Daftar isi
#1
Persembahan
#2
Pengaduan I - "Lingsem"
#3
Pengaduan I - Sunyi Kopra di Pulau Kei
#4
Pengaduan I - Warga Mollo "Molo-Molo"
#5
Pengaduan I - Buruh (1)
#6
Pengaduan I - Buruh (2)
#7
Pengaduan I - Buruh (3)
#8
Pengaduan I - Kita Semua Buruh
#9
Pengaduan I - Awas, Pasar Kalian Terbakar!
#10
Pengaduan I - Amsal dari Probolinggo
#11
Pengaduan I - Awas, "Waswasa Yuwaswisu" Hatimu
#12
Pengaduan I - Balada Faridah dan Mbah Jiwo
#13
Pengaduan I - Cerdas, Terampil, dan Jujur, tetapi Melarat
#14
Pengaduan I - Darah Dagingku Riba
#15
Pengaduan I - Kontraktor Pembangunan
#16
Pengaduan I - Leher Kambing Si Miskin
#17
Pengaduan I - Memasak Nasi dengan Doa dan Asap Dupa
#18
Pengaduan I - Memungut yang Dibuang
#19
Pengaduan I - Matahari Siap Dijual
#20
Pengaduan I - Gelandangan di Kampung Sendiri
#21
Pengaduan I - Orang Kecil, Orang Biasa
#22
Pengaduan I - Bayi, kok, Jadi DPR
#23
Pengaduan I - Kiai Ndableg Jatuh Cinta
#24
Pengaduan I - Lalu Lintas Dunia Ketiga
#25
Pengaduan II - Para Patriot (1)
#26
Pengaduan II - Para Patriot (2)
#27
Pengaduan II - Para Patriot (3)
#28
Pengaduan II - Para Patriot (4)
#29
Pengaduan II - PRT
#30
Pengaduan II - Bersalaman dengan Gadis Gila
#31
Pengaduan II - Oknum
#32
Pengaduan II - Polsek dan Nabi Khidzir
#33
Pengaduan II - Terhapus, Terbuang
#34
Pengaduan II - Kepada Siapakah Engkau Mengeluh?
#35
Pengaduan II - Independen
#36
Ekspresi - Ai! Jijik, Ai! (IGGI) dan Ekspresi Nasionalisme
#37
Ekspresi - Ilmu Penyakit dan Ilmu Sakit
#38
Ekspresi - Negara Teater Modern dan Negara Teater Rakyat
#39
Ekspresi - Konvensionalisme Gus Dur
#40
Ekspresi - Kepentingan Oknum dan Sindrom Ketertindasan
#41
Ekspresi - "Indzar" Pak Pangdam
#42
Ekspresi - "Sawang Sinawang" Politik
#43
Ekspresi - Budaya Takut
#44
Ekspresi - Mendemonstrasi Demonstrasi
#45
Ekspresi - Kaum Muda yang Menggemaskan
#46
Visi - Guru, kok, Memanjat Kelapa!
#47
Visi - Egosentrisme
#48
Visi - Mengubah Desa, Mengubah Negara
#49
Visi - Ilmu Meningkat, Jiwa Meluas
#50
Visi - Pertanian Pendidikan
#51
Visi - Rasa Takut Struktural
#52
Visi - Pemuda Transisional
#53
Visi - Anak-Anak Jadi Pemberani
#54
Visi - Status
#55
Visi - Alangkah Sukarnya Berbuat Baik!
#56
Visi - Balada Bu Limah
#57
Visi - Etos Havara
#58
Visi - Generasi Pengantin Baru
#59
Visi - Distribusi Ketakberdayaan
#60
Visi - Laparkah Engkau?
#61
Visi - Penghijauan Lurah
#62
Visi - Memimpin dari Belakang
#63
Profil Penulis
#64
Sumber Tulisan
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #38
Ekspresi - Negara Teater Modern dan Negara Teater Rakyat
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Apa Anda masih ingat "meteor" Kongres Kebudayaan Nasional 1991 yang bernama Nirwan Dewanto? Yang melalui tangan dingin Umar Kayam ia melejit dan mengejutkan kaum tua?
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp1,000
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp45,000
Chapter Sebelumnya
Chapter 37
Ekspresi - Ilmu Penyakit dan Ilmu Sakit
Chapter Selanjutnya
Chapter 39
Ekspresi - Konvensionalisme Gus Dur
Sedang Dibicarakan
Novel
Bronze
Jurnal Para Arwah: ATMA
Bakasai
Flash
Kemalangan si Bungsu
Musrifah Anjali
Novel
Gold
The Coffee Memory
Bentang Pustaka
Novel
Gold
My Mom vs Me
Noura Publishing
Novel
Toni's Secret
Yurlian
Flash
Percakapan di Atas Gedung
Cheri Nanas
Novel
Bronze
KENANGAN
Dyah Yuukita
Cerpen
Malayan Croatoan
N.P. Ramadhan
Flash
Hitam itu Buruk
Vika Rahelia
Flash
Bubar dari Resepsi Nikahan
Ralali Sinaw
Novel
Bronze
SELALU ADA RUANG UNTUK PULANG
Ifha Karima
Novel
Bronze
Promise You
Elisa Fitria
Flash
Bronze
Kapan Nikah?
Reyan Bewinda
Novel
Bronze
Melawan Lupa Mereka Bilang Ayahku Penghianat
Emma Kulzum
Novel
Bronze
Rapor Reta & Dirlan
PinkGreen_0718
Novel
Gold
Travel In Love
Noura Publishing
Novel
Beda
Rolly Roudell
Flash
Bidadari Pembohong
Alwinn
Cerpen
Bayangan Hitam
Dian N Khan
Novel
Bronze
Kebelet Bisnis
Donny Barnesi