Naik tangga
#23
Ruang, kucing dan bola
#24
Turun ke ekor ular
#25
Gerimis di tengah kemarau
#26
Petir
#27
Pengobatan
#28
Senandung Hujan
#29
Pengganggu
#30
Bimbang
#31
Salah sikapku
#32
Gemuruh dalam awan
#33
Penghujung Musim dingin
#34
Pasangan Salju
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#24
Turun ke ekor ular
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Rain mungkin menampik perasaannya pada Rian. Namun melihat pria itu dengan wanita lain, Rain sakit.
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp5.000
atau 5 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp30.000
atau 30 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 23
Ruang, kucing dan bola
Chapter Selanjutnya
Chapter 25
Gerimis di tengah kemarau
Sedang Dibicarakan
Novel
Bronze
Panggilan Hitam Pesantren Kelam
Arslan Cealach
Novel
Dancing in the Silence
Dinda Kusuma Ati
Cerpen
Bronze
PELARIAN
Iman Siputra
Cerpen
Penyesalan Ainur
Ifha Karima
Novel
Spring Dreams
Rana
Novel
Bronze
Love is a Battlefield - Teman Hidup
Wnath
Novel
Episode : ?
Rarindra Sejati
Novel
Bronze
Misteri Bait Astavacas: Petualangan Matematika & Simbol
RK Awan
Cerpen
Pretensi
Ilestavan
Novel
Fragments
Ming
Novel
Bronze
Apakah Aku Waras?
Maria Ulfa
Cerpen
Bronze
GEN
Maldalias
Cerpen
Bronze
Mereka Ingin Menyakitiku
Christian Shonda Benyamin
Flash
Bronze
10 Years : 10 Minutes
Binar Bestari
Cerpen
Bronze
Cinta Anak 6 tahun
Aisyah swan
Novel
SATARUPA
Nawasena Afati
Novel
Bronze
3 Jalan Cinta
Ahmad jimi
Flash
Bronze
Terbawa Suasana ke Dia
Nuel Lubis
Flash
Hutang Bakti Adisty
T. Filla
Cerpen
Bronze
Jejak Kaki di Pasir yang Terhapus Angin
Rudi Ardi Hamzah